Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR FARMAKOGNOSI

PERTEMUAN I
PUTU GMW MAHAYASIH, M.Farm., Apt.
PRODI FARMASI/ILMU-ILMU KESEHATAN
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Materi Sebelum UTS
Materi Setelah UTS
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami tentang bahan
alam terutama tumbuh2an yang dapat digunakan untuk obat dan
pemeliharaan kesehatan lainnya, cara-cara penggunaannya serta tentang
metode analisis dan mampu menerapkannya dalam menilai kualitas
simplisia dan produknya serta mampu berperan dalam proses
standardisasi bahan alam.
Sistem Penilaian
• UTS 30%
• UAS 30%
• Tugas/Kuis 30%
• Kehadiran 10%
Definisi Farmakognosi

• Berasal dari perkataan latin


- Pharmacon : Bahan obat yang berasal dari tumbuhan,
hewan dan mineral
- Gnosis : pengetahuan
• Jadi Pharmacognosi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki bahan–bahan baik berasal dari tumbuh-
tumbuhan maupun hewan dan juga beberapa mineral yang
mempunyai khasiat sebagai obat.
SEJARAH
• Berkembang dari peradaban kuno  digunakan bagian dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk penyembuhan,  dari
mantera, ilmu sihir, dan berkembang terus sebagai resep
rahasia yang tak tertulis .
• Berkembang terus dari zaman ke zaman berdasarkan
pengalaman (empiris) sampai sekarang di kenal theraputik
agents.
• Pelajaran farmakognosi sekarang tidak berdasarkan tukang
sihir/mistik melainkan suatu spesialisasi dari ilmu pendidikan
farmasi.
Dalam sejarah obat-obatan terkenal nama-
nama:
• Hippocrates (460–370 SM)  sebagai Bapak pengobatan dan
banyak karangannya mengenai anatomi, fisiologi manusia.
• Aristotle (370–322 SM) murid Plato, berusaha memisahkan
tahayul dari kenyataan dalam tulisannya mengenai dunia hewan.
• Theophrastus (370–287 SM) murid Aristotle  mengenai dunia
tanaman.
• Dioscorides seorang dokter Yunani (78 SM) menulis “ De Materia
Medica “. Di dalamnya di tulis 600 tumbuh-tumbuhan yang
mengandung obat. Hal ini sangat menakjubkan dan penting bagi
pengobatan modern.
• Galen (131–200 M) seorang dokter dan juga farmasis Yunani
menulis tentang cara-cara penyediaan dari bahan obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sebagai
penghormatan atas jasa-jasany penyelidikannya  disebut
Galenika. Dari sini ilmu farmasi di mulai dan di pisahkan dari tugas
dokter. Dokter mendiagnosa dan menulis obat-obat
farmasis/apoteker mengkoleksi, menyediakan dan mencampur
bahan-bahan obat.
• C. A Seydler (1815) Pharmacognosy mulai di kembangkan oleh
Seydler. Pharmacognosi memegang peranan penting sebagai
penghubung antara farmakologi, kimia farmasi, farmasetika.
RUANG LINGKUP
Dalam arti yang luas farmakognosi meliputi :
• Sejarah Perdagangan
• Penyebaran Identifikasi
• Kultivasi Evaluasi
• Koleksi Pengawetan
• Seleksi Pemakaian
• Preparasi Isi zat berkhasiat dan khasiatnya
 Isolasi, sintesa zat yang berkhasiat yang terdapat dalam
tumbuhan dan cara isolasi berdasarkan darimana zat
berkhasiat lebih mendalam di pelajari dalam fitokimia.
Perkembangan Obat Modern
Tidak dapat dipisahkan dari tanaman Obat
• Th 1513 Tanaman Cinchona
• Th 1638 bagian kulit dapat digunakan
sebagai obat panas (Peru)
• Th 1805 masuklah tanaman Cinchona ledgeriana dibawa oleh Charles
Ledger ke Indonesia.
• Pda perang dunia ke 2, kebutuhan dunia (90 %) dari Jawa
• 1834 Pelletier (Prancis)berhasil mengisolasi kuinin
• 1930 dengan makin berkurangnya perkebunan kina di Indonesia,
diupayakan sintesis obat malaria lain yang berbasis pada struktur dasar
kinin diperoleh kloroquine, primaquine dan mefloquine (inti 8-
aminokinolin). mepakrine (quinakrine) merupakan turunan akridin yang
tidak berkhasiat terhadap malaria
Proses penemuan senyawa obat dari tanaman :
proses yang cukup panjang, melalui

