Anda di halaman 1dari 14

BAB V

Moralitas

Mahendra Paramanandana Raharjo (I0118084)


Teknik Sipil
A. Hakekat Moral dan Etika Kristen
1. Pengertian Moral dan Etika Kristen
• Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos atau ta ethika, dan ta e’thika.
• Ethos : kebiasaan, adat
• E’thos : kesusilaan, perasaan batin atau kecenderungan hati dengan siapa seseorang melakukan suatu
perbuatan.
• Moral berasal dari bahasa Latin, “Mos” atau “Mores”
• Moral menyangkut perilaku lahiriah seseorang, etika menyangkut tidak hanya perilaku, namun juga kaidah,
motif, perilaku, dan norma.
Etika Kristen adalah ilmu yang mempelajari norma yang mengatur tingkah laku manusia berdasarkan firman
Allah. Firman Allah menjadi dasar dan sumber karena memberi prinsip hidup yang benar dan memberi arahan
untuk mengambil keputusan.
2. Asas-asas etika Kristen

Asas etika Kristen :


1. Kasih
Orang percaya harus takut, penuh hormat, mentaati kehendak, dan mewujudkan hidup sebagai ibadah
yang berkenan kepada Allah
2. Alkitab
Alkitab adalah wahyu normatif yang menjadi patokan dalam pengambilan keputusan etis.
3. Kristosentris
Allah mewajibkan orang percaya untuk hidup sama seperti Kristus sehingga kita harus menuruti ajaran
dan teladan Yesus Kristus.
4. Hidup normal didunia abnormal
Allah menempatkan kita didalam dunia yang penuh dosa agar kita dapat berkarya dan memuliakan Allah.
5. Relasi intim dengan Allah
Kita sebagai orang percaya harus membangun relasi yang intim dengan Allah agar kita memiliki
kepekaan ilahi
yang tinggi, sehingga dapat membuat keputusan yang etis berdasarkan bimbingan roh kudus.
6. Allah menghendaki kesempurnaan
Allah menghendaki orang percaya hidup sempurna sebagaimana Allah itu kudus dan sempurna
adanya.
7. Berlaku universal
Firman Allah menjadi patokan normatif dalam pengambilan keputusan etis dan prinsip ini berlaku
bafi seluruh manusia.

3. Fungsi dan Misi Etika Kristen


Fungsi dan misi khusus etika kristen adalah sebagai petunjuk dan penuntun tentang bagaimana
manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan berdasarkan firman Allah,
selain itu untuk meneliti dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia menurut norma Allah.
B. Titik Tolak Alkitabiah Etika Kristen
1. Perjanjian Lama
a. Jangan ada padamu Allah lain dihadapanku
b. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun
c. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan
d. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat
e. Hormatilah Ayah dan Ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah kepadamu
f. Jangan membunuh
g. Jangan berzinah
h. Jangan mencuri
i. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
j. Jangan mengingini milik sesamamu
2. Etika dalam Kitab Para Nabi
Ajaran etika para nabi bersifat teosentris (berpusat pada Allah), etis-moral, mengajarkan yang baik,
benar, salah, buruk, hukuman, kewajiban, larangan, keadilan, dan spiritualitas umat untuk kehidupan
yang benar.

3. Etika dalam Kitab Syahrir


Kitab syahrir bersifat praktis karena ajaran etisnya langsung dapat diterapkan dalam berbagai aspek
kehidupan. Juga bersifat reflektif karena merefleksikan cara berpikir yang dalam tentang persoalan dan
arti kehidupan, serta bagaimana cara menghadapi dan mengatasi kesukaran dengan benar di mata Tuhan.
4. Etika Perjanjian Baru

a. Etika Tuhan Yesus


Etika perjanjian baru berpusat pada Yesus Kristus (Kristonom) sebagai juruselamat dan Tuhan.
Corak eksatologis etika Yesus dinyatakan dalam kotbah di bukit dimana Yesus menekankan
pentingnya mencari kebenaran, serta pentingnya relasi dengan Allah dan sesama manusia.

b. Etika Jemaat Kristen Mula-mula


Jemaat Kristen percaya bahwa Yesus dibangkitkan Allah menjadi Tuhan dan Kristus, sehingga
apa yang Yesus katakan dan beritakan selama hidup-Nya menjadi petunjuk etis dalam
kehidupan jemaat.

