Anda di halaman 1dari 23

INFLASI

KELOMPOK 9

1. DIAN CAHYANI / 2002025148


2. RAGIL ADYTIA RAHMAN / 2002025235
-KONSEP INFLASI-

“ Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang


berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan
harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu
negara ke negara lainnya. Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai
di bawah 2 atau 3 %. Tingkat inflasi yang moderat mencapai di antara 4 – 10%.

Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa
ratus persen dalam setahun.
-PENYEBAB INFLASI-
Di negara industri pada umumnya, inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari 2 masalah berikut :

Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi


01 Tingkat pengeluaran agrerat yang melebihi 02 menuntut kenaikan upah. Apabila para
kemampuan perusahaan untuk
pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam
menghasilkan barang dan jasa. Keinginan untuk mencari tambahan pekerja untuk menambah
mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan produksinya, pekerja-pekerja yang ada akan
mendorong para konsumen meminta barang terdorong untuk menuntut kenaikan upah.
itu pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, para Apabila tuntutan kenaikan upah berlaku secara
pengusaha akan mencoba menahan barangnya meluas, akan terjadi kenaikan biaya produksi
dan hanya menjual kepada pembeli yang bersedia dari berbagai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam perekonomian. Kenaikan
membayar pada harga yang lebih tinggi. Kedua
biaya produksi tersebut akan mendorong
kecenderungan ini akan menyebabkan perusahaan menaikkan harga-harga barang
kenaikan harga-harga. mereka.
Kedua masalah yang diterangkan diatas biasanya berlaku apabila
perekonomian sudah mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Dengan perkataan lain di dalam perekonomian yang sudah sangat maju,
masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga
kerja.
Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari :
(1) Kenaikan harga-harga barang yang diimpor,
(2) Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang, dan
(3) kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang
kurang bertanggung jawab.
-INDEKS HARGA & TINGKAT INFLASI-
Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu ke waktu lainnya tidak berlaku secara seragam.
Kenaikan tersebut biasanya berlaku ke atas kebanyakan barang, tetapi tingkat kenaikannya berbeda.
Ada yang tinggi persentasinya dan ada yang rendah. Disamping itu sebagian barang tidak mengalami
kenaikan. Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda tersebut menyebabkan indeks harga perlu
dibentuk untuk menggambarkan tingkat perubahan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu negara. Untuk
mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga konsumen, atau lebih
dikenal dengan istilah: Consumer Price Index (CPI) yaitu indeks harga dari barang-
barang yang selalu digunakan para konsumen.
-CARA MEMBENTUK INDEKS HARGA-

memilih tahun dasar, yaitu tahun yang


01 menjadi titik tolak dalam
membandingkan perubahan harga.

menentukan jenis-jenis barang yang


02 perubahan harga-harganya akan
diamati untuk membentuk indeks
harga.

03 menghitung indeks harga.


Berdasarkan kepada kedua-dua angka tersebut indeks harga tahun 2003 dapat dihitung,
yaitu:
600.000
IH2003 = 250.000 x 100 = 240
 
Indeks harga pada tahun dasar (1997) adalah 100. Dengan demikian di antara tahun 1997
dan 2003 harga telah meningkat menjadi 240 persen atau 2,4 kali lipat dari harga asal.
-MENENTUKAN TINGKAT INFLASI-
Tingkat inflasi terutama dimaksudkan untuk menggambarkan perubahan harga-
harga yang berlaku dari satu tahun ke satu tahun lainnya. Untuk menentukannya
perlu diperhatikan data indeks harga konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya
dibandingkan dengan indeks harga pada tahun sebelumnya. Meneruskan contoh
di atas, misalkan pada akhir tahun 2002 indeks harga konsumen adalah 231 dan pada akhir
tahun 2003 indeks tersebut adalah 240. Berapakah tingkat inflasi dalam tahun 2003? Per-
hitungan di bawah ini menjawab pertanyaan tersebut.

Tingkat inflasi dalam tahun 2003 adalah:


240-231
231 x 100 = 3,9 persen
JENIS-JENIS INFLASI
BERDASARKAN SUMBER PENYEBABNYA
-INFLASI TARIKAN
PERMINTAAN-
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang
dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat
pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran
yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.
Pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi.

Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat, inflasi


tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau
ketidakstabilan politik yang terus-menerus. Dalam masa seperti ini
pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk
membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa
mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran
pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan permintaan agrerat
akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakan barang dan jasa.
Maka keadaan ini akan mewujudkan inflasi.
Gambar disamping dapat digunakan untuk menerangkan
wujudnya inflasi tarikan permintaan. Kurva AS adalah
penawaran agrerat dalam ekonomi, sedangkan AD1, AD2, AD3
adalah permintaan agrerat.
Misalkan pada mulanya permintaan agrerat adalah AD1,
maka pendapatan nasional adalah Y1 dan tingkat harga adalah
P1. Perekonomian yang berkembang pesat mendorong kepada
kenaikan permintaan agrerat, yaitu menjadi AD2. Akibatnya
pendapatan nasional mencapai tingkat kesempatan kerja penuh,
yaitu Yf dan tingkat harga naik dari P1 ke Pf. Ini berarti inflasi
telah terwujud.
Apabila masyarakat masih tetap menambah
pengeluarannya maka permintaan agrerat menjadi AD3. Untuk
memenuhi permintaan yang semakin bertambah tersebut,
perusahaan-perusahaan akan menambah produksinya dan
menyebabkan pendapatan nasional riil meningkat dari Yf
menjadi Y2. Kenaikan produksi nasional melebihi kesempatan
kerja penuh akan menyebabkan kenaikan harga yang lebih cepat
yaitu dari Pf ke P2.
-INFLASI DESAKAN BIAYA-

Inflasi ini juga berlaku pada masa perekonomian


berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah
sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih
menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan
berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji
dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari
pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini.
Langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang
akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai
barang.
Kenaikan upah akan menaikkan biaya, dan kenaikan
biaya akan memindahkan fungsi penawaran agrerat ke atas,
yaitu dari AS1 ke AS2. sebagai akibatnya tingkat harga naik
dari P1 ke P2. Harga barang yang tinggi ini mendorong para
pekerja menuntut kenaikan upah lagi, maka biaya aproduksi
akan semakin tinggi. Pada akhirnya ini akan menyebabkan
kurva penawaran agrerat bergeser dari AS2 ke AS3.
perpindahan ini menaikkan harga dari P2 ke P3. Dalam proses
kenaikan harga yang disebabkan oleh kenaikan upah dan
kenaikan penawaran agrerat ini pendapatan nasional riil terus
mengalami penurunan, yaitu dari Yf (atau Y1) menjadi Y2 dan
Y3. Berarti akibat dari kenaikan upah tersebut kegiatan
ekonomi akan menurun di bawah tingkat kesempatan kerja
penuh.
-INFLASI IMPOR-

Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang


yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor yang
mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran perusahaan. Satu contoh yang nyata dalam hal
ini adalah efek kenaikan harga minyak di tahun 1970an kepada
perekonomian negara-negara barat dan negara-negara pengimpor
minyak lainnya. Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikan
biaya produksi, dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan
harga-harga. Kenaikan harga minyak yang tinggi pada tahun 1970an
(yaitu dari USD 3.00 pada tahun 1973 menjadi USD 12.00 pada tahun
1974 dan menjadi USD 30.00 pada tahun 1979) menyebabkan
masalah stagflasi yaitu inflasi ketika pengangguran tinggi di berbagai
negara. Stagflasi ini berlaku sebagai akibat kemerosotan nilai uang
rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkan
oleh penurunan nilai mata uang yang drastis tersebut.
Permintaan agrerat dalam ekonomi adalah AD sedangkan
pada mulanya penawaran agrerat adalah AS1. Dengan demikian
pada mulanya pendapatan nasional adalah Y1. Gambar
disamping menunjukkan pendapatan ini dicapai di bawah
pendapatan pada kesempatan kerja penuh (Yf) maka jumlah
pengangguran akan tinggi. Kenaikan harga barang impor yang
penting artinya di berbagai industri menyebabkan biaya produksi
naik, dan ini seterusnya akan mengakibatkan perpindahan kurva
penawaran agrerat dari AS1 menjadi AS2. Pendapatan menurun
dari Y1 ke Y2 sedangkan tingkat harga naik dari P1 ke P2. Ini
berarti secara serentak perekonomian menghadapi masalah inflasi
dan pengangguran yang lebih buruk. Para ahli menamakan
masalah ini dengan istilah stagflasi yang bersumber dari kata
“stagnation” dan “inflation”. Dengan demikian stagflasi
menggambarkan keadaan dimana kegiatan ekonomi semakin
menurun, pengangguran semakin tinggi dan pada waktu yang
sama proses inflasi semakin bertambah cepat.
JENIS-JENIS INFLASI
Berdasarkan tingkat kelajuan kenaikan harga harga yang berlaku
INFLASI MERAYAP
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya.
Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang
tingkatnya tidak melebihi 2 atau 3% setahun. Malaysia dan Singapura
adalah 2 dari negara-negara yang tingkat inflasi nya dapat digolongkan
sebagai inflasi merayap.
HIPERINFLASI

Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat ,


yang menyebabkan tingkat harga menjadi 2 atau beberapa kali lipat dalam masa
yang singkat. Di Indonesia, sebagai contoh pada tahun 1965 tingkat inflasi
adalah 500% dan pada tahun 1966 ia telah mencapai 650%. Ini berarti tingkat
harga-harga naik 5 kali lipat pada tahun 1965 dan 6,5 kali lipat dalam tahun 1966.
INFLASI SEDERHANA
Di negara-negara berkembang adakalanya tingkat inflasi tidak
mudah dikendalikan. Negara-negara tersebut tidak menghadapi masalah hiperinflasi,
akan tetapi juga tidak mampu menurunkan inflasi pada tingkat yang sangat rendah.
Secara rata-rata di sebagian negara tingkat inflasi mencapai di antara 5 – 10%.
Inflasi dengan tingkat yang seperti itu digolongkan sebagai inflasi sederhana
atau moderate inflation.
EFEK BURUK YANG TERJADI KEPADA INDIVIDU DAN
MASYARAKAT

01 Menurunkan pendapatan riil orang-orang


yang berpendapatan tetap.

02 Mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk


uang.

03 Memperburuk pembagian kekayaan .


EFEK BURUK YANG TERJADI KEPADA PERKEMBANGAN EKONOMI

01 Menyebabkan barang-barang negara itu tidak


dapat bersaing di pasaran internasional.

02 Kegiatan ekspor akan menurun sedangkan


kegiatan impor akan naik.

Terjadinya ketidakseimbangan dalam aliran


03 mata uang asing.
SOLUSI MENGATASI INFLASI
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
FISKAL MONETER
Menambah pajak dan Mengurangi,
mengurangi menaikan suku bunga
pengeluaran dan membatasi kredit.
pemerintah.

DASAR SEGI PENAWARAN

Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya


produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi
pajak impor dan pajak ke atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi
dan menggalakkan perkembangan teknologi
THANK YOU !!!
APAKAH ADA PERTANYAAN ???

Anda mungkin juga menyukai