Anda di halaman 1dari 33

MINERAL OPTIK

Mgn. 306
MATERI KULIAH MINERAL OPTIK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Mineral Optik
1.2 Preparasi peraga/contoh mineral untuk di analisis
dengan menggunakan mikroskop polarisasi
1.3 Mikroskop polarisasi
Rangkaian/perangkat alat mikroskop
Penggunaan alat mikroskop

BAB II KONSEP DASAR & SIFAT CAHAYA


2.1 Sifat cahaya
- Sinar
- Zat isotropik dan anisotropik
- Permukaan kecepatan sinar
2.2 Pemantulan cahaya
2.3 Pembiasan cahaya pada zat isotropik
• Pembiasan cahaya pada zat anisotropik
• Hubungan antara sumbu-sumbu sinar dengan
sumbu-sumbu kristalografi

BAB III SISTEM KRISTAL


(KRISTALOGRAFI OPTIK MINERAL)
3.1 Pembagian mineral secara optik
- Mineral transparan
- Mineral opak
3.2 Kristalografi Optik mineral
BAB IV PENGAMATAN MIKROSKOPIK DENGAN
(SUBSISTEM) ORTHOSKOPIK TANPA NIKOL (nikol sejajar)
4.1 Pendahuluan
4.2 Warna & Pleokroisme
4.3 Ukuran mineral
4.4 Bentuk mineral
4.5 Belahan & pecahan
4.6 Relief dan Indeks bias

BAB V PENGAMATAN MIKROSKOPIK DENGAN (SUBSISTEM)


ORTHOSKOPIK NIKOL BERSILANG (menggunakan nikol)
5.1 Warna interferensi dan Biasrangkap (dwi bias)
5.2 Pemadaman/penggelapan
5.3 Perlambatan/retardasi
5.4 Orientasi mineral
5.5 Jenis dan sudut pemadaman/penggelapan

BAB VI PENENTUAN JENIS MINERAL PLAGIOKLAS


6.1 Pendahuluan
6.2 Kembaran
6.3 Zonasi komposisi kimia
6.4 Korosi dan embayments
6.5 Metoda penentuan jenis mineral plagioklas

BAB VII PENGAMATAN MIKROSKOPIK DENGAN


(SUBSISTEM) KONOSKOPIK
7.1 Beberapa prinsip dalam pemakaian konoskopik
7.2 Gambar interferensi pada mineral uniaxial/sumbu satu
7.3 Gambar interferensi sumbu optik pada mineral Uniaxial
7.4 Penentuan tanda optik mineral uniaxial/sumbu satu
7.5 Gambar interferensi pada mineral biaxial/sumbu dua
7.6 Gambar interferensi sumbu optik pada mineral Biaxial
7.7 Penentuan tanda optik mineral biaxial/sumbu dua
7.8 Gambar interferensi baqi sudut
PEMBAGIAN MINERAL SECARA OPTIK
MINERAL TRANSPARAN :
Kelompok ini dapat dibagi menjadi :

1.Mineral isotrop :
2.adalah adanya kesamaan dan keseragaman sifat fisik pada
semua arah, dengan demikian jika mengalami penyinaran
maka dapat meneruskan cahaya kesegala arah dengan
kecepatan nilai yang sama.

Media getarnya akan berbentuk lingkaran, maka


mengakibatkan interferansi gelombang cahaya akan saling
melemahkan, secara microskop akan tampak gelap pada
posisi nikol bersilang.
 mempunyai sistim kristal isometric
 mempunyai bidang belah mengikuti bentuk
kristalnya.
Contohnya : leusit, halit, gelas (glass) dll.
2. Mineral Anisotrop :
adalah mineral yang mempunyai ketidaksamaan sifat fisik
pada semua arah yang dimilikinya, atau dengan kata lain
mempunyai kecepatan dan panjang gelombang yang
berbeda kesegala arah.

Media getarnya akan berbentuk elipsoid, sehingga pada


posisi tertentu terdapat polarisator dan analisator akan
dijumpai warna interferensi yang sangat maksimum,
begitu juga dijumpai pemadaman maksimum pada posisi
nikol bersilang.

Sistem kristal : tetragonal, heksagonal, orthorombik,


triklinik dan monoklin.
The petrographic
microscope

© Jane Selverstone, University of New Mexico, 2003


Light passes through the lower polarizer

west (left)

Unpolarized light Plane polarized light

east (right)

PPL=plane polarized light


LITERATUR/PUSTAKA

•Optical Mineralogy, Third Edition (1959)


F. Paul Kerr
Mac Graw-Hill Book Company, Inc., New York,
Toronto, London.

•Mineral Optics : Principles and Techniques (1971)


WM. Revell Phillips
W.H. Freeman and Company, San Francisco.

•Optical Crystallography, Fourth Edition (1969)


E. Ernest Wahlstrom
John Wiley and Sons. Inc New York, London, Sydney,
Toronto.

Anda mungkin juga menyukai