Aturan
tentang
keyakinan Aturan tentang
(keimanan) hukum ibadah
dan mu’amalah
aqidah
Syari’ah
PILAR
Ahlak
ISLAM
1. Thaharah (bersuci);
1. Ahwalusy Syakhshiyyah (urusan keluarga dan
2. Ibadah (sembahyang);
perorangan )
3. Shiyam (puasa); 2. Muamalah Madaniyah (harta kekayaan, harta milik,
4. Zakat; harta kebutuhan, cara mendapatkan dan menggunakan)
5. Zakat Fithrah; 3. Muamalah Maliyah (harta kekayaan, harta milik,)
6. Haji; 4. Jinayah dan 'Uqubah (pelanggaran dan hukuman)
5. Murafa'ah atau Mukhashamah (persoalan peradilan
7. Janazah
dan pengadilan)
8. Jihad (perjuangan); 6. Ahkamud Dusturiyyah (persoalan ketatanegaraan)
9. Nadzar; 7. Ahkamud Dualiyah (hukum internasional)
10. Udhiyah (kurban);
11. Zabihah
(penyembelihan);
12. Shayid (perburuan);
13. 'Aqiqah;
14. Makanan dan minuman.
Ahwalusy Syakhshiyyah Muamalah Madaniyah Jinayah dan 'Uqubah) Ahkamud Dualiyah (hukum
1. Nikah; 1. Buyu' (jual-beli); 1. Pelanggaran; internasional)
2. Khithbah (melamar); 2. Khiyar; 2. Kejahatan; 1. Hubungan antar negara, sama-
3. Mu'asyarah (bergaul); 3. Riba (renten); 3. Qishash (pembalasan); sama Islam, atau Islam dan non-
4. Nafaqah; 4. Sewa-menyewa; 4. Diyat (denda); Islam, baik ketika damai atau
5. Talak; 5. Hutang-piutang; 5. Hukuman pelanggaran dan kejahatan;
dalam situasi perang;
6. Khulu'; 6. Gadai; 6. Hukum melukai/mencederai;
7. Fasakh; 7. Hukum pembunuhan; 2. Ketentuan untuk orang dan
7. Syuf'ah;
8. Li'an; 8. Hukum murtad; damai;
8. Tasharruf;
9. Zhihar; 9. Salam (pesanan); 9. Hukum zina; 3. Penyerbuan;
10. Ila'; 10. Jaminan (borg); 10. Hukuman Qazaf; 4. Masalah tawanan;
11. 'Iddah; 11. Mudlarabah dan Muzara'ah; 11. Hukuman pencuri; 5. Upeti, Pajak, rampasan;
12. Rujuk; 12. Pinjam-meminjam; 12. Hukuman perampok; 6. Perjanjian dan pernyataan
13. Radla'ah; 13. Hiwalah; 13. Hukuman peminum arak; bersama;
14. Hadlanah; 14. Syarikah; 14. Ta'zir; 7. Perlindungan;
15. Wasiat; 15. Wadi'ah; 15. Membela diri; 8. Ahlul 'ahdi, ahluz zimmi, ahlul
16. Warisan; 16. Luqathah; 16. Peperangan;
harb;
17. Hajru; dan 17. Ghasab; 17. Pemberontakan;
18. Perwalian. 18. Harta rampasan perang; 9. Darul Islam, darul harb, darul
18. Qismah;
19. Jizyah; mustakman.
19. Hibah dan Hadiyah;
20. Kafalah; 20. Berlomba dan melontar.
21. Waqaf*;
22. Perwalian;
23. Kitabah; dan
24. Tadbir.
Muamalah Maliyah
1. Status milik bersama baitul mal;
Murafa'ah atau Mukhashamah 2. Sumber baitul mal; Ahkamud Dusturiyyah
1. Peradilan dan pendidikan; 3. Cara pengelolaan baitul mal; 1. Kepala negara dan Waliyul amri;
2. Hakim dan Qadi; 4. Macam-macam kekayaan atau materi baitul mal; 2. Syarat menjadi kepala negara
3. Gugatan; dan Waliyul amri;
4. Pembuktian dakwaan; . 5. Obyek dan cara penggunaan kekayaan baitul mal;
6. Kepengurusan baitul maal; dan lain-lain. 3. Hak dan kewajiban Waliyul amri;
5. Saksi; 4. Hak dan kewajiban rakyat;
6. Sumnpah dan lain-lain. 5. Musyawarah dan demokrasi;
6. Batas-batas toleransi dan
persamaan; dan lain-lain
• Secara bahasa, akidah adalah ما عقدعليهاا لقلبوا لضامرyang mengandung arti, ikatan yang terpatri
di dalam hati.
