Anda di halaman 1dari 4

GAGAL GINJAL AKUT

PENGERTIAN
Gagal ginjal akut (GGA) adalah sindrom yang ditandai oleh penurunan laju filtrasi glomerulus
secara mendadak dan cepat (hitungan jam-minggu) yang mengakibatkan terjadinya retensi
produk sisa nitrogen seperti ureum dan kreatinin. Peningkatan kreatinin serum 0,5 mg/dl
dari nilai sebelumnya, penurunan CCT hitung sampai 50% atau penurunan fungsi ginjal yang
mengakibatkan kebutuhan akan dialisis.

DIAGNOSIS
Terdapat kondisi yang dapat menyebabkan GGA:
6. Pre-renal: akibat hipoperfusi ginjal (dehidrasi, perdarahan, penurunan curah jantung, dan
hipotensi oleh sebab lain)
7. Renal: akibat kerusakan akut parenkim ginjal (obat, zat kimia/toksin, iskemi ginjal,
penyakit glomerular)
8. Post-renal: akibat obstruksi akut traktus urinarius (batu saluran kemih, hipertrofi
prostat, keganasan ginekologis)

Fase gagal ginjal akut adalah anuria (produksi urin <100 mg/24 jam), obliguria (produksi urin
<400ml/ 24jam), poliuria (produksi urin >3.500 ml/24 jam

DIAGNOSIS BANDING
Episode akut pada penyakit ginajl kronik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes fungsi ginjal, DPL, urinalisis elektrolit, AGD, gula darah

TERAPI
• Asupan nutrisi
– Kebutuhan kalori 30 Kal/kgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi; kebutuhan
ditambah 15-20% pada GGA berat (terdapat komplikasi/ stres)
– Kebutuhan protein 0,6-0,8 gram/KgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi; 1-1,5
gram/kgBB ideal/hari pada GGA berat
– Perbandinagn karbohidrat dan lemak 70-30
– Suplementasi asam amino tidak dianjurkan
• Asupan cairan tentukan status hidrasi pasien, catat cairan yang masuk
dan keluar tiap hari, pengukuran BB setiap hari bila memungkinkan, dan
pengukuran tekanan vena sentral bila ada fasilitas.
 Hipovolemia: rehidrasi sesuai kebutuhan
- Bila akiabt perdarahan diberikan transfusi darah PRC dan cairan isotonik, hematokrit
dipertahankan sekitar 30%
- Bila akibat diare, muntah, atau asupan cairan yang kurang dapat diberikan cairan
kristaloid
 Normovolemia: cairan seimbang (input = output)
 Hipervolemia: restriksi cairan (input < output)
- Fase anuria/ oliguria: cairan seimbang; fase poliuria: 2/3 dari cairan yang keluar
Dalam keadaan insensible water loss yang normal, pasien membutuhkan 300-500ml electrolyte
free water perhari sebagai bagian dari total cairan yang diperlukan
 Koreksi gangguan asam basa
 Koreksi gangguan elektrolit:
- Asupan kalium dibatasi <50 mEq/hari. Hindari makanan yang banyak mengandung kalium,
obat yang mengganggu ekskresi kalium seperti penghambat ACE dan diuretik hemat kalium,
dan cairan/ nutrisi parenteral yang mengandung kalium
- Bila terdapat hipokalsemia ringan diberikan koreksi peroral 3-4 gram perhari dalam bentuk
kalsium karbonat, bila sampai timbul tetani, diberikan kalsium glukonas 10% IV
- Bila terdapat hiperfosfatemia, diberikan obat pengikat fosfat seperti aluminium hidroksida
atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan
 Pemberian Furosemid bersamaan dengan dopamin dapat membantu pemeliharaan fase
nonoligurik, tapi terapi harus dihentikan bila tidak memberikan hasil yang diinginkan
 Indikasi dialisis :
- Oliguria
- Anuria
- Hiperkalemia (K > 6,5 mEq/I)
- Asidosis berat (pH <7,1)
- Azotemia (ureum > 200mg/dl)
- Edema paru
- Ensefalopati uremikum
- Pericarditis uremik
- Neuropati / miopati uremik
- Disnatremia berat (Na>160 mEq/I atau <115 mEq/I)
- Hipertermia
- Kelebihan dosis obat yang dapat didialisis (keracunan)

KOMPLIKASI
Gangguan asam basa dan elektrolit, sindrom uremik, edema paru, infeksi

PROGNOSIS
Dubia ad bonam

WEWENANG
• RS Pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam
• RS non Pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hemodialisis: wewenang subspesialis
ginjal – hipertensi dan internist dengan sertifikasi hemodialisis

UNIT YANG MENANGANI


• RS Pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam – Divisi Ginjal – Hipertensi, Unit
Hemodialisis
• RS non Pendidikan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Unit Hemodialisis

UNIT TERKAIT
• RS Pendidikan: ICU, Unit Dialisis
• RS non Pendidikan: -

Anda mungkin juga menyukai