1.Etnofarmakologi, (adanya informasi-informasi penggunaan suatu


tumbuhan untuk pengobatan suatu penyakit)
2. Diikuti dengan percobaan eksperimental untuk membuktikan khasiat/
aktifitas biologi
3. Isolasi dan beberapa tahap fraksinasi yang diiiringi dengan monitoring
khasiat sehingga diperoleh senyawa murni
4. Elusidasi struktur guna menentukan struktur molekul.
5.Tahap selanjutnya adalah uji khasiat hasil isolasi
6. Mencari formula :suatu bentuk sediaan farmasi yang dapat diterima
oleh konsumen. Upaya lain yaitu dengan melakukan sintesis beserta
modofikasi-modifikasi molekul untuk memperoleh senyawa obat
tersebut, ataupun senyawa lain yang serupa yang kemungkinan
mempunyai khasiat lebih potensial dan efek samping yang lebih
sedikit.
Artemisia annua (Asteraceae)
• Tanaman yang tumbuh di China, mengandung Artemisinin,
berkhasiat terhadap plasmodium falcifarum (penyebab
penyakit malaria) termasuk yang sudah resisten terhadap
kinin klorokuin.
• Telah sekitar 400 tahun rakyat china meggunakan tanaman
ini sebagai obat penyakit malaria tetapi baru pada tahun
1971 diisolasi senyawa aktifnya. Dalam bentuk turunan eter,
yaitu artemeter dan arteeter mempunyai sifat larut dalam
minyak yang dapat dibuat sediaan injeksi dan peroral. Dalam
tubuh semua turunan artemisinin dimetabolisme menjadi
dihidroartemisinin yang lebih potensial daripada artemisinin.
• Artemisinin juga aktif terhadap bentuk gametosis dari parasit
malaria, sehingga senyawa ini juga dapat mengurangi
penularan penyakit malaria.
• Perlu diketahui bahwa artemisinin mempunyai efek
samping embriotoksik sehingga tidak direkomendasikan
untuk pasien hamil.
• Artemisinin telah dicoba dibuat secara sintesis (dari 1,2,4
trioksane) tetapi prosesnya amat kompleks dan tidak
ekonomis, sehingga masih lebih menguntungkan dengan
melakukan ekstraksi dari tanaman asal yang telah
dibudidayakan sehingga kadar artemisinin mencapai 2%
(tanaman liar hanya mengandung artemisinin 0,06-0.5%)
dan apabila panen dilakukan pada waktu yang tepat yaitu
saat tanaman mulai bunga selesai mekar
Taxus brevifolia

• Kulit batangnya terdapat senyawa taxol. Tanaman ini


merupakan sejenis cemara yang tumbuh di Canada
dan beberapa daerah di Amerika. Pertumbuhan
tanaman ini sangat lambat, dapat dipanen setelah
berumur lebih kurang 100 tahun (diameter batang
mencapai 25 cm) dengan kadar sekitar 0,01-0,02%.
• Taxol digunakan untuk pengobatan penyakit kanker
rahim, payudara.
Perkembangan obat herbal
Indonesia

• Beberapa publikasi tanaman obat antara lain De


Indiae Utriusquere Naturalis et Medika (1665),
Herbarium Amboinense (1741), Jamu asli Indonesia
(1940), Apotik Hijau (1980), Materia Medika I – VI,
Tanaman obat keluarga sampai pada Fitofarmaka
(2005).
• Farmakope Herbal Indonesia (2009)
Faktor yang mendorong masyarakat
Indonesia menggunakan obat Herbal

• Efek samping yang lebih kecil


• Ketidakpuasan terhadap obat modern,
• Timbulnya kesadaran akan gaya hidup sehat yang lebih cenderung pada
unsur pencegahan dan harga relative lebih murah,
• Persepsi masyarakat bahwa karena berasal dari bahan alam, maka obat
tradisional itu aman perlu diluruskan.
• Dalam Industri obat herbal ada 3 pihak yang terkait
erat :petani, industri dan konsumen.
• Peran petani sangat menentukan untuk menghasilkan
suatu simplisia yang memenuhi standar mutu sebagai
bahan baku.
• Mengingat bahwa kandungan kimia aktif dalam tanaman
dipengaruhi oleh faktor eksternal (tempat tumbuh
meliputi: tanah, suhu, iklim, cuaca panen dan pasca panen)
dan internal.

Anda mungkin juga menyukai