Anda di halaman 1dari 46

PEMERIKSAAN PERIODONSIUM &

JARINGAN SEKITARNYA
PEMERIKSAAN ORAL

• Higiene oral
• Bau mulut
• Pemeriksaan rongga mulut
• Pemeriksaan nodus limfe
PEMERIKSAAN GIGI GELIGI

• KEAUSAN GIGI
• STEIN
• HIPERSENSITIVITAS
• HUB. KONTAK PROKSIMAL
• MOBILITI GIGI
Menentukan derajat mobiliti gigi :
• N (normal): Secara klinis tdk terlihat
ada mobiliti gigi
• Derajat 1 : Gigi bergerak dlm arah
vestibular maupun oral
≤ 1 mm.
• Derajat 2 : Gigi bergerak dlm arah
vestibular maupun oral
> 1mm.
• Derajat 3 : Gigi bergerak dlm arah
vestibular maupun oral
> 1mm & arah vertikal.
• MIGRASI PATOLOGIS
• SENSITIVITAS TERHADAP PERKUSI
• GIGI GELIGI DALAM KEADAAN RAHANG
TERTUTUP
• GIGI INDIVIDUAL
• GIGI TIRUAN DAN PIRANTI ORTODONTI
PEMERIKSAAN PERIODONSIUM

• PLAK DAN KALKULUS


• GINGIVA
Periodontal
Chart
Periodontal chart
PEMERIKSAAN PERIODONSIUM

• GINGIVA periksa:
- Warna (coral pink/merah/merah
tua/merah kebiruan/ merah hitam)
- Tekstur permukaan (stipling / licin dan
berkilat)
- Pembesaran /enlargement
(marginal/interdental)
- Kontur gingiva (indeks gingva)
- Konsistensi (Oedematus/fibrous)
- Pendarahan (PBI  probe)
PEMERIKSAAN PERIODONSIUM
SAKU PERIODONTAL
Pemeriksaan mencakup:
• Keberadaan dan distribusi saku pd setiap permukaan
gigi
• Kedalaman saku
• Level perlekatan
• Tipe saku
 supraboni atau infraboni, simpel, gabungan atau
kompleks
Keberadaan dan distribusi saku

Diperiksa dengan melihat ciri-ciri saku dibantu dgn alat


prob periodontal.
Kedalaman saku
Cara probing untuk pemeriksaan kedalaman saku:

 Selipkan prob ke dalam saku dgn prob tetap berkontak dengan gigi
sampai dirasa ada tahanan. Baca kalibrasi pada prob.

 Kedalaman saku pada setiap gigi diukur pada 6 tempat: distal,


tengah dan mesial permukaan vestibular, serta distal, tengah dan
mesial permukaan oral.

 Pemeriksaan di perm. Interproksimal arah prob hrs sedikit


dimiringkan  terhalang daerah kontak proksimal
Perkiraan besar tekanan probe,
(-) ditekan/dipaksa masuk ke dalam sulkus gingiva
Level perlekatan

• Cara mengukur besar level perlekatan:

• KGB setentang/berhimpit BSE  level perlekatan =


kedalaman saku
• BSE tersingkap, KGB migrasi apikallevel perlekatan =
jarak dasar saku ke BSE
• KGB koronal dari BSE  ukur jarak KGB ke BSE.

Level perlekatan= kedalaman saku - jarak KGB ke BSE.


Tipe saku

• Saku gusi/Poket relatif :

Pada probing dasar saku atau bagian koronal epitel penyatu


terlebih dulu terasa menyentuh/setentang BSE belum ada
kehilangan perlekatan.
Tipe saku

• Saku periodontal :

Prob bisa penetrasi melewati BSE tanpa mencederai


jaringanada kehilangan perlekatan.

• Saku supraboni

• Saku infraboni
Kiri : Saku supraboni
Kanan : Saku infraboni

Pada saku infraboni, kehilangan tulangnya harus


kehilangan tulang angular/vertikal.
PENDARAHAN PADA PROBING

• Penyelipan prob periodontal

• Gingiva terinflamasi memicu pendarahan

• Gingiva sehat tidak terpicu pendarahan.

• Cara: prob diselipkan ke dasar saku, dijalankan sepanjang dinding


saku.

• Ada/tidak pendarahan tunggu sampai 30-60 detik.


GINGIVA CEKAT

• Lebar gingiva cekat


Lebar gingiva cekat = lebar gingiva berkeratin dikurang
kedalaman sulkus/poket

• Fungsi gingiva cekat


Periksa dgn test regangan (tension test)
• Positif: gingiva bebas bergerak menjauhi gigi.
• Negatif: gingiva bebas tetap kaku tidak bergerak.
LESI FURKASI

• Derajat lesi furkasi


• Derajat 1
• Derajat 2
• Derajat 3
• Derajat 4

• Aksesibilitas muara furkasi


58% gigi molar pertama maksila dan mandibula muara
furkasinya lebih sempit dibanding diameter kuret
periodontal.
Derajat I:
Cacat taraf awal,
dimana lesi jaringan
lunak meluas ke
daerah furkasi dengan
destruksi tulang yang
masih minimal.
Bila daerah furkasi
diprobing < 1mm

Ro  sedikit destruksi
tulang, bisa juga (-)
Derajat II :
Kategori sedang
Lesi jaringan lunak
telah disertai
kehilangan tulang
yang memungkinkan
prob bisa dimasukkan
ke daerah furkasi dari
salah satu sisi
(bukal/oral) > 1mm
tapi belum tembus ke
sisi lainnya
Derajat III :
Lesi dengan destruksi
tulang yang hebat
yang memungkinkan
prob dapat
dimasukkan dari satu
sisi sampai tembus ke
sisi bersebrangan,
Tetapi daerah furkasi
masih ditutupi oleh
jaringan lunak
Derajat IV :
Lesi yang sama
dengan derajat III
tetapi daerah furkasi
sudah tersingkap
tidak lagi dilindungi
oleh jaringan lunak
Lesi furkasi derajat berapakah
ini?
LESI PERNANAHAN
• Pernanahan dari saku

• Abses gingiva dan periodontal

Pedoman pemeriksaan abses:


• Abses periodontal: ada kontinuitas lesi dgn tepi gingiva

• Abses periodontal tdk selamanya pd permukaan yg sama


dgn muara saku saku kompleks
• Perbedaan utama abses gingiva & abses periodontal.

• Perbedaan abses periapikal & abses periodontal


AKTIVITAS PENYAKIT
• 3 Parameter sebagai indikator aktivitas penyakit periodontal:
• Pendarahan gingiva
• Cairan sulkus gingiva
• Pemeriksaan mikrobiologis

• Lesi inaktif
• Pendarahan (-), jumlah cairan sulkus gingiva sedikit,
pemeriksaan mikroskop plak subgingiva dominan kokus.

• Lesi aktif
• Gingiva mudah berdarah,cairan sulkus gingiva banyak, flora
subgingiva dominan spirokheta & bakteri motil.
ANALISIS FUNGSI

• Hal-hal yang perlu diamati pada analisi fungsi:


• Oklusi
 klasifikasi angel, overbite, overjet
• Pemeriksaan prematuritas
Artikulating paper dlm centric occlusion
 Sendi temporomandibula dan otot pengunyah:
1. Adanya penyimpangan pd gerakan membuka dan
menutup mulut
2. Adanya rasa tdk enak atau berbunyi pada sendi
sewaktu membuka dan menutup mulut
3. Adanya nyeri sakit pada waktu membuka dan
menutup mulut bila daerah kondilus ditekan dengan
jari atau tapak tangan.

• Fremitus -> bergeraknya gigi sewaktu mengunyah

• Kebiasaan parafungsi
TEKNIK DIAGNOSTIK CANGGIH

• DIAGNOSIS MIKROBIOLOGIS
• Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap (darkfield
microscopy)
 mendeteksi bakteri motil dan spirokheta

• Uji imunologis (immunologic assays)


 menggunakan antibodi monoklonal atau poliklonal thdp
antigen bakteri atau faktor virulensi bakteri tertentu

• Metoda ensimatik
 mengindetifikasi kultur murni dari plak

• Prob DNA
 fragmen DNA bakteri yg spesifik melalui DNA
(teknologi hibridisasi DNA)
• DIAGNOSIS IMUNOLOGIS:

• Mendiagnosis bbrp penyakit periodontal

• Mengamati perkembangan penyakit

• Mengamati respon thdp perawatan


• DIAGNOSIS BIOKIMIA

 kandungan biaokimia sulkus gingiva yg ada


kaitannya dengan perkembangan peny. periodontal
1. Enzim yg berasal dari pejamu
 kolagenase, dehidraogenase laktat, dll
2. Produk penghancur jaringan
3. Mediator inflamasi
 seperti TNF α, prostaglandin E2
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai