Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (STUDI

KASUS PADA PERUSAHAAN JASA)

Debita Octaviani 20208309

LATAR BELAKANG

 Going concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu hidup) badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehinggan jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, sebaliknya, entitas tersebut menjadi bermasalah (Petronela, 2004). Petronela, 2004)  Keberadaan entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan ekonomi, ekonomi, yang dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. concern. Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup. hidup. Ketika kondisi ekonomi merupakan sesuatu yang tidak pasti, pasti, para investor mengharapkan auditor memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan (Chen dan Church 1996). 1996)  Indepedensi auditor dalam memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya harus mempertimbangkan going concern (kelangsungan hidup) auditee. hidup) auditee.

LATAR BELAKANG

 Semakin kondisi keuangan buruk maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern, sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan keuangan auditor tidak pernah mengeluarkan opini audit going concern. Petronela (2004) concern. 2004)  Mutchler (1985) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini going concern pada perusahaan yang lebih kecil, maka semakin besar kecil, perusahaan akan semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima opini going concern. concern.  Pertumbuhan penjualan perusahaan menunjukkan pertumbuhan kekuatan perusahaan dalam operasinya. Pertumbuhan penjualan mengindikasikan operasinya. kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. usahanya.  Penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Pada depan. kenyataannya, kenyataannya, masalah going concern merupakan hal yang kompleks dan terus ada. Sehingga diperlukan faktor-faktor sebagai tolak ukur yang pasti ada. faktoruntuk menentukan status going concern pada perusahaan. Kekonsistenan perusahaan. faktorfaktor-faktor tersebut harus diuji agar dalam keadaan ekonomi yang fluktuatif, fluktuatif, status going concern tetap dapat diprediksi. diprediksi.

PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah faktor pergantian auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern ? 2. Apakah faktor ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern ? 3. Apakah faktor pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern ?

TUJUAN

1. Untuk menguji apakah faktor pergantian auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern. 2. Untuk menguji apakah faktor ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern. 3. Untuk menguji apakah faktor pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern.

TINJAUAN PUSTAKA
 Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu 1976) kontrak di bawah satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen agen. diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh sematakepentingan pribadi. Shareholders atau prinsipal mendelegasikan pembuatan pribadi. keputusan mengenai perusahaan kepada manajer atau agen. Bagaimanapun agen. juga, juga, manajer tidak selalu bertindak sesuai keinginan shareholders, sebagian dikarenakan oleh adanya moral hazard. hazard.  Going Concern Going concern merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, keuangan, suatu perusahaan di asumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya (Standar Akuntansi Keuangan, Keuangan, 2002) 2002).  Opini Audit Going Concern Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya

 Pergantian Auditor Klien yang di audit oleh KAP baru mungkin lebih puas dengan beberapa pertimbangan. pertimbangan. Pertama perusahaan cenderung untuk mengganti auditor adalah bahwa mereka tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dari auditor sebelumnya atau mereka mempunyai beberapa jenis perselisihan dengan auditor sebelumnya. sebelumnya. Kedua perikatan audit yang baru, ada ketidakyakinan management baru, klien terhadap kualitas pelayanan yang disediakan dari KAP. Akibatnya, ada KAP. Akibatnya, dorongan yang kuat dari KAP untuk memprioritaskan pelayanan klien dalam tahuntahun-tahun pertama setelah memperoleh klien baru (Craswell, 1995). Behn et al Craswell, 1995) (1997) menunjukkan bahwa pergantian auditor merupakan variabel yang 1997) mempengaruhi kepuasaan klien. klien.  Ukuran Perusahaan Mutchler (1985) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit 1985) going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa kecil, perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang kesulitandihadapinya daripada perusahaan kecil. kecil.  Pertumbuhan Perusahaan Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur seberapa baik perusahaan penjualan. mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam ekonominya, kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston dan Copeland,1992). Copeland,1992)

Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun Variabel Periode Data 5 Tahun (20002004) 6 Tahun (19972002) 5 Tahun (20032007) 5 Tahun (20012005) Signifikan Setyarno 2006 Kondisi Keuangan Pertumbuhan Perusahaan Kualitas Audit Opini Audit Tahun Sebelumnnya Kualitas Audit Debt Default Opinion Shopping Model Prediksi Kebangkrutan Pertumbuhan Perusahaan Leverage Reputasi Auditor Kondisi Keuangan Pertumbuhan Perusahaan Ukuran Perusahaan Kualitas Audit Opini Audit Tahun Sebelumnnya Pertumbuhan Perusahaan

Praptitorini 2007

Tidak Ada

Rudyawan 2008

Pertumbuhan Perusahaan

Santoso dan Wedari

2007

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan

Hipotesis
 H1 : Pergantian auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern.  H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern.  H3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern.

METODE PENELITIAN
 Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (BEI).  Berdasarkan Proses seleksi terpilih sebanyak 15 perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk masing-masing tahun, masingtahun, sehingga terdapat 75 total perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2010. Yang akan dijadikan sampel adalah 2005-2010. tahun 2006-2010. Data tahun 2005 diperlukan untuk melengkapi data 2006-2010. tahun 2006 dengan cara membandingkan informasi dari data tahun 2005 dengan 2006. 2006.  Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan auditan perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005 2010 yang telah dipublikasikan. dipublikasikan.

METODE PENELITIAN
 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini going concern (GC). (GC). Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern. Variabel independen terdiri pergantian auditor, ukuran concern. perusahaan, perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan. perusahaan.  Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Content Analysis Analysis  Pengujian data menggunakan 3 metode yaitu: yaitu: 1. Menguji Model Fit 2. Menguji Model Regresi 3. Menguji Kelayakan Model Regresi  Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. logistik. Regresi logistik adalah bentuk khusus analisa regresi dengan variabel dependen bersifat kategori dan variabel independennya bersifat kategori, kategori, kontinu atau gabungan antara keduanya. Teknik analisis ini tidak keduanya. memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2005). Ghozali, 2005)

HASIL DAN PEMBAHASAN


 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-2010. Pemilihan BEI sebagai populasi dalam 2005-2010. penelitian ini dengan alasan BEI merupakan bursa efek terbesar dan representatif di Indonesia, dimana dalam tahun 2005-2010 dianggap cukup mewakili kondisi 2005BEI yang relatif normal. normal.  Berdasarkan Proses seleksi terpilih sebanyak 15 perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk masing-masing tahun, sehingga terdapat 75 masingtahun, total perusahaan sampel. sampel.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama Perusahaan PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk PT Alfa Retailindo Tbk PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk PT Bayu Buana Tbk PT Dyviacom Intrabumi Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Fortune Indonesia Tbk PT Gema Grahasarana Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Perdana Bangun Pusaka Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Panorama Sentrawisata Tbk Kode AIMS ALFA ANTA BAYU DNET FAST FORU GEMA HERO IDKM KONI MAPI MPPA MLPL PANR

Menguji Model Fit (Overal Model Fit Test) (Overal Test)


 Uji model Fit ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesikan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan data. nilai antara -2 log likehood pada awal ( block number = 0) dengan nilai -2 log likehood pada akhir (block number = 1). Nilai -2 Log Likehood (-2 LL awal)
Iteration Historya,b,c Coefficients Iteration Step 0 1 2 3 -2 Log likelihood 89.006 88.943 88.943 Constant -.880 -.944 -.944

Nilai -2 Log Likehood (-2 LL akhir)


Iteration Historya,b,c,d Coefficients Iteration Step 1 1 2 3 4 5 -2 Log likelihood 74.169 72.303 72.240 72.240 72.240 Constant 7.175 10.873 11.795 11.837 11.838 PA .885 1.120 1.168 1.170 1.170 SIZE -.311 -.461 -.498 -.500 -.500 GROWTH -.002 -.003 -.003 -.003 -.003

Menguji kelayakan model regresi


 Dalam pengujian kelayakan model regresi logistik dapat dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. lemeshow.

Hosmer and Lemeshow Test

Step 1

Chi-square 4.351

df 7

Sig. .739

 Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikansi menunjukkan angka 0.739 nilai signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0.05 maka Ho dapat diterima.

Hasil Pengujian Hipotesis


Dalam hasil pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap opini audit. variabelaudit.

Model Summary

Step 1

-2 Log likelihood 72.240a

Cox & Snell R Square .200

Nagelkerke R Square .287

Dapat dilihat hasil dari output pengolahan data nilai Negerlerke R Square adalah sebesar 0.287 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen adalah sebesar 28,7 %, sisanya sebesar 71,3 % dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya diluar model.

Pengujian Hipotesis
 Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0.05 (5%). Apabila tingkat signifikansi < 0.05, maka Ha 05, dapat diterima. diterima. Hasil Uji koefisien regresi
Variables in the Equation

B Step 1a PA 1.170

S.E. .591

Wald 3.912

df 1

Sig. .048

Exp(B) 3.221

SIZE

-.500

.207

5.801

.016

.607

GROWTH Constant

-.003 11.838

.004 5.549

.659 4.550

1 1

.417 .033

.997 138352.989

Dari pengujian persamaan regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi sebagai berikut : GC = 11.838 + 1.170 PA 0.500 SIZE 0.003 GROWTH

 Hubungan Pergantian Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Variabel pergantian auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern. Pergantian auditor memiliki nilai koefisien positif sebesar 1.170 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.048 (lebih kecil dari 0.05). maka hipotesis pertama 05) (H1 (H1) dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini disebabkan karena kurangnya diterima. indenpendensi auditor lama. Sehingga perusahaan melakukan pergantian auditor lama. untuk menerima opini audit going concern. concern.  Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. concern. Ukuran perusahaan memiliki koefisien yang negatif sebesar -0.500 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0.016 (lebih kecil dari 0.05) maka hipotesis 05) kedua (H2) dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini disebabkan karena semakin (H2 diterima. besar ukuran perusahaan, semakin terjamin kelangsungan hidup perusahaan perusahaan, tersebut dimasa yang akan datang. Dengan demikian besar kecil ukuran datang. perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern.  Hubungan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Ukuran perusahaan memiliki koefisien yang negatif sebesar -0.003 concern. dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0.417 (lebih besar dari 0.05) maka hipotesis 05) ketiga (H3) dalam penelitian ini tidak dapat diterima. (H3 diterima.

KESIMPULAN
1. Variabel pergantian auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena kurangnya indenpendensi auditor lama. concern. lama. Sehingga perusahaan melakukan pergantian auditor untuk menerima opini audit going concern. concern. 2. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena semakin besar ukuran perusahaan, concern. perusahaan, semakin terjamin kelangsungan hidup perusahaan tersebut dimasa yang akan datang. Dengan demikian besar kecil ukuran perusahaan datang. berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. concern. 3. Variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Secara parsial, pertumbuhan concern. parsial, perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan penerimaan unqualified opinion with explanatory language. language.

SARAN
 Berangkat dari keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, ini, maka penelitian mendatang disarankan untuk menambah variabel lain dan menambah periode pengamatan, pengamatan, sehingga dapat melihat tren penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang. panjang.  Selain hal tersebut diatas, diperlukan pula strategic diatas, action perusahaan sehingga mampu menghasilkan penelitian yang lebih tepat dan akurat dalam memprediksi penerbitan opini audit going concern. concern.

Anda mungkin juga menyukai