Anda di halaman 1dari 78

SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KESEHATAN PUSAT & DAERAH

Renova G.M. Siahaan


Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas

Updated 13 Oktober 2020


Renova G.M. Siahaan, M.Sc (Nova)
Pekerjaan
• 2019 s.d. saat ini Kasubdit SDM dan Pembiayaan Kesehatan Bappenas
• 2018 Plt Kasubdit SDM dan Pembiayaan Kesehatan Bappenas
• 2016-2017 Fungsional Perencana Dit KGM
• 2008-2016 Fungsional Perencana Dit KP3A

Pendidikan
• S-2 International Development Studies – WUR, the Netherlands
• S-1 Ilmu Ekonomi – FE UGM
• Graduate Certificate in Data Science (Policy Evaluation and
Development) – UNISA, Australia

Lingkup expertise
• Penyusunan kebijakan dan penganggaran (RPJMN, RKP, dll)
• Monev kebijakan pembangunan 2
• Kajian pembangunan
• Data Analysis, termasuk gender analysis
Plan Foundation
Teknokratik & Politik
Evidence Top-down & Bottom Up
Based-Policy Formulation Holistik, Integratif, Tematik, Spasial

Kajian/Studi/ Efficiency &


Policy Brief/Monev Effectiveness Review
Tematik

Think Perencanaan
&
Tank Penganggaran

3
By failing to prepare, you are
preparing to fail
(Benjamin Franklin)

Plan your work and work your plan


(Napoleon Hill)

SINKRONISASI
4
5

Output Pembelajaran Sesi Sinkronisasi

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Sinkronisasi


Perencanaan Pembangunan Kesehatan Pusat dan Daerah

1. Menjelaskan Konsep sinkronisasi

2. Menjelaskan tahapan sinkronisasi program dan kegiatan


1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
6
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
7
8
Pengertian sinkronisasi ?
Menurut KBBI

Sinkronisasi/sin·kro·ni·sa·si/ n:
perihal menyinkronkan; penyerentakan: dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, semua unsur
departemen wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan --

Sinkronisasi adalah penyelarasan dan penyeserasian berbagai elemen atau unsur dalam sebuah sistem
dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Sinkronisasi dalam perencanaan adalah penyelarasan rencana pembangunan dengan kebijakan atau
peraturan perundang-undangan yang telah ada dan dokumen rencana pembangunan lain dalam
rangka optimalisasi dan harmonisasi pembangunan yang diperlukan untuk menselaraskan aktivitas
perencanaan dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan.
 pusat & daerah
 lintas sektor
9
Apa itu sinkronisasi ?

Sinkronisasi secara horizontal (antarsektor) maupun


vertikal(antara nasional dengan daerah, antara
provinsi dengan kabupaten-kota)

Contoh Sinkronisasi Vertikal


• RPJMN dengan RPJMD Provinsi
• RPJMD Provinsi dengan RPJMD Kab/Kota

Contoh Sinkronisasi Horizontal


• RPJMN dengan Renstra K/L
• RPJMD Provinsi dengan Renstra OPD Provinsi
10
Konsep Perencanaan Pembangunan Nasional
Dalam UU 25 Tahun 2004

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan


tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah

Artinya:
Key words:  Perencanaan pusat dan daerah merupakah
 Satu kesatuan perencanaan satu kesatuan
 Unsur penyelenggara negara & masyarakat  Prioritas nasional dijabarkan dan dicapai di
 Dilaksanakan pusat dan daerah tingkat daerah
 Untuk memastikan, perencanaan harus
sinkron
11

Amanat UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah

Pasal 263

(1)RPJPD disusun berpedoman pada RPJPN dan RTRW daerah

(2)RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan RPJMN

(3)RKPD disusun berpedoman pada RKP dan program strategis nasional dari
pusat
12

Menjaga Kesinambungan Tujuan Bernegara


Pembukaan UUD 45
VISI
Negara Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur
MISI
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan

R P J P N (Visi Misi Pembangunan, 2005-2025)


RPJMN RPJMN RPJMN RPJMN
2004-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

RKP RKP RKP RKP


RKP RKP RKP RKP
RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006
RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006
RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006 RKP
2006
2009 2014 2019 2025
2009 2014 2019 2024
Pentingnya Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan 13

 Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah alat untuk


mencapai tujuan bernegara di semua tingkat pemerintahan
 Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional, bisa:
 Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, keamanan, politik
luar negeri, dll.
 Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
NKRI

 Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, RPJM


NASIONAL
tingkat partisipasi sekolah, penurunan kematian ibu, IPM, dll yang
menjadi sasaran prioritas nasional, mustahil bisa dicapai dengan hanya
mengandalkan SDM dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat

PENJABARAN SASARAN
RPJMD

PENCAPAIAN SASARAN
saja. PROVINSI

 Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mutlak


diperlukan RPJMD
KAB/KOTA
 Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tersebut, maka sasaran
prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat
pemerintahan sesuai dengan kewenangan.

Sumber: Dit. OTDA, Bappenas


Tujuan dan Sasaran Sinkronisasi

• Menjamin konsistensi sinergitas sasaran, dan arah kebijakan pembangunan yang


tertuang dalam RPJMN menjadi prioritas dalam dokumen perencanaan daerah terkait;

• Meningkatkan koordinasi dan kesepahaman dalam rangka upaya pencapaian sasaran


pembangunan nasional;

• Optimalisasi penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan


berkelanjutan;

• Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan yang berorientasi pada hasil;

• Harmonisasi hubungan pusat-daerah dan antar daerah;

• Optimalisasi potensi dan keanekaragaman daerah.


15
Landasan Baru Perkuatan Perencanaan & Penganggaran
RKP mengintegrasikan Belanja
K/L – Non K/L - Transfer Daerah dan
Non APBN
• Money Follow Program
• Prioritas dikendalikan hingga level proyek
• Memperkuat pengendalian prioritas Pengendalian Integrasi
Prioritas Pendanaan

• Memperkuat integrasi kebijakan dan


pendanaan dalam RKP PP 17 Penyusunan
Tahun
− Penetapan Perpres RKP di Juni
− Pemutakhiran RKP sebagai KEM PPKF
dan
pedoman pelaksanaan
Pembangunan
RKP
2017 Ketersediaan
Anggaran
Memperkuat koordinasi
Bappenas – Kemenkeu
dalam penyusunan KEM
& PPKF dan Ketersediaan
• Memperkuat koordinasi Bappenas –
Anggaran
Kemenkeu dalam penyusunan anggaran
− Penetapan Bersama Pagu Indikatif Penyusunan
dan Pagu Anggaran Pagu
− Penyesuaian anggaran dilakukan
bersama pada Perubahan APBN

15
16
SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PP 17/2017

Proses Bisnis Struktur Data Kualitas Perencanaan Monev Sistem Informasi

Deviasi dan Perbedaan  Rendahnya


S Struktur Data akuntabilitas
E
B  Output, Sasaran dan
Perencanaan dan RKP vs Renja K/L Kesulitan dalam
Indikator belum Sistem Informasi terpisah
E penganggaran tidak melakukanpengendalian,
dan tidak sinkron
sesuai
L sinkron Renja K/L vs ADIK pemantauan dan evaluasi
 Perencanaan yang
U tidak sesuai dengan
M Renja K/L vs RKA K/L Tusi

S  Akuntabilitas
E perencanaan dan
penganggaran terjaga Sistem yang terintegrasi
S Sinkronisasi Proses Penyamaan format, data,
 Keterkaitan antara Pengendalian, pemantauan, baik dalam tingkat pusat,
U perencanaan dan dan struktur Renja K/L dan
Output, sasaran dan dan evaluasi lebih mudah dan juga konektivitas
D Penganggaran RKA K/L
indikator dapat dilihat dengan Daerah
A kesesuaiannya secara
H cepat
17

Keterkaitan Hubungan Pusat-Daerah


Keterkaitan Keterkaitan Keterkaitan
dengan dengan dengan
Kab/Kota Pusat Provinsi

Domain Domain Domain


Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Pusat Provinsi Kab/Kota

Keterkaitan Keterkaitan Keterkaitan


dengan dengan dengan
Provinsi Kab/Kota Pusat

Pembangunan Pembangunan Pembangunan


Tingkat Pusat Tingkat Provinsi Tingkat Kab/Kota
Sumber: Staf Ahli Mentri Bid. Hub Kelembagaan, Bappenas
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
18
TARGET PRIORITAS NASIONAL SANGAT AMBISIUS

Kondisi Saat Ini Target 2024 5)

Jumlah kasus baru TB No-3 Dunia Kasus baru


(843.000 kasus & incidence rate TUBERKULOSIS
190/100.000 penduduk
314/100.000 penduduk)1)
300 kab/kota sudah eliminasi2) MALARIA Eliminasi 405 kab/kota

Kusta No-3 Dunia (India, Brasil)


132 kab/kota belum eliminasi2) KUSTA Seluruh kab/kota eliminasi kusta
2019: 16.186 kasus
90% Cakupan IDL
57,9% Cakupan IDL IMUNISASI (Polio BCG, DPT, Campak, DPT, HB, HiB)
Terendah di Aceh & Papua 3)
Antigen Baru: PCV untuk Pneumonia

27,7% Balita stunting4) STUNTING & 14% Balita stunting


21,8% Obesitas dewasa5) 21,8% Obesitas dewasa
OBESITAS
9,1% Penduduk 8,7% Penduduk
usia 10-18 tahun merokok MEROKOK usia 10-18 tahun merokok

Sumber: 1)Global TB Report 2019, 2)Kemkes 2019, 3)Riskesdas 2018, 4)SSGBI 2019, 5)RPJMN 2020-2024 19

Anggaran Kesehatan Derajat Kesehatan
MENINGKAT BAIK

Kebutuhan
(ideal vs hambatan
anggaran)
≠ Pemenuhan
(basis beragam)

20
Flow Anggaran
Anggaran
Kesehatan
Anggaran
Anggaran pusat
transfer

Belanja K/L BA BUN DAK DAU Otsus Dana Desa


(Papua & Aceh)
• Pengalokasian
dan mekanisme
penganggaran
K/L lain
Kemkes
(kesehatan)
Pemprov PemKab/Kota lebih didorong ke
pembiayaan
kesehatan
daerah
Social Health Program
Insurance RS Vertikal RS Provinsi RS Kab/Kota Puskesmas
Kesehatan

Directorate for Health & Community Nutrition BAPPENAS 21


Perkembangan Anggaran Kesehatan

Rp Trilliun

• Belanja transfer daerah


dan dana desa cenderung
meningkat, belanja KL
cenderung turun kecuali
di RAPBN 2021 (pasca
Covid-19)

Sumber: Kemkeu, 2016-2021


Perkembangan Anggaran DAK Kesehatan

1. Proporsi belanja transfer


ke daerah meningkat
64,6%

2. Belum memiliki hasil


evaluasi efektivitas
tingkat daerah dan daya
ungkit terhadap capaian
prioritas nasional

23
I N D E K S K A PA S I TA S F I S K A L
I N D E K S K E W I L AYA H A N K E S E H ATA N
Sistem kesehatan | Status kesehatan | Kapasitas Fiskal
28
Perencanaan & penganggaran adalah proses yang panjang, rumit dan bertingkat:
Bagaimana mengawal konsistensinya?

Rincian
Renstra Renja RKA-KL
KL KL
RAPBN T A
Titik Kritis perencanaan:
S
U
RPJP
Nasional
RPJM
Nasional
RKP 1. RAPBN APBN
Translasi dari RPJMN keP
dalam Renstra K/L dan
Renja K/L dan RKA K/L

RPJP RPJM RKP


2. RAPBD
Translasi RPJMN ke dalam
Daerah Daerah Daerah rencana detail: RKP AP
BD
A
3. Translasi RPJMN ke
D
Resntra Renja dalam RPJMD D
SKPD M
SKPD RKA- Rincian E
UU SKPD APBD P
SPPN
29
Perencanaan & penganggaran adalah proses yang panjang, rumit dan bertingkat:
Bagaimana mengawal konsistensinya?

Renstra Renja Rincian


KL KL
RKA-KL RAPBN

PU SAT
RPJP RPJM
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

RPJP RPJM RKP

PEMDDA
RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah

Resntra Renja RKA- Rincian


SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN
Kendala dalam Perencanaan & Penganggaran 30

Deviasi perencanaan a
Pusat, pusat-daerah

Asymmetric information:
b
penganggaran

Deviasi perencanaan- c
pelaksanaan

Belum integrasi dan


d
simplenya sistem

Budget constraint dan


e
competing priorities
31

Deviasi Perencanan & Penganggaran (Pusat)

Deviasi Perencanaan dan Penganggaran (RKP-Renja-RKA)


PAGU INDIKATIF/ PAGU ANGGARAN ALOKASI ANGGARAN
• Arahan Presiden PERPRES RKP
• Resource Envelope Pembicaraan Pendahuluan Pembahasan RUU APBN
• Koordinasi K/L dan
Daerah

RKP memuat :
• Sasaran, Locus dan Alokasi Prioritas
Potensi deviasi pagu K/L, alokasi, sasaran dan locus prioritas di setiap
Pembangunan tahapan, tanpa koordinasi dan pengendalian
Rencana Pembangunan berpotensi mengalami deviasi (