Anda di halaman 1dari 27

MOTION SICKNESS

OLEH
ISMA MUBINA
2019.01.00.02.007
DEFINISI
 Motion sickness atau kinetosis,
 juga dikenal sebagai Penyakit
ini merupakan gangguan yang
terjadi pada telinga bagian
dalam (labirin) yang mengatur
keseimbangan, dan disebabkan
karena gerakan yang berulang,
seperti gerak ombak di laut,
pergerakan mobil, perubahan
turbulensi udara di pesawat,
dll.
Motion sickness dapat muncul tiba-tiba,
dengan perasaan mual dan berkeringat dingin.
Hal ini kemudian dapat menyebabkan pusing,
mual dan muntah.
Otak seseorang mendapat sinyal adanya gerakan
dari mata, telinga, otot, dan sendi. Ketika
mendapat sinyal yang tidak cocok, seseorang bisa
terkena motion sickness.
PREVALENSI

     Penelitian di India mengatakan prevalensi


motion sickness adalah sekitar 28%, wanita lebih
rentan (27%) dari pria (16,8%). Individu yang aktif
lebih jarang terkena.
 Otak kita secara terus menerus mengumpulkan
dan menganalisis data dalam hal orientasi (arah)
tubuh saat ini, gerakan, keseimbangan, dan
penglihatan.
 Data-data ini dikumpulkan oleh otak melalui 3 jalur
pada sistem saraf, yaitu: telinga bagian
dalam/Inner Ear Keseimbangan bergantung pada
empat sistem
 berbeda(Sistem vestibular), Rangsang
proprioseptif, Penglihatan, Batang otak dan
serebelum
Epideiologi
• Data epidemiologi menunjukan motion sickness lebih sering
terjadi pada wanita dan mencapai puncak pada usia
praremaja. Mortalitas sangat jarang, tetapi dapat disebabkan
oleh jatuh atau bahaya selama melakukan perjalanan
(misalnya kecelakaan lalu lintas).
• Global
• Hampir semua orang bisa mengalami motion sickness atau
mabuk perjalanan jika diberikan rangsangan gerak yang cukup
kuat. Dalam banyak kondisi, seperti di kapal pesiar, prevalensi
berkisar 3-60%, tergantung pada frekuensi dan kekuatan
gerakan.
Prognosis
• Prognosis untuk motion sickness umumnya baik, karena
mortalitas sangat jarang terjadi. Komplikasi dapat terjadi
bila gejala sangat berat, misalnya dehidrasi dan gangguan
elektrolit akibat muntah.
• Komplikasi
• Sebagian besar orang dengan motion sickness memiliki
gejala ringan hingga sedang yang dapat sembuh sendiri.
Setelah gerakan pemicu berhenti, gejalanya sering hilang
sepenuhnya dalam 24-72 jam. Motion sickness jarang
menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Patofisiologi
• Patofisiologi motion sickness belum diketahui pasti. Tetapi ada
beberapa teori terkait patofisiologi motion sickness,
yaitu sensory conflict theory, neural mismatch, dan mekanisme
neurotoksin.
• Otak memperkirakan gerakan berdasarkan input gabungan dari
reseptor vestibular, visual, dan proprioseptif. Motion sickness
kebanyakan terjadi ketika rangsangan yang diterima reseptor
ini bertentangan. Hal ini menyebabkan gejala yang lebih parah
ketika pasien secara pasif dipindahkan pada frekuensi gerakan
tertentu. Hal ini jauh lebih jarang terjadi selama gerakan aktif
seperti berjalan atau berenang.
 Telinga bagian dalam (secara medis dikenal sebagai sistem vestibular), berkaitan dengan
keseimbangan dan posisi tubuh. Kemungkinan besar, faktor inilah yang paling penting ketika
seseorang mengalami mabuk perjalanan.
Sistem vestibular membantu Otak kita untuk
menentukan:
 Apakah sedang bergerak maju dan mundur (seperti ketika
 berjalan).
  Apakah sedang mengalami percepatan atau perlambatan
(seperti ketika berada dalam mobil yang sedang digas atau
direm).
  Apakah sedang beralih/berputar/berbelok dari satu sisi ke
sisi lainnya (seperti ketika pesawat terbang beralih dari
satu sisi ke sisi lainnya).
  Apakah Anda sedang bergerak ke atas atau ke bawah
(seperti mendaki atau menuruni tangga).
 Apakah Anda merasakan efek gravitasi atau tidak (yang
 Anda alami saat naik lift).
 Telinga bagian dalam juga membantu kita untuk
mengontrol rasa keseimbangan (Equilibrium) dan
gerakan. Yang kemudian akan mengirimkan informasi ke
otak dan otak memberitahukan bagian manakah dari
tubuh kita yang harus mengimbangi gerakan yang kita
alami untuk menjaga keseimbangan yang tepat. Ketika
telinga bagian dalam kita merasa seperti keluar dari
keseimbangan, mabuk gerakan dapat terjadi.
 V is ua l

