Anda di halaman 1dari 29

RUMAH SAKIT

DRS. H. SUNARTO, APT., MSi

KAMIS, 20 OKTOBER 2022


RUMAH
SAKIT
Rumah Sakit
UU RI No. 44 / 2009 : Rumah Sakit
Permenkes RI No, 3 / : Klasifikasi dan Perijinan RS
2020 : Penyelenggaraan bidang Perumahsakitan
PP No. 47 / 2021
Institusi pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di Rumah Sakit.
BENTUK RUMAH
SAKIT
JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI RS
Permenkes RI No, 3 / 2020 : Klasifikasi dan Perijinan
RS PP No. 47 /2021

1. Pelayanan medik dan penunjang medik;


Pelayanan medik : - Umum; Spesialis; dan Subspesialis
2. Pelayanan keperawatan dan kebidanan;
Asuhan keperawatan : Generalis, Spesialis, dan Kebidanan.
3. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan penunjang.
Pelayanan laundry/binatu, Pengolahan makanan/gizi, Pemeliharaan sarana prasarana
dan alat kesehatan, Informasi dan komunikasi, Pemulasaran jenazah, dan Pelayanan nonmedik
lainnya.
TUGAS RUMAH
SAKIT
UU No. 44 / 2009: Tentang Rumah Sakit
Tugas RS : Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna

Pelayanan Kesehatan Paripurna meliputi:


promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
FUNGSI RUMAH
SAKIT
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dg standart pelayanan RS
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yg paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan Diklat SDM dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan LitBang serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dg memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang
kurangnya:

1.Medik Umum 10. Gizi


2.Gawat Darurat 11. Sterilisasi
3.Keperawatan 12. Rekam Medik
4.Rawat Jalan 13. Administrasi dan Manajemen
5.Rawat Inap 14. Penyulhan Kes Mas
6.Operasi/Bedah 15. Pemulasaran Jenasah
7. Medik Spesialis 16. Laundry
Dasar 17. Ambulance
8.Penunjang Medik 18. Pemeliharaan Sarana RS
9.Farmasi 19. Pengolahan Limbah.
SDM Rumah Sakit umum berupa tenaga tetap meliputi:

1. Tenaga medis; 8. Tenaga Gizi


2. Tenaga psikologi klinis; 9. Tenaga keterapian fisik
3. Tenaga keperawatan; 10. Tenaga keteknisian medis
4. Tenaga kebidanan; 11. Tenaga Teknik biomedika
5. Tenaga kefarmasian; 12. Tenaga non kesehatan
6. Tenaga kesehatan masyarakat;
7. Tenaga kesehatan lingkungan;
PENGGOLONGAN RUMAH
SAKIT
DASARNYA:
• Jenis Pelayanan
• Kepemilikan
• Lama Perawatan/Tinggal
• Kapasitas Tempat Tidur
• Afiliasi Pendidikan
• Status Akreditasi
BERDASAR JENIS
PELAYANAN
1. RUMAH SAKIT UMUM
RS yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Contoh: RSUP Persahabatan, RSUP Fatmawati, RSUPN Cipto mangunkusumo dll.

2. RUMAH SAKIT KHUSUS


RS yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu , golongan umur, organ, jenis penyakit atau
kekhususan lainnya.
Contoh: Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita
dll.
BERDASAR
PENGELOLAAN
1. RUMAH SAKIT PUBLIK
RS yang dikelola oleh Pemerintah, Pemda dan Badan hukum yang bersifat
nirlaba.
Contoh: Rumah Sakit Pemerintah (Pusat, Daerah), RS Pertamina dll

2. RUMAH SAKIT PRIVAT (SWASTA)


RS yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk
Perseroan Terbatas atau Persero.
Contoh: Rumah Sakit Pondok Indah, Rumah Sakit Mitra Keluarga dll
BERDASAR LAMA
PERAWATAN
1. Rumah Sakit Perawatan Jangka Pendek
RS yang merawat penderita selama rata-rata kurang dari 30 hari.
Umumnya penderita kesakitan akut
Contoh: Rumah Sakit Umum

2. Rumah Sakit Perawatan Jangka Panjang


RS yang merawat penderita dalam waktu rata-rata 30 hari atau lebih
Umumnya penderita kesakitan kronis.
Contoh: Rumah Sakit Khusus
BERDASAR KAPASITAS TEMPAT TIDUR
Permenkes RI No, 3 / 2020 : Klasifikasi dan Perijinan
RS
Klasifikasinya berdasarkan jumlah tempat tidur:
1. Kelas A : paling sedikit 250
2. Kelas B : paling sedikit 200
3. Kelas C : paling sedikit 100
4. Kelas D : paling sedikit 50
BERDASAR AFILIASI
PENDIDIKAN
1. Rumah Sakit Pendidikan
Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara
terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan
kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.
Contoh: Rumah Sakit Pendidikan UI (RSUI), Rumah Sakit Pendidikan
UGM

2. Rumah Sakit Non-Pendidikan


Rumah Sakit yang tidak menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara
terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan profesi kedokteran
Contoh: Rumah Sakit Umum Pasar Rebo, Rumah Sakit Umum Pasar Minggu
BERDASAR STATUS
AKREDITASI
1. Rumah Sakit Terakreditasi
Rumah Sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan
sertifikasi yang diakui yang menyatakan bahwa suatu Rumah Sakit
telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan/pelayanan
tertentu.
Lembaganya: KARS, JCI

2. Rumah Sakit Belum Terakreditasi


KLASIFIKASI RUMAH
SAKIT
• Pengelompokan Kelas Rumah Sakit berdasarkar
fasilitas dan kemampuan pelayanan

• Ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan
b. Sumber Daya Manusia
c. Peralatan
d. Sarana dan Prasarana
e. Administrasi dan Manajemen
Klasifikasi Rumah Sakit Umum
UU Rumah Sakit No. 9 Tahun
2009
1. Kelas A : RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 5 spesialis penunjang
medik, 12 spesialis lain dan 13 sub spesialis.
2. Kelas B : RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medik, 8
spesialis lain dan 2 sub spesialis
3. Kelas C : RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang medik
4. Kelas D : RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 2 spesialis dasar
Klasifikasi Rumah Sakit Khusus
UU Rumah Sakit No. 9 Tahun
2009
1. Kelas A : Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang lengkap.
2. Kelas B : Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang terbatas
3. Kelas C : Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang minimal.
AKREDITASI RUMAH SAKIT
 Akreditasi = pengakuan bahwa yang bersangkutan adalah terkemuka atau bermutu
 Akreditasi RS yaitu pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan
penilaian bahwa RS telah memenuhi standar akreditasi.
 Standar Akreditasi yaitu pedoman yg berisi tingkat pencapaian yg harus dipenuhi oleh RS
dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
 Lembaga independent penyelenggara akreditasi ditetapkan oleh MenKes. dan harus
sudah terakreditasi oleh Lembaga International Society for Quality in Health Care (ISQua).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Joint Commission International (JCI)
 Fokus penilaian pada Equity, Efficiently, Quality and Sustainability (EEQS) agar RS dapat
bersaing di tingkat regional bahkan internasional.
 Rumah sakit wajib terakreditasi, secara berkala setiap 3 tahun, setelah beroperasi 2
tahun
TUJUAN AKREDITASI

1. Meningkatkan mutu pelayanan RS dan melindungi keselamatan pasien


2. Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, SDM di RS dan RS sebagai
institusi
3. Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan
4. Meningkatkan profesionalisme RS Indonesia di mata Internasional
STANDART AKREDITASI RUMAH SAKIT

Tingkat kelulusan akreditasi :


1. Tingkat Dasar
2. Tingkat Madya
3. Tingkat Utama
4. Tingkat Paripurna
Bagaimana management organisasi RS tipe A,B,C dan D
INDIKATOR Kegunaan:
untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu,
MUTU dan
PELAYANAN efisiensi pelayanan rawat inap di rumah sakit.

RAWAT INAP Beberapa contoh indiKator mutu efisiensi rumah sakit:


• BOR (Bed Occupancy Ratio)
RUMAH SAKIT • AVLO (Average Length of Stay)
S (Turn Over Interval)
• TOI (Bed Turn Over)
• BTO (Net Death Rate)
• NDR (Gross Death Rate)
• GDR
BOR (Bed Occupancy
Ratio)
• Angka Penggunaan Tempat Tidur adalah prosentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu
• Biasanya angka rata-rata tempat tidur terisi dalam satu tahun
• Kegunaan: Memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit
• Nilai Parameter BOR : 75 – 85%
• Rumus:
Jumlah hari perawatan RS
BOR = X jumlah hari dlm satu periode X 100% Jumlah tempat tidur
AVLOS (Average Length of
Stay)
• Rata-rata lamanya pasien dirawat adalah rata-rata lama rawat inap seorang
pasien
• Kegunaan:
Memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan
• Nilai parameter AVLOS = 6 – 9 hari
• Rumus:
Jumlah lama dirawat
AVLOS = X hari
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
TOI (Turn Over
Interval)
• Interval/tenggang perputaran tempat tidur adalah rata-rata hari, tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
• Angka rata-rata sebuah tempat tidur tidak terisi
• Kegunaan:
Memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
• DepKes RI, TOI = 1 – 3 hari
• Rumus:
Jumlah Tempat Tidur – Rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
TOI = X 365 h
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
BTO (Bed Turn
Over)
• Angka perputaran tempat tidur adalah frekuensi pemakaian tempat tidur
pada satu periode atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu tertentu.
• Kegunaan:
Memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
• Nilai BTO: dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50
kali.
• Rumus:
Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati)
BTO =
Jumlah tempat tidur
NDR (Net Death
Rate)
• Adalah angka kematian pasien, 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
pasien keluar
• Kegunaan:
Memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit
• Rumus:
Jumlah Pasien Mati lebih dari 48 Jam
NDR = X 1000 0/00
Jumlah Pasien Keluar (hidup+mati)

Atau juga bisa dihitung untuk tiap 100 pasien keluar


GDR (Gross Death
Rate)
• Adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 pasien keluar.
• Sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar
• Kegunaan:
Memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit
• Rumus:
Jumlah Pasien Mati seluruhnya
GDR = X 1000 0/00
Jumlah Pasien Keluar (hidup+mati)

Atau juga bisa dihitung untuk tiap 100 pasien keluar

Anda mungkin juga menyukai