Pendidikan
• S-2 International Development Studies – WUR, the Netherlands
• S-1 Ilmu Ekonomi – FE UGM
• Graduate Certificate in Data Science (Policy Evaluation and
Development) – UNISA, Australia
Lingkup expertise
• Penyusunan kebijakan dan penganggaran (RPJMN, RKP, dll)
• Monev kebijakan pembangunan 2
• Kajian pembangunan
• Data Analysis, termasuk gender analysis
Plan Foundation
Teknokratik & Politik
Evidence Top-down & Bottom Up
Based-Policy Formulation Holistik, Integratif, Tematik, Spasial
Think Perencanaan
&
Tank Penganggaran
3
By failing to prepare, you are
preparing to fail
(Benjamin Franklin)
SINKRONISASI
4
5
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
6
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
7
8
Pengertian sinkronisasi ?
Menurut KBBI
Sinkronisasi/sin·kro·ni·sa·si/ n:
perihal menyinkronkan; penyerentakan: dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, semua unsur
departemen wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan --
Sinkronisasi adalah penyelarasan dan penyeserasian berbagai elemen atau unsur dalam sebuah sistem
dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sinkronisasi dalam perencanaan adalah penyelarasan rencana pembangunan dengan kebijakan atau
peraturan perundang-undangan yang telah ada dan dokumen rencana pembangunan lain dalam
rangka optimalisasi dan harmonisasi pembangunan yang diperlukan untuk menselaraskan aktivitas
perencanaan dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan.
pusat & daerah
lintas sektor
9
Apa itu sinkronisasi ?
Artinya:
Key words: Perencanaan pusat dan daerah merupakah
Satu kesatuan perencanaan satu kesatuan
Unsur penyelenggara negara & masyarakat Prioritas nasional dijabarkan dan dicapai di
Dilaksanakan pusat dan daerah tingkat daerah
Untuk memastikan, perencanaan harus
sinkron
11
Pasal 263
(3)RKPD disusun berpedoman pada RKP dan program strategis nasional dari
pusat
12
PENJABARAN SASARAN
RPJMD
PENCAPAIAN SASARAN
saja. PROVINSI
15
16
SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PP 17/2017
S Akuntabilitas
E perencanaan dan
penganggaran terjaga Sistem yang terintegrasi
S Sinkronisasi Proses Penyamaan format, data,
Keterkaitan antara Pengendalian, pemantauan, baik dalam tingkat pusat,
U perencanaan dan dan struktur Renja K/L dan
Output, sasaran dan dan evaluasi lebih mudah dan juga konektivitas
D Penganggaran RKA K/L
indikator dapat dilihat dengan Daerah
A kesesuaiannya secara
H cepat
17
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
18
TARGET PRIORITAS NASIONAL SANGAT AMBISIUS
Sumber: 1)Global TB Report 2019, 2)Kemkes 2019, 3)Riskesdas 2018, 4)SSGBI 2019, 5)RPJMN 2020-2024 19
≠
Anggaran Kesehatan Derajat Kesehatan
MENINGKAT BAIK
Kebutuhan
(ideal vs hambatan
anggaran)
≠ Pemenuhan
(basis beragam)
20
Flow Anggaran
Anggaran
Kesehatan
Anggaran
Anggaran pusat
transfer
Rp Trilliun
23
I N D E K S K A PA S I TA S F I S K A L
I N D E K S K E W I L AYA H A N K E S E H ATA N
Sistem kesehatan | Status kesehatan | Kapasitas Fiskal
28
Perencanaan & penganggaran adalah proses yang panjang, rumit dan bertingkat:
Bagaimana mengawal konsistensinya?
Rincian
Renstra Renja RKA-KL
KL KL
RAPBN T A
Titik Kritis perencanaan:
S
U
RPJP
Nasional
RPJM
Nasional
RKP 1. RAPBN APBN
Translasi dari RPJMN keP
dalam Renstra K/L dan
Renja K/L dan RKA K/L
PU SAT
RPJP RPJM
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional
PEMDDA
RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah
UU SPPN UU KN
Kendala dalam Perencanaan & Penganggaran 30
Deviasi perencanaan a
Pusat, pusat-daerah
Asymmetric information:
b
penganggaran
Deviasi perencanaan- c
pelaksanaan
RKP memuat :
• Sasaran, Locus dan Alokasi Prioritas
Potensi deviasi pagu K/L, alokasi, sasaran dan locus prioritas di setiap
Pembangunan tahapan, tanpa koordinasi dan pengendalian
Rencana Pembangunan berpotensi mengalami deviasi (Alokasi, Sasaran,dan Lokus) tanpa koordinasi dan
pengendalian yang kuat
32
Contoh :
1. Penempatan WKDS / penugasan khusus dokter spesialis di Kepulauan Banda
Penempatan dokter spesialis bedah tidak disertai dengan ketersediaan fasilitas yang memadai
Ruangan OK (kamar operasi) yang sesuai standar belum tersedia di RSUD
Dokter menggunakan ruangan seadanya
2. Penempatan Tim Nusantara Sehat di Puskesmas Waer
Pelayanan kesehatan oleh tim tidak berjalan optimal
Sarana kerja tidak lengkap terutama untuk tenaga laboratorium medis
Terlambatnya realisasi dana DAK non-fisik yang diperlukan untuk melaksanakan UKM
Kekosongan/kekurangan obat karena sistem RKO dan e-purchasing tidak berjalan lancar
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
33
34
Modul Sinkronisasi RPJMN dan RPJMD Bidang Kesehatan
Bappenas’ review:
• Matching isn’t always similar (depends
on tagging)
• Allocating non-national priority activities
(routine) budget vs securing national
priority budget
• National priority budget isn’t always big
(e.g. regulation)
Rakortek Musrenbangnas
Sumber: Kemendagri
40
https://www.youtube.com/watch?
v=l39hQGwibfs&feature=youtu.be
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
42
Desentralisasi
Transisi Transisi
dan Pemenuhan
Demografi Epidemiologi
SPM
Perubahan
Globalisasi dan
Teknologi yang Perubahan Iklim
Health Security
cepat
Komitmen
Internasional
Lainnya
43
44
Transisi Demografi
Proporsi Penduduk Menurut Kelompok Umur (2015-2045)
Penyakit Tidak
Menular; 37% 1990 Penyakit Menu- 2017 Penduduk usia ≥ 10
lar; 56% Penyakit 28,8%
Tidak Menu- tahun merokok
lar,
70%
Penduduk ≥ 5 tahun
95,5% kurang konsumsi buah
dan sayur
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2017)
Sumber : Riskesdas, 2018
46
Change % Total Death
6,59% 18,78%
5,78% 14,29%
15,3% 5,91%
-17,14% 5,01%
-1,17% 5%
-8,68% 4,18% 10 Penyebab Utama Kematian
1,24% 4,08% di Indonesia
15,53% 2,91%
-14,58% 2,66%
-28,06% 2,39%
Penyakit tidak menular
terus meningkat sebagai
-11,49% 2,17% penyebab kematian
• Peringkat 3 besar adalah Stroke,
Jantung dan Diabetes
• Diperlukan intervensi
pencegahan dan
pengendalian PTM, untuk
menghindari eskalasi biaya
pelayanan kesehatan yang
sangat tinggi
250000
200000
150000
100000
50000
0
2020/03/022020/03/262020/04/192020/05/132020/06/062020/06/302020/07/242020/08/162020/09/09
Proyeksi Bappenas & Tim FKM Ui
Jumlah Kasus Aktif Jumlah Kasus Kumulatif
Jumlah Pasien Sembuh Jumlah Pasien Meninggal
52
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
53
Health Sector Background Penyusunan
Review Study RPJMN
Teknoratrik
RIGOROUS
PROCESS
Integrasi
RPJMN Rancangan dengan Visi-Misi
RPJMN Presiden
Terpilih
Arahan Presiden R.I
1
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis,
Pembangunan SDM Produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung
dengan kerjasama industri dan talenta global.
2
menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi,
Pembangunan Infrastruktur mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru,
dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.
3
Penyederhanaan Regulasi pendekatan Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 UU. Pertama, UU
Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
4
Penyederhanaan Birokrasi Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,
memangkas prosedur dan birokrasi yang
panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.
5
Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi
Transformasi Ekonomi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden RI 56
Visi: Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, & Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
Misi: Peningkatan kualitas manusia Indonesia
Program Aksi-1
2 Memperbaiki pola asuh keluarga
Mengembangkan Sistem
Jaminan Gizi & Tumbuh
Kembang Anak 3 Memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang
mendukung tumbuh kembang anak
Memperkuat program promotif dan preventif dengan Meningkatkan efektivitas program JKN
1 pembudayaan gerakan hidup sehat
4 (kepesertaan dan kualitas layanan kesehatan)
7. Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Membangun Menjamin Transformasi Pelayanan
Menjaga Publik
Kemandirian Keadilan Keberlanjutan
Kerangka Pikir Pembangunan Manusia
“Pembangunan Manusia dilakukan berlandaskan pada
Tiga Pilar Pembangunan: 1) Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial, 2) Produktivitas, dan 3) Pembangunan Karakter
59
Manajemen,
1 informasi, regulasi
Kesehatan
Derajat Kesehatan
3
SDM K
6 1. Perbaikan status
8
Upaya kesehatan & peningkatan
Farmasi, Alkes dan
4 makanan
Kesehatan
Pemberdayaan
status gizi masyarakat
2. Perlindungan finansial
Masyarakat 3. Responsiveness sistem
Litbang
5 7 kesehatan
2 Pembiayaan Kesehatan
Sumber: Bappenas & SKN, diolah
60
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (1)
Baseline 2024
Meningkatnya
Status 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305
(SUPAS, 2015) 183
Kesehatan Ibu
dan Anak 2. Angka kematian bayi (per 1.000 KH) 24
(SDKI, 2017)
16
Baseline 2024
1. Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara 57,2 63,4
Meningkatnya modern (mCPR) (%) (SDKI, 2017)
Kesehatan
Reproduksi 2. Unmet need KB (%) 10,6 7,4
(SDKI, 2017)
Baseline 2024
Meningkatnya 1. Prevalensi stunting balita (%) 27,7
Status Gizi (SSGB, 2019)
14
Masyarakat
2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7
(Riskesdas, 2018)
61
Baseline 2024
319 190
1. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) (Global TB Report, 2017)
Meningkatnya
2. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 0,18
pengendalian (Pemodelan Kemkes, 2018)
penyakit menular
3. Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 405
dan faktor risiko (Kemkes, 2018)
penyakit tidak
4. Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,1 8,7
menular (Riskesdas, 2018)
Baseline 2024
1. Imunisasi dasar lengkap pada anak usia 57,9 90
12-23 bulan (%) (Riskesdas, 2018)
Baseline 2024
Meningkatnya
Perlindungan Sosial 1. Cakupan kepesertaan JKN (persen) 84,1
bagi Seluruh (13 Des 2019) 98
Penduduk 2. Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN 96,8
(juta jiwa) (Des 2019)
112,9
Penguatan pelaksanaan jaminan sosial
1 Peningkatan efektivitas JKN (regulasi, kelembagaan, program,
kepesertaan, pengawasan, system monev) didukung pemerataan
Arah Kebijakan
penyediaan pelayanan kesehatan (supply side)
PENGUATAN
PELAYANAN (Health Delivery) PREVENTIF & PROMOTIF PENGUATAN SISTEM
DILUAR KESEHATAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS
DAN BERDAYA SAING
Penguatan pelaksanaan jaminan sosial
Keberlanjutan pendanaan dan penguatan tata kelola
SJSN
penerapan active purchasing
MEMBANGUN LINGKUNGAN integrasi data JKN
HIDUP, MENINGKATKAN Penguatan kelembagaan SJSN
KETAHANAN BENCANA, &
PERUBAHAN IKLIM Penguatan pelaksanaan penyaluran
Bantuan sosial dan subsidi yang tepat sasaran
Penguatan Data, Informasi, dan Literasi
Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk menjamin
Bencana
asupan gizi bagi ibu hamil
Perlindungan Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan dari Dampak Perubahan Iklim
Penguatan sistem sertifikasi kompetensi
Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah
B3 dan Limbah Medis secara terpadu
08 01
Pembiayaan kesehatan Penguatan puskesmas
07 02
Pengendalian penyakit &
imunisasi 06 03 Peningkatan RS & Yankes di
DTPK
05 04
Ketahanan kesehatan Kemandirian farmasi dan alkes
(health security) 68
STRATEGI KUNCI REFORMASI SISTEM KESEHATAN
1. Pendidikan & Penempatan Nakes
2. Penguatan Puskesmas
8. Teknologi Informasi & • Beasiswa wajib penempatan
• Penguatan fungsi promotif-preventif
Pemberdayaan Masyarakat • De-moratorium fakultas kedokteran
• Telemedicine (Perpres/Inpres)
• Pendidikan spesialis berbasis RS
• Puskesmas perawatan hanya di DTPK
• Single entry data puskesmas & RS • Pembukaan prodi nakes langka
• Pembangunan Puskesmas di Papua & Papua
• Revitalisasi & digitalisasi posyandu • Redistribusi nakes di kab/kota
• Pengaktifan kader kesehatan Barat
• Sistem penghargaan nakes
• Puskesmas PONED
• Pemenuhan 9 nakes & non-nakes (TI,
7. Pembiayaan Kesehatan keuangan, TU)
• BOK berbasis kinerja
• Kemandirian RS 8 AREA REFORMASI &
• Kontrak pelayanan 3. Peningkatan RS & Yankes di DTPK
STRATEGI KUNCI • Peningkatan rasio TT RS per penduduk
• Co-sharing BPJS-K
REFORMASI SISTEM KESEHATAN • 40 RS Rujukan Nasional
• Kapitasi berbasis kinerja
• Global budget BPJS-K • RS Center of Excellence
• Flying Health Care
• Sister hospital
6. Pengendalian Penyakit & Imunisasi • Pelayanan kesehatan bergerak
• Perluasan penemuan & pengobatan 5. Ketahanan Kesehatan (Health
penyakit Security)
• Register & pengingat imunisasi • Surveilans penyakit terpadu, real
4. Kemandirian Farmasi & Alkes
• Pemantauan real-time stock obat & time & berbasis laboratorium • Produksi bahan baku obat
vaksin • Jejaring, mekanisme rujukan, & • Laboratorium uji alkes
• Perluasan imunisasi Pneumonia (PCV) akreditasi laboratorium • Regulasi pemanfaatan obat & alkes dalam
• Pengurangan faktor risiko penyakit • Peningkatan kapasitas tenaga lab
negeri
tidak menular (RPP) • Pemenuhan sarpras & SDM di • Riset vaksin bersertifikat halal
pintu masuk negara (KKP)
70
2. Urgensi Sinkronisasi
6. Penugasan
72
Penugasan (Presentasi Kelompok) @10 menit
TERIMA KASIH
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Gedung TS.2A Jalan Taman Surapat No. 2 Jakarta Pusat
Email: kgm@bappenas.go.id
Telp: (021) 319 34379, Fax: (021) 392 6603
76
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(RPJMN 2015-2019 – Perpres No 2/2015)
77
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(RPJMN 2015-2019 – Perpres No 2/2015)
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
78