• Hasan al-Bana di dalam bukunya Al-Aqáid menyatakan bahwa akidah adalah “sesuatu yang
harus diyakini oleh hati dan dipercaya oleh jiwa, sehingga menjadi keyakinan yang tak ada
sedikitpun keraguan dan kebimbangan”
• Jadi akidah itu bukan berisi konsep sistem teologi semata tetapi berisi segala macam
persoalan yang berkaitan dengan kepercayaan.
• Harun Nasution menegaskan bahwa setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk suatu
agama secara mendalam, perlu mempelajari teologi yang terdapat dalam agama yang
dianutnya
• Akidah merupakan sesuatu yang fundamental dalam din al-Islám, sebagai titik dasar awal
seseorang menjadi muslim. Akidah sebagai landasan din al Islám merupakan ajaran yang
universal yang abadi, tidak mengalami perubahan sepanjang masa, sejak adanya
misi risálah nabi AllahAdam a.s hingga kerasulan Muhammad saw, yakni membawa misi
akidah yang sama yaitu monotheisme atau tauhid (QS. 7 ayat 65, 73 dan 85, surat 11 ayat
26,50,61, 48 surat 21 ayat 25 dan surat 16 ayat 36). Makna tauhid adalah mengesakan Tuhan
dalam segala hal, suatu tuntutan keyakinan bahwa Allah adalah ilah (Tuhan) yang mutlak.
• Untuk mengetahui taksonomi Tauhid bisa dilihat pada surat al-Fatihah
dannisbah (hubungan) –nya dengan surat An-Nas. Surat Al-Fátihah yang
merupakan Umm al- Qur’an atau umm al-kitáb berisi statement maha
penting, terutama pada kalimat Rabbul ‘álamin, Máliki Yaum ad-
din danIyyáka na‘budu. Demikian juga pada surat terakhir yakni surat an-
Nás ada kalimat rabb an-nás, málik an-nás dan iláh an-nás.
• Kedua surat itu mengandung konklusi pengesaan Allah yang luar biasa,
mengandung konsep tauhid yang lengkap dan kokoh. Dengan demikian Al-
Qur’an dibingkai oleh dua surat (awal dan akhir) yang memuat pesan tauhid
yang sangat kuat.
• Munásabah (interrelasi) kedua surat itu menggambarkan secara jelas
adanya tiga macam refleksi ketauhidan, yakni Tawhid Rubbubiyah, Tawhid
Mulkiyah dan Tawhid Uluhiyah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
di bawah ini.
KONSEP TAUHID
DALAM MUNASABAH SURAT AL-FATIHAH DAN AN-NAS
• Apabila seseorang memiliki aqidah yang benar dan kokoh, maka ia akan
mudah melaksanakan syari’ah secara konsisten. Selanjutnya, aqidah dan
syari;ah akan membuahkan akhlaq.
• Akhlak adalah perilaku manusia yang nampak maupun yang tidak nampak
seperti kegiatan hati. Akhlak bukanlah sebatas sopan santun kepada sesama
manusia tetapi lebih luas lagi, yakni meliputi hubungan dengan Allah
(Hablum minallah), hubungan dengan sesama manusia (Hablum minannas),
dan hubungan dengan alam sekitar (Hablum minal ‘alam).
• Contoh akhlak hablum minallah adalah shalat, haji, doa, dzikir, syukur
nikmat dll. Contoh akhlak hablum minannas adalah menjenguk orang yang
sakit, saling tolong menolong, mengikis dendam dan saling memaafkan.
Sedangkan contoh hablum minal ‘alam seperti tidak membuang sampah
sembarangan, menyantuni hewan, bersikap hemat energi, memanfaatkan
sumber daya alam sebaik mungkin, dll.