PEMBIMBING
Dr. Prima Isnaeni, MMR
TOPIK
GIIPIA0 Usia Kehamilan 40 minggu + Inpartu kala 1 fase aktif + PEB
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. C
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pasien datang ke IGD RSU Aminah pada tanggal 11 Maret 2022 pukul 01.00 WIB, GIIPIA0 dengan
keluhan mules-mules sejak 3 jam SMRS dan semakin lama semakin sering, sebelumnya pasien diperiksa di
puskesmas dan setelah diperiksa tekanan darah pasien diketahui memiliki tekanan darah tinggi yaitu (TD
170/110). Kemudian di rujuk ke RSU Aminah. Pasien sebelumnya tidak mempunyai riwayat tekanan darah
tinggi. Keluhan tidak disertai dengan nyeri kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati ataupun mual dan muntah.
Keluar air-air dan keluar darah disangkal oleh pasien. Gerak janin masih aktif dirasakan pasien. BAB
(+), BAK (+) seperti biasa, lendir (+), darah (+).
Riwayat Penyakit Ibu :
Riwayat Penyakit Jantung: disangkal
Riwayat Penyakit Hepar : disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
Riwayat Penyakit DM : disangkal Riwayat Obstetri
Riwayat Penyakit Hipertensi : disangkal
Anak pertama laki-laki usia 11 tahun, lahir normal
dengan berat badan saat lahir 4200 gram
Riwayat KB
Riwayat Menstruasi
Pasien sebelumnya menggunakan KB IUD.
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : Teratur
Panjang Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
HPHT : 03-06-21
HPL : 10-03-22
PEMERIKSAAN FISIK
- Kesadaran : composmentis
R : 20 x/menit
N : 82 x/menit
S : 36,1 ° C
Status Generalis
- Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies (-) gusi berdarah (-)
Edema - -
+ +
Status Obstetrikus
o TFU : 35 cm
o His : 2x10’x25’’
o Palpasi :
Leopold II : teraba bagian kecil di kiri dan teraba bagian tahanan di kanan
o VT : dinding vagina licin, portio tebal lunak, pembukaan 7 cm, ketuban (+), presentasi kepala, uuk di kanan depan, kepala di H I.
DIAGNOSIS
Ny. C umur 32 tahun G1IPIA0 Usia kehamilan 40 minggu + THIU + Inpartu kala I fase aktif dengan PEB
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hematokrit 36 % 35-47
Hitung jenis
Kimia klinik
Urin Lengkap
Kekeruhan jernih
- Pasang DC
- Mgso4 fulldose
- Observasi 4 jam , KU, TTV, his, pembukaan, DJJ, jumlah pengeluaran urin
Prognosis
Dubia ad Bonam
Follow UP
O : TD : 150/87 mmhg
N : 103 x/min
S : 36,0 C
RR : 20 x/min
Spo : 98 %
P : Infus RL 20 TPM
MgsO4 fulldose
O : TD : 150/89 mmhg
S : 36,4 C
N : 98 x/min
RR : 20x/min
P : Infus RL 20 TPM
MgSO4 fulldose
O : TD : 150/90 mmhg
S : 36,2C
N : 99 x/min
RR : 20x/min
P : infus RL 20 tpm
MgsSO4 stop
Nifedipine 3x10 mg
( 13/03/2022 pukul 10.00 )
O : TD : 140/90 mmhg
S : 36,4C
N : 96x/min
RR : 20x/min
P : Acc KRS
Aff infus
Nifedipine 3x10 mg
Hipertensi dalam Kehamilan
Menurut American College Obstetric and Gynaecologist (ACOG). Hipertensi adalah suatu keadaan dengan
tekanan darah diastolik minimal 90 mmHg atau tekanan sistolik minimal 140 mmHg atau kenaikan tekanan diastolik
minimal 15 mmHg atau kenaikan tekanan sistolik minimal 30 mmHg.
Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh Working Group of the NHBPEP (2000) dibagi menjadi 5 tipe, yaitu :
1. Hipertensi gestasional
2. Preeklamsi
3. Eklamsi
5. Hipertensi kronis.
Insiden
wanita > 40 tahun insiden hipertensi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan wanita usia 20-30 tahun, dan
nullipara lebih besar dibandingkan multipara.
PREEKLAMSIA
Merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel,
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria.
Terjadi pada umur kehamilan diatas 20 minggu.
Derajatnya dari ringan hingga berat
Di Indonesia frekuensi kejadian preeklampsia sekitar 3-10% (Triatmojo, 2003). Sedangkan di Amerika Serikat
dilaporkan bahwa kejadian preeklampsia sebanyak 5% dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran)
(Dawn C Jung, 2007).
Primigravida lebih tinggi dari pada multigravida
FAKTOR RISIKO
• Riwayat PE
• Primigravida
• Kegemukan
• Gemeli
• Riwayat penyakit tertentu
ETIOLOGI
• Faktor Trofoblast
• Faktor immunologik
• Faktor hormonal
• Faktor genetik
• Faktor gizi
• Peran prostasiklin dan tromboksan
PATOFISIOLOGI
Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan respon terhadap berbagai substansi
endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet.
Penumpukan trombus dan pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala
dan defisit saraf lokal dan kejang
Manifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi penurunan volume intavaskular, meningkatnya cardiac output dan
peningkatan tahanan pembuluh perifer.
KLASIFIKASI PREEKLAMSI
1. Preeklamsi Ringan
2. Preeklamsi Berat
Tatalaksana preeklamsi
3. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
4. Pemberian obat : MgSO4 40% dalam larutan RL 500 cc (60-125 cc/jam)
5. Diuretik
6. Obat antihipertensi