Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 2

Nanomaterial
Nama anggota kelompok
1. Billy Cessar Bimara/ 4211419067
2. Fajar Shodiq/ 4211419060
Pendahuluan

● Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi


pada skala nanometer atau sepermilyar meter.

● Nanoteknologi merupakan suatu teknologi yang dihasilkan dari


pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila berukuran
nanometer.
Sejarah penemuan

● Pada tanggal 29 Desember 1959 di Celtech pada pertemuan tahunan masyarakat Fisika (American
Physical Society) memunculkann suatu isu yaitu permasalahan memanipulasi dan mengontrol atom
pada dimensi kecil (nanometer).

● Di tahun 1981, Scanning Tunneling Microscopy (STM) diciptakan oleh Heinrich Rohrer dan Gerd
Binnig.

● Tahun 1986, Gerg Binnig, Calfin F Quate, dan Crishtop Gerber menemukan Atomic Force
Microscope (AFM)

● Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard Smalley menemukan buckyball/fullerene di tahun 1985

● Sumio Iijima menemukan carbon nanotube pada tahun 1991 saat bekerja di perusahaan NEC di
Jepang.
Pengertian Material Nano
● Karakteristik suatu benda bergantung pada atom atom penyusunnya

● Jika atom disusun membentuk struktur yang berbeda, maka molekul atau materi akan membentuk
sifat yang berbeda

● Nanomaterial merupakan material yang mempunyai ukuran dalam skala nanometer yang berkisar
antara 1-100 nm.

● Secara geometris material nano dapat dimasukan dalam material berdimensi rendah (dibawah 3)

● Karakteristik dari material nano adalah kecil, ringan, property unggul dan cerdas.

● Karakteristik material dapat berbeda setelah menjadi material nano karena:

1. material nano memilik I surface area yang besar daripada material awalnya. Hal ini dapat
meningkatkan reaktifitas kimia dan meningkatkan kekuatan sifat elektronik.

2. efek kuantum yang mendominasi bahan nanoscale terutama pada pengaruh optical dan sifat magnetic
material.
● Nanomaterial dibagi menjadi 4 golongan yaitu:

1. Nol dimensi (zero dimension/ nanodot)

Material nol dimensi memiliki 3 kebebasan bergerak pada arah gerak sumbu x,y, dan z karena material
ini hanyalah sebuah titik. Contohnya adalah fullerene dengan 60 buah karbon penyusunya dan memiliki
simetri seperti bola. Contoh lain yaitu nanodots atau kuantum dots (QDs) berkisar antara 3-25 nm yang
terdiri kurang lebih 1000 atom.
2. Satu dimensi (one dimension/ nanowires)

Material satu dimensi memiliki dua derajat kebebasan dalam bergerak, karena material ini hanya berada
pada sumbu x,y, maupun z.

Contohnya nanotube yang merupakan material berbentuk silinder dengan ketebalan kulit silinder kurang
dari 100nm. Nanotube yang berhasil dibuat adalah Boron Nitrida (BN) yang kulitnya terdiri dari atom
boron dan nitrogen.

Contoh lain adalah nanowire merupakan material padatan anorganik yang berbentuk seperti kabel yang
dapat dibuat dari silicon, oksida seng (ZnO) dan beberapa logam lain
3. Dua dimensi (two dimension/ Thin film)

Material ini memiliki satu derajat kebebasan bergerak karena material ini berada pada sumbu x-y, y-z,
dan z-x. Material film tipis merupakan lapisan yang sangat tipis dari bahan organic, inorganic, logam
yang dapat bersifat konduktor, isolator maupun semikonduktor dengan ukuran . Contoh film tipis ZnO,
CdTe, dan CdS

4. Tiga dimensi

Nanokomposit, nanograined, microporous, mesoporous, interkalasi, organik-anorganik hybrid.


Karakteristik Material Nano
● Beberapa efek penting yang dimiliki benda jika ukurannya diperkecil menuju skala nano sbg berikut:

1. Efek permukaan

Semakin kecil ukuran benda maka permukaan atom penyusun benda tersebut yang terkspos dipermukaan benda
akan memiliki fraksi yang lebih besar.

