KAWASAN
INDUSTRI
JORONG
PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT
0 KONSEP
DAFTAR
KONSEP ISIPERENCANAAN
PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN AERO-PORT CITY
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, pengembangan area inkubasi rangka keterpaduan pengembangan kawasan strategis dan antarkawasan
di kawasan strategis pada wilayah pengembangan strategis yang menterpadukan strategis dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
antara pengembangan kawasan dan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan pada wilayah pengembangan strategis; dan
Bidang Keterpaduan Kawasan Strategis memiliki tugas antara lain, menyusun penyebaran dan pemerataan pembangunan industri di seluruh wilayah Negara
kebijakan teknis keterpaduan pengembangan kawasan strategis dengan Kesatuan Republik Indonesia.
yang terkait.
Pengembangan kawasan industri yang di fokuskan di wilayah timur seperti jalan dan infrastruktur utama yang dibutuhkan untuk kegiatan
Indonesia dilakukan untuk mewujudkan pemindahan fokus pengembangan industri seperti air, listrik, dan komunikasi. Tidak hanya penguatan
kawasan industri dari Pulau Jawa ke wilayah timur Indonesia, mengingat infrastruktur, namun pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
jumlah kawasan industri di Pulau Jawa sudah cukup banyak dan sangat kompeten sangat diperlukan dalam pengembangan kawasan industri. Oleh
berkembang, serta pemindahan fokus pengembangan ini sebagai upaya karena itu, pengembangan SDM juga perlu didukung dengan pembangunan
penyelamatan lahan pertanian di Pulau Jawa yang semakin menipis sekolah/politeknik yang nantinya dapat bekerja di Kawasan Industri. Hal ini
dikarenakan pembangunan yang massive. Hampir semua kawasan industri dilakukan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal yang
yang berada di wilayah timur Indonesia sulit untuk berkembang dikarenakan kompeten. Selain itu, diperlukan pola pengelolaan sumber daya alam,
salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur yang menyebabkan investor sehingga dapat terwujud pengembangan Kawasan Industri yang
sulit untuk berkomitmen dalam menanamkan modalnya di kawasan. Peran berkelanjutan.
Kementerian dan Lembaga, serta pemerintah daerah sangat diharapkan
untuk mewujudkan pembangunan kawasan industri yang berdaya saing dan
meningkatkan perekonomian wilayah.
Maksud dan Tujuan Kawasan Industri (KI) Jorong beserta wilayah pengaruhnya berada di
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan – Indonesia.
Kegiatan Rencana Pengembangan Infrastruktur PUPR di KI Jorong dan
KI/KEK Maloy Mendukung Peningkatan Logistik dan Ekonomi Nasional di
Wilayah Kalimantan dimaksudkan untuk menyusun acuan bagi keterpaduan
perencanaan dan pemrograman pengembangan infrastruktur strategis pada
kawasan sekitar KI Jorong dan KI/KEK Maloy beserta wilayah pengaruhnya.
Lokasi Kegiatan
2
KONSEP PERENCANAAN
CAKUPAN KAWASAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN AERO-PORT CITY
KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK0 MBTK MALOY
Kabupaten Tanah Laut terletak pada posisi 114°30'20 BT – 115°23'31 BT dan WILAYAH PENGARUH KI JORONG
3°30'33 LS - 4°11'38 LS dengan batas–batas administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru;
• Sebelah Selatan : Laut Jawa;
• Sebelah Barat : Laut Jawa;
• Sebelah Timur : Kabupaten Tanah Bumbu dan Laut Jawa.
Luas wilayah Kabupaten Tanah Laut adalah 3.631,35 km² (363.135 ha).
Kecamatan Jorong adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tanah Laut, yang terletak
pada; 114,738° - 115,167° Bujur Timur, dan 3,68058° – 4,10942° Lintang Selatan,
dengan batas-batas:
• Sebelah Utara : Kecamatan Batu Ampar;
• Sebelah Timur : Kecamatan Kintap;
• Sebelah Barat : Kecamatan Panyipatan;
Wilayah Pengaruh KI Jorong mencakup satu
Kabupaten Tanah Laut dengan pertimbangan:
• Sebelah Selatan : Laut Jawa. 1. Lokasi KI
Luas wilayah Kecamatan Jorong : 628 km2 2. Potensi sumber bahan baku
3. Ketersediaan Tenaga Kerja
KI Jorong berada di dalam wilayah administrasi Kecamatan Jorong
3KONDISI FISIK DASAR KAWASAN
KONSEP
KAWASAN
PERENCANAAN
GEOMORFOLOGI – KELERENGAN – FORMASI BATUAN
AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
TANAHBUMBU TANAHBUMBU
TANAHBUMBU
Mayoritas geomorfologi di sekitar KI Jorong Mayoritas kelerengan di wilayah KI Jorong serta Mayoritas formasi batuan di sekitar wilayah KI
memiliki morfologi dataran gambut, sehingga sekitatnya berada pada kelerengan datar – landai Jorong yaitu batuan diabas.
memudahkan untuk pengembangan lahan untuk dengan kemiringan lereng 0-2%. Sehingga untuk
keperluan pengembangan industry. pengembangan kawasan budidaya tidak memiliki
hambatan besar pematangan lahan.
3KONDISI FISIK DASAR KAWASAN
KONSEP PERENCANAAN
GUNA LAHAN
KAWASAN AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
Kawasan Lindung
Guna Lahan
Guna Lahan Luas (Ha)
Hutan Lahan Kering Primer 3941.66
Hutan Lahan Kering Sekunder 193405.82
Hutan Mangrove Primer 388.84
Hutan Mangrove Sekunder 7616.05
Hutan Rawa Sekunder 2344.39
Hutan Tanaman 52545.03
Rawa 13818.74
TANAHBUMBU
Semak Belukar 142481.90
Semak Belukar Rawa 38465.50
Sungai 2334.22
Guna lahan di sekitar KI Jorong mayoritas Kawasan Budidaya
adalah kawasan lindung dengan presentase Guna Lahan Luas (Ha)
sebesar 52%. Kebun Campuran 27302.91
Landas Pacu 11.57
Peruntukkan lahan di dalam dan di sekitar Pelabuhan Laut 319.58
Perkebunan 107288.33
KI Jorong sudah sesuai dengan Permukiman 9551.05
peruntukkan guna lahannya yaitu sebagai Persawahan 64243.36
kawasan budidaya. Pertambangan 5026.33
Tambak/Empang 5694.43
Sumber: Peta Jasa Ekosistem Pulau Kalimantan, dalam Buku Daya
Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Pulau Kalimantan, P3E
Tanah Terbuka 18148.28
Pulau Kalimantan, 2016 Tegalan/Ladang 186382.55
3KONDISI FISIK DASAR KAWASAN
KONSEP PERENCANAAN
KEBENCANAAN
KAWASAN AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
Sektor Kebencanaan
Kekeringan
Karhutla
Tanah Longsor
Karhutla
Banjir
1. Jasa Ekosistem Penyediaan Air 2. Jasa Ekosistem Tata Air dan Banjir
Akibat daya dukung dan daya tampung yang disediakan oleh jasa ekosistem adalah rendah sampai sedang, maka upaya yang dilakukan adalah:
1. Penyediaan air bersih pemanfatan air hujan dengan mengembangkan tampungan air hujan, pemanfaatan teknologi penyulingan air laut untuk mendukung
penyediaan air bersih untuk mendukung KI Jorong dsk
2. Tata Air & Banjir pembangunan tanggul dan penanganan lahan kritis pada wilayah hulu (dukungan KLHK)
Sumber: Peta Jasa Ekosistem Pulau Kalimantan, dalam Buku Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Pulau Kalimantan, P3E Pulau Kalimantan, 2016
4DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
Akibat daya dukung dan daya tampung yang disediakan oleh jasa ekosistem adalah rendah sampai sedang, maka upaya yang dilakukan adalah:
1. Pengolahan limbah kemampuan alam dalam pengolahan limbah sedang, maka perlu upaya meningkatkan kapasitas alam dalam pengolahan limbah untuk
mendukung KI Jorong dsk melalui pembangunan infrastruktur pengolahan limbah.
2. Perlindungan bencana perlu ada tindakan untuk bangunan sipil tahan bencana di KI Jorong dsk supaya mampu menahan gempa dengan skala sedang - tinggi
Sumber: Peta Jasa Ekosistem Pulau Kalimantan, dalam Buku Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Pulau Kalimantan, P3E Pulau Kalimantan, 2016
5 KEBIJAKAN TERKAIT – TATA RUANG
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK0 MBTK MALOY
KAWASAN AERO-PORT CITY
2 Perpres No. 56 Tahun 2018 tentang Perubahan ke- Pengembangan KI Jorong masuk ke dalam 227 proyek strategis nasional
2 Percepatan Pembangunan Proyek Strategis
Nasional
3 Permen PUPR 13.1/PRT/M/2015 tentang Wilayah MPDP WPS 22: Dalam strategi pengembangan wilayah (SPW), terdapat
Pengembangan Strategis (WPS) strategi pengembangan kawasan industri di KI Jorong
4 Permen PU RI No. 13.1/PRT/M/2015 tentang Pembangunan infrastruktur PUPR pada setiap WPS akan diterpadukan dengan
Renstra Kementrian PUPR tahun 2015-2019 sasaran pokok dan program nasional, salah satunya dengan KI Jorong
5 SK Bupati Tanah Laut No.188.45/KUM/2015 Penetapan Kawasan Industri Jorong dengan luas 6.370 hektar.
7 RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan • kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi (kawasan
perdagangan, industri dan jasa)
• kawasan yang berbasis pada pengembangan perdagangan, jasa dan
industri dan berpotensi menjadi kawasan ekonomi khusus
5 KEBIJAKAN TERKAIT – DASAR PENDIRIAN
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
8,69
Kawasan Industri. 9,9 T/ 2.603,7 T
kapasitas tenaga
kerja dengan LEGENDA
menyediakan
Politeknik atau
lembaga pendidikan
lainnya.
6PROFIL KAWASAN – SOSIAL EKONOMI
KONSEP
KAWASAN
PERENCANAAN
STRUKTUR EKONOMI
AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
A
Pertanian, Kehutanan,
1,550,351 1,586,134 1,621,335 1,683,597 1.742.480
1,954,736.35 1.805.950
2,071,707.04 mengalami
2,176,832.13 2,241,951.76pertambahan nilai, kecuali sektor
dan Perikanan
Pertambangan dan
pertambangan di Kabupaten Tanah Laut yang
1.742.480 1.805.950
B 2,979,841 2,952,650 2,887,220 2,820,070 6,151,135.78 6,252,082.75 6,218,662.16 6,194,252.07
Penggalian mengalami penurunan nilai PDRB.
C Industri Pengolahan 863,808.90 903,929.20 943,075.40 1,014,472 808,069.59
1.091.180 853,519.99
1.154.410891,698.43 967,595.72
Pengadaan Listrik dan 7.270
D 3,668.52 5,029.36 6,622.05 6,953.02 3,706.02 4,377.627.910 5,451.62 5,743.12
Gas
Pengadaan Air, 16.520 17.620
E Pengelolaan Sampah, 12,426.64 13,527.64 14,290.60 15,352.39 10,494.02 11,072.33 11,512.13 12,303.25
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 498,118.60 530,346.90 563,970.90 593,466.50 693,855.23
640.850 706,207.73
685.400 738,907.99 776,016.91
Perdagangan Besar dan 929.650 996.700
G Eceran; Reparasi Mobil 678,557.40 738,307.80 798,861.60 861,829.10 668,661.90 718,763.80 777,751.16 857,257.98
dan Sepeda Motor
Transportasi dan 527.850 564.370
H 406,151.90 433,606.40 463,818.90 493,954.70 628,081.56 668,536.74 713,452.30 764,584.09
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi 136.380 146.920
I 106,108.00 113,252.50 120,278.20 127,898.80 95,846.20 101,173.61 106,719.76 113,012.02
dan Makan Minum
Informasi dan 289.850 310.680
J 210,242.00 229,920.70 249,165.00 270,967.00 345,297.09 371,798.11 399,549.69 430,464.76
Komunikasi
Jasa Keuangan dan 126.780 132.340
K 101,700.00 109,058.90 114,429.50 120,965.80 156,765.71 166,949.12 174,214.28 188,608.72
Asuransi
L Real Estate 151,128.00 159,379.60 168,384.50 179,279.00 223,696.00
188.080 222,947.39
197.360 235,608.24 252,101.80
M Jasa Perusahaan 21,008.23 22,455.70 23,933.29 25,859.91 23,936.13
27.680 26,018.28
29.680 28,106.23 30,872.49
Administrasi 444.980 462.070
Pemerintahan,
N 369,717.80 391,194.50 425,537.30 434,255.40 331,239.00 349,776.03 380,452.11 388,235.96
Pertanahan dan Jaminan
Sosial
O Jasa Pendidikan 258,622.60 279,674.50 305,852.00 335,030.30 350.360
365,342.14 375.670 431,733.07
396,735.99 470,358.44
Jasa Kesehatan dan 90.000 94.660
P - - - - 86,068.52 91,601.86 99,499.95 109,122.15
Kegiatan Sosial
Q Jasa Lainnya - - - - 74,246.05
64.200 80,544.27
68.710 86,925.18 94,397.08
Jumlah 8,211,450.59 8,468,467.70 8,706,774.24 8,983,950.92 12,621,177.29
9.550.760 13,093,812.66 13,477,076.43 13,896,878.32
9 994.890
6PROFIL KAWASAN – SOSIAL EKONOMI
KONSEP
KAWASAN
PERENCANAAN
ANALISIS LQ
AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
F Konstruksi
6.07 6.26 6.66 7.01 6.07
8.19 6.26
8.34 6.66
8.73 7.01
9.16 8.19
0.86 8.34
0.87 8.73
0.88 9.16
0.90 0.86
0.78 0.87
0.75 0.88
0.75 0.90
0.76 0.78 0.75 0.75 0.76
Perdagangan Besar dan Eceran;
G Reparasi
8.26 Mobil
8.72 dan Sepeda
9.43 10.18 8.26
7.90 8.72
8.49 9.43
9.18 10.18
10.12 7.90
1.06 8.49
1.09 9.18
1.10 10.12
1.11 1.06
0.68 1.09
0.68 1.10
0.69 1.11
0.72 0.68 0.68 0.69 0.72
Motor
H
an Pergudangan Transportasi
4.95 dan Pergudangan
5.12 5.48 5.83 4.95
7.42 5.12
7.89 5.48
8.42 5.83
9.03 7.42
0.91 7.89
0.92 8.42
0.94 9.03
0.94 0.91 0.92 0.94
0.93 0.94 0.91 0.92 0.93 0.94
Penyediaan Akomodasi dan
I 1.29 1.34 1.42 1.51 1.29
1.13 1.34
1.19 1.42
1.26 1.51
1.33 1.13
0.73 1.19
0.74 1.26
0.75 1.33
0.75 0.73
0.43 0.74
0.43 0.75
0.43 0.75
0.43 0.43 0.43 0.43 0.43
Makan Minum
Komunikasi J Informasi
2.56 dan Komunikasi
2.72 2.94 3.20 2.56
4.08 2.72
4.39 2.94
4.72 3.20
5.08 4.08
0.81 4.39
0.82 4.72
0.84 5.08
0.84 0.81
0.87 0.82
0.86 0.84
0.87 0.84
0.86 0.87 0.86 0.87 0.86
dan AsuransiK Jasa1.24
Keuangan1.29dan Asuransi
1.35 1.43 1.24
1.85 1.29
1.97 1.35
2.06 1.43
2.23 1.85
0.40 1.97
0.41 2.06
0.42 2.23
0.41 0.40 0.41 0.42
0.41 0.41 0.40 0.41 0.41 0.41
L Real1.84
Estate 1.88 1.99 2.12 1.84
2.64 1.88
2.63 1.99
2.78 2.12
2.98 2.64
0.86 2.63
0.87 2.78
0.89 2.98
0.89 0.86
0.83 0.87
0.79 0.89
0.80 0.89
0.81 0.83 0.79 0.80 0.81
an M Jasa0.26
Perusahaan
0.27 0.28 0.31 0.26
0.28 0.27
0.31 0.28
0.33 0.31
0.36 0.28
0.48 0.31
0.49 0.33
0.50 0.36
0.50 0.48
0.36 0.49
0.37 0.50
0.38 0.50
0.39 0.36 0.37 0.38 0.39
Administrasi Pemerintahan,
N 4.50 4.62 5.02 5.13 4.50
3.91 4.62
4.13 5.02
4.49 5.13
4.58 3.91
0.87 4.13
0.89 4.49
0.90 4.58
0.91 0.87
0.51 0.89
0.51 0.90
0.52 0.91
0.52 0.51 0.51 0.52 0.52
Pertanahan dan Jaminan Sosial
n O Jasa3.15
Pendidikan
3.30 3.61 3.96 3.15
4.31 3.30
4.68 3.61
5.10 3.96
5.55 4.31
0.81 4.68
0.82 5.10
0.83 5.55
0.84 0.81
0.74 0.82
0.75 0.83
0.76 0.84
0.76 0.74 0.75 0.76 0.76
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
P - - - - -
1.02 -
1.08 -
1.17 -
1.29 1.02
- 1.08
- 1.17
- 1.29
- -
0.42 -
0.42 -
0.43 -
0.44 0.42 0.42 0.43 0.44
Sosial
Q Jasa Lainnya
- - - - -
0.88 -
0.95 -
1.03 -
1.11 0.88
- 0.95
- 1.03
- 1.11
- -
0.60 -
0.60 -
0.62 -
0.63 0.60 0.60 0.62 0.63
Jumlah
100.00 100.00 100.00 100.00100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
- 100.00
- 100.00
- 100.00
- - - - - - - - -
Tabel Variabel dan Indikator Studi Tata Kelola Ekonomi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Rata-rata Program
S ub Inde ks TKED Nilai
Nas ional Pengembangan
Perizinan Usaha 84,73 74.73 Usaha Swasta
Program Pengembangan Usaha Swasta 90,37 60.59 merupakan variabel
yang unggul TKED
Interaksi Pemda dengan Pelaku Usaha 60,41 46.41 Provinsi Kalimantan
Infrastruktur 40,88 60.68 Selatan jika
Biaya Transaksi 51,82 73.79 dibandingkan dengan
nilai variabel rata-
Ketenagakerjaan 85,37 49.31 rata Nasional.
Akses dan Kepastian Hukum atas Lahan 82,75 69.79
Keamanan dan Penyelesaian Konflik 72,04 89.18
Variabel kualitas perda, yang dinilai berdasarkan
Kualitas Perda 22,25 64.95
instrumen kebijakan dalam memberikan dampak
Kapasitas dan Integritas Kepda 47,59 66.63 signifikan terhadap kegiatan usaha di Kalimantan Selatan,
tergolong kepada nilai rendah dan berada pada peringkat
Kawasan KI Jorong dsk merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Selatan terbawah terhadap Nasional.
untuk Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) 2016 berada pada peringkat ke-15 Perda yang mengatur SIUP, TDP, IUI dan TDI umumnya
dari total 32 provinsi (tidak termasuk Provinsi DKI Jakarta & Kaltim) dalam
terbit di tahun 2006, sehingga memunculkan praktik
KPPOD.
pungutan yang tidak boleh diterapkan.
Sumber: KKOPD, 2016
6
PROFIL KAWASAN – SEKTOR UNGGULAN
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
35.16%
16.40%
18.36%
5.47%
35.16%
Kontribusi paling besar dalam perkembangan eksport di Kalimantan adalah bahan bakar mineral yaitu sebesar 87.73%. Untuk negara
tujuan utama ekspor, nilai ekspor tertinggi pada bulan Januari-April 2018 adalah ekspor dengan tujuan ke Tiongkok sebesar US$228 juta
atau memberikan kontribusi sebesar 35.16%.
7 PROFIL KI JORONG – GAMBARAN UMUM
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
Penetapan :
• RPJMN Teknokratik 2020-2024
• Perpres 56/2018 tentang
Perubahan ke-2 Percepatan Perkiraan Investasi :
Pembangunan Proyek Strategis 22 T (berdasarkan Dokumen
• Peraturan Pemerintah 14/2015 Masterplan KI Jorong yang di
Rencana Induk Pembangunan keluarkan Kemenperin tahun
Industri Nasional 2015-2035 2015)
Lokasi : Luas :
Desa Swarangan dan Desa 1088 Ha
Asam-asam , Kec. Jorong,
Kab. Tanah Laut
MASTERPLAN KAWASAN
SEKITAR PELABUHAN
Jalan masuk pelabuhan
Progress Pengembangan KI
• Pembangunan Pelabuhan Pelaihari yang akan menjadi PEMBANGUNAN KEMBALI PROYEK
pelabuhan utama Inlet-Outlet KI Jorong. Panjang Jetty PELABUHAN PELAIHARI SWARANGAN
1.200 m, saat ini penyelesian akhir sisa Panjang jetty (50
meter), Draft Depth 9 meter. Dimulainya kembali pembangunan pelabuhan
• Jalan menuju pelabuhan dalam tahap pematangan dan pelaihari/swarangan (di lahan hibah PT. JPD dan group seluas 6
ha) oleh kementerian perhubungan cq dirjen perhubungan laut
perataan lahan dengan ROW rencana jalan utama kawasn yg mangkrak 7 tahun, progress pembangunan dermaga pelaihari
50 meter. Sedangkan jalan lingkungan di rencanakan sudah mencapai 450 m dan cause way 300 m, diperkirakan selesai
ROW 25 meter akhir tahun 2019 ini dengan panjang dermaga 1.200 m
• Izin Lokasi Kawasan Industri Jorong telah terbit seluas
368 Ha dari 1088 Ha rencana luas kawasan; Foto dari laut
• Total Luas KI Jorong 1088 Ha , dimana yang sudah bebas
lahannya adalah seluas 300 Ha, sisa nya masih dalam
tahap pembebasan lahan. Kendalanya adalah banyak
pemilik tanah yang tidak tinggal di Tanah laut ataupun di
Kalimantan selatan dan semakin mahalnya harga lahan Foto dari darat
• Belum terbangun IPA , IPAL, Drainase, listrik, dan
fasilitas pelengkap Kawasan industry lainnya
• Belum terdapat AMDAL, ANDALALIN, dan Kajian
Lingkungan;
• Izin Usaha KI Jorong telah terbit melalui OSS tertanggal 3
Desember 2018, namun belum beroperasi
Dermaga Pelaihari
P
Slab GI-Sheet , Tin Plate,
Scrap Hot Roll Coil Cold Roll Coil
Galvalum Coated-Sheet El
POHON Kon sentr at
Direct Plate, Welded-Pipe,
Pasir Besi Reduce Iron/Steel Pe
INDUSTRI Pasir Besi
Iron Cast
Plate Welded Profile
Industri sudah ada di WPPI Kalimantan Industri Belum ada namun menadi fokus dikembangkan
Pengembangan 2019-2035 Pengembangan 2022-2035
Peningkatan Kapasitas Produksi Revitaliasi Industri , Pengembangan jenis peningkatan
Kapasitas
Industri sudah beroperasi dan Industri belum ada DI WPPI Kalimantan
terus kembangkan di WPPI Banten Di kembangkan di WPPI lain dan di
Tahap Pengembangan 2022-2035 manfaatkan sebagai sumber bahan baku
Pengembangan jenis industri dan kapasitas produksi
7PROFIL KI JORONG – RANTAI PASOK
KONSEP
KAWASAN
PERENCANAAN
INDUSTRI LOGAM BAJA DAN INDUSTRI HILIRNYA
AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
7PROFIL KI JORONG – RANTAI PASOK
KONSEP
KAWASAN
PERENCANAAN
INDUSTRI LOGAM BAJA DAN INDUSTRI HILIRNYA
AERO-PORT
RENCANA CITY
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN INDUSTRI JORONG
PUPR TERPADU
8 PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR – BIDANG SDA
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
1. Rencana Kebutuhan Air baku bagi Kawasan Industri Jorong adalah 816 liter/detik.
2. Kawasan Industri Jorong berencana membangun 1 (satu) buah Water Treatment Plan
(WTP) dengan sistem pengolahan lengkap, reservoir berkapasitas 3.200 m3
3. Sumber air baku direncanakan diambil dari Air Sungai, air bawah tanah atau air laut.
4. Rencana distribusi air baku dilaksanakan melalui jaringan pipa air terpadu yg terpasang di
dalam drainase jaringan bawah tanah (bersamaan dengan listrik, Telkom, gas dan pipa air
limbah)
8 PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR – BIDANG SDA
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
003
untuk jalan Primer 36.007.003.B
36.007.012.0
S.ASAM-ASAM B
S.TIBARAN
58.2
20.5
3
1
7
8.8
1997
1996
TIDAK MANTAP
TIDAK MANTAP
TANAHBUMBU dan ROW 25 m 007 36.007.014.0 S.BARU 20.2 1 7.2 1996 TIDAK MANTAP
012
004 untuk jaringan jalan 36.007.023.0
36.007.029.0
S.GUNTUNG JAGAU II
S.TIWADAK III
7
6
2
2
11.1
11.5
1995
1994
TIDAK MANTAP
TIDAK MANTAP
050
005.11
sekunder. Jalan 36.007.037.0 S.JAMBU 6 2 9.6 1992 TIDAK MANTAP
pada kawasan 36.008.001.0
36.008.003.0
S.KINTAP
S.KINTAP KECIL I
60.5
10.7
1
3
6
9.4
1980
1997
TIDAK MANTAP
TIDAK MANTAP
006.1 008
4 industri dibangun 008
36.008.004.0 S.KINTAP KECIL II 36.4 1 6 1992 TIDAK MANTAP
oleh PT Jorong Port 36.008.007.0
36.008.017.0
BC.KEBUNRAYA II
S.DURI III
11.8
11.3
4
3
10.6
11.2
1998
2003
TIDAK MANTAP
TIDAK MANTAP
Development.
014
007 36.008.021.0 S.VATIKUNYUK 8.4 3 9.4 1980 TIDAK MANTAP
049 36.009.021.0 S.ANU I 10 3 11.8 1992 TIDAK MANTAP
36.009.022.0 S.ANU II 10.7 3 11.7 1998 TIDAK MANTAP
009
Kondisi Jalan Nasional (semester II 2018) 36.009.033.0 S.NIBUNG II 6.2 2 12 1998 TIDAK MANTAP
36.009.041.0 S.DUNGUN II 7.4 2 10.6 1984 TIDAK MANTAP
36.010.006.0 S.DUA GARDU III 11.8 3 11.4 2003 TIDAK MANTAP
Kondisi Jalan Provinsi 36.010.018.0 S.LOBAN II 20.4 1 6 1993 TIDAK MANTAP
Kondisi 36.010.020.0 S.BETUNG II 35.3 1 6 1994 TIDAK MANTAP
Panjang Ruas
No.Ruas Nama Ruas Tidak 36.011.007.0 S.HAJI KEKE 9.4 2 6.6 1992 TIDAK MANTAP
(km) Mantap 36.011.010.0 S.SEGUMBANG 10.3 3 11 1999 TIDAK MANTAP
Mantap
36.011.012.0 S.TANAH MERAH I 8 2 13.8 1990 TIDAK MANTAP
012 BATU LICIN - SERONGGA (BTS. KAB. KOTA BARU) 23.90 23.30 0.60
012 SERONGGA (BTS. KAB. KOTA BARU) - SEI KUPANG 22.10 21.00 1.10
014 MANGGALAU - KERANG (BTS. PROV. KALTIM) 63.44 37.74 25.70
049 MENTEWE - BATU LICIN 52.20 40.30 11.90
050 JLN. LINGKAR WALANGSI - KAPARKIAS 8.40 2.20 6.10
Kondisi jalan provinsi di sekitar kawasan industri Jorong dan Batulicin Mayoritas jalan di sekitar kawasan industri Jorong masih dalam kondisi baik. Namun
cukup baik, namun untuk jalan Manggalau – Kerang memiliki kondisi ada beberapa jalan yang memiliki kondisi sedang seperti Jalan Kp.Asam-asam-Kintas,
kurang baik sehingga diperlukan pemeliharaan jalan. Jalan DS.Sungai Cuka-Sebamban, dan Jalan Sebamban-Pagatan
Sumber: BPJN XI Kalimantan Selatan, 2017
8PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR – BIDANG PERUMAHAN
KONSEP PERENCANAAN
DAN PERMUKIMAN
KAWASAN AERO-PORT CITY
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
TANAHBUMBU
Pelabuhan Swarangan
Proyeksi Penduduk Kabupaten Tanah Laut (2018-2038) Proyeksi Tenaga Kerja Kawasan Industri Jorong (2018-2038)
BEBAN LOGISTIK PADA MODA TRANSPORTASI DARAT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI DI KI JORONG
Jenis Industri Bahan Baku Ritase Kendaraan (Trucking)
Industri Agro Basis Sawit 4365 218
Industri Agro Basis Karet 259 13
Industri Pengolahan Baja 9,722 486
Total 14,346.28 717
9 DEMAND ASSESMENT – BIDANG SDA
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
ASUMSI
Kebutuhan Air Minum:
1. 2019-2024 (Kota Sedang) : 130l/hari
2. 2024-2029 (Kota Sedang) : 130l/hari
3. 2029-2034 (Kota Besar) : 170l/hari
4. 2034-2038 (Metro) : 190l/hari
5. Kebutuhan Air Non Domestik : 30% Kebutuhan Air Domestik
6. Tingkat Kehilangan Air : 25% Kebutuhan Air Domestik
7. Kebutuhan saat jam puncak : 1.15 liter/detik
8. Kebutuhan Air Baku Kawasan Industri 0.75liter/detik/ha
TANAH LAUT
Backlog = 616 unit TANAHBUMBU
ASUMSI
ASUMSI
Proyeksi Kebutuhan Air MInum Tanah Laut
Kebutuhan Air Minum:
1. 2019-2024 (Kota Sedang) : 130l/hari
Supply Air untuk 2. 2024-2029 (Kota Sedang) : 130l/hari
kebutuhan: 3. 2029-2034 (Kota Besar) : 170l/hari
1. Kabupaten Tanah 4. 2034-2038 (Metro) : 190l/hari
Laut : 40 liter/detik 5. Kebutuhan Air Baku Kawasan Industri 0.75liter/detik/ha
Sehingga untuk
kebutuhan hingga pada
tahun 2038 Kabupaten
Tanah Laut memiliki
gap kebutuhan sebesar
2060 liter/detik.
Proyeksi Produksi Air Limbah Tanah Laut Proyeksi Produksi Lumpur Tinja Tanah Laut
Potensi produksi Air Limbah pada wilayah pengembangan dan sekitarnya Potensi produksi lumpur tinja pada wilayah pengembangan dan
(2038) adalah sebesar 1533.34 liter/detik sekitarnya (2038) adalah sebesar 435.79 kg/hari
Sumber: Hasil Analisis
9 DEMAND ASSESMENT – BIDANG PERMUKIMAN
KONSEP PERENCANAAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG
KAWASAN AERO-PORT CITY
Pengembangan Kawasan Industri Tanah Laut merupakan kabupaten yang memiliki kontribusi PDRB tertinggi pada
Jorong diarahkan sebagai industri pertambangan dan penggalian yang menunjukkan bahwa Kab. Tanah Laut memiliki
pengolahan hasil pertambangan potensi mineral yang besar, sehingga diperlukan adanya pembangunan kawasan industri agar
dan agroindustri. bahan mentah dapat diolah sebelum di ekspor untuk meningkatkan nilai jual produk
Tanah Laut memiliki potensi alam bijih besi dan perkebunan yang besar terutama
kelapa sawit dan karet
Infrastruktur telekomunikasi
(jaringan telepon dan Teknologi telekomunikasi perlu untuk pengurangan beban
komunikasi) lingkungan seperti upaya dalam mengurangi penggunaan
kertas, dan kebutuhan akses yang cepat untuk umpan balik
terhadap kondisi lingkungan.
12
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN
KONSEPPENTAHAPAN
PERENCANAAN
RENCANA
KAJIAN CEPAT KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN AERO-PORT CITY
KAWASAN INDUSTRI JORONG BERBASIS EKOLOGI INDUSTRI
Dalam rangka mendukung kebijakan 1. Dukungan Infrastruktur: 1. Industri turunan pengolahan bijih besi beroperasi
pengembangan wilayah KI Jorong dsk, • Air bersih 1,442.28 liter/detik 2. Industri turunan sawit beroperasi
dibutuhkan sinergi lintas sektor dalam • Penyediaan rumah untuk pekerja 3. Kebun sawit beroperasi 70% dari luasan
lingkup Kementerian PUPR untuk di kawasan industri 4. Dukungan Infrastruktur:
mendukung pengembangan industri • Akses jalan dari kebun menuju • Air bersih 2,123.18 ltr/dtk
pengolahan pada Ki Jorong, pelabuhan (eskpor CPO) • Penyediaan rumah untuk pekerja KI Jorong
perkebunan sawit dan pertambangan • Akses jalan dari tambang menuju • Akses jalan dari kebun dan pengolahan bijih besi
pada wilayah sekitar KI Jorong. pelabuhan menuju pelabuhan (ekspor CPO dan bijih besi)
Operasionalisasi Kawasan Industri Jorong 1. Industri turunan pengolahan bijih besi beroperasi
Infrastruktur Mendesak: 2. Industri turunan sawit beroperasi
- Akses jalan menurju kawasan industri 3. Kebun sawit beroperasi 50% dari luas
termasuk penyiapan readiness criteria 4. Dukungan infrastruktur:
- Air bersih 1,133.36 liter/detik • Air bersih 1,442.28 ltr/dtk
- Perluasan dan pengembangan • Penyediaan rumah pekerja KI Jorong
pelabuhan Swarangan untuk • Akses jalan dari kebun menuju pelabuhan (ekspor CPO dan
mendukung aktivitas industri bijih besi) & KI (pengolahan turunan CPO dan bijih besi)
- Listrik 352 MW untuk KI Jorong • Akses dari KI menuju pelabuhan untuk ekspor (via peti
kemas)
Sumber: Analisis
12
INDIKASI PROGRAM
KONSEP PERENCANAANKAJIAN CEPAT KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU
KAWASAN INDUSTRI JORONG BERBASIS EKOLOGI INDUSTRI
KAWASAN AERO-PORT CITY
Kebutuhan Penanganan Bidang Jalan KI Jorong
Penangangan Jalan
No.Ruas Nama Ruas Jalan
2019 2024 2029 2034 2038
DS. LIANG
Pelebaran Jalan Bersyarat atau Rehabilitasi/Rekonstruksi,
ANGGANG (BTS. Rehabilitasi/Rekonstruksi, Pelebaran Jalan
004 Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Manajemen Lalu Lintas dan Pelebaran Jalan Menambah
KAB. TALA) - BATI Menambah Lajur, dan Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin Lajur, dan Pemeliharaan Rutin
BATI
Pelebaran Jalan menjadi 9 m
JLN.
006.14 PERKANTORAN Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin
GAGAS
KINTAB - DS.
Pelebaran Jalan Bersyarat Pelebaran Jalan Bersyarat atau Rehabilitasi/Rekonstruksi,
SUNGAI CUKA Rehabilitasi/Rekonstruksi,
Pelebaran Jalan menjadi 7 m Pelebaran Jalan
008 Pemeliharaan Rutin atau Manajemen Lalu Lintas Manajemen Lalu Lintas dan Pelebaran Jalan Menambah
(BTS. KAB. TANAH Menambah Lajur, dan Pemeliharaan Rutin
dan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Lajur, dan Pemeliharaan Rutin
BUMBU)