pasien syok
disusun oleh :
kelompok 1
detry permata m neng linda
yuyum yumita
Definisi
Langkah kedua adalah menentukan sebab dari syok. Pada penderita trauma, semua jenis syok mungkin
ditemukan. Kebanyakan penderita dalam hemoragik syok, namun kardiogenik syok atau syok karena
tension pneumotoraks harus dipertimbangkan pada perlukaan diatas diafragma
Patofisiologi
- Fase Kompensasi
- fase progresif
- fase ireversibel
Jenis - Jenis Syok
A. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merujuk keada suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure
akibat perfusi yang tidak adekuat. Syok hipovolemik ini paling sering timbul setelah terjadi perdarahan hebat (syok hemoragik).
B. Syok Hemoragik
Perdarahan dalam jumlah besar, melebihi 15 % volume darah yang beredar, akan menyebabkan perubahan-perubahan fungsi tubuh seseorang. Makin
banyak perdarahan, makin berat kerusakan yang terjadi, maka makin besar risiko untuk meninggal.
C. Syok Anafilaktik
Syok Anafilaktik (Shock Anafilactic) adalah reaksi anafilaksis yang disertai hipotensi dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Reaksi
Anafilaktoid adalah suatu reaksi anafilaksis yang terjadi tanpa melibatkan antigen-antibodi kompleks. Karena kemiripan gejala dan tanda
biasanya diterapi sebagai anafilaksis.
D. Syok Septik
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi
dengan melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang jarinan
nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan secara menyeluruh.
E. Syock Kardiogenik
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi
berkurang atau berhenti sama sekali.Syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekuat, seperti
pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung; manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit
dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus Kedokteran Dorland, 2010)
Manifestasi Klinis
1. Tekanan darah sistemik dan takikardi; puncak tekanan darah <100mmHg atau lebih dari 10% di bawah
sistolik tekanan darah yang telah diketahui.
1. Hipoperfusi perifer, vasokonstriksi; kulit dingin, lembab, dan sianosis.
2. Status mental terganggu; kebingungan, agitasi, koma.
3. Oliguria atau anuria; <0,5 ml/kgBB/jam.
4. Asidosis metabolik.
PENATALAKSAAN
1. Airway dan Breathing
Tujuan utama meningkatkan kandungan oksigen arteri (CaO2) dengan mempertahankan saturasi oksigen
(SaO2) 98 – 100 %
2. Pertahankan Sirkulasi
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, dan
produksi urin
Komplikasi
1. Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang
berkepanjangan.
2. Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi
pertemuan alveolus kapiler karena hipoksia.
3. DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas
sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.
terimakasih