Anda di halaman 1dari 47

SISTEM AGRIBISNIS

PETERNAKAN
Pengertian Agribisnis
 Agribisnis berasal dari kata agri (agriculture)
& bisnis (usaha komersial)
 Agribisnis = suatu usaha bertujuan utk
mendapatkan keuntungan pada bidang
pertanian (agroindustri hulu & hilir serta
pemasaran & jasa penunjang) & bidang yg
berhubungan dgn pertanian dlm arti luas
(pertanian tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan & kehutanan)
 Agribisnis peternakan = sebuah sistem
pengelolaan ternak secara terpadu &
menyeluruh yg meliputi semua kegiatan
mulai dr pembuatan (manufacture) dan
distribusi sarana produksi ternak
(sapronak), kegiatan usaha produksi
(budidaya), penyimpanan & pengolahan,
serta penyaluran & pemasaran produk
peternakan yg didukung oleh lembaga
penunjang seperti perbankan & kebijakan
pemerintah.
Mata rantai agribisnis peternakan terdiri dr
empat rangkaian kegiatan ekonomi :
1. Subsistem agribisnis hulu (praproduksi),
yaitu kegiatan ekonomi yg menghasilkan
(agroindustri hulu) & perdagangan sarana
produksi ternak (bibit, pakan, obat-obatan,
peralatan pelengkap)
2. Subsistem usaha produksi usahatani
(budidaya), yaitu kegiatan ekonomi yg
menggunakan sapronak untuk
menghasilkan produk primer (daging, susu,
telur konsumsi)
3. Subsistem agribisnis hilir (pasca
produksi), yaitu kegiatan ekonomi yg
mengolah produk primer menjadi produk
olahan seperti kornet, sosis & keju
beserta kegiatan perdagangannya di
pasar domestik & internasional
4. Subsistem jasa penunjang peternakan,
yaitu lembaga yg menyediakan jasa bagi
ketiga subsistem peternakan seperti
transportasi, perbankan, penelitian &
pengembangan, penyuluhan & layanan
informasi agribisnis, pemasaran,
kebijakan pemerintah, asuransi, dll
Kajian Sistem Agribisnis
 Dilakukan dgn dua pendekatan analisis,yaitu
analisis makro & mikro
 Pendekatan analisis makro memandang
agribisnis sebagai unit sistem industri dr
suatu komoditas tertentu, yg membentuk
sektor ekonomi secara regional/nasional
 Pendekatan analisis mikro memandang
agribisnis sbg suatu unit perusahaan yg
bergerak, baik dlm salah satu subsistem
agribisnis maupun lebih dr satu subsistem yg
bergerak.
Contoh sistem agribisnis berdasarkan kajian
secara mikro :
 Perusahaan ayam petelur (bergerak dlm satu
subsistem agribisnis & dlm satu lini komoditas)
 Perusahaan sapi perah, kolam ikan, budidaya
sayur-sayuran (bergerak dlm satu subsistem
agribisnis & beberapa lini komoditas)
 Perusahaan pakan ternak,, pembibitan ayam,
budidaya ayam, rumah potong ayam,
pengolahan ayam (bergerak dlm beberapa
subsistem agribisnis & satu lini komoditas)
 Pendekatan mikro lebih menekankan
kepada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi &
penggunaan sumberdaya, serta berusaha
memaksimalkan keuntungan
 Pendekatan makro mengkaji agribisnis
agribisnis berdasarkan hubungannya dgn
produk domestik bruto, peningkatan pendapatan
nasional, peningkatan kesempatan berusaha,
pemerataan distribusi pendapatan, peningkatan
ekspor, upaya substitusi impor, inflasi,
penurunan tingkat pengangguran serta
hubungannya dgn komponen ekonomi makro
lainnya.
Pendekatan mikro
 Unsur-unsur yg mjd sasaran analisis dlm
perusahaan agribisnis, yaitu aktivitas yg meliputi
kegiatan pengadaan input, pengolahan, &
pemasaran.
 Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat
divisi riset & pengembangan, administrasi &
personalia serta keuangan.
 Di luar lingkup manajemen ada tenaga
kerja/serikat pekerja, sumber-sumber
pembiayaan(bank, investor, dll),
pelanggan/konsumen, distributor, pemasok,
serta karaktristik bahan baku & lingkungan tugas
lainnya
 Lingkungan yg paling luar & tidak dapat dikuasai
aktivitas manajemen adalah lingkungan jauh
(lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya,
teknologi & sumber daya alam).

Pendekatan makro
 Pendekatan makro memberikan kerangka
analisis utk tujuan pengembangan agribisnis
nasional.
 Sistem agribisnis secara makro dipengaruhi
lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya,
hankam & teknologi, baik nasional, regional
maupun internasional.
 Untuk membangun sistem agribisnis
nasional yg tangguh serta peran kebijakan
pemerintah mjd penuntun, pendorong,
pengawas, & pengendali sistem.
Faktor-faktor yg mempengaruhi agribisnis
peternakan
 Faktor internal
1. Lokasi = perhatikan sentra produksi & kultur
sosial masyarakat
2. Skala usaha
3. Modal
4. Peternak = perhatikan latarbekang
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman
usaha, kultur/budaya masyarakat.
5. Ternak = ternak unggul hasil pemuliaan,
kondisi ternak
 Faktor eksternal
1. Pasar
2. Teknologi
3. Kondisi ekonomi nasional
4. Kebijakan pemerintah
PERAN MANAJEMEN DALAM
AGRIBISNIS
 Manajemen = suatu rangkaian proses yg
meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi & penegendalian
dlm rangka memberdayakan seluruh
sumber daya organisasi, baik sumber
daya manusia, modal, material, maupun
teknologi secara optimal utk mencapai
tujuan organisasi
Manajemen dlm agribisnis
 Perbedaan antara manajemen agribisnis &
manajemen bisnis lainnya :
1. Keanekaragaman jenis bisnis pd bidang
agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr
produsen primer sampai pedagang perantara,
pengolah, pengepakan, manufaktur, lembaga
keuangan, pengecer, restoran, rumah
makan,dst.
2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis
yg berbeda yg menangani rute perjalanan
komoditas dr produsen ke konsumen
3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh
pengusaha tani
4. Skala usaha agribisnis sangat beragam
5. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut
sebagian besar produsen menyebabkan
agribisnis lebih ketinggalan dibanding
bisnis lainnya
6. Usaha agribisnis cenderung sebagai
usaha keluarga
7. Agribisnis kebanyakan berbasis
pedesaan sehingga masih memiliki
ikatan keluarga yg relatif tinggi
9. Sifat produk yg umumnya cepat busuk,
mudah rusak, kamba, tidak tahan lama,
sehingga menuntut penanganan khusus
10. Sifat produksi musiman, kecil-kecil
tersebar sehingga menuntut penerapan
manajemen yg berbeda
11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat
diprediksi
12. Kebijakan & program pemerintah sering
sangat berpengaruh pd bidang agribisnis
Fungsi-fungsi manajemen agribisnis
Fungsi perencanaan
 Fungsi perencanaan mencakup semua
kegitan yg ditujukan utk menyusun
program kerja selama periode tertentu
pd masa yg akan datang
 Enam langkah dlm proses perencanaan :
1. Mengumpulkan fakta2 & informasi2 yg
berkaitan dg obyek perencanaan
2. Menganalisis fakta2 & informasi2 yg
berkaitan dg obyek perencanaan
3. Memprediksi perkembangan masa depan
4. Menetapkan tujuan
5. Mengembangkan alternative2 tindakan
6. Mengembangkan sistem evaluasi
kemajuan & pengendalian

Fungsi pengorganisasian
 Fungsi pengorganisasian merupakan
upaya manajemen utk mengorganisasikan
semua sumber daya perusahaan untuk
mencapai tujuan yg ingin dicapai
 Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan :
1. Menyusun struktur organisasi
2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan
3. Memilih, menempatkan & mengembangkan
karyawan
4. Merumuskan garis kegiatan perusahaan
5. Membentuk sejumlah hubungan dlm
organisasi & menunjuk stafnya
Fungsi pelaksanaan
 Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk
memimpin, mengawasi, memotivasi,
mendelegasikan & menilai para karyawan
yg ada dlm organisasi
 Pengarahan ditujukan utk menetapkan
kewajiban & tanggungjawab setiap
karyawan dlm organisasi, menetapkan
hasil yg harus dicapai, mendelegasikan
wewenang pd setiap karyawan &
mengawasi agar pekerjaan benar-benar
dilaksanakan sebagaimana mestinya
 Fungi kordinasi lebih menekanan pd
hubungan koordinasi antar individu atas
berbagai aktivitas organisasi sehingga
diperoleh harmonisasi dlm setiap
pelaksanaan kegiatan

Fungsi pengawasan
 Fungsi pengawasan menekankan pd
bagaimana membangun sistem
pengawasan & melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana yg telah dibuat agar tetap
berjalan sesuai dg rel yg telah ditetapkan
Fungsi evaluasi
 Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk
menilai proses pelaksanaan rencana,
mengenai ada tidanya penyimpangan &
tercapai tidaknya sasaran yg telah
ditetapkan berdasarkan rencana yg telah
dibuat yg ditujukan pd obyek tertentu &
periode tertentu.
Fungsi pengendalian
 Fungsi pengendalian merupakan upaya
manajerial utk mengembalikan semua
kegiatan pd rel yg telah ditentukan
sehingga jika diperoleh penyimpangan2 dr
prosedur kerja dpt segera dilakukan
pengenadalian
 Pengendalaian juga dpt berupa
penyesuaian2 dr rencana awal karena
adanya faktor2 yg berubah sehingga
pencapaian organisasi tujuan organisasi
dpt dilakukan
MANAJEMEN PRODUKSI
AGRIBISNIS
 Produksi agribisnis = seperangkat prosedur &
kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk
agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk).

 Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat


keputusan utk mendukung proses produksi
agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian hingga evaluasi proses produksi
 Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi,
seperti fungsi personalia, keuangan,
penelitian & pengembangan, pengdaan &
penyimpanan, dll.
 Manajemen produksi terutama
menyangkut keputusan lokasi,
ukuran/volume & tata letak fasilitas,
pembelian, persediaan & penjadwalan
serta mutu produk, akan mjd perhatian
khusus dr para manajer produksi
Perencanaan Produksi Agribisnis
 Perencanaan upaya penyusunan program,
baik program yg sifatnya umum maupun spesifik,
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
 Suatu usaha produksi yg baru memerlukan
perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan)

Pra perencanaan produksi


 Faktor2 yg harus diputuskan dlm praperencanaan
dlm agribisnis, khususnya produksi
primer/usahatani adalah pemilihan komoditas,
lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala
usaha.
1. Pemilihan komoditas
 Prioritas utama bernilai ekonomis
tinggi selanjutnya pemasarannya
 Komoditas yg telah dipilih selanjutnya
ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg
kondisi topografi & iklim usaha yg
direncanakan
2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan
fasilitas
 Beberapa hal yg harus dipertimbangkan
dlm pemilihan lokasi :
a. Ketersediaan tenaga kerja
 Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu
tenaga kerja yg dibutuhkan, tingkat upah
regional & peraturan2 daerah ttng
ketenagakerjaan
b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik
penunjang
 Seperti transportasi & perhubungan,
komunikasi, penerangan serta
pengairan/sumber air
 Karena sifatnya yg kamba (voluminous),
tdk tahan lama
 Lokasi pemasaran, insentif wilayah
merupakan faktor pertimbangan dlm
menetapkan keputusan lokasi produksi
 Insentif wilayah terkait dg kebijakan
pemda.
 Kebijakan pajak, kebijakan pajak &
peraturan tenaga kerja, kebijakan
investasi, budaya pelayanan publik,
efektivitas pelayanan publik merupakan
daya tarik bg investor
3. Skala usaha
 Terkait dg ketersediaan input & pasar

Perencanaan proses produksi


 Hal-hal yg dipertimbangkan :
1. Biaya produksi
2. Penjadwalan proses produksi
3. Perencanaan bahan pelengkap produksi
4. Perencanaan desain produk
Desain produk tergantung pd besar kecilnya
usaha, jenis usaha, teknologi yg digunakan,
intensitas penggunaan tenaga kerja/modal,dll
 Desain produk mencakup hal-hal yg
berhubungan dg perencanaan :
 Perencanaan agegat implementasi sangat
penting utk memastikan bahwa rencana
investasi yg telah dibuat dapat dijalankan.
Rencana agregat implementasi tsb tahap2
yg dilalui setelah keputusan investasi diambil
sampai saat sebelum mulai produksi
 Jadwal produksi menggambarkan kapan suatu
tahaan produksi dilaksanakan, berapa
kebutuhan bahan baku, berapa hasilnya, berapa
lama, berapa tingkat persediaan yg aman dr
setiap tahapan produksi
 Rekayasa & teknologi berhubungan dg
bagaimana desain produk, investasi &
penjadwalan dapat disusun

Pengorganisasian input & sarana produksi


 Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu
 Pencapaian efektivitas dlm
pengorganisasian menekankan pd
penempatan fasilitas & input2 secara tepat
dlm rangkaian proses, baik dr segi jumlah
maupun mutu & kapasitas
 Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah
kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya
tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum dg
biaya tetap/biaya minimum dg output tetap.
 Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat
menentukan tingkat produktivitas perusahaan

Kegiatan Produksi
 Kegiatan Produksi melaksanakan rencana
produksi yg telah dibuat & merupakan kegiatan yg
mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg
bagaimana mengelola proses produksi
berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun
tdk langsung utk menghasilkan produk
 Proses produksi menentukan keberhasilan
usaha efektif & efisien
 Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi
sumber daya yg benar, perencanaan proses
produksi yg benar, pelaksanaan yg benar.
 Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan
rencana & proses produksi dg benar,
menimalkan pemborosan selama proses
produksi berlangsung, baik pemborosan sumber
daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan
karena kehilangan alat serta kehilangan &
kerusakan produk
Pengawasan produksi
 Pengawasan dlm usaha produksi
peternakan meliputi pengawasan
anggaran, proses, masukan , jadwal kerja,
dll
 Pengawasan dilakukan agar semua
rencana dpt berjalan sesuai dg yg
diharapkan & semua karyawan melakukan
apa yg telah ditugaskan sesuai dg
pekerjaan masing2.
Evaluasi produk
 Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr
perencanaan sampai akhir usaha tersebut
berlangsung, sehingga jika terjadi
penyimpangan dr rencana yg dianggap
merugikan, maka segera dilakukan
pengendalian

Pengendalian produksi
 Untuk menjamin agar proses produksi
berjalan pada rel yg telah direncanakan.
MANAJEMEN PRODUKSI
PETERNAKAN
 Produksi = sbg rangkaian kegiatan utk
menghasilkan produk peternakan
 Manajemen produksi = pengelolaan produksi
secara terencana, terstruktur & terpola dlm
suatu sistem

Perencanaan sistem produksi


 Maksudnya agar kegiatan ini dapat dilasanakan
dg baik shg tujuan dapat tercapai
 Perencanaan produksi terdiri dari perencanaan
produk, lokasi, sala usaha, tenaga kerja &
faktor produksi seperti pakan & alat

1. Perencanaan produk
 Berkaitan dgn jenis usaha yg akan dipilih
sesuai permintaan pasar
 Dlm usaha produksi ternak ada 3 produk
utama yg bisa dihasilkan yaitu daging, telur,
susu
 Penemtuan jenis produk yg diushakan
disesuaiakan dgn sedikit banyaknya
kebutuhan masyarakat
 Beberapa hal yg diperhatikan dalam memilih
salahsatu produ peternakan :
 Prospek pasar produk peternakan
 Modal kerja & investasi
 Kontinuitas produk
 Resiko usaha

2. Perencanaan lokasi usaha


 Terkait dg pemilihan lokasi usaha (target
produksi & kemungkinan pengembangan)
 Faktor lokasi mempengaruhi kontinuitas dr
kgiatan usaha, karena berhubungan dg
pemasaran hasil produksi, pengangkutan &
ketersediaan faktor2 produksi
 Pemilihan lokasi berkaitan dg syarat sosial
ekonomi & teknis
 Syarat sosial ekonomi :
 Lokasi bukan daerah kawasan industri &
perumahan padat
 Memperhatikan lingkungan & kelestariannya
 Dpt memberikan dampak positif bg
masyarakat sekitar
 Lokasi dekat dg pasar/konsumen
 Terdapat prasarana jalan yg baik & sarana
angkauatan yg memadai
 Syarat teknis
 Syarat teknis berhubungan dg tata letak
lokasi usaha peternakan
 Bbrapa hal yg diperhatikan anatra lain
lokasi peternakan berdekatan dg sentra
produksi, sesuai dg wilayah
pengembangan usaha, wilayah
penyebaranindustri peternakan/sesuai dg
pengembangan ekspor produk peternakan
3. Perencanaan skala usaha
 Berhubungan dg modal, tenaga kerja &
jumlah produksi yg dihasilkan, perijinan

4. Perencanaan tenaga kerja


1. Jumlah tenaga kerja (skala usaha&jenis keg.)
2. Sumber tenaga kerja
3. Sistem upah

5. Perencanaan faktor produksi


 Kandang, pakan, obat, vaksin, peralatan
Pengendalian proses produksi
1. Pengelolaan produk
 Berhubungan dg jumlah produksi (berkaitan dg
stok produksi&kemampuan pasar menerima
produk yg dihsilkan) & mutu produk yg
dihasilkan (dilihat dr produk yg teratur,
seragam, berkesinambungan & tepat waktu)

2. Pengelolaan faktor2 produksi


 Meliputi :
 pengelolaan tenaga kerja (sifat temporer &
pengorganisasian tenaga kerja)
 Pengelolaan bibit memegang peranan penting
dlm menghasilkan produk baik jumlah
maupun mutu produk. Ketersediaan bibit
harus senantiasa ada & utk menjamin
kelangsungan produksi serta kontiniutas
pasokan bibit terus dijaga & dikontrol. Selain
itu juga kuaitas bibit diperhatikan
 Pengelolaan pakan, meliputi : jenis pakan ,
kualitas, waktu pemberian & konsentrasi
pakan yg diberikan pd ternak
 Pengelolaan kandang. Fungsi kandang =
mempermudah tata laksana pemeliharaan &
pengontrolan ternak
 Syarat yg diperhatikan dlm membangun
kandang :
 Kontruksi kandang kuat, mudah dirawat, tahan
lama, namun efisiensi biaya diperkhatikan shg
bahan & ukuran kandang yg digunakan sesuai dg
skala usaha
 Kontruksi kandang harus mendukung kebutuhan
pertumbuhan & perkembangan ternak seperti
kebutuhan cahaya, suhu & sirkulasi udara
tercukupi. Selain itu jg diperhatikan =
mempermudah peternak dlm pemeliharaan ternak
seperti pemberian pakan & pembersihan kotoran
ternak
 Bentuk kandang disesuaiaan dg kebutuhan usaha
 Penanggulangan penyakit
 Kondisi ternak yg sehat akan menghasilkan
produksi yg optimal
 Beberapa perlakuan agar ternak sehat adalah
pemberian pakan tepat waktu dg mutu pakan
sesuai dg kebutuhan ternak, pemeliharaan
kandang agar tetap bersih & memenuhi
syarat bg ternak & melakukan vaksinasi
secara berkala

Anda mungkin juga menyukai