Kelompok 2 - Behaviorism & Humanism
Kelompok 2 - Behaviorism & Humanism
“ HUMANISTIC &
BEHAVIORISM”
2
BASIC LEARNING
DEFINISI
• Pengertian humanistic berasal dari kata human atau al-insa yang berarti
manusia. Dalam kata lain metode belajar humanistik menekankan
pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai nilai yang
dimiliki oleh setiap peserta didik
5
TUJUAN
Menurut (DeCarvalho, 1991; Maslow, 1971; Morris, 1978; Rogers, 1969; Patterson,
1973), lima tujuan umum pendidikan humanistic:
• Untuk memfasilitasi pengembangan manusia yang berfungsi secara penuh dan
mengaktualisasikan diri, dan mengarahkan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
serta termotivasi secara internal
• Menanamkan kenyamanan belajar dan keinginan untuk menjadi pelajar seumur hidup
• Mempromosikan penemuan minat, bakat khusus,dan kemampuan setiap individu
• Mengajarkan tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi individu
untuk dapat mengambil keputusan yang bai, dan dapat memecah masalah yang efektif
• Menjadikan individu menjadi masyarakat yang bertanggung jawab dan mampu
berkontribusi
6
PRINSIP
• Indvidu harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Fasilitator humanistik
percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait
dengan kebutuhan dan keinginannya.
• Tujuan pendidikan harus mendorong keinginan indvidu untuk belajar dan mengajar
mereka tentang cara belajar. Individu harus termotivasi dan merangsang diri pribadi
untuk belajar sendiri
• Fasilitator percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi belajar diri yang
bermakna.
• Fasilitator percaya bahwa, baik perasaan maupun pengetahuan, sangat penting dalam
sebuah proses belajar dan tidak memisahkan domain kognitif dan afektif.
• Fasilitator menekankan pentingnya siswa terhindar dari tekanan lingkungan, sehingga
mereka akan merasa aman serta nyaman untuk belajar
7
KARAKTERISTIK
Menurut Yahya & Solichin (2018), karakteristik teori belajar humanisme erat kaitannya
dengan eksistensialisme, di mana cirinya adalah sebagai berikut:
• Keberadaan manusia terdapat dua macam diantaranya ada dalam diri dan berada
untuk diri.
• Kebebasan, dalam hal ini kebebasan memilih yang akan dipelajari, kebebasan
mengembangkan potensi, dan kebebasan menciptakan sesuatu yang baru.
• Kesadaran, kesadaran membuat manusia mampu membayangkan kemungkinan yang
akan terjadi dan apa yang bisa ia lakukan
8
eksternal, baik disadari maupun tidak disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh
pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi
subyektifnya.
3) Konsep diri mulai terbentuk mulai masa balita ketika potongan-potongan pengalaman
membentuk kepribadiannya dan menjadi semakin mawas diri akan identitas dirinya
begitu bayi mulai belajar apa yang terasa baik atau buruk, apa ia merasa nyaman atau
tidak. Jika struktur diri itu sudah terbentuk, maka aktualisasi diri mulai terbentuk.
Aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan sang diri sebagai mana
yang dirasakan dalam kesadaran. Sehingga kecenderungan aktualisasi tersebut mengacu
kepada pengalaman organik individual, sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh, akan
kesadaran dan ketidak-sadaran, psikis dan kognitif.
11
IMPLIKASI
Menurut Abraham Maslow
• Memenuhi kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan makan dan minum, pakaian, tempat tinggal, termasuk kebutuhan
biologis. yang merupakan kebutuhan paling dasar karena dibutuhkan semua makhluk hidup.
• Mengakomondasi kebutuhan rasa aman secara fisik maupun psikis.
• Kebutuhan sosial dibutuhkan seseorang supaya ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya
• Kebutuhan ego termasuk juga keinginan untuk mendapatkan prestasi dan memiliki wibawa
• Kebutuhan aktualisasi merupakan kebutuhan untuk menunjukkan dan membuktikan dirinya pada orang lain.
DEFINISI
Sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Teori ini berpandangan tentang
belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon. Atau dengan kata lain belajar adalah perubahan
yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
14
TUJUAN
PRINSIP
Teori behaviorisme yang menekankan adanya hubungan antara stimulus
Menurut Mukinan (1997)
• Teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku.
Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan
perubahan tingkah laku tertentu.
• Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus
dan respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa yang terjadi di antaranya
dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati.
• Reinforcement, yakni apa saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan
faktor penting dalam belajar
16
• Langkah umum yang dapat dilakukan pengajar dalam menerapkan teori behaviorisme dalam proses pembelajaran
adalah :
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
2. Melakukan analisis pembelajaran.
3. Mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal pembelajar.
4. Menentukan indikator-indikator keberhasilan belajar.
5. Mengembangkan bahan ajar (pokok bahasan, topik, dll).
6. Mengembangkan strategi pembelajaran (kegiatan, metode, media dan waktu).
7. Mengamati stimulus yang mungkin dapat diberikan (latihan, tugas, tes dan sejenisnya).
8. Mengamati dan menganalisis respons pembelajar.
9. Memberikan penguatan (reinfrocement) baik posistif maupun negatif.
10. Merevisi kegiatan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
1. Syarifuddin. TEORI HUMANISTIK DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SEKOLAH. Jurnal
Pemkiran Keislaman dan Kemanusiaan. Vol 6 (1). 2022
2. Johnson Andrew P. Humanistic Learning Theory. Minnesota State University: USA.
3. Valentino Reykliv Mokalu, dkk. Hubungan Teori Belajar dengan Teknologi Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan
Volume 4(1) 2022 : 1475 - 1486
4. Mohammad syamsul, Wasis D. TEPRORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN. Jurnal Pendidikan Olarhraga.
5. Taylor Cm david, Hamdy hossam. Adult Learning Theories;implication for learning and teaching in medical
education : AMEE Guide No 83. Medical Teacher 2013