BAB 5 Agama
BAB 5 Agama
Moralitas
c. Etika Rasul-rasul
• Rasul Paulus menekankan Kristus sebagai pusat ajaran, juga menekankan persekutuan
dengan orang-orang percaya, etika praktis dalam masyarakat yakni kasih, melayani,
mengampuni, hidup dalam perdamaian, dan kerendahan hati.
• Rasul yohanes menekankan kasih kepada Allah yang direfleksikan melalui kasih kepada
sesama.
• Rasul Petrus menekankan pentingnya mengikuti teladan Yesus.
• Rasul Yakobus menekankan hal praktis seperti keangkuhan, diskriminasi, penyalahgunaan
lidah, fitnah, sifat yang salah terhadap kekayaan dan sebagainya.
C. Tahapan Perkembangan Moral Menurut
Kohlberg
• Perkembangan moral menurut Kohlberg dibagi menjadi tiga yaitu pra-konvensional, konvensional,
dan paska konvensional. Masing-masing dibagi menjadi 2 jenjang yaitu :
a) Jenjang I : kesadaran etis yang berorientasi hukum
b) Jenjang II : tindakan moral masih kanak-kanak, namun lebih rasional
c) Jenjang III : kesadaran etis untuk menjadi anggota kelompok yang lebih baik.
d) Jenjang IV : kesadaran etis yang menunjuk kepada suatu prinsip atau hukum yang lebih tinggi
e) Jenjang V : kesadaran etis berorientasi pada akal.
f) Jenjang VI : pemikiran moral seseorang mencapai puncaknya yaitu moral yang berpusat pada hati
nurani.
D. Pengambilan Keputusan Etis
• Orang percaya harus berpatokan pada kebenaran Firman Allah dalam membuat keputusan etis.
• Ciri keputusan etis menurut Malcom Brownlee :
a. Keputusan menyangkut pertimbangan apa yang benar dan apa yang salah.
b. Keputusan etis menyangkut pilihan yang sukar
c. Keputusan etis tidak mungkin dielakkan
• Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis menurut Malcom Brownlee :
a. Iman
b. Tabiat dan kepribadian
c. Lingkungan sosial
d. Norma-norma
e. Pengetahuan dan informasi
E. Peranan Hati Nurani dalam
Pengambilan Keputusan Etis
• Hati nurani adalah kesadaran akan suatu hukum yang kudus, yang jauh melebihi yang dimiliki
manusia yaitu hukum Allah. Hati nurani memberikan dasar bagi pengambilan keputusan-keputusan
yang benar.
• Fungsi hati nurani :
a. Membandingkan perbuatan, kata-kata, pikiran, dan seluruh keberadaan manusia dengan hokum
moral dan kehendak Allah.
b. Menilai sikap, pikiran dan motivasi dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan
seseorang
• Cara orang benar menanggapi hati nuraninya dengan tepat dalam pengambilan keputusan etis yaitu
dengan membaca alkitab, mencari nasihat, kemudian mengambil tindakan berdasarkan iman.
F. Hubungan Moralitas dan Iman dalam
Prespektif Kristen
• Moral adalah tingkah laku lahiriah yang dapat dilihat dari seseorang.
• Iman adalah percaya kepada atau memberikan kepercayaan kepada.
• Orang yang percaya kepada Yesus memiliki identitas baru yaitu sebagai anak-anak Allah.
• Bagaimana seharusnya orang Kristen berperilaku?
a. Memiliki standar moral
Menjadi garam dan terang dunia, tidak berkompromi dengan dosa, berani melakukan
firman Tuhan apa adanya, menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan,
kesucian, kejujuran, kebenaran, kerajinan, dan kedisiplinan.
b. Kesaksian yang Utuh
Tidak ada dualisme dalam hidup orang percaya, segala sesuatu yang kita lakukan dalam
segala aspek kehidupan adalah untuk kemuliaan Tuhan.
G. Isu-isu Moralitas Sosial salam
Perspektif Kristen
1. Narkoba dan Obat-obatan Terlarang
Contohnya : ekstasi. Ekstasi termasuk golongan narkotik yang memberikan efek sebagai obat perangsang
kegairahan dan semangat kepada penggunanya, mmbangkitkan rasa ria. Penggunaan terus menerus
mengakibatkan rusak ginjal, hati, otak, dan gangguan jiwa organik, bahkan kematian. Cara gereja dalam
menanggulanginya adalah dengan memngajarkan firman Tuhan secara utuh baik tubuh, jiwa, dan roh,
memberikan perhatian, serta melakukan bimbingan rohani.
2. Sex dan Pernikahan
Tujuan pernikahan adalah untuk menyelesaikan masalah kesendirian, menghasilkan keturunan,pemenuhan
kebutuhan hasrat seksual, dan menggambarkan hubungan Kristus dengan Jemaat. Sifat pernikahan kristen
adalah Hetero-sexual, yaitu laki-laki dengan perempuan, serta kekudusan, sebagaimana Allah adalah kudus.
Dengan adanya pernikahan, maka orang percaya harus menolak segala hubungan seks diluar pernikahan.
3. Aids
Aids adalah penyakit menurunnya kekebalan tubuh sehingga seseorang tidak dapat bertahan menghadapi
virus yang menyerang tubuhnya. Penularan HIV/AIDS disebabkan oleh tiga hal yaitu hubungan sex,
infeksi darah, penularan kepada janin. Langkah penanggulangan AIDS adalah dengan menghayati
seksualitas Kristen sesuai firman Allah dengan kasih, kudus, setia, dan lainnya. Gereja perlu bergerak
dalam memberikan informasi mengenai HIV / AIDS kepada jemaat, gereja juga perlu bergerak dalam
pengumpulan dana untuk menolong para korban.
4. Korupsi
Korupsi berasal dari kata korup, artinya buruk, rusak, busuk, suka memakai barang (uang) yang
dipercayakan kepadanya. Faktor penyebab korupsi adalah :
a. Faktor internal
sifat tamak manusia, moral yang kurang, gaya hidup yang konsumtif, tidak mau bekerja keras, aspek
individu dan organisasi.
b. Faktor eksternalnya
kurangnya keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa, rendahnya gaji, lemahnya komitmen dan
konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan, rendahnya integritas dan profesionalisma, dan
sebagainya.
Prinsip antikorupsi yang dapat dibangun adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.
TERIMA KASIH