PENYAKIT
SINONIM
Lupus eritematosus
Lupus eritematosus
Etiologi Penyakit autoimun FaktorFaktor-faktor yang mempengaruhi : Genetik Imunologik Infeksi (virus) Hormonal Obat : prokainamid, hidantoin, griseofulvin, fenilbutason, penisilin, streptomisin, tetrasiklin, sulfonamid
Gejala klinis :
Makula eritematus, meninggi, berbatas jelas Sumbatan keratin pada folikel rambut (follicular plugs) Butterfly erythema Lokasi : simetrik di muka (hidung, pipi), telinga, leher, mukosa Sikatriks atrofik, hipertrofik, distorsi telinga/ hidung Bagian badan yang tidak tertutup pakaian sering residif
Pembantu diagnosis Kelainan laboratorik, imunologik jarang ANA positif pada 1/3 penderita Diagnosis banding Dermatitis seboroik Psoriasis Tinea fasialis
Hanya kelainan kulit (kosmetik menimbulkan parut irreversibel) Menghindari trauma : fisik, sinar matahari, lingkungan dingin, stres emosional Menghindari obat-obat sensitif obatSurya Tabir Glukokortikoid klorokuin (100 mg), dosis awal : 1-2 tab/hari (3-6 mg kemudian 0,5-1 tab/hari)
Topikal :
Sistemik :
Prognosis Baik ,lesi terbatas pada kulit 5-10% SLE Sembuh: jaringan parut, dispigmentasi, parut alopesia ireversibel
Penyakit umumnya akut dan dapat menyerang semua organ sistemik Wanita jauh lebih banyak daripada pria Usia terbanyak sebelum 40 thn (20-30 thn) 205% mempunyai lesi-lesi kulit L.E.D. lesiLesi mukosa lebih sering, terutama L.E.S akut Gejala konstitusional sering Kelainan laboratorik dan imunologik sering
Kriteria diagnosis (ARA) Ruam pada muka (malar rash) Ruam diskoid Fotosensitivitas Luka pada mulut atau nasofaring Artritis Serositis Kelainan ginjal Kelainan neurologik Kelainan hematologik Kelainan imunonologik Antibodi antinuclear
Manifestasi klinis :
Gejala konstitusional Kelainan di kulit dan mukosa Kelainan alat dalam Kelainan di sendi, tulang, otot, kelenjar getah bening, sistim saraf
Pembantu diagnosis Pemeriksaan laboratorium Sel LE Antibodi antinuklear Lupus band test Anti-dsAnti-ds-RNA AntiAnti-Sm
Diagnosis 4 atau lebih dari kriteria ARA terpenuhi Gejala pada semua organ, kelainan lab, imunologik harus diadakan untuk memastikan LES Diagnosis banding Artritis rematika Sklerosis sistemik Dermatomiositis Purpura trombositopenik
Penatalaksanaan Penderita harus dirawat Kortikosteroid sistemik indikasi untuk penderita sakit kritis Obat antibiotik, antiviral, antifungal diberikan bila ada komplikasi
Skleroderma
Definisi :
Penyakit kronis, etiologi tidak diketahui Mempengaruhi mikrovaskularisasi dan jaringan ikat longgar Khas : fibrosis dan obliterasi pembuluh darah kulit, paru, saluran pencernaan, ginjal dan jantung
Skleroderma sirkumskripta
Definisi : Kolagenosis kronis dengan gejala khas bercak-bercak putih kekuningan, bercakkeras, halo disekitarnya Etiologi : Belum jelas, faktor famili, kehamilan Insidensi : Wanita > laki-laki (3 kali) laki Usia 20-40 tahun 20-
Skleroderma sirkumskripta
Gejala klinis : Bercak sklerotik, plak soliter, bercak multipel Macam : Morfea soliter Morfea gutata Skleroderma linier (en coup de sabre) Morfea segmental Morfea generalisata
Morfea soliter
Sebuah bercak numular Bulat, berbatas tegas Berkilat seperti lilin Merah kebiruan Kadang gading dengan halo ungu Rambut dalam lesi berkurang Plak keras, indurasi Tidak lekat dengan jaringan dibawahnya
Morfea gutata
Sangat jarang Bercak kecil, bulat atrofik Halo ungu Didada, leher
Scleroderma linier
Lesi soliter atau unilateral Di kepala, dahi, ekstremitas Ada atropi dan depresi Menyerang lapisan kulit dalam Timbul dekade pertama kedua sehingga menimbulkan deformitas Hemiatrofi muka atau ekstremitas Bisa terdapat anomali vertebra (spina bifida)
Morfea segmental
Lokalisasi dimuka Hemiatrofi Indurasi Atrofi pada lemak subkutis dan otot kontraktur otot dan tendon Ankilosis pada kaki
Morfea generalisata
Kombinasi 4 bentuk Tersebar luas Atrofi otot menimbulkan
Stadium I : jari tangan : sklerodaktili, ulserasi ujung jari, muka : telangiektasis, seperti topeng, mikrostomia Stadium II : mukosa oral terkena, indurasi dilidah, gingiva, paroksisma vasomotorik, kelainan sensibilitas Stadium III : esofagus disfungsi, penurunan motilitas lambung dan usus, paru fibrosis, jantung perikarditis, ginjal gagal ginjal
Sindroma C.R.S.T (Calsinosis kutis, Raynoud phenomenon, sklerodaktili, telangiektasis) Pengobatan : Belum ada pengobatan kortikosteroid yang spesifik,
Dermatomiositis
Penyakit inflamatorik dan degeneratif Dengan angiopati di kulit, subkutis & otot Etiologi :
Belum diketahui, diduga autoimun, penyelidikan virus lebih kecil dari LED dan LES, lakilaki-laki : wanita = 1:2 semua usia, paling sering 5-15 thn dan 40-60 thn 540-
Insidensi :
Dermatomiositis
Gejala klinis :
Eritema, edema, warna merah ungu Telangiektasis, paralysis otot ekstra okuler
bengkak, eritema, urtikaria Demam patognomonis (papul datar diatas sendi tangan Demam intermiten, takikardi, hiperhidrosis, BB turun
Tanda Gotron :
Dermatomiositis
Pemeriksaan laboratorium:
albuminuria, hematuria Anemia hipokromik, limfopenia, keratin meningkat Istirahat total, cari kausa (tumor, fokal infeksi Medikamentosa : kortikosteroid, imunostatik
Pengobatan umum:
. Sekian
.
DIAH MIRA INDRAMAYA