c. Etika Rasul-rasul
• Rasul Paulus menekankan Kristus sebagai pusat ajaran, juga menekankan persekutuan
dengan orang-orang percaya, etika praktis dalam masyarakat yakni kasih, melayani,
mengampuni, hidup dalam perdamaian, dan kerendahan hati.
• Rasul yohanes menekankan kasih kepada Allah yang direfleksikan melalui kasih kepada
sesama.
• Rasul Petrus menekankan pentingnya mengikuti teladan Yesus.
• Rasul Yakobus menekankan hal praktis seperti keangkuhan, diskriminasi, penyalahgunaan
lidah, fitnah, sifat yang salah terhadap kekayaan dan sebagainya.
C. Tahapan Perkembangan Moral Menurut
Kohlberg
• Perkembangan moral menurut Kohlberg dibagi menjadi tiga yaitu pra-konvensional, konvensional,
dan paska konvensional. Masing-masing dibagi menjadi 2 jenjang yaitu :
a) Jenjang I : kesadaran etis yang berorientasi hukum
b) Jenjang II : tindakan moral masih kanak-kanak, namun lebih rasional
c) Jenjang III : kesadaran etis untuk menjadi anggota kelompok yang lebih baik.
d) Jenjang IV : kesadaran etis yang menunjuk kepada suatu prinsip atau hukum yang lebih tinggi
e) Jenjang V : kesadaran etis berorientasi pada akal.
f) Jenjang VI : pemikiran moral seseorang mencapai puncaknya yaitu moral yang berpusat pada hati
nurani.
D. Pengambilan Keputusan Etis
• Orang percaya harus berpatokan pada kebenaran Firman Allah dalam membuat keputusan etis.
• Ciri keputusan etis menurut Malcom Brownlee :
a. Keputusan menyangkut pertimbangan apa yang benar dan apa yang salah.
b. Keputusan etis menyangkut pilihan yang sukar
c. Keputusan etis tidak mungkin dielakkan
• Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis menurut Malcom Brownlee :
a. Iman
b. Tabiat dan kepribadian
c. Lingkungan sosial
d. Norma-norma
e. Pengetahuan dan informasi
E. Peranan Hati Nurani dalam
Pengambilan Keputusan Etis
• Hati nurani adalah kesadaran akan suatu hukum yang kudus, yang jauh melebihi yang dimiliki
manusia yaitu hukum Allah. Hati nurani memberikan dasar bagi pengambilan keputusan-keputusan
yang benar.
• Fungsi hati nurani :
a. Membandingkan perbuatan, kata-kata, pikiran, dan seluruh keberadaan manusia dengan hokum
moral dan kehendak Allah.
b. Menilai sikap, pikiran dan motivasi dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan
seseorang
• Cara orang benar menanggapi hati nuraninya dengan tepat dalam pengambilan keputusan etis yaitu
dengan membaca alkitab, mencari nasihat, kemudian mengambil tindakan berdasarkan iman.
F. Hubungan Moralitas dan Iman dalam
Prespektif Kristen
• Moral adalah tingkah laku lahiriah yang dapat dilihat dari seseorang.
• Iman adalah percaya kepada atau memberikan kepercayaan kepada.
• Orang yang percaya kepada Yesus memiliki identitas baru yaitu sebagai anak-anak Allah.
• Bagaimana seharusnya orang Kristen berperilaku?
a. Memiliki standar moral
Menjadi garam dan terang dunia, tidak berkompromi dengan dosa, berani melakukan
firman Tuhan apa adanya, menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan,
kesucian, kejujuran, kebenaran, kerajinan, dan kedisiplinan.
b. Kesaksian yang Utuh
Tidak ada dualisme dalam hidup orang percaya, segala sesuatu yang kita lakukan dalam
segala aspek kehidupan adalah untuk kemuliaan Tuhan.
G. Isu-isu Moralitas Sosial salam
Perspektif Kristen
1. Narkoba dan Obat-obatan Terlarang
Contohnya : ekstasi. Ekstasi termasuk golongan narkotik yang memberikan efek sebagai obat perangsang
kegairahan dan semangat kepada penggunanya, mmbangkitkan rasa ria. Penggunaan terus menerus
mengakibatkan rusak ginjal, hati, otak, dan gangguan jiwa organik, bahkan kematian. Cara gereja dalam
menanggulanginya adalah dengan memngajarkan firman Tuhan secara utuh baik tubuh, jiwa, dan roh,
memberikan perhatian, serta melakukan bimbingan rohani.
2. Sex dan Pernikahan
Tujuan pernikahan adalah untuk menyelesaikan masalah kesendirian, menghasilkan keturunan,pemenuhan
kebutuhan hasrat seksual, dan menggambarkan hubungan Kristus dengan Jemaat. Sifat pernikahan kristen
adalah Hetero-sexual, yaitu laki-laki dengan perempuan, serta kekudusan, sebagaimana Allah adalah kudus.
Dengan adanya pernikahan, maka orang percaya harus menolak segala hubungan seks diluar pernikahan.
3. Aids
Aids adalah penyakit menurunnya kekebalan tubuh sehingga seseorang tidak dapat bertahan menghadapi
virus yang menyerang tubuhnya. Penularan HIV/AIDS disebabkan oleh tiga hal yaitu hubungan sex,
infeksi darah, penularan kepada janin. Langkah penanggulangan AIDS adalah dengan menghayati
seksualitas Kristen sesuai firman Allah dengan kasih, kudus, setia, dan lainnya. Gereja perlu bergerak
dalam memberikan informasi mengenai HIV / AIDS kepada jemaat, gereja juga perlu bergerak dalam
pengumpulan dana untuk menolong para korban.

4. Korupsi
Korupsi berasal dari kata korup, artinya buruk, rusak, busuk, suka memakai barang (uang) yang
dipercayakan kepadanya. Faktor penyebab korupsi adalah :
a. Faktor internal
sifat tamak manusia, moral yang kurang, gaya hidup yang konsumtif, tidak mau bekerja keras, aspek
individu dan organisasi.
b. Faktor eksternalnya
kurangnya keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa, rendahnya gaji, lemahnya komitmen dan
konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan, rendahnya integritas dan profesionalisma, dan
sebagainya.

Prinsip antikorupsi yang dapat dibangun adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai