Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA, NILAI,

MORAL DAN HUKUM


Oleh :
Defriani Dwiyanti, S.SiT, M.Kes
Nilai
Beberapa pendapat tentang nilai
• Menurut Bambang Daroeso, nilai adalah suatu kualitas
atau penghargaan atas sesuatu, yang menjadi dasar
penentu tingkah laku seseorang.
• Menurut Parsi Darmo Diharjo, nilai adalah kualitas atau
keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun
batin.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas dan berguna bagi manusia dan
berkaitan dengan cita-cita harapan, keyakinan,
dan hal-hal lain yang bersifat batiniah sebagai
pedoman manusia bertingkah laku.

Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau


motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari
maupun tidak.
• Sesuatu itu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki
sifat sebagai berikut:
1. Menyenangkan
2. Berguna
3. Memuaskan
4. Menguntungkan
5. Menarik
6. Keyakinan
Ciri-ciri nilai, yaitu:
1. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Misalnya
kejujuran.
2. Nilai yang memiliki sifat normative. Nilai diwujudkan
dalam bentuk norma. Misalnya nilai keadilan.
3. Nilai berfungsi sebagai motifator dan manusia adalah
pendukung nilai. Misalnya nilai ketaqwaan.
Macam-macam nilai dalam filsafat, yaitu:
1. Nilai logika, adalah nilai benar salah.
2. Nilai estetika, adalah nilai keindahan dan tidak indah.
3. Nilai etika atau moral, adalah nilai baik buruk.
Macam-macam nilai menurut NotoNegoro, yaitu:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan
jasmani manusia. Contoh: Mobil, rumah, televisi dan lain-lain.
2. Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
melakukan kegiatannya. Contoh: Air, makanan, minuman, pakaian,
dan lain-lain.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia.
Nilai kerohanian terbagi menjadi 4 macam,yaitu:
• Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio manusia.
Contoh: adat istiadat.
• Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan
estetis manusia. Contoh: seni tari, seni musik dan seni gambar.
• Nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau karsa
manusia. Contoh: etika makan, etika berbicara, etika duduk dan lain-
lain.
• Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan
disertai penghayatan melalui akal budi dan nurani.
Fungsi nilai bagi kehidupan manusia yaitu:
1. Sebagai faktor pendorong: nilai berhubungan dengan cita-cita
dan harapan.
2. Sebagai petunjuk arah: nilai berkaitan dengan cara berfikir,
berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam
menentukan pilihan.
3. Nilai sebagai pengawas: nilai mendorong, menuntun, bahkan
menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai
dengan nilai yang bersangkutan.
4. Nilai sebagai alat solidaritas: nilai dapat menjaga solidaritas
dikalangan kelompok atau masyarakat.
5. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah
laku.
6. Nilai sebagai benteng Pengaruh perlindungan: nilai berfungsi
menjaga stabilitas budaya dalam suatu kelompok atau
masyarakat.
Moral
• Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan.
• Bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika
• Bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau kesusilaan
yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati
nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam
hidup.
• Dalam hubungannya dengan nilai, moral adalah bagian dari
nilai, yaitu nilai moral.
• Nilai moral berkaitan dengan prilaku manusia tentang hal baik
buruk.
• Moral juga bisa dikatakan sebagai perbuatan, tingkah laku,
ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.
Jenis-jenis moral,
1. Moral deskriptif,
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar
oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Hal ini memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Moral normatif,
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki manusia. Moral
normatif memberikan penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Fungsi moral bagi kehidupan manusia, yaitu:
1. Mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi
diri sendiri dan sesama sebagai bagian masyarakat.
2. Menarik perhatian pada permasalahan moral yang
kurang di tanggapi.
3. Dapat menjadi penarik perhatian manusia pada gejala
pembiasaan emosional.
Hukum
• Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan
• Tujuan hukum yang utama adalah untuk ketertiban.
• Hukum merupakan dari norma, yaitu norma hukum
• Norma hukum adalah peraturan yang timbul dari hukum
yang berlaku.
• Norma hukum dibutuhkan karena 2  hal, yaitu:
1. Karena bentuk sanksi dari norma agama, kesusilaan
dan kesopanan belum cukup memuaskan dan efektif
untuk melindungi ketertiban masyarakat.
2. Masih banyak perilaku lain yang belum diatur dalam
norma agama, kesusilaan dan kesopanan, misalnya
perilaku dijalan raya.
Beberapa pendapat para pakar mengenai pengertian
hukum, yaitu:
1. Utrecht berpendapat bahwa hukum adalah himpunan
perintah dan larangan untuk mencapai ketertiban dalam
masyarakat dan oleh karenanya masyarakat harus
mematuhinya.
2. Simorangkir berpendapat bahwa hukum adalah
peraturan yang bersifat memaksa dan sebagai
pedoman tingkah laku manusia dalam msyarakat yang
dibuat oleh lembaga berwenang serta bagi siapa saja
yang melanggarnya akan mendapat hukuman.
Fungsi hukum, yaitu:
1. Sebagai alat pengukur tertib hubungan masyarakat
2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
3. Sebagai penggerak pembangunan
4. Fungsi kritis hukum

Hukum bertujuan untuk menjamin kepastian hukum dalam


masyarakat, memberikan faedah bagi warga negara dan
menciptakan keadilan ketertiban bagi warga negara.
Norma terbagi atas 4 yaitu:
1. Norma agama, sanksi yang diberikan tidak secara
langsung namun pada hari akhir nanti.
2. Norma kesusilaan, sanksi yang diberikan berupa
tekanan batin sang pelaku.
3. Norma kesopanan, sanksi yang diberikan yaitu
dikucilkan oleh masyarakat.
4. Norma hukum, sanksi yang diberikan berupa kurungan.
• Hubungan manusia dan hukum ada dalam setiap sikap
dan perilaku termasuk tutur kta senantiasa diawasi dan
dikontrol oleh hukum yang berlaku.
• Kehidupan manusia sehari-hari berjalan sesuai dengan
hukum yang berlaku.
• Manusia yang sadar hukum akan selalu bersikap dan
bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Manusia tersebut tidak akan main hakim sendiri dalam
menyelesaikan suatu masalah.

Anda mungkin juga menyukai