Komponen kedua yang menentukan posisi dan


gerakan tubuh kita adalah mata. Mata membantu
otak kita menentukan di mana lokasi tubuh kita
dengan melihat benda-benda di sekitarnya.
  Ambil contoh ketika Anda berada di dalam ruangan
kapal yang tidak ada jendela. Telinga bagian
dalam
 Anda merasakan dan memberitahukan kepada otak
 bahwa tubuh Anda sedang bergerak tetapi mata
 Anda memberitahukan tidak ada pergerakan tubuh
(karena tidak melihat sesuatu yang bergerak tanpa
adanya jendela). Perbedaan input inilah sebagai
salah satu penyebab mabuk gerakan.
Proprioseptor
( P r o p r i o c e p t o r s / P r o p r i o c e p ti o n )
 Komponen ketiga yang membantu menentukan
apakah tubuh kita sedang diam atapun bergerak
adalah proprioseptors.
 Impuls propriosepsi berasal dari tendo, otot dan
rasa raba mekanis. Impuls ini terutama didapatkan
dari otot dan tendo spinal untuk menyokon postur
tubuh terutama bagian leher (mengatur posisi
kepala). Impuls yang ada kemudian di salurkan ke
cerebellum untuk dikoordinasikan di nucleus
fastigii lalu dilanjutkan ke nucleus vestibularis.
 Sistem equilibrium tubuh selalu bekerja sama
antara ketiga impuls masuk tersebut dalam suatu
kondisi yang seimbang (inhibitorik dan
eksitatorik).
Semisal pada system vestibular, terdapat organ di
telinga kanan dan lainnya di telinga kiri.
Percepatan angulasi ke kanan akan membuta

 vestibula kanan mengalami eksitasi dan kiri


r inhibisi dengan melibatkan impuls dari
propriosepsi dan mata juga. Jika ini tidak
seimbang maka dapat terjadi mabuk perjalanan
 Contohnya adalah ketika membaca dalam mobil
 yang sedang melaju. Input equilibrium mata dan
propriosepsi mengatakan bahwa tubuh sedang
dalam kondisi diam tapi percepatan gerakan linear
mobil membuat macula utriculus aktif dan
memberikan informasi ke pusat bahwa tubuh
sedang
 bergerak. Perbedaan inilah yang mengganggu
system equilibrium tubuh dan menciptakan vertigo
Motion Sickness ada 3 macam berdasarkan ketidak
seimbangan inputnya, yaitu:
• Gerakan yang terasa tetapi tidak terlihat
• Gerakan yang terlihat tetapi tidak terasa
• Gerakan yang terlihat dan terasa tetapi
tidak cocok/sejalan satu sama lain
Gerakan-gerakan yang kompleks ini
menyebabkan mabuk, karena:
Gerakan yang dirasakan oleh mata tidak sama
dengan yang dirasakan oleh sistem vestibular
dan proprioseptor. Sebagai contoh: Mata
melihat gerakan maju, sedangkan sistem
vestibular merasakan gerakan naik/turun ketika
menenpuh
 jalanan darat yang kurang rata.
Ketidaksesuaian input antara mata dan sistem
vestibular ini mengakibatkan mabuk.
 Otak menerima berbagai (maju/mundur, belok
kiri/kanan, naik/turun) sinyal gerakan dari
sistem
 vestibular secara bersamaan dan berulang-ulang
sehingga tidak bisa mengkoordinasikan setiap
gerakan dalam tujuan mencapai keseimbangan
tubuh. Faktor kedua ini lebih berpengaruh
terhadap mabuk daripada faktor pertama, inilah
yang menjelaskan kenyataan bahwa orang buta
juga bisa mengalami mabuk walaupun tidak
menerima input apa-apa dari mata.
C O M M O N S Y M P T O M S OF
M O T I O N S I C K N E S S : A G E N E R A L
S E N S E O F N O T F E E L I N G WE L L
( MALAISE), NAUSEA,
VOMITING, HEADACHE, AND
SWEATING.
 Gejala-gejala motion sickness antara lain pusing,
hipersalivasi, mual, muntah, pucat, berkeringat
dingin, lelah, malaise dan pusing (vertigo),
penglihatan kabur, kebingungan atau
disorientasi, perubahan denyut jantung dan
tekanan darah, ketakutan, kecemasan, atau
panik.
Terapi
  Antikolinergik: Scopolamine
  Antihistamin: dimenhydrinate oral,
diphenhydramine, promethazine,
meclizine,dan cyclizine.

Anda mungkin juga menyukai