Anda di halaman 1dari 9

KALIBRASI INTERNAL

PERALATAN
LABORATORIUM
Kalibrasi perlu kita lakukan untuk memastikan bahwa alat yang
akan kita gunakan mampu mencapai ketepatan pengukuran
atau ketidakpastian yang perlu untuk memberikan hasil yang
valid. Seperti yang ISO 17025:2017 sebutkan dalam klausul
6.4.5.

“Peralatan yang digunakan untuk pengukuran harus mampu


mencapai ketepatan pengukuran atau ketidakpastian
pengukuran yang diperlukan untuk memberikan hasil yang
valid.”
kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk
menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu,
antara nilai suatu besaran yang ditunjukan oleh
peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau
nilai yang diwakili oleh bahan ukur atau bahan
acuan. Dengan nilai terkait yang oleh standar
realisasikan.
APAKAH SEMUA PERALATAN HARUS
TERKALIBRASI?
6.4.6 Peralatan pengukuran harus dikalibrasi bila:
– Ketepatan pengukuran atau ketidakpastian pengukuran
mempengaruhi validitas hasil yang dilaporkan, atau
– Kalibrasi peralatan diperlukan untuk membuat
ketertelusuran metrologi yang dilaporkan hasil.
Catatan: Jenis peralatan yang memiliki efek pada keabsahan
hasil yang dilaporkan dapat mencakup:
– yang digunakan untuk pengukuran langsung pengukuran,
mis. penggunaan keseimbangan untuk melakukan pengukuran
massa;
– untuk melakukan koreksi terhadap nilai yang terukur, mis.
pengukuran suhu;
– dan yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran
dihitung dari beberapa jumlah.
 Kuantitatif; yaitu peralatan pengukuran yang berbasis angka.
Pengukuran atau penetapan menggunakan alat ini akan
menghasilkan nilai angka. Contohnya neraca, labu takar, pipet
volumetrik, spektrofotometer. Peralatan kategori ini harus
terkalibrasi karena angka hasil pengukurannya akan berpengaruh
secara signifikan.
 Semikuantitatif; yaitu peralatan pengukuran yang juga berbasis
angka, namun tidak untuk penggunaan secara akurat dan presisi.
Contoh alat dalam kategori ini yaitu erlenmeyer dan gelas piala.
Peralatan kategori ini umumnya tidak perlu terkalibrasi.
 Kualitatif; yaitu peralatan uji kualitatif, tidak berbasis angka.
Contohnya saja seperti tabung reaksi yang digunakan untuk
pengamatan warna hasil reaksi penambahan indikator. Peralatan
ini juga pastinya tidak perlu terkalibrasi.
APAKAH KALIBRASI HARUS KITA
LAKUKAN SECARA BERKALA?
Tentu saja kalibrasi akan terjadi selama alat masih dapat
beroperasi. Karena tidak mungkin suatu alat akan memiliki
performa yang tinggi selamanya. Jika ia sudah mengalami
penurunan maka kalibrasi ulang pun harus kita lakukan.

 Berkala dan terjadwal;

 Berkala (akan berulang)


6.4.7 Laboratorium harus membuat program kalibrasi, yang
harus ditinjau ulang dan disesuaikan seperlunya untuk menjaga
kepercayaan dalam status kalibrasi.
6.4.8 Semua peralatan yang membutuhkan kalibrasi atau yang
memiliki jangka waktu validitas ter tentu diberi label, diberi
kode atau diidentifikasi sehingga memungkinkan pengguna
peralatan untuk segera mengidentifikasi status kalibrasi atau
masa berlaku.
KAPAN HARUS KITA LAKUKAN?

 Instrumen mengalami suatu insiden seperti telah melalui proses


pemindahan, benturan, ataupun insiden lainnya yang berpotensi
mengakibatkan kerusakan pada instrumen tersebut. Kerusakan
tersebut dapat berakibat pada akurasi instrumen pengukuran.
 Teridentifikasi adanya ketidaktepatan dalam pengukuran. Ketika
Anda tengah menjalankan penelitian ataupun pengujian suatu
sampel tapi Anda merasa hasil pengukuran menunjukkan adanya
ketidaktepatan, maka kalibrasi ulang harus kita lakukan kepada
instrumen tersebut.
 Instruksi dari pabrikan. Beberapa pabrikan meminta Anda untuk
melakukan pemeriksaan instrumen dalam rentang waktu tertentu
untuk memastikan instrumen tersebut dapat berfungsi dengan
baik. Pabrikan akan menginstruksikan dalam jangka waktu berapa
lama kalibrasi harus penggunanya lakukan, bisa bulanan ataupun
tahunan.
KALIBRASI PERALATAN

1. Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)


Dengan melakukan pengujian sensitivitas alat
2. Spektrofotometri UV-Vis
 Larutan K 2 Cr 2 O 7  dalam 0,005 M H 2 SO 4  (direkomendasikan
untuk daerah UV)
 Larutan CuSO 4  dalam H 2 SO 4  1 % (direkomendasikan untuk
daerah Vis)
3. Neraca Analitik
Dengan Anak Timbang yang terkalibrasi
4. pH Meter
Menggunakan larutan Buffer pH 4, 7, dan 10 setiap akan
digunakan
5. Oven dan Incubator
Menggunakan Termometer terkalibrasi dengan ketentuan ±2 o C

Anda mungkin juga menyukai