Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS UJIAN

Keratokonjungtivitis Bakterial

Pembimbing :
DR. RIANA AZMI BASTARI, SP.M
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DR. MOHAMMAD REZA
MATA
MOSSADEQ. H, SP.M
RSUD SEKARWANGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Disusun oleh :
2019 DWI RAHMA MUTIARANI
2011730026
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Cipanas
Tgl Masuk RS : 19 Agustus 2019
ANAMNESA

Keluhan Mata kiri & kanan merah


Utama
ANAMNESA
Riwayat
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Sekarwangi
Penyakit
dengan keluhan Mata kiri dan kanan merah dialami
Sekarang
sejak 2 hari yang lalu. sejak 4 bulan lalu Pasien
mengatakan hanya mata kiri yang merah kemudian
menular kemata sebelah kanan sejak 2 hari lalu.
Keluhan disertai dengan rasa gatal yang terus menerus,
mata berair, kotoran mata banyak dan kental, nyeri,
mata seperti ada yang mengganjal. Pasien sering
mengucek – ngucek. Pasien mengatakan sudah berobat
tetapi keluhan belum membaik. Keluhan demam, batuk,
pilek, sakit tenggorokan tidak ada.
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Riwayat trauma pada mata disangkal
Dahulu
Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit mata lain sebelumnya
disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi (-) DM (-) Asma (-)
ANAMNESA

Riwayat Pasien sudah berobat kepoli mata. Pasien lupa obat


Pengobata apa yang dikasih
n
Riwayat Pasien tidak memiliki alergi makanan ataupun obat
Alergi

Riwayat Tidak ada keluhan serupa dengan pasien


keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran / GCS : Compos mentis / 15

 Tekanan Darah : 110/70 mmHg


 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 36,6 o C
 Pernafasan : 20 x/menit
STATUS OPHTALMOLOGY
NO Keterangan OD OS

1  Tajam penglihatan 6/6 6/7,5

2  Gerakan bola mata

3  Tekanan intraokular Normal Normal

4  Palpebra Ptosis (-), hiperemis (-), edema (-) Ptosis (-), hiperemis (-), edema (-)
STATUS OPHTALMOLOGY
6  Konjungtiva Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (+) Hiperemis (+)
Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi siliar (+) Injeksi siliar (+)
7  Kornea Keruh Keruh

8  Camera Oculi Anterior Normal Normal

9  Iris dan pupil Bulat, sinekia (-), refleks cahaya (+) Bulat, sinekia (-), refleks cahaya (+)

10  Lensa Jernih Jernih

11  Vitreous Jernih Jernih


STATUS OPHTALMOLOGY
RESUME
Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke poli mata dengan keluhan
utama mata kanan & kiri merah dialami sejak 2 hari yang lalu. Awalnya hanya mata
kiri yg merah kemudian menular ke mata sebelah kanan. Pasien juga mengeluh mata
kanan dan kirinya terasa gatal terus - menerus, nyeri, lakrimasi, sekret purulen, dan
mata sepeti ada yang mengganjal. Pasien mengatakan sudah berobat ke poli mata
namun keluhan belum membaik.
Pada pemeriksaan fisis, visus OD 6/6, OS 6/7,5 , lakrimasi(+), konjungtiva
hiperemis (+) ODS, injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+), kornea tampak keruh,
slit lamp dengan pewarnaan fluoresein (+) infiltrat.
DIAGNOSA
Keratokonjungtivitis Bakterial ODS
PENATALAKSANAAN
 C. LFX Eye Drop 6 gtt 1 ODS
 C. Lyteers Eye Drop 6 gtt 1 ODS
 Asam mefenamat 500 mg 2 dd 1 tab
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Diagnosis keratokonjungtivitis ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Konjungtivitis sebaiknya dibedakan dengan keratitis dengan
perbedaan sebagai berikut:
Tanda Konjungtivitis Keratitis

Tajam penglihatan Normal Turun nyata

Silia Tidak ada Nyata

Sakit Pedas, rasa kelilipan Sakit

Mata merah Injeksi konjungtiva Injeksi siliar

Sekret Serous, mukous, purulen Tidak ada

Lengket kelopak Terutama pagi hari Tidak ada

Edem kelopak mata Tidak ada/ringan, terutama pada konjungtivitis Tidak ada/berat
adenoviral

Pupil Normal Mengecil

Kornea Normal Keruh, defek epitel pada pewarnaan fluoresein


pemeriksaan penunjang untuk kelainan mata luar dengan pemeriksaan biomikroskop
(slitlamp) dengan atau tanpa pewarnaan fluoresein juga dapat dilakukan.
Pemeriksaan dengan mata telanjang tidak akan memperlihatkan kekeruhan kornea,
namun penggunaan slitlamp akan tampak adanya kekeruhan pada kornea baik
berupa gambaran infiltrat seperti titik putih kecil atau becabang, bentuk dan lokasi
lainnya
DEFINISI
Keratokonjungtivitis adalah peradangan ("-itis") dari kornea dan konjungtiva. Ketika
hanya kornea yang meradang, hal itu disebut keratitis, ketika hanya konjungtiva
 yang meradang, hal itu disebut konjungtivitis.
ETIOLOGI
Virus

Bakteri

fungal

Parasit

toksik

chlamydia

kimia & agen alergik


KLASIFIKASI
•Keratokonjunctivitis sicca digunakan ketika peradangan karena kekeringan. ("Sicca"
berarti "kering" dalam konteks medis.) Hal ini terjadi dengan 20% pasien RA.
•Istilah " Vernal keratokonjunctivitis "(VKC) digunakan untuk merujuk
keratokonjungtivitis terjadi di musim semi, dan biasanya dianggap karena alergen.
•Atopik keratokonjunctivitis adalah salah satu manifestasi dari atopi.
•Epidemi keratokonjunctivitis disebabkan oleh adenovirus infeksi.
•Keratokonjungtivitis limbus superior diduga disebabkan oleh trauma mekanik
DIAGNOSA
KOMPLIKASI
•Kebanyakan konjungtivitis dapat sembuh sendiri, namun apabila konjungtivitis tidak memperoleh
penanganan yang adekuat maka dapat menyebabkan komplikasi:1
•Blefaritis marginal hingga krusta akibat konjungtivitis akibat staphilococcus
•Jaringan parut pada konjungtiva akibat konjungtivitis chlamidia pada orang dewasa yang tidak diobati
adekuat
•Keratitis punctata akibat konjungtivitis viral
•Keratokonus (perubahan bentuk kornea berupa penipisan kornea sehingga bentuknya menyerupai
kerucut) akibat konjungtivitis alergi.
•Ulserasi kornea marginal, perforasi kornea hingga endoftalmitis dapat terjadi pada infeksi N.
gonorrhoeae, N. kochii, N. meningitidis, H. aegypticus, S. aureus dan M. catarrhalis.
•Pneumonia terjadi 10-20 % pada bayi yang mengalami konjungtivitis chlamydia
•Meningitis dan septikemia akibat konjungtivitis yang diakibatkan meningococcus.
PENATALAKSANAAN
Penanganan konjungtivitis bakteri ialah dengan antibiotika
topical tetes mata (misalnya kloramfenikol) yang harus diberikan
setiap 2 jam dalam 24 jam pertama untuk mempercepat proses
penyembuhan, kemudian dikurangi menjadi setiap empat jam
pada hari berikutnya. Penggunaan salep mata pada malam hari
akan mengurangi kekakuan pada kelopak mata di pagi hari.
Antibiotik lainnya yang dapat dipilih untuk gram negative ialah
tobramisin, gentamisin dan polimiksin; sedangkan untuk gram
positif icefazolin, vancomysin dan basitrasin.
PROGNOSIS
 Prognosis pada kasus keratokonjungtivitis tergantung pada berat ringannya gejala klinis yang
dirasakan pasien, namun umumnya baik terutama pada kasus yang tidak terjadi parut atau
vaskularisasi pada kornea
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai