Kelompok 7
Kelompok 7
DRAINASE DAN
PENGENDALIAN
BANJIR
Anggota Kelompok 7:
3 4
Pembahasan Hasil Kesimpulan
Software
1
Pendahuluan
Membahas tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan,
Manfaat, Ruang Lingkup Penulisan, dan Sistematika Penulisan
Laporan.
Latar Belakang Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan
Mensimulasikan debit air hujan selama 1. Bagaimana kondisi eksisting sistem drainase di lokasi
1. Menganalisis kondisi eksisting saluran
tersebut?
25 tahun agar dapat mengetahui drainase
2. Kategori manakah besaran nilai data hujan kala ulang 25
kemungkinan naiknya elevasi air di 2. Mengetahui kategori yang masuk pada
tahun pada DAS Jurug dengan menggunakan software
Desa Pidekso. Karena selama bertahun- besaran nilai dari data hujan Q25 dengan
Aprobe ?
tahun terjadi perkembangan pemodelan Aprobe
3. Bagaimana konsep model running data debit hujan kala
pembangunan yang semakin pesat dan 3. Mengetahui konsep pemodelan HEC-
ulang 25 tahun pada DAS Jurug dengan menggunakan
HMS dan HEC-RAS berdasarkan fungsi
ini akan berimbas pada lahan kosong software HEC-HMS?
dari software tersebut.
yang guna meresapkan air secara alami 4. Bagaimana konsep model running data debit hujan kala
4. Mengetahui saluran drainase yang
berkurang dikarenakan permukaan tanah ulang 25 tahun pada DAS Jurug dengan menggunakan
dianalisis menghasilkan angka FS
yang tertutup dengan material seperti software HEC-RAS?
memenuhi kriteria aman.
beton dan aspal menambah kelebihan air 5. Bagaimana hasil faktor keamanan (safety factor) pada
5. Menganalisa kemampuan eksisting
saluran drainase dengan menggunakan software
yang sulit meresap menyebabkan kapasitas drainase dengan pemodelan
GeoStudio?
terjadinya genangan EPA SWMM pada Wilayah DAS Jurug
6. Bagaimana kemampuan kapasitas drainase setelah di
tepatnya di Desa Pidekso, Kabupaten
analisis pengujian menggunakan software EPA SWMM ?
Wonogiri
Manfaat Ruang Lingkup Sistematika
Penulisan Laporan
.
Proses Perencanaan Drainase
Berikut adalah tahapan perencanaan saluran drainase Kali Jurug :
1. Menganalisis Luas DAS Jurug dan menentukan Stasiun Hujan (STA) dengan Metode Polygon Thieseen
2. Mengolah data hujan 10 tahun terakhir sesuai stasiun hujan yang telah ditentuan dan merekap data hujan
maksimal tiap tahunnya
3. Mengolah rekap data hujan maksimal dan menganalisis frekuensi dengan aplikasi AProb
4. Menganalisis intensitas hujan dengan menggunakan Metode Log Person III dan membuat grafik IDF
5. Menghitung debit rencana kala ulang 25 tahun (Q25) dengan Metode Rasional
6. Melakukan pemodelan kondisi eksisting saluran drainase Kali Jurug dengan aplikasi HEC-HMS
7. Menentukan dimensi saluran dengan menyesuaikan data hidrologi
8. Melakukan pemodelan kondisi eksisting saluran drainase Kali Jurug dengan aplikasi HEC-RAS
9. Melakukan perencanaan normalisasi saluran drainase Kali Jurug sesuai dengan analisis hidrologi dan
hidrolika di aplikasi Geostudio
10. Menghitung kuantitas dan kualitas limpasan permukaan dari setiap daerah tangkapan hujan, debit aliran,
kedalaman aliran, dan kualitas air di setiap pipa dan saluran selama periode simulasi dengan SWMM.
Bagan Alir Pengerjaan
Pembahasan
3 Membahas tentang penjabaran uraian data yang
digunakan, langkah-langkah kerja penggunaan
aplikasi dari data yang direncanakan dan hasil kerja
yang telah dilaksanakan.
Pembahasan dari hasil setiap software
1 APROB 4 GEOSTUDIO
2 HEC-HMS 5 SWMM
3 HEC-RAS
APROB
Berdasarkan hasil ringkasan, keempat analisis frekuensi telah
lulus uji Smirnov-Kolmogorov dan uji Chi-kuadrat. Analisis
frekuensi yang digunakan pada penelitian ini adalah Log
Pearson Tipe-III karena memiliki nilai selisih maksimum terkecil
dibandingkan ketiga analisis frekuensi lainnya. Nilai ini
digunakan untuk perhitungan time series kala ulang 25 th.
Data kala ulang 2 sampai dengan 100 tahun digunakan untuk
menghitung curah hujan rencana menggunakan metode
Mononobe, yaitu:
I=
Untuk mempermudah perhitungan, dibuatkan tabel perhitungan
curah hujan rencana selama 24 jam dengan menggunakan
excel.
Kemudian untuk mencari perhitungan curah hujan rencana Q25 TH dapat menggunakan metode Mononobe dan
Mononobe Modifikasi agar debit rencana yang dihasilkan dari HEC-HMS tidak begitu besar.
R25 (mm) 7 1 7.579 53.053 2.659 3.32408241 2.659266
t 80 8 1 6.934 55.472 2.419 3.02405241 2.419242
(jam I 9 1 6.410 57.69 2.218 2.77277728 2.218222
) delta t Ixt delta p deltaa p P
(mm/jam) 10 1 5.975 59.75 2.06 2.57525753 2.060206
11 1 5.607 61.677 1.927 2.4089909 1.927193
1 1 27.734 27.734 27.734 34.6709671 27.73677
12 1 5.291 63.492 1.815 2.2689769 1.815182
2 1 34.944 7.21 9.01340134 7.210721 13 1 5.016 65.208 1.716 2.14521452 1.716172
17.472
14 1 4.775 66.85 1.642 2.05270527 1.642164
3 1 13.333 39.999 5.055 6.31938194 5.055506 15 1 4.560 68.4 1.55 1.93769377 1.550155
16 1 4.386 70.176 1.776 2.22022202 1.776178
4 1 11.006 44.024 4.025 5.03175318 4.025403 17 1 4.195 71.315 1.139 1.42389239 1.139114
18 1 4.038 72.684 1.369 1.71142114 1.369137
5 1 9.485 47.425 3.401 4.25167517 3.40134 19 1 3.895 74.005 1.321 1.65141514 1.321132
20 1 3.764 75.28 1.275 1.59390939 1.275128
6 1 8.399 50.394 2.969 3.71162116 2.969297 21 1 76.524 1.244 1.55515552 1.244124
3.644
22 1 3.532 77.704 1.18 1.47514751 1.180118
Nilai Q25TH atau debit kala ulang 25 th akan digunakan untuk 23 1 3.429 78.867 1.163 1.45389539 1.163116
24 1 3.333 79.992 1.125 1.40639064 1.125113
dimasukkan ke dalam time series software HEC-HMS. Jumlah 173.792 1472.659 79.992 100 80
Analisis Data Menggunakan HEC-HMS 4.10
Dalam menghitung debit rencana menggunakan metode model HEC-HMS terdapat beberapa tahap lainnya yaitu
kalibrasi data, pembuatan model das, input parameter, dan running program. Untuk parameter loss method SCS Curve
Number terdapat tiga jenis, diantaranya initial abstraction (resapan awal), curve number (estimasi limpasan), dan
impervious (luas daerah kedap air). Untuk nilai dari ketiga parameter tersebut menggunakan hasil yang telah dikalibrasi
dengan data debit. Untuk nilai initial abstraction didapat 30,42 mm, untuk nilai curve number didapat 62,54 dan untuk
impervious didapat 30%.Parameter tersebut mempengaruhi hasil debit. Jika nilai curve number rendah, maka DAS
tersebut memiliki infiltrasi yang tinggi sehingga debit yang dihasilkan akan semakin kecil begitu juga sebaliknya. Jika
initial abstraction tinggi, maka kehilangan air sebelum air meresap sehingga debit yang dihasilkan akan semakin kecil
begitu juga sebaliknya.Hasil dari kalibrasi parameter dapat disimpulkan bahwa karakteristik DAS Jurug memiliki daya infiltrasi
tanah dan resapan awal yang cukup tinggi. Dengan nilai debit kala Ulang 25 th sebesar 72,0 m3/s.
Hasil Running HEC-HMS
HEC-RAS
Didapatkan perbedaan antara Sta. 19156 yang berada di hulu dimana terdapat sedikit air yang
berada di saluran eksisting tersebut. Sementara untuk Sta. 768 yang berada di hilir dimana tidak
terdapat air yang berada di saluran eksisting tersebut, karena pengaruh perbedaan kontur yang
cukup signifikan pada lokasi sungai Jurug.
HEC-RAS
Analisis Rencana Saluran
Berdasarkan analisis data dan pemodelan pada software HEC-RAS, perencanaan upstream dan downstream dikategorikan baik dikarenakan
genangan banjir tidak melebihi batas maksimum yang telah ditentukan. Namun, terdapat perbedaan pada kedua tampilan cross section tersebut,
seperti upstream yang tetap digenangi banjir dan downstream yang tidak digenangi banjir. Faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan tersebut
adalah luas genangan banjir yang sedikit di sungai Jurug. Selain itu, kondisi topografi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memiliki kontur tidak
beraturan juga mempengaruhi kondisi perencanaan drainase di lapangan.
Urutan Pengerjaan
Langkah-langkah Analisis Safety Factor Saluran
Drainase pada Software GeoStudio
1 Mulai / Slope W 6 Input Material pada Gambar
Kualitas simulasi cukup baik, dimana continuity error untuk limpasan dan penelusuran
aliran masing-masing adalah -0,08% dan -0,04% (kualitas simulasi kurang baik jika
continuity error > 10%).
SWMM
SWMM
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan HEC-HMS
Hasil running hujan maksimum area menggunakan software untuk penentuan hidrograf banjir rancangan dimasa yang akan datang.
APROB menghasilkan 4 jenis analisis frekuensi yaitu Gumbel, HEC-HMS sangat memiliki keunggulan, dimana hasil kalibrasi
Log Normal, Log Pearson III, dan Normal. Berdasarkan hasil menggunakan HEC-HMS untuk DAS Jurug di Peroleh Initial
ringkasan, keempat analisis frekuensi telah lulus uji Smirnov- Abstraction sebesar 30,42 Impervius sebesar 30 % dan Curve Number
Kolmogorov dan uji Chi-kuadrat. Analisis frekuensi yang sebesar 62,54.
digunakan pada penelitian ini adalah Log Pearson Tipe-III
karena memiliki nilai selisih maksimum terkecil dibandingkan SARAN
ketiga analisis frekuensi lainnya. Kemudian, kala ulang 25
1. Diperlukan kajian terhadap DAS yang lebih banyak pada penelitian
dapat digunakan untuk dimasukkan ke dalam time series pada
untuk mendapatkan pembbanding yang lebih baik terhadap parameter-
software HEC-HMS untuk analisis selanjutnya.
parameter yang digunakan
SARAN
2. Perlu adanya penelitian dengan menggunakan data pengukur sebagai
- Adapun saran dari analisis yang telah dilakukan ini pembanding untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
adalah dalam pengolahan data hujan harus dilakukan
3. Perlu adanya penelitian dengan parameter lain agar mendapatkan
dengan teliti agar mendapatkan nilai yang optimal dalam
hasil yang lebih mendalam mengenai pemodelan HEC-HMS.
perencanaan tersebut.
Kesimpulan & Saran
HECRAS MITIGASI STRUKTURAL
DAN NON STRUKTURAL
KESIMPULAN KESIMPULAN
Melalui hasil running software HEC RAS pada perencanaan Terdapat 2 jenis mitigasi, yakni strukural dan non-struktural.
saluran drainase yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan
Struktural:
bahwa saluran tersebut aman dan memiliki potensi kecil untuk
terjadi banjir. ● Perbaikan Sistem Drainase
● Normalisasi Sungai
SARAN Non-Struktural:
Pada saat pengerjaan HEC RAS, diharapkan dapat lebih teliti ● Literasi Kebencanaan Terhadap Masyarakat
untuk perhitungan saluran, dan memperhatikan titik koma
karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan running, ● Peningkatan Sistem Komunikasi Terhadap Masyarakat
maka lakukan pengecekan di setiap laptop yang ada. ● Pembuatan Jalur Evakuasi, Sistem Peringatan Dini, dan
Simulasi Bencana
● Pembangunan Rain Garden
Kesimpulan & Saran
Geo Studio SWMM
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Hasil analisis rembesan pada saluran drainase yang
direncanakan memiliki nilai faktor keamanan (safety factor) Dapat disimpulkan bahwa running perencanaan saluran drainase pada
dengan menggunakan software geostudio sebesar 4.22 ≥ 2.5 SWMM, mendapatkan 3 poin utama yakni yang pertama adalah debit
sehingga aman dari potensi keruntuhan pada konstruksi limpasan terlalu besar akibat daerah tangkapan hujan sebagian besar
drainase kedap air dan hanya sebagian kecil air yang terinfiltrasi, dimana
perubahan suatu daerah perkotaan yang semula lahan terbuka menjadi
SARAN
lahan terbangun mengakibatkan luasan resapan menjadi berkurang.
- Adapun saran dari analisis yang telah dilakukan ini Akibatnya, hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian besar akan
adalah dalam perhitungandan analisis saluran drainase menjadi limpasan permukaan. Kemudian yang kedua adalah rencana
harus dilakukan dengan teliti agar mendapatkan nilai kapasitas saluran telah memenuhi kapasitas yang mana pada hasil
yang optimal dalam perencanaan tersebut supaya lebih running, saluran tidak terjadi banjir. Dan yang terakhir, terdapat
efisien kemungkinan banjir ringan pada saluran penghubung/saluran
persimpangan yakni pada junctions 6 dan junctions 7.
- Untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat juga
mempermudah dalam perencanaan saluran sebaiknya SARAN
perhitungan dapat dilakukan secara manual maupun juga
Dapat disarankan kedepannya, untuk membuat rencana saluran
menggunakan software supaya meminimalisir terjadinya
penghubung/ junctions dengan kapasitas yang lebih besar, sehingga
kegagalan struktur bangunan konstruksi terutama sistem
dapat menampung debit yang akan melintas pada node 6 dan 7.
drainase.
TERIMAKASIH
ขอบคุณคะ