Anda di halaman 1dari 26

ASKEP LANSIA

DENGAN GANGGUAN
PERSONAL HYGIENE
By : Kelompok 3
ANGGOTA

01 NINDY LESTARINING TIYAS

02 TIARA PERMATA PUTRI

03 ENDAH ESTY WENING

04 YOHAN SETO WIDODO

05 ANTIN SINDI WIDARI

06 ARSY ANASTASYA REGITA


POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN KEBUTUHAN PERSONAL
HYGIENE
2. KLASIFIKASI
3. ETIOLOGI
4. PATOFISIOLOGI
5. JENIS-JENIS GANGGUAN PERSONAL
HYGIENE
6. MANIFESTASI KLINIS
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
8. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
01 PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal


yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal
Hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Wartonah, 2004). Personal hygiene merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006). Pemenuhan
personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Praktik personal hygiene bertujuan
untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh
pertama dari pertahanan melawan infeksi.
Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal

S IFI hygiene

KLA I 01 PERAWATAN KULIT

KAS Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau
badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan
sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode perawatan kulit.

02 MANDI

Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat dikategorikan sebagai
pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan
ketergantungan total dan memerlukan personal higiene total

03 HYGIENE MULUT

Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang
terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut
(misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh,
mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar.
S IFI
KLA I 04 PERAWATAN RAMBUT

KAS Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit
kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga
diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatan
rambut.
.
05 KUKU

Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan
memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

06 GENETALIA
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling
butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar
memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah
terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan
kenyamanan serta mempertahankan personal higiene.
ETIOLOGI
K T OR
FA OS I SI Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah
IS P
P RE D

PERKEMBANGAN SOSIAL
BIOLOGIS
Kurang dukungan dan
Keluarga terlalu Penyakit kronis yang latihan kemampuan
melindungi dan menyebabkan klien tidak perawatan diri
memanjakan klien mampu melakukan lingkungannya. Situasi
sehingga perkembangan perawatan diri. lingkungan mempengaruhi
inisiatif terganggu.
latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
T OR
ETIOLOGI
FA K
P I T ASI
SI
PRE Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan
seseorang kurang perawatan diri

PRAKTIK STATUS SOSIAL-


BODY IMAGE SOSIAL EKONOMI PENGETAHUAN

Gambaran individu Pada anak selalu Personal hygiene Pengetahuan


terhadap dirinya sangat dimanja dalam memerlukan alat dan personal hygiene
mempengaruhi bahan seperti sabun, sangat penting,
kebersihan diri,
kebersihan diri misalnya pasta gigi, sikat gigi, karena
karena adanya
maka kemungkinan
shampoo, alat mandi
perubahan fisik sehingga akan terjadi pengetahuan yang
yqang semuanya
individu tidak peduli perubahan pola memerlukan uang baik dapat
terhadap kebersihannya. personal hygiene. untuk meningkatkan
menyediakannya. kesehatan.
PATHOFISIOLOGI

PATHWAY
URAIAN

Pada lansia dapat mengalami berbagai masalah kesehatan baik secara psikis atau
fisik. Lansia dapat mengalami ansietas karena sesuatu hal yang menyebabkannya
menjadi cemas misalnya mengenai kesehatannya atau masalah mengenai keluarga,
keletihan karena kondisi tubuhnya yang mudah lelah, terjadinya penurunan
kesadaran akibat dari kondisi klinis terkait, penurunan mekanisme koping akibat
lingkungan yang tidak mendukung dan penurunan motivasi/minat dalam
mengerjakan suatu hal yang kemudian dapat menjadikan suatu sebab akibat yaitu
defisit perawatan diri yang terdiri dari cara berpakaian, mandi, makan, dan kebutuhan
eliminasi
Menurut Herdman, T. H. 2018

01 MAKAN
JENIS-JENIS
GANGGUAN 02 MANDI
PERSONAL
HYGIENE 03 BERPAKAIAN

04 ELIMINASI
MANIFESTASI KLINIS
FISIK
PSIKOLOGI SOSIAL
1. Kulit kepala kotor dan
rambut kusam,acak-
acakan.
1. Interaksi kurang.
1. Malas, tidak ada 2. Kegiatan kurang.
2. Hidung kotor dan telinga
juga kotor.
inisiatif. 3. Tidak mampu
3. Gigi kotor disertai mulut 2. Menarik diri, berprilaku sesuai
bau. isolasi diri. norma.
4. Kulit kusam dan tidak 3. Merasa tak 4. Cara makan tidak
terawat. berdaya, rendah teratur.
5. Kuku panjang dan tidak diri dan merasa
terawat.
5. BAB/BAK
hina. disembarangan
6. Badan kotor,bau dan
pakaian kotor. tempat.
7. Penampilan tidak rapi.
01 BUDAYA

02 STATUS SOSIAL-EKONOMI

03 AGAMA
FAKTOR YANG
TINGKAT PENGETAHUAN
MEMPENGARUHI 04 DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
PERSONAL
HYGIENE 05 STATUS KESEHATAN

06 KEBIASAN

07 CACAT JASMANI/MENTAL BAWAAN


PENATALAKSANAAN

Meningkatkan kesadaran 1. Membina Hubungan Saling Percaya


2. Membicarakan pada gaya hidup sehat
dan menumbuhkan rasa 3. Memperkuat kemampuan tentang
kenyakinan, seperti perawatan diri
Mengarahkan dan 1. Membantu pasien tentang perawatan diri
membantu pasien 2. Membantu pasien memakai pakaian yang
menjalankan perawatan benar dan rapi
mandiri, seperti 3. Membuatkan susunan aktivitas

1. Menyediakan peralatan yang digunakan


Menciptakan dalam berpakaian
lingkungan yang 2. Mendekatkan perlengkapan berpakaian
mendukung, seperti 3. Menyediakan lingkungan aman dan
nyaman
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama : Klien tampak lusuh, badan


lengket, kuku kotor, rambut lepek dan berbau
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Seluruh badan
1. Identitas klien meliputi nama, terlihat kotor dan lengket, rambut berbau,
umur, jenis kelamin, alamat, terdapat serumen pada telinga, kulit tampak
pendidikan, agama, pekerjaan, kering.bersisik
tanggal MRS, No.registrasi c. Riwayat kesehatan dahulu: Bagaimana klien bisa
masuk rumah sakit atau catatan klien pernah
dirawat dirumah sakit sebelumnya
d. Riwayat kesehatan keluarga : Adakah penyakit
keturunan atau peyakit lainnya yang diderita
keluarga klien
3. Status Fisiologis
Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi :
a. Frekuensi makan : jumlah makan berapa kali dalam sehari
b. Jenis makanan : (sejenis nasi, lauk, sayur atau bukan )
c. Kebiasaan makan (mengkaji pasien kebiasaan makannya bagaimana duduk/berdiri
dan sambil berbicara atau tidak)
d. Makanan yang disukai
e. Makanan yang tidak disukai
f. Pantangan makanan
g. Keluhan makan : mengkaji pasien apakah ada kesulitan untuk makan .
2. Eliminasi
h. Frekuensi : BAB/BAK : jumlah berapa kali BAB dalam sehari.
i. Konsistensi : BAB : mengkaji warna, bau khas feses atau bukan, padat atau dalam
bentuk cair. BAK : mengkaji warna urine, bau khas urine atau tidak.
j. Kebiasaan : BAB : mengkaji dimana tempat BABnya di toilet atau di tempat lain.
BAK : mengkaji dimana tempat BAKnya di kamar mandi atau di tempat lain atau juga
BAK di kamar tidur.
k. Keluhan : BAB/BAK : mengkaji apakah saat BAK/BAB ada keluhannya.
3. Istirahat/Tidur
a. Frekuensi tidur : mengkaji kepada pasien sehari tidur berapa kali tidur, dan juga bisa tidur atau
tidak.
b. Lama tidur : mengkaji kepada pasien berapa kali lamanya pasien tidur.
c. Kebiasaan tidur : mengkaji kepada pasien dimana saat tidur dan memakai apa, dan jelaskan
bagaiamana kalau pasien tidur.
d. Keluhan tidur : mengkaji kepada pasien apakah ada keluhan saat tidur atau tidak dan berikan
alasannya.
e. Riwayat penggunaan obat tidur : mengkaji kepada pasien apakah sebelum tidur mengkonsumsi
obat tidur atau tidak.
4. Aktifitas Sehari-hari
f. Kegiatan yang dilakukan sehari hari
g. Kegiatan olahraga : mengkaji apakah pasien seari hari mengikuti olahraga atau tidak.
h. Kebiasaan mengisi waktu luang : mengkaji kepada pasien saat ada waktu luang kegiatan apa yang
bisa dilakukan.
i. Kemandirian dalam beraktifitas : mengkaji kepada pasien saat melakukan aktifitasnya dengan
secara mandiri atau dibantu orang lain
j. Keseimbangan : mengkaji kepada pasien bagaiamana cara pasien lansia menjaga keseimbangan,
apakah ada gangguan dalam geraknya
LANJUTAN..........

5. Personal Hygiene
Mengkaji kebiasaan mandi, kebiasaan menggosok gigi,
keramas, berpakaian dll

6. Reproduksi dan Seksual


Mengkaji kepada pasien apakah masih berhubungan suami istri
atau tidak dan juga mempunyai pasangan atau tidak.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : klien tampak lusuh, tidak rapi dan kurang bersemangat
b. Pemeriksaan TTV meliputi nadi, respirasi, suhu, tekanan darah
c. Pemeriksaan Head to toe

5. Status Kognitif
Adanya penurunan daya pikir lansia atau perubahan kognitif yang dialami lansia mengakibatkan
terjadinya defisit perawatan diri salah satunya adalah mandi, karena daya pikir yang sudah mengalami
penurunan.

6. Status Psikologis dan Spiritual


a_) Status Psikologis
1. Persepsi lansia terhadap proses menua
2. Harapan lansia terhadap proses menua
3. Status depresi
b ) Sosial
4. Dukungan Keluarga (Format APGAR LANSIA terlampir) : mengkaji meliputi pola komunikasi
serta interaksi lansia dan bagaimana dukungan keluarga terhadap lansia.
5. Pola Komunikasi dan Interaksi lansia : mengkaji pasien dalam komunikasi dan interaksi sesama
teman atau orang lain baik atau tidak, akrap tidak sama orang lain bahkan temannya sendiri.
LANJUTAN..........

c) Spiritual
1. Kegiatan Keagamaan :mengkaji pasien apakah ada
kegaiatan keagamaan panti.
2. Konsep keyakinan tentang kematian
3. Upaya untuk meningkatkan spiritual
Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan
motivasi/minat (D.0109)
Gejala dan tanda mayor
a. Subyektif - Klien menolak melakukan perawatan diri

b. Obyektif - Klien tidak mampu mandi/mengenakan


pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri
Gejala dan tanda minor
a. Subyektif Tidak tersedia
b. Obyektif Tidak tersedia
Intervensi Keperawatan
Diagnosa : Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan
motivasi/minat (D.0109)

NOC (Nursing Outcome Classification) NIC (Nursing Intervention Classification)


Dukungan perawatan diri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan… Observasi
x...jam diharapkan motivasi klien dalam - Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
perawatan diri meningkat dengan kriteria hasil :
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan
1. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan makan
diri cukup meningkat (4) Terapeutik
2. Kemampuan mandi cukup meningkat (4) - Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Suasana hangat, rileks,privasi)
3. Minat melakukan perawatan diri cukup - Siapkan keperluan pribadi
meningkat (4) - Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi kemandirian , bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
4. Mempertahankan kebersihan diri klien
- jadwalkan ritinitas perawatan diri
cukup meningkat (4) Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
Implementasi Keperawatan
Diagnosa : Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan
motivasi/minat (D.0109)

1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia klien


2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri klien
3. Mendampingi klien dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
4. Memfasilitasi kemandirian klien dan bantu jika klien tidak mampu
melakukan perawatan diri
5. Menjadwalkan perawatan rutinitas diri
6. Menganjurkan klien untuk melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa : Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan
motivasi/minat (D.0109)

Tanggal: 15 Oktober 2022

S : klien mengatakan badannya sudah segar,tidak lengket lagi,


mulutnya bersih dan rambutnya wangi
O : klien tampak segar, ceria, rapi dan terlihat nyaman
A : Defisit perawatan diri teratasi
P : Intervensi dihentikan
TERIMAKASIH
;)

Anda mungkin juga menyukai