Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REGULATION
Pasal 336
Kantong diplomatik tidak boleh
diperiksa, kecuali atas permintaan
dari instansi yg berwenang di bidang
hubungan luar negeri dan
pertahanan negara.
UU 1/2009
Pasal 337
(1) Penumpang pswt udara yg membawa
senjata wajib melaporkan dan
menyerahkannya kepada badan usaha
angkutan udara yg akan mengangkut
penumpang tsb.
(2) Badan usaha angkutan udara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertanggung jwb
atas keamanan senjata yg diterima sampai dgn
diserahkan kembali kpd pemiliknya di bandara
tujuan.
UU 1/2009
Pasal 344
Setiap orang dilarang melakukan tindakan melawan hukum
(acts of unlawful interference) yg membahayakan kespen dan
angud berupa:
a. Menguasai secara tdk sah pswt udara yg sedang atau yg
sedang didarat;
b. Menyandera orang di dalam pswt udara, atau di bandara;
c. Masuk ke dalam pswt udara, daerah keamanan terbatas
bandara, atau wilayah fasilitas aeronautika secara tdk sah;
d. Membawa senjata, barang dan paralatan berbahaya, atau
bom kedalam pswt udara atau bandara tanpa ijin;
e. Menyampaikan informasi palsu yg membahayakan
kespen;
PP 3/2001
• Setiap orang, barang, kendaraan yang memasuki
sisi udara, wajib melalui pemeriksan keamanan
(ps.52)
SCREENING
SCREENING SCREENING
POINT
POINT POINT
HOLDING
CONCOURSE BOARDING
AREA PLAN
PLAN GATE PLAN
PP 3/2001
• Terhadap bagasi dari penumpang yang batal
berangkat dan/ atau bagasi yang tidak
bersama pemiliknya, wajib dilakukan
pemeriksaan keamanan ulang untuk dapat
diangkut dengan pesawat udara (ps. 55)
• Kantong diplomatik yang bersegel diplomatik,
tidak boleh dibuka (ps. 57 (1))
• Bahan dan/atau barang berbahaya yang akan
diangkut dengan pesawat udara wajib
memenuhi ketentuan pengangkutan bahan
dan/ atau barang berbahaya (ps.58 (1))
PP 3/2001
• Penumpang pesawat udara yang membawa
senjata wajib melaporkan dan menyerahkan
kepada perusahaan angkutan udara (ps.60 (1))
• Senjata disimpan pada tempat tertentu di
pesawat udara yang tidak dapat dijangkau oleh
penumpang pesawat udara (ps.60 (2))
• Pemilik senjata diberi tanda terima sebagai
tanda bukti penerimaan senjata oleh
perusahaan angkutan udara (ps.60 (3))
KM 14/1989
• Penumpang, awak pesawat udara dan bagasi
harus diperiksa sebelum memasuki daerah steril
dan sisi udara
• Perusahaan angkutan udara dapat menolak
mengangkut penumpang yang dapat
membahayakan keselamatan penerbangan
• Penumpang transit & transfer wajib diperiksa ulang
• Senjata api, senjata tajam & benda lain yang dapat
dipakai untuk mengancam dilarang
dimasukkan/ditempatkan di dalam kabin pesawat
KM 14/1989
• Bagasi harus diperiksa sebelum diserahkan di
tempat check –in
• Bagasi harus dilengkapi identitas pemilik
• Kargo dan kiriman pos harus diperiksa
sebelum dimasukkan ke gudang atau pesawat
udara
• Pemeriksaan pengangkutan barang-barang
berbahaya harus memperhatikan ketentuan
yang berlaku
SKEP/40/II/95
• Penumpang dan bagasi harus diperiksa oleh petugas
sekuriti yang berwenang
• Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas lain harus
mendapat persetujuan Adbandara/Kacab/
Kabandara
• Penumpang yang mempunyai tiket dan petugas dengan
pas bandara yang diijinkan masuk daerah check-in
• Pemeriksaan dilakukan dengan alat bantu, manual dan
random (random check 10 %)
SKEP/40/II/95
• Awak pesawat wajib diperiksa
• Penumpang transfer dan transit harus diperiksa
ulang
• Pengangkut harus menyediakan petugas sekuriti
dan bekerjasama dengan petugas sekuriti bandara
untuk memeriksa penumpang, bagasi dan kargo
• Pengangkut harus menempatkan petugas untuk
memeriksa boarding pass di ruang tunggu
• Barang/bahan berbahaya dapat diangkut
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
SKEP/40/II/95
• Bagasi yang telah diperiksa:
- diberi label sekuriti
- di-strapping (rekomendasi)
• Petugas sekuriti bandara berhak menolak
keberangkatan calon penumpang yang tidak mau
diperiksa, atas koordinasi dengan pengangkut
• Pengangkut wajib menolak bagasi:
- yang tidak diperiksa,
- tanpa label sekuriti,
- label koyak/rusak.
SKEP/40/II/95
• Bagasi milik penumpang yang batal
berangkat atau tidak diangkut bersama
pemiliknya dilarang diangkut, kecuali telah
diperiksa dan beridentitas jelas
• Orang gila, tahanan, deportee harus
dikawal
• Penumpang mabuk, buronan, orang yang
dicurigai dapat ditolak untuk berangkat
SKEP/40/II/95
• Pengangkut atau agennya wajib mencatat nama
dan alamat calon penumpang pesawat udara
sesuai dengan bukti kenal diri
• Pada waktu lapor diri semua tiket calon
penumpang dicocokan dengan bukti kenal diri.
• Check-in counter dibuka selambat-lambatnya 2
jam dan ditutup 30 menit sebelum jadual
penerbangan/keberangkatan pesawat udara.
SKEP/40/II/95
• Daerah check-in adalah daerah Publik Terbatas
• Akses penghubung antara ruang keberangkatan
dan kedatangan harus dikunci/dijaga
• Semua akses menuju daerah sisi udara harus
dilengkapi pintu dan dikunci/dijaga
• Orang dan kendaraan yang akan masuk daerah
sisi udara harus melalui pemeriksaan
• Institusi dan Konsesioner di bandara ikut
bertanggungjawab terhadap aspek keamanan di
lingkungan kerjanya
SKEP/40/II/95
• Petugas konsesioner, barang dagangan dan
peralatannya harus diperiksa
• Barang dagangan tidak berupa senjata, benda
tajam atau bahan berbahaya
• Pengangkut mengawasi penumpang, bagasi
dan akses ke sisi udara, bekerjasama dengan
petugas sekuriti bandara
• Pengawasan ruang VIP oleh sekuriti bandara
dan instansi yang berwenang
SKEP/160/VIII/2008
• Petugas pemeriksa penumpang dan atau
operator peralatan sekuriti wajib memiliki
STKP
• Jenis peralatan: X-ray, WTMD, HHMD,
Explosive detector
• Persyaratan memperoleh STKP: pendidikan
minimal SLTA/sederajat, sehat jasmani &
rohani, mengikuti diklat dan lulus ujian
SKEP/160/VIII/2008
10. Kargo, Kiriman melalui jasa Kurir dan Kiriman Ekspres atau Pos;
PEMERIKSAAN PENUMPANG,
BAGASI KABIN &
BAGASI TERCATAT
PEMERIKSAAN CARGO
PERALATAN SEKURITI
2. kalibrasi;
PERSONIL SEKURITI
1. Kriteria;
2. Pendidikan dan Latihan;
A. Petugas Sekuriti
1. Basic Avsec
2. Junior Avsec
3. Senior Avsec
B. Pegawai
Security Awareness
C. Sertifikat Kecakapan Petugas Sekuriti
TERIMA KASIH