ua
li t
y
SOSIALISME
Civil
rights &
Re
spe
ct LIBERALISM
KELOMPOK II
E
ANGGOTA KELOMPOK II
● 1. ADLU MUHAIMIN
● 2. ALFIAN KHALIFATURRAHMAN
● 3. AMANDHA DUTA SUDRAJAT
● 4. AZAKY PRADITA FARLIANDO
● 5. FASKAL FURQON ARDIANSYAH
● 6. FEYBRIAN EFENDI
● 7. IRFAN RAHMAN LAKSANA
● 8. M. NASSEF APRILIANT
● 9. M. RAFLI
● 10. RANGGA DWI NURCAHYO
● 11. RIPALDI
● 12. SYAHRUL FIRDAUS
1. SOSIALISME
Apa itu sosialisme? Secara etimologi, asal-usul kata Sosialisme berasal dari
bahasa latin yaitu socius yang berarti “teman” dan dalam bahasa Yunani
societas yaitu “masyarakat”.
Secara garis besar, sosialisme berarti sebuah ideologi yang beranggapan bahwa
kepemilikan bersama merupakan cara hidup yang paling baik untuk diterapkan,
di mana paham ini lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.
Dalam prakteknya, sosialisme juga tidak menyukai adanya hak milik pribadi
karena dianggap dapat membuat manusia egois dan menghancurkan
keselarasan masyarakat.
Sosialisme juga mendasarkan diri pada cita-cita sosial bahwa kekayaan di dunia
ini milik bersama, dan pemilikan secara bersama lebih baik daripada pemilikan
secara perseorangan, dan keadaan masyarakat dimana hak milik pribadi atas
alat-alat produksi telah dihapuskan.
AWAL MULA TERBENTUKNYA SOSIALISME
Sejarah sosialisme dapat dilacak sejak peristiwa Revolusi Prancis 1789 dan perubahan yang
dibawanya, meski sebelumnya terdapat pergerakan dan gagasan yang sudah berkembang.
Manifesto komunis yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada 1848 tepat sebelum
Revolusi 1848 menyapu Eropa, mengemukakan apa yang mereka beri istilah 'sosialisme ilmiah'.
Pada sepertiga akhir abad ke-19 di Eropa, partai sosial demokrat berkembang, yang sebagian
besar beraliran Marxisme. Partai Buruh Australia adalah partai sosialis pertama di dunia yang
terpilih dalam pemilihan umum negara bagian Queensland.
Pada paruh pertama abad ke-20, Uni Soviet dan Partai komunis dari Internasional Ketiga di seluruh
dunia sebagian besar hadir sebagai perwakilan sosialisme dalam bentuk perkembangan ekonomi
model Soviet, pebentukan ekonomi terencana terpusat yang diatur oleh negara yang memiliki
semuaalat produksi, meski aliran lain mencela apa yang mereka rasa kekurangan demokrasi. Di
Inggris Herbert Morrison mengatakan "Sosialisme adalah apa yang pemerintahan Partai Buruh
lakukan", sedangkan Aneurin Bevan menyatakan bahwa sosialisme mensyaratkan bahwa "aliran
utama ekonomi dibawa ke bawah arahan publik", dengan rencana ekonomi dan demokrasri
pekerja.[2] Beberapa menyatakan bahwa kapitalisme telah dihapus.[3] Pemerintahan sosialis
membentuk 'ekonomi campuran' dengan nasionalisasi sebagian dan kesejahteraan sosial.
Pada 1968, Perang Vietnam (1959-1975) yang berkepanjangan, memberikan kesempatan
kepada Kiri Baru, sosialis yang cenderung kritikal terhadap Uni Soviet dan demokrasi sosial.
Anarko-sindikalis dan beberapa elemen Kiri Baru dan lainnya mendukung kepemilikan
kolektif yang terdesentralisasi dalam bentuk koperasi atau dewan pekerja. Pada awal abad
ke-21 di Amerika Selatan, Presiden Venezuela Hugo Chavez menyuarakan apa yang dia
sebut sebagai 'Sosialisme abad ke-21', yang termasuk di antaranya kebijakan nasionalisasi
aset nasional seperti minyak bumi, anti-imperialisme, dan menyebut dirinya Trotskys yang
mendukung 'revolusi permanen'.[4]
CIRI KHAS SOSIALISME:
Negara yang manganut sosialisme dalam konstitusinya diantaranya yaitu Suriah, Srilangka,
India, Bangladesh, Bolivia, Aljazair. Adapun perbuatan yang mencerminkan sosialisme yaitu:
1. Gotong royong.
2. Membantu kecelakaan.
3. Mengerjakan pekerjaan untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih.
SOSIALISME DI INDONESIA
Lahirnya paham liberalisme merupakan embrio dari perjuangan kaum liberal yang menentang
setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris
sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di
zaman absolute monarki, dimana setiap orang harus tunduk terhadap kekuasaan bangsawan
dan agama dengan adaya kekangan tersebut orang-orang ingin melepaskan diri dan
memperjuangkan kemerdekaan individu.