Energi permukaan dapat dinyatakan dengan

Nb: jumlah ikatan kimia yang terlepas

e: kekuatan ikatan kimia

: jumlah atom per luas permukaan baru


1. Efek permukaan

Sifat material nano yang berkaitan dengan atom permukaan adalah sebagai berikut.

- Material nano memiliki luas permukaan yang besar serta jumlah atom dipermukaan yang besar.

- Memiliki energi permukaan dan tegangan permukaan yang tinggi.

- Permukaan dari partikel kristalin dengan ukuran nano cenderung membentuk faset.

- Bidang faset cenderung tersusun dari bidang yang paling rapat.

- Permukaan bersifat sangat reaktif dan mudah teroksidasi.

- Perhatian perlu diberikan ketika menyimpan logam partikel nano karena bisa terjadi ledakan.
2. Efek ukuran

Dalam skala nanometer, sifat baru dan fenomena unik dari bahan akan muncul. Hal ini karena ukuran
menjadi komparabel dengan banyak parameter fisis seperti ukuran gelombang kuantum, mean free path,
ukuran koherensi, dan domain dimensi yang semuanya menentukan sifat-sifat material.
3. Efek kuantum

Efek kuantum dapat dijelaskan dari Teori Kubo yang dideskripsikan sbg:

: gap between energy levelsof electron

A: material related constant

d: particle diameter

Ketika perbedaan energi () lebih besar dari kT (maksimal internal energi dari sistem), maka akan banyak
sifat yang ada pada bulk material yang hilang dan digantikan dengan sifat unik
3. Efek kuantum

Pita energi yang kontinu tergantikan oleh energi level yang terpisah jika ukuran partikel mendekati
radius Bohr dari electron dalam padatan. Hal ini dikenal dengan efek kuantum. Energi bandgap sangat
sensitive terhadap morfologinya (ukuran, bentuk, defek) dan dari distribusi komposisi. Contoh pada
emas:
Sifat Material Nano

Material Nano memiliki sifat fisis yang berbeda dari sifat yang dimiliki buk
materialnya, antara lain:

● Perubahan Struktur Kristal


● Sifat Termal
● Sifat Mekanik
● Sifat Listrik
● Sifat Katalis
● Perubahan Struktur Kristal

Pada kondisi bulk senyaa Tantanum (Ta) memiliki struktur kristal kubik, namun ketika
ukuran diperkecil maka struktur kristal beralih ke tetragonal. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisa
menggunakan XRD

Hasil analisis XRD senyawa Tantalum


● Sifat Termal
Tabel Kalor Jenis
Material nano memiliki titik lebur yang
lebih rendah dan kalor jenis yang lebih tinggi
dibanding sifat bulknya.. Adanya reduksi ukuran
ke skala nano akan menurunkan suhu sintering
dan suhu pengkristalan dikarenakan kandungan
energi permukaannya yang tinggi.
● Sifat Mekanik

Reduksi ukuran nano bahan logam dan alloy


dapat meningkatkan kekersan dan kekuatan
sampai 1 orde ukuran normalnya. Adapun pada
bahan keramik reduksi ukuran nano dapat
meningkatkan sifat daktilitasnya.

hubungan regangan terhadap tegangan


● Sifat Listrik

Sifat konduktivitas cenderung mengalami pembalikan ketika terjadi reduksi ukuran.


Keramik nano dan komposit nano memiliki kecenderungan menghantarkan listrik, namun
untuk logam nano menjadi bersifat isolator. Contoh pada Cu nanopartikel bersifat isolator
sedangkan SiO2 nanopartikel bersifat konduktor.
● Sifat Katalis

Material nano cenderung memiliki aktivitas


katalisis yang lebih baik dari bulk material,
karena luas permukaan yang bertambah dan atom
diujung – ujung permukaan semakin banyak
mengakibatkan bertambahnya reaktivitas dari
bahan.. Contoh kemampuan logam emas dalam
mengkatalitis gas CO, memiliki aktivitas yang
jauh lebih cepat ketika dalam ukuran nano
dibandingkan ketika masih dalam bentuk bulk
material
Aktivitas logam emas untuk mengkatalis
oksidasi CO
Metode Sintesis Material Nano

Metode Top Down

● Pendekatan top down dilakukan dengan Teknik mechanical alloying-powder


metallurgy dan atau mechanical milling-powder metallurgy.
● Material dihancurkan hingga menjadi bubuk lalu dilanjutkan penghalusan
butiran partikelnya sampai berukuran puluhan nanometer.
● Bubuk yang telah halus disinter hingga didapatkan material final.
Metode Sintesis Material Nano

Metode Bottom Up

● Material dibuat dengan Menyusun ataom demi atom hingga memenuhi fungsi
yang diinginkan.
● Sintesa nanomaterial dilakukan dengan mereaksikan berbagai larutan kimia
hingga terjadi suatu proses nukleasi.
● Ion-ion logam hasil posisi bernukleasi membentuk nukleus-nukleus yang
stabil yang kemudian bertumbuh menjadi nano partikel.
● Pendekatan bottom up ini dapat dilakukan dengan Evaporasi, Sputtering,
Chemical Vapour Deposition, dan Metal organic chemical vapor deposition.
Metode Karakterisasi Material Nano

1. Scanning Electron Microscope (SEM)


Pengujian dengan mikroskop elektron untuk mengetahui topografi, morfologi,
komposisi dan kristalografi.

2. X-Ray Diffraction (XRD)


Merupakan Teknik untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari
material kristal maupun nonkristal.

3. Scanning Tunneling Microscope (STM)


Mikroskop non-optic yang memvisualisasikan densitas elektron dan mengetahui
posisi masing-masing atom dan jari-jari permukaan kisi. untuk mengkarakterisasi
kekasaran permukaan dan mengetahui ukuran dan komposisi molekul yang menyusun
permukaan atom.
Metode Karakterisasi Material Nano
4.. X-Ray Fluorescence (XRF)
alat yang digunakan untuk menganalisis kandungan unsur dalam bahan yang
menggunakan metode spektrometri. . Analisis berdasarkan identifikasi dan pencacahan
sinar-X karakteristik yang terjadi dari peristiwa efekfotolistrik.

5. Tunneling Electron Microscope (TEM)


TEM memiliki fungsi yang SEM namun dengan hasil resolusi yang lebih tinggi
daripada SEM, sehingga dapat menentukan lokasi atom-atom dalam material.

6. Atomic Force Microscopy (AFM)


Alat pengkarakterisasi material dengan menggunakan gaya atom antar tip dan
substrat. Alat ini dapat mengetahui tingkat kekasaran dari permukaan material dan
mengukur size dari pada atom-atom penyusunnya.
Aplikasi Material Nano

1. Bidang Kesehatan
Nanoteknologi telah dapat merekayasa obat hingga dapat mencapai sasaran
dengan dosis yang tepat, sehinngga meningkatkan peluang mengatasi penyakit
berat seperti tumor, kanker, dan HIV.

2. Bidang Teknologi Informasi


Nanoteknologi berperan dalam pembuatan superkomputer yang tersusn dari
chip yang sangat kecil, Penambahan kepadatan jumlah device, dan Penambahan
fungsi baru pada sistem
Aplikasi Material Nano

3. Bidang Industri
Nanoteknologi dapat menciptakan ,aterial alternatif yang lebih murah, ringan
dan efisien sebagai bahan produksi. Seperti pembuatan pesawat luar angkasa dari
bahan komposit ringan namun kekuatannya seperti baja.

4. Bidang Energi
Salah satu contoh penggunaan nanomaterial pada bidang energi adalah
baterai., yang merupakan sel elektris yang dapat menghasilkan listrik dari reaksi
kimia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai