Penyakit Tropis 12 Types Abdominalis

Askep
TYPES
ABDOMINALIS
Firdaus J. Kunoli
由 NordriDesign 提供
www.nordridesign.com
LOGO
PENDAHULUAN
Demam tyfoid masih merupakan penyakit
endemis di Indonesia. Penyakit ini banyak
menimbulkan masalah pada kelompok
umur dewasa muda, karena tidak jarang
disertai perdarahan dan perforasi usus
yang sering menyebabkan kematian
penderita. Selain itu penyakit ini
memerlukan perawatan dan masa
pemulihan sehabis perawatan yang cukup
lama
LOGO
DISTRIBUSI
Tyfoid terdapat di seluruh dunia dan
penyebarannya tidak bergantung
pada keadaan iklim, tetapi lebih
banyak dijumpai di negara-negara
sedang berkembang di daerah tropis,
hal ini disebabkan karena penyediaan
air bersih, sanitasi lingkungan, dan
kebersihan individu kurang baik.
LOGO
DISTRIBUSI
Di Indonesia tyfoid dapat ditemukan sepanjang
tahun. Tidak ada persesuaian faham mengenai
hubungan antara musim dan peningkatan
jumlah kasus tyfoid. Ada peneliti yang
mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada
musim hujan, ada yang mendapatkan
peningkatan pada musim kemarau dan ada
pula yang mendapatkan peningkatan pada
peralihan antara musim kemarau dan musim
hujan.
LOGO
DISTRIBUSI
Insidens tyfoid bervariasi di tiap daerah dan
biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan;
didaerah jawa barat 157 kasus per 100.000
penduduk, sedangkan didaerah urban
ditemukan 760-810 per 100.000 penduduk.
Perbedaan insiden diperkotaan berhubungan
erat dengan penyediaan air bersih yang belum
memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembuangan sampah yang kurang memenuhi
syarat kesehatan lingkungan.
LOGO
Types Abdominalis
Types Abdominalis adalah

infeksi akut pada saluran
pencernaan yang disebabkan
oleh Salmonella Thyipi
LOGO
Types Abdominalis
Thyfus abdominalis adalah

penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran
cerna dengan gejala demam
lebih dari 7 hari, gangguan pada
saluran cerna, dan gangguan
kesadaran.
(Arif Masjoer, 2000)
LOGO
Types Abdominalis
Thyfus Abdominalis merupakan

penyakit infeksi bakteri yang
hebat yang diawali di selaput
lendir usus dan jika tidak segera
diobati secara progresif dapat
menyerbu jaringan diseluruh
tubuh
(Jan Tambayong, 2002)
LOGO
ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah

bakteri Salmonella Salmonella
adalah bakteri Gram - negatif,
tidak berkapsul, mempunyai
flagella, dan tidak membentuk
Spora.
PATHOFISIOLOGI
LOGO
Penularan salmonella thypi dapat

ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan
melalui Feses
Feses dan muntah pada penderita typhoid
dapat menularkan kuman salmonella thypi
kepada orang lain. Kuman tersebut dapat
ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat
akan hinggap dimakanan yang akan
dikonsumsi oleh orang yang sehat
PATHOFISIOLOGI
LOGO
Apabila orang tersebut kurang

memperhatikan kebersihan dirinya seperti
mencuci tangan dan makanan yang
tercemar kuman salmonella thypi masuk ke
tubuh orang yang sehat melalui mulut.
Kemudian kuman masuk ke dalam lambung,
sebagian kuman akan dimusnahkan oleh
asam lambung dan sebagian lagi masuk ke
usus halus bagian distal dan mencapai
jaringan limpoid
PATHOFISIOLOGI
LOGO
Di dalam jaringan limpoid ini kuman

berkembang biak, lalu masuk ke aliran
darah dan mencapai sel-sel
retikuloendotelial. Sel-sel
retikuloendotelial ini kemudian
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi
darah dan menimbulkan bakterimia,
kuman selanjutnya masuk limpa, usus
halus dan kandung empedu.
LOGO
PENULARAN
Penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi oleh tinja dan urin dari penderita atau carrier.
Dibeberapa negara penularan terjadi karena mengkonsumsi
kerang-kerangan yang berasal dari air yang tercemar, buah-
buahan, sayur-sayuran mentah yang dipupuk dengan kotoran
manusia, susu dan produk susu yang terkontaminasi oleh
carrier atau penderita yang tidak teridentifikasi. Lalat dapat juga
berperan sebagai perantara penularan memindahkan
mikroorganisme dari tinja ke makanan. Di dalam makanan
mikroorganisme berkembang biak memperbanyak diri
mencapai dosis infektif, dimana dosisnya lebih rendah pada
tifoid dibandingkan dengan paratifoid.
.
LOGO
INCUBASI PERIOD
Masa inkubasi tergantung

pada besarnya jumlah bekteri
yang menginfeksi; masa
inkubasi berlangsung dari 3
hari sampai dengan 1 bulan
dengan rata-rata antara 8 – 14
hri
KLASIFIKASI
LOGO
1. Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut

yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan
pada saluran cerna , gangguan kesadaran
2. Paratypus adalah jenis typus yang lebih ringan ,
mungkin sesekali penderita mengalami buang -
buang air. Jika diamati, lidah tampak berselaput
putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir
kering , dan kondisi fisik tampak lemah , serta nyata
tampak sakit. Jika sudah lanjut , mungkin muncul
gejala kunin,sebab pada tipus oragan limfa dan hati
bias membengkak seperti gejala hepatitis.
LOGO
GAMBARAN KLINIS
• Pada minggu pertama gejala klinis

penyakit ini di temukan keluhan dan
gejala serupa dengan penyakit infeksi
akut pada umumnya yaitu
Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri
otot, anoreksia, mual, muntah obstipasi
atau diare, perasaan tidak enak di
perut,batuk dan epistaksis.
LOGO
GAMBARAN KLINIS
• Pada pemeriksaan fisik hanya

didapatkan :
Suhu badan menigkat.
Sifat demam adalah meningkat
perlahan-lahan dan terutama pada
sore hingga malam hari.
GAMBARAN KLINIS LOGO
• Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi

lebih jelas berupa
• Demam, bradikardia relatif (bradikardia relatif adalah
peningkatan suhu 10C tidak diikuti peningkatan denyut
nadi 8 kali per menit),
• Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung
merah serta teremor),
• Hepatomegali,
• Splenomegali,
• Gangguan mental berupa somolen stupor, koma,
delerium, atau psikosis. Roseolae jarang di temukan
pada orang Indonesia.
KOMPLIKASI LOGO
Pada Usus Halus

• Perdarahan usus. Hanya sedikit ditemukan jika
dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin.
Jika perdarahan banyak, terjadi melena, dapat
disertai nyeri perut.
• Perforasi usus. Timbul biasanya pada minggu
ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian
distal ileum.
• Peritonitis. Biasanya menyertai perforasi.
Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri
perut hebat, dinding abdomen tegang dan nyeri
tekan.
KOMPLIKASI LOGO
Diluar Usus
• Terjadi karena lokalisasi
peradangan akibat sepsis
(bakterinya) yaitu meningitis,
kolesistitis, dll.
LOGO
PENGOBATAN
 Pemberian kloramfenikol 100 mg

/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 14
hari
 Pemberian amoksilin 100
mg/kg//hari, dibagi 4 dosis
 Pemberian kotrimoksazol
LOGO
ASUHAN
KEPERAWATAN
LOGO
PENGKAJIAN
Kaji adanya gejala dan tanda

meningkatnya suhu tubuh
terutama pada malam hari, nyeri
kepala, lidah kotor, tidak nafsu
makan, epistaksis, penurunan
kesadaran
LOGO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
• Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang
hipertermia• Observasi suhu, nadi, tekanan
darah, pernafasan
• Beri minum yang cukup
• Berikan kompres air hangat
• Pakaian (baju) yang tipis dan menyerap keringat
• Kolaborasi pemberian obat antipiretik
• Pemberian cairan parenteral (IV) yang adekuat
LOGO
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak ada nafsu makan, mual, dan
kembung
 Menilai status nutrisi anak
 Ijinkan anak untuk memakan
makanan yang dapat ditoleransi anak,
rencanakan untuk memperbaiki
kualitas gizi pada saat selera makan
anak meningkat
LOGO
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Berikan makanan yang disertai dengan suplemen
nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
 Aanjurkan kepada orang tua untuk memberikan
makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering
 Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang
sama, dan dengan skala yang sama
 Pertahankan kebersihan mulut anak
 Beri penjelasan pentingnya intake nutrisi yang
adekuat untuk penyembuhan penyakit
 Kolaborasi untuk pemberian makanan melalui
parenteral jika pemberian makanan melalui oral tidak
memenuhi kebutuhan gizi anak
LOGO
Risiko kurangnya volume cairan
berhubungan dengan kurangnya intake
cairan, dan peningkatan suhu tubuh
 Mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh)
paling sedikit setiap 4 jam
 Monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan
cairan: turgor tidak elastis, ubun-ubun cekung,
produksi urin menurun, memberan mukosa
kering, bibir pecah-pecah
 Mengobservasi dan mencatat berat badan pada
waktu yang sama dan dengan skala yang sama
LOGO
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Memonitor pemberian cairan
melalui intravena setiap jam
 Mengurangi kehilangan cairan
yang tidak terlihat (Insensible
Water Loss/IWL) dengan
memberikan kompres dingin atau
dengan Tepid Sponge
 Memberikan antibiotik sesuai
program
感谢您的关注

Penyakit Tropis 12 Types Abdominalis

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Penyakit Tropis 12 Types Abdominalis

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Askep

Types Abdominalis adalah

Thyfus abdominalis adalah

Thyfus Abdominalis merupakan

Penyebab demam tifoid adalah

Penularan salmonella thypi dapat

Apabila orang tersebut kurang

Di dalam jaringan limpoid ini kuman

Masa inkubasi tergantung

1. Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut

• Pada minggu pertama gejala klinis

• Pada pemeriksaan fisik hanya

• Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi

Pada Usus Halus

 Pemberian kloramfenikol 100 mg

Kaji adanya gejala dan tanda

Anda mungkin juga menyukai