Peristiwa yang pertama adalah ditandatanganinya Declration of Independence dari tiga belas
daerah koloni Inggris di Amerika utara dengan deklarasi ini, maka lepaslah tiga belas koloni ini
dari belenggu penjajahan Ingris dan lahirlah negara Amerika Serikat.Negara ini selanjutnya
memegang peranan yang penting dalam perkembangan sejarah dunia.
Peristiwa kedua adalah penerbitan buku karya guru besar dari Skotlandia yaitu “ The
Wealth Of Nations “. Buku karya Adam Smith ini antara lain mengungkapkan bahwa
pembentukan harga di pasar bebas terjadi menurut suatu mekanisasi dan menentukan arah
bagi tenaga kerja, sumber alam dan modal dalam produksi dan distribusi. Adam Smith (1723-
1790) melarang campur tangan pemerintah dalam urusan ekonomi karena memerintah
mempunyai fungsi-fungsi vital. Pendapat ini menjadi dasar bagi paham liberal dalam bidang
ekonomi. Oleh karena itu, Adam Smith diberi julukan Babak Ekonomi Liberal.
CIRI-CIRI LIBERALISME
Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme ialah setiap individu memiliki kesempatan yang
sama “Hold The Basic Equality of All Human” pada semua bidang, namun bukan berarti
setiap orang bisa memberikan hasil yang sama.
Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini,
sedangkan hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu tergantung pada banyak
faktor misalnya keterampilan, kerja keras, sumber daya dan lainnya.
Mengacu pada poin #1 yakni kesempatan yang sama, maka penyelesaian setiap masalah
yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakukan yang sama “Treat the Others
Equally”, baik itu di bidang ekonomi, politik, sosial dan lainnya.
3. Ada Hukum Dan Hukum Diterapkan
Di dalam setiap negara harus ada hukum di dalamnya yang bertujuan untuk melindungi dan
menjaga hak-hak masyarakatnya. Negara liberal menetapkan patokan hukum tertinggi
yang menghargai hak-hak kebebasan dan persamaan kedudukan setiap individu di dalam
hukum “The Rule of Law”.
Di negara liberal, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat sehingga penentuan pihak-
pihak yang akan menjalankan negara tersebut harus mendapat persetujuan dari rakyat.
Artinya pemerintah harus bertindak sesuai kehendak rakyat dan tidak boleh bertindak atas
keinginan sendiri.
Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatu negara merupakan
mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.
6. Tidak Menerima Ajaran Dogmantisme
Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaran Dogmantisme yaitu
ideologi yang memegang kepercayaan dan menentang apapun yang tidak sesuai dengan
kepercayaannya.
KEKURANGAN & KELEBIHAN LIBERALISME
1. Terciptanya kebebasan di masyarakat, namun tetap dalam batasan yakni bebas dengan
syarat mampu dipertanggung-jawabkan
2. Terciptanya keadaan masyarakat yang beragam dan heterogen mulai dari arti suku,
agama, makna ras, golongan serta unsur budaya
3. Terjaminnya hak asasi manusia
4. Diberlakukannya pemilihan umum guna menentukkan pemimpin oleh rakyat
5. Berkembangnya perekonomian yang mendukung usaha pribadi sebab mengakui
kepemilikan pribadi
6. Berkembangnya pasar bebas
7. Diterapkannya hukum di Indonesia dan berlaku secara adil serta merata untuk seluruh
masyarakat Indonesia
8. Mengutamakan kepentingan dan hak warganegara daripada kepentingan Negara
9. Negara tidak diperbolehkan mencampuri urusan agama demikian pula agama tidak
mencampuri urusan Negara
10. Warga Negara diperbolehkan memaksimalkan kemampuannya dalam memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya dengan catatan diupayakan dengan tidak melanggar tata
tertib hukum yang berlaku
TERIMAKASI
H