Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN KE 5

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

WASINININGSIH S.E.M.Ak
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN ( SAK )
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) adalah suatu
kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian
laporan keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) merupakan hasil
perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia
pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi
Indonesia tahun 1984
Pengertian
Di Indonesia, pengertian akan Standar Akuntansi
Keuangan atau SAK adalah sebuah standar atau
landasan baku akan praktik akuntansi yang digunakan
di Indonesia.
Pembuatan standar baku akuntansi ini disusun dan
diterbitkan oleh sebuah dewan standar akuntansi
dari Ikatan Akuntan Indonesia. Standar baku ini
mengatur proses pembuatan, penyusunan, dan
penyajian laporan keuangan di Indonesia.
LANJUTAN..
SAK berawal dari standar akuntansi yang digagas oleh
Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1973.
ada tahun tersebut Ikatan Akuntan Indonesia
membuat sebuah prosedur atau standar yang diberi
nama Prinsip Akuntansi Indonesia. 
Pembuatan Prinsip Akuntansi Indonesia ini digagas
setelah melihat perkembangan pasar modal di
Indonesia yang mulai tumbuh.
Pada praktiknya.....
Prinsip Akuntansi Indonesia ini terus berkembang
mengikuti perkembangan zaman, hingga mengalami
beberapa perubahan nama seperti Prinsip Akuntansi
Indonesia 1984 hingga akhirnya menjadi bernama
Standar Akuntansi Keuangan atau SAK pada tanggal 1
Oktober 1994. 
SAK yang ada di Indonesia....
disesuaikan dengan mengikuti standar akuntansi
internasional yang sudah baku seperti GAAP, IAS, atau
FRS.
Tujuannya agar seluruh dokumen atau laporan
keuangan di Indonesia juga sudah diakui secara
internasional.
Sehingga akan membantu pelaku usaha dalam
mengarungi pasar global internasional.
Jenis Standar Akuntansi Keuangan yang
Berlaku di Indonesia
1. PSAK-IFRS
2. SAK-ETAP
3. PSAK-Syariah
4. Standar Akuntansi Pemerintah
1. PSAK-IFRS
PSAK merupakan perubahan nama terbaru dari SAK yang
disusun dan diterbitkan oleh DSAK pada tahun 2012. 
Penyusunan PSAK ini mengikuti standar yang digunakan
oleh IFRS atau International Financial Reporting Standards
dengan menyesuaikan pada kondisi bisnis di Indonesia.
Pembuatan dan penyusunan PSAK ini menjadi standar dalam
pencatatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan.
Penilaian dan evaluasi dapat mencerminkan kondisi ekonomi
secara nyata. Penerapan IFRS sendiri juga memberikan
beberapa manfaat seperti meningkatkan daya banding dari
laporan keuangan, memberikan informasi yang berkualitas
pada pasar modal, hingga meningkatkan kualitas dari
laporan keuangan itu sendiri.
2. SAK-ETAP
Sebaliknya, bila perusahaan tersebut belum atau tanpa
akuntabilitas publik, maka proses penyusunan laporan
keuangannya menggunakan SAK-ETAP
Adanya laporan keuangan dengan standar SAK-ETAP ini
dapat membantu perusahaan yang berskala kecil dan
menengah dalam penyusunan laporan keuangannya.
Standar yang digunakan pada SAK-ETAP ini lebih
sederhana karena siklus akuntansinya biasanya tidak
berubah selama beberapa tahun. 
pengaturannya juga lebih sederhana. Namun, SAK-
ETAP tetap membutuhkan professional judgement pada
proses auditnya.
3. PSAK-Syariah
Dilihat namanya mudah dipahami bahwa standar
akuntansi keuangan yang satu ini merupakan standar
akuntansi yang berbasis syariah. 
Penyusunan laporan keuangan yang menggunakan
standar PSAK-Syariah ini umumnya dilakukan oleh
badan usaha yang memiliki konsep syariah dalam
penyelenggaraan usahanya.
Penyusunan PSAK-Syariah sendiri dilakukan oleh
Dewan Akuntansi Keuangan Syariah yang mengacu
pada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia atau MUI. 
Beberapa transaksi syariah seperti Mudharabah,
Salam, Istishna, Murabahah, dan Ijarah adalah jenis-
jenis transaksi yang dimasukkan dalam PSAK-Syariah.
4. Standar Akuntansi Pemerintah
Sesuai namanya, SAP ini digunakan oleh instansi-instansi
pemerintah dalam menyusun laporan keuangannya. 
Penerbitan SAP ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah
dan menjadi jenis SAK terakhir yang berlaku di Indonesia
dan regulasinya diatur oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan atau KSAP.
penyusunan laporan keuangan menggunakan Standar
Akuntansi pemerintah,jenis laporan yang disebut sebagai
laporan keuangan pokok. Laporan keuangan pokok
adalah Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
1. Memberikan informasi yang berguna bagi investor
dan kreditor yang ada dan yang potensial serta
pemakai lainnya.
2. Untuk pengambilan keputusan rasional mengenai
investasi, kredit dan keputusan lainnya
3. Untuk menilai arus kas masa depan
4. Untuk menggambarkan sumber daya ekonomi dari
sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya
serta perubahannya.
MENGAPA MEMBUTUHKAN
STANDAR
Agar dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
perusahaan yang berbeda
Untuk mengurangi penyimpangan ( bias), salah
penafsiran ( mininterpretation ), ketidaktepatan
( inexactness), dan arti mendua ( ambiquity )
Pihak –Pihak yang Menetapkan Standar
Akuntansi Keuangan AS
Securities and Exchange Commission ( SEC)
American Institute of Certified Public Accountants
( AICPA )
Financial Accounting Standar Board ( FASB )
Government Accounting Standards Board ( GAS )
ETAP ( Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik )
SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun
laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik.
Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum ( general
purpose financial statement ) bagi pengguna eksternal
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga
lainnya.
MANFAAT SAK - ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK – ETAP, perusahaan
kecil, menenga, mampu untuk :
> Menyusun laporan keuangannya sendiri
> Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit.
sehingga dapat menggunakan laporan
keuangannya untuk mendapatkan dana 9 misalnya
dari bank ) untuk pengembangan usahanya
• lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS
sehingga lebih mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam
menyajian laporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubaan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai