Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
• Definisi :
Fraktur adalah gangguan kontinuitas tulang dengan atau tanpa
perubahan letak fragmen tulang yang mengakibatkan tulang yang menderita
tersebut kehilangan kontinuitasnya atau keseimbangannya. Fraktur sering
diikuti oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat,
mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan.
Penyebab Fraktur
Secara umum penyebab fraktur dapat dibagi menjadi dua macam :
1. Penyebab ekstrinsik. Gangguan langsung misalnya yang
diakibatkan oleh trauma misalnya tertabrak, pemukulan atau
jatuh dari ketinggian, gangguan tidak langsung misalnya akibat
dari perputaran.
2. Penyebab intrinsik. Kontraksi dari otot yang menyebabkan
avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi pada hewan
yang belum dewasa. Fraktur patologis yang disebabkan oleh
penyakit sistemik, seperti neoplasia, cyste tulang, ricketsia,
osteoporosis, hyperparatyroidism, osteomalacia.
Prinsip Dasar Operasi
Dalam penatalaksanaan operasi ortophedi fraktur dikenal konsep 4 R
yakni rekognisis, reposisi, retensi dan rehabilitasi.
• Rekognisi atau pengenalan adalah melakukan berbagai diagnose
yang benar sehingga akan membantu dalam penanganan fraktur
karena perencanaan terapinya dapat dipersiapkan lebih sempurna.
• Reposisi adalah tindakan mengembalikan kondisi patah tersebut
semirip mungkin dengan keadaan atau kedudukan semula/
• Retensi atau imobilisasi adalah tindakan mempertahankan fragmen
tulang tersebut agar proses penyembuhan berlangsung secara
optimal.
• Rehabilitasi merupakan tindakan dengan maksud agar bagian yang
menderita tersebut dapat kembali dengan normal
Beberapa prinsip yang harus dipegang pada reparasi tulang agar proses
kesembuhan relatif lebih cepat dengan trauma operasi yang minimal antara
lain sebagai berikut :
1. Suplai darah pada tulang dan fragmen tulang harus selalu diperhatikan
dan dilindungi dari trauma pembedahan.
2. Restorasi yang akurat dari bentuk tulang, khususnya pada daerah
persendian.
3. Reposisi secara mekanik harus stabil fiksasinya.
4. Teknik yang dipakai diusahakan menimbulkan trauma yang minimal.
5. Rehabilitasi mutlak harus ada dan esensial. Rehabilitasi dimulai sedini
mugnkin setelah diberikan terapi definitive. Tujuannya adalah untuk
menyelamatkan fungsi selama patah tulang dalam penyembuhan dan
mengembalikan fungsi senormal dan secepat mungkin sesudah
penyembuhan.
Terapi Fraktur
Metode pengobatan dalam penanganan fraktur dapat dilakukan dengan:
1. Reposisi tanpa operasi
• Pemasangan gips (gypsona)
• Spalk (upih)
• Thomas Splint
• Catatan: Penempatan pin dapat diperiksa dengan radiografi intraoperatif jika tersedia.
• Bagian pin yang menonjol
dipotong sedekat mungkin
dengan tingkat trochanter
mayor untuk menghindari
trauma pada otot dan
saraf sciatic. Hal ini juga
akan mempermudah
pengambilan pin diwaktu
yang akan datang