Anda di halaman 1dari 18

Modul Kardiovaskuler 2015

• Peningkatan tekanan darah di atas normal


• Silent Killer
• Manifestasi diketahui setelah stroke, PJK,
pelebaran pembuluh darah retina, kelainan
ginjal
• Gejala:
• Pusing
• Muka merah
• Tengkuk terasa pegal
 Pembuluh darah tidak elastis
 Dinding mengeras
 Lumen menyempit
 Darah sulit dipompa
 Data Departemen Kesehatan: prevalensi
hipertensi di Indonesia 17-21 persen dari total
penduduk.
 Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) t2001
dan data Pola Penyebab Kematian Umum di
Indonesia: penyakit jantung dan pembuluh
darah
 Menstabilkan tekanan darah
 Mencegah komplikasi organ-organ
 Mencegah penyakit stroke, PJK
 Mencegah kematian
 Meningkatkan kualitas hidup
• Natrium dan klorida ion utama cairan
ekstraseluler.
• Natrium>>: konsentrasi natrium di dalam
cairan ekstraseluler meningkat.
• Untuk menormalkannya, cairan intraseluler
ditarik ke luar, sehingga volume cairan
ekstraseluler>>. : edema
• Meningkatnya volume cairan ekstraseluler
tersebut menyebabkan meningkatnya volume
darah, sehingga timbul hipertensi.
• Maksimal 6 gram /hari
• Pisahkan makanan penderita sebelum
dihidangkan
• Hindari makanan:
– Berpengawet
– Kemasan pabrik
– Siap saji
– Monosodium glutamat (MSG)
– Makanan beralkohol
 National Research Washington menganjurkan
kebutuhan minimal Natrium 500 mg dan
maksimal 2400 mg atau 6 g NaCl
 Diet ringan/RG I: (konsumsi garam 3,75-7,5
gram per hari),
 Diet menengah/RG II: (1,25-3,75 gram per hari)
 Diet berat/RG III: (kurang dari 1,25 gram per
hari).
 Saat ini tidak dikenal pembagian tsb.
 Rendah natrium
 Tinggi kalium: buah dan sayur
 Tinggi kalsium
 Tinggi magnesium
 Kendalikan faktor risiko:
 1. Jaga berat badan
 2. Pantau kadar gula darah
 3. Diet rendah lemak jenuh, rendah kolesterol
 4. Diet tinggi karbohidrat kompleks (tinggi
serat)
 5. Kurangi garam
 6. Tingkatkan aktivitas fisik
Antioksidan untuk mencegah penumpukan radikal
bebas yang ikut merusak dinding pembuluh darah;
- Vitamin C
- Vitamin E
- Beta karoten

- Seng
- Selenium
- Isoflavon
Tergantung kondisi pasien
- Parenteral

- Enteral

- Oral:
- Cair
- Lunak
- Semi solid
- Solid
Peralihan bentuk makanan: bertahap!
Perhatikan indikasi dan kontra indikasinya
Jaga gut feeding
• Rendah lemak
• Rendah lemak jenuh
• Rendah kolesterol
• Tingkatkan asam lemak tidak jenuh rantai
tunggal
• Tingkatkan asam lemak jenuh rantai panjang
• Tingkatkan protein sumber kalsium,
magnesium
• Tinggi serat
• Batasi gula murni
 Terdapat hubungan signifikan antara
penurunan BB dengan penurunan TD
 Diet rendah kalori seimbang
Komposisi:
Karbohidrat: 50-60%
Protein: 10-15%
Lemak: 25-30%
 Hindari rokok
 Cegah diabetes melitus
 Cegah dislipidemia
 Olahraga teratur
 Asupan lemak jenuh < 7% dari kalori total
 Asupan asam lemak tidak jenuh tunggal
mencapai 20% dari kalori total
 Asupan asam lemak jenuh rantai jamak tidak
melebihi 10% dari kalori total
 Kalori dari lemak: 25-35%
 Kolesterol < 200mg/hari
 Karbohidrat: 50-60%
 Serat: 20-30 gram/hari dan 10-25 gram berasal
dari serat larut
 Plant stanol atau sterol dari tumbuh-tumbuhan
dikonsumsi 2 gram/hari
 Berat badan diturunkan pada penderita
overweight dan obesitas
 Aktivitas fisik setiap hari harus mengeluarkan
energy minimal 200 kalori/hari

Anda mungkin juga menyukai