Anda di halaman 1dari 35

MATERI DASARI 1

(MD-1)

PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
Biro Perencanaan dan Anggaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu memahami
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Kesehatan di
Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Peserta dapat menjelaskan pembagian urusan pemerintahan di
Indonesia
2. Peserta dapat menjelaskan perencanaan dan penganggaran
pembangunan kesehatan
POKOK BAHASAN
Materi ini membahas tentang:
1. Pembagian urusan pemerintahan di Indonesia
2. Perencanaan dan penganggaran pembangunan kesehatan
a. Pengertian perencanaan dan penganggaran
b. Perencanaan pembangunan pusat dan daerah
c. Perencanaan pembangunan kesehatan di Indonesia
d. Perencanaan dan penganggaran pembangunan kesehatan
e. Pembangunan kesehatan berkelanjutan
PENGERTIAN
1. Pembangunan?
2. Pembangunan daerah?
3. Pembangunan Kesehatan?
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
DI INDONESIA
Bagaimana pembagian urusan
pemerintahan di Indonesia?
Ada berapa urusan yang Anda ketahui?
URUSAN PEMERINTAHAN

KONKUREN UMUM
ABSOLUT
WAJIB PILIHAN 1. Pembinaan Wawasan
Kebangsaan
1. Pertahanan 2. Pembinaan
2. Keamanan Persatuan
3. Agama URUSAN 3. Pembinaan
4. Yustisi PEMERINTAHAN Kerukunan
5. Politik Luar URUSAN URUSAN KONKUREN 4. Penanganan Konflik
Neger WAJIB WAJIB NON PILIHAN : Sosial
6. Moneter dan PELAYANAN PELAYANAN 8 URUSAN 5. Koordinasi Antar
Fiskal DASAR : DASAR : (Sesuai Potensi, Lembaga
6 URUSAN 18 URUSAN Penyerapan Tenaga 6. Pengembangan
Kerja, & Pemanfatan Demokrasi
Lahan 7. Urusan
Pemerintahan
Lainnya
APA SAJA YANG TERMASUK URUSAN WAJIB?
HIRARKHI PELAKSANAAN URUSAN
BIDANG KONKUREN (UU 23/2014)
URUSAN (32)

Pasal 16

SUB BIDANG PEMBINAAN DAN


PUSAT (460) PENGAWASAN
URUSAN (166) 43,9%
PENETAPAN NSPK

URUSAN PROVINSI (297) Peyelenggaraannya


P E M E R I N TA H A N 28,4% mengacu kepada
KONKUREN (1047) NSPK yang telah
ditetapkan oleh
KAB/KOTA (290) Pemerintah pusat
PELAKSANAAN URISAN 27,7%
PEMERINTAHAN
KONKUREN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
BIDANG KESEHATAN (LAMPIRAN UU 23/2014)

1 SUB BIDANG URUSAN 2 SUB BIDANG URUSAN 3 SUB BIDANG URUSAN 4 SUB BIDANG URUSAN
SEDIAAN FARMASI, PEMBERDAYAAN
UPAYA KESEHATAN SDM KESEHATAN ALKES & MAKANAN MASYARAKAT BID
MINUMAN KESEHATAN

PUSAT : 4 PUSAT : 5 PUSAT : 5 PUSAT : 1


KEWENAGAN KEWENAGAN KEWENAGAN KEWENAGAN

PROVINSI : 3 PROVINSI : 1 PROVINSI : 2 PROVINSI : 1


KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN

KAB./KOTA: 3 KAB./KOTA: 2 KAB./KOTA: 5 KAB./KOTA: 1


KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN

PUSAT: 15 KEWENANGAN
PROVINSI: 7 KEWENANGAN
KAB./KOTA: 11 KEWENANGAN
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KESEHATAN
(Lampiran B UU 23/2014)
NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH DAERAH
DAERAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA

1 Upaya 1. Pengelolaan UKP 1. Pengelolaan UKP 1. Pengelolaan UKP Daerah


Kesehatan 2. Pengelolaan UKM rujukan tingkat kabupaten/kota dan
3. Izin RS kelas A dan fasilitasi Daerah rujukan tingkat Daerah
pelayanan kesehatan provinsi/lintas kabupaten/kota.
penanaman modal asing Daerah 2. Pengelolaan UKM Daerah
(PMA kabupaten/kota. kabupaten/kota dan
2. Pengelolaan UKM rujukan tingkat Daerah
rujukan tingkat kabupaten/kota.
Daerah 3. cPenerbitan izin rumah
provinsi/lintas sakit kelas C dan D
Daerah
3. Izin RS kelas B
Lanjutan...........

NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH DAERAH


DAERAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA
2 Sumber 1. Penetapan standarisasi TK- Perencanaan dan 1. Penerbitan izin praktik dan
Daya WNI, TK-WNA dan penerbitan pengembangan SDM izin kerja tenaga
Manusia rekom RPTKA kesehatan untuk UKM kesehatan.
(SDM) 2. Penempatan Dokter spesialis dan UKP Daerah 2. Perencanaan dan
Kesehatan dan dokter gigi spesialis provinsi. pengembangan SDM
3. Penetapan standar kesehatan untuk UKM dan
kompetensi teknis dan UKP Daerah
sertifikasi pelaks urusan kabupaten/kota.
pemerintahan bid. Kesehatan
4. Penetapan standar
pengembangan SDM
5. Perencanaan dan
Pengembangan SDM
Lanjutan...........
NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH DAERAH
DAERAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA
3 Sediaan 1. Penyediaan obat, vaksin, alkes dan suplemen 1.Penerbitan pengakuan 1. Penerbitan izin apotek, toko obat, toko
Farmasi, 2. Pengawasan ketersedian pemerataan obat dan alkes pedagang besar alat kesehatan dan optikal.
3. Pembinaan dan pengawasan industri,sarana produksi
Alat farmasi (PBF) cabang 2. Penerbitan izin usaha mikro obat
dan sarana distribusi obat,alkes,PKRT,bahan obat dan
Kesehatan, makanan dan minuman Pengawasan fpre-market dan cabang penyalur tradisional (UMOT).
dan 4.Pengawasan pre-market obat, obat alat kesehatan (PAK) 3. Penerbitan sertifikatproduksi alat
Makanan tradisional, kosmetika, alat kesehatan, 2.Penerbitan izin usaha kesehatan kelas 1 (satu) tertentu Dan
Minuman PKRT, dan makanan minuman. kecil obat tradisional PKRT kelas 1 (satu) tertentu
5.Pengawasan post-market obat, obat (UKOT). perusahaan rumah tangga.
tradisional, kosmetika, alat kesehatan, 4. Penerbitan izin produksi makanan dan
PKRT, dan makanan minuman. minuman pada industri rumah tangga.
5. Pengawasan post-market produk
makanan minuman industri rumah
tangga.

4 Pemberday Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat bidang


aan melalui tokoh nasional dan nternasional, masyarakat bid. kesh kesehatan melalui tokoh
Masyarakat kelompok masyarakat, organisasi swadaya melalui tokoh provinsi, kabupaten/kota, kelompok masyarakat,
Bidang masyarakat serta dunia usaha tingkat kelompok asyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan
Kesehatan nasional dan internasional. organisasi dunia usaha tingkat kabupaten/kota.
swadaya masyarakat
dan unia usaha tingkat
provinsi.
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Menurut Anda, apa
perbedaan perencanaan dan
penganggaran?
Suatu kegiatan atau proses penganalisaan
dan pemahaman sistem, penyusunan konsep
Perencanaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

Pengertian mencapai tujuan demi masa depan yang baik

Kegiatan mengalokasikan sumber daya


Penganggaran untuk mencapai sasaran usaha dalam jangka
(waktu) tertentu
Perencanaan
Semua kegiatan manajemen diarahkan
oleh perencanaan
Memungkinkan pengambil keputusan
menggunakan sumber daya secara berhasil
guna dan berdaya guna
Perencanaan merupakan fungsi penganalisaan tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu menjadi urutan
tindakan yang sitemastis

Perencanaan akan menjadi efektif jika


perumusan masalah berdasarkan fakta
Perencanaan harus SMART.
Apa itu SMART???
Tujuan yang Pendekatan SMART
ditetapkan harus Apa yang ingin dicapai
jelas dan spesifik haruslah bisa diukur,
misalnya seberapa kuat,

Dalam membuat
Specific seberapa sering,
seberapa banyak, atau
perencanaan, harus seberapa dalam
bisa menetapkan
kapan tujuan tersebut
harus dicapai Measura
Timely
ble

Hal lain yang harus Tujuan yang akan


dipenuhi oleh ditetapkan
tujuan yang ingin haruslah bisa
dicapai dicapai
Achieva
Realistic
ble
Perencanaan yang baik, maka harus memiliki,
mengetahui, dan memperhitungkan:
1.Tujuan akhir yang dikehendaki.
2.Sasaran dan prioritas untuk mewujudkan tujuan
3.Jangka waktu mencapai sasaran tersebut.
4.Masalah yang dihadapi.
5.Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6.Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7.Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8.Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
Fungsi Perencanaan
Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholder

Sebagai penuntun arah

Minimalisasi ketidakpastian

Minimalisasi inefisiensi sumber daya

Penetapan standar dan pengawasan kualitas


Pendekatan Proses Perencanaan
• Rancangan rencana pembangunan hasil proses politik
(janji-janji saat pemilu)
Politik

• Rencana dilakukan oleh perencana profesional


Teknokratik

• Melibatkan masyarakat
Partisipatif

• Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah


Bottom-up dan atau sebaliknya
Top-down
Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya


pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan Nasional
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok Ditetapkan dengan PERDA
pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) paling lama 6 (enam) bulan
RPJPD tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan setelah RPJPD periode
UU No.23 Th. 2014, Pasal RTRW. sebelumnya berakhir
263-264 penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, Ditetapkan dengan PERDA
Rencana pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program paling lama 6 (enam) bulan
RPJMD Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai
Pembangunan dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
setelah Kepala Daerah
Daerah waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada
terpilih dilantik
RPJPD dan RPJMN.
penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka
ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta
Perencanaan RKPD rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) ditetapkan dengan
Pembangunan tahun yang disusun dengan berpedoman pada RKP dan Perkada
program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah Pusat

memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan ditetapkan dengan


dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib
Renstra dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas
Perkada setelah RPJMD
Rencana dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan.
Perangkat
Daerah
memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang ditetapkan kepala
UU No.23 Th. 2014, Pasal Renja disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas daerah setelah RKPD
dan fungsi setiap Perangkat Daerah.
272-273 ditetapkan
Amanat UU No. 25/2004 Amanat UU No. 23/2014

UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN UU No. 23 tahun 2014 tentang


Pasal 2
Pemerintahan Daerah
• Sistem perencanaan pembangunan nasional
bertujuan untuk menjamin terciptanya
Pasal 263
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarDaerah, antarruang, antarwaktu, (1) RPJPD disusun berpedoman pada RPJPN dan RTRW
antarfungsi pemerintah maupun antara daerah
Pusat dan Daerah (2) RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan
Pasal 5 RPJMN
• Penyusunan RPJMD harus memperhatikan (3) RKPD disusun berpedoman pada RKP dan program
RPJP Daerah dan RPJM Nasional strategis nasional dari pusat

Tujuan :
1. Konsistensi dan sinergitas sasaran dan arah kebijakan dalam RPJMN menjadi prioritas dalam RPJMD
2. Koordinasi dalam mencapai sasaran pembangunan nasional
Adopsi & Translasi
• Situasi spesifik daerah
• Visi Misi Kepala Daerah
• Prioritas Pembangunan daerah
• Proksi indikator tingkat daerah
• Penentuan target di daerah
Apa yang
disinkronisasi
?
Isu Strategis Program Prioritas

Visi, Misi, Tujuan, Kerangka


dan Sasaran Pendanaan Program

Strategi dan Arah Indikasi Lokasi Pelaksanaan


Kegiatan Strategis Nasional
Kebijakan di daerah
SINERGI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PUSAT-
DAERAH
Kata mempedomani
Undang-Undang bermakna perlu adanya
Nomor 23 Tahun 2014 penguatan sinergi dan
tentang Pemerintahan konsistensi antara
Daerah, perencanaan pusat dan
daerah, dalam upaya
RPJMD harus mencapai sasaran dan
mempedomani RPJMN tujuan pembangunan
nasional. 
27
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
SEBAGAI KERANGKA PIKIR RPJMN

1 Manajemen, informasi,
regulasi Kesehatan Derajat Kesehatan

3
SDM K
6 1. Perbaikan status
8
Upaya kesehatan & peningkatan
Farmasi, Alkes dan
4 makanan
Kesehatan
Pemberdayaan
status gizi masyarakat
2. Perlindungan finansial
Masyarakat 3. Responsiveness sistem
Litbang
5 7 kesehatan

2 Pembiayaan Kesehatan
Sumber: Bappenas & SKN, diolah
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (1)
Baseline 2024
Meningkatnya
Status 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305
(SUPAS, 2015) 183
Kesehatan Ibu
dan Anak 2. Angka kematian bayi (per 1.000 KH) 24
(SDKI, 2017)
16

Baseline 2024
1. Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara 57,2 63,4
Meningkatnya modern (mCPR) (%) (SDKI, 2017)

Kesehatan
Reproduksi 2. Unmet need KB (%) 10,6 7,4
(SDKI, 2017)

3. ASFR 15-19 tahun (%) 36 18


(SDKI, 2017)

Baseline 2024
Meningkatnya 1. Prevalensi stunting balita (%) 27,7
Status Gizi (SSGB, 2019)
14
Masyarakat
2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7
(Riskesdas, 2018)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (2)

Baseline 2024
319 190
1. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) (Global TB Report, 2017)

Meningkatnya
2. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 0,18
pengendalian (Pemodelan Kemkes, 2018)
penyakit menular
3. Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 405
dan faktor risiko (Kemkes, 2018)
penyakit tidak
4. Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,1 8,7
menular (Riskesdas, 2018)

5. Obesitas usia >18 tahun (%) 21,8 21,8


(Riskesdas, 2018)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (3)
Baseline 2024
1. Imunisasi dasar lengkap pada anak usia 57,9 90
12-23 bulan (%) (Riskesdas, 2018)

2. Fasilitas kesehatan tingkat pertama 40


terakreditasi (%) (Kemkes, 2018)
100

3. RS terakreditasi (%) 63 100


Meningkatnya kinerja (Kemkes, 2018)
sistem kesehatan & 4. Puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan
Meningkatnya 23 83
sesuai standar (%) (Kemkes, 2018)
pemerataan akses
pelayanan kesehatan 5. Puskesmas tanpa dokter (%) 12 0
(Kemkes, 2019)
berkualitas
6. Puskesmas dengan ketersediaan obat 86
esensial (%) (Kemkes, 2018)
96

7. Obat memenuhi syarat (%) 78,6 92,3


(BPOM, 2019)

8. Makanan memenuhi syarat (%) 76 86


(BPOM, 2019)

Baseline 2024
Meningkatnya
Perlindungan Sosial 1. Cakupan kepesertaan JKN (persen) 84,1
bagi Seluruh (13 Des 2019) 98
Penduduk 2. Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN 96,8
(juta jiwa) (Des 2019)
112,9
PETA STRATEGIS
Visi & Misi Kemenkes

Peningkatan Peningkatan
Peniingkatan Peningkatan P2 Penyakit Peningkatan
Cakupan kes status pembudayaan dan Peningkatan tata kelola
semesta yg kesmas masy hidup pengelolaan SD Kesehatan pemerintahan
bermutu melalui sehat kedaruratan yg baik
siklus hidup kesmas

Meningkatnya
Menurun- Meningkatnya Meningkatnya akses, Meningkatnya
Meningkat-
1 nya promosi P2 Penyakit 7 7
Arah nya
kematian 3 kesehatan dan
5 melalui faktor kemandirian 9 Sinergisme
kebi- ketersediaan dan mutu Pusat dan Kerang-
fasyankes dan maternal & pemberdayaan risiko
PROGRAM GENERIK DAN TEKNIS

jakan dan neonatal farmalkes Daerah 12 ka


mutu yankes masy
Strategi regulasi
Nas
(RPJMN) Meningkatn Meningkatnya Meningkatnya
ya pemenuhan efektivitas
Meningkat- Meningkat- Meningkatnya
pengelolaan SDM sesuai litbang dan Kerang-
nya status 4 6 pengendalia 8 satndar 10
SIK ka
nya cakupan advokasi kes n 8
kepesertaan 2 gizi balita dan aksi LS kedaruratan
13 kelemba-
JKN kesmas gaan
Arah Meningkatnya Meningkatnya
kebi- pembiayaan tata kelola
kesehatan 11
jakan dan pemerintahan
Strategi pemerintah yg baik dan Kerang-
Kemen- bersih 14 ka
kes penda-
naan
32
LINGKUNGAN STRATEGIS
SDGS MENYEMPURNAKAN MDGS
SDGs:
Penyempurnaan:
1. Telah disepakati dalam Sidang Umum PBB (Sept. 2015)
mencakup: 17 tujuan, 169 sasaran & 241 indikator. 1. Lebih Komprehensif  Melibatkan
2. TPB/SDGs kelanjutan dari MDGs seluruh negara dengan tujuan universal
3. Berbeda dengan MDGs, SDGs tidak membedakan ‘negara 2. ”Zero Goals”  Menargetkan untuk
berkembang’ dan ‘negara maju’, melainkan berlaku untuk menuntaskan seluruh indikator
semua negara.
3. Menekankan pada hak asasi manusia
dalam penanggulangan kemiskinan
4. Prinsip : Inklusif & no one left behind
5. Melibatkan Seluruh Pemangku
Kepentingan: Pemerintah; OMS &
Media; Filantropi & Bisnis; serta Pakar
& Akademisi
6. Memperluas Sumber Pendanaan
(Pemerintah, Swasta, dan Sumber lain)
7. Memuat Cara Pelaksanaan (Means of
Implementation)
SDGs pada Sektor Kesehatan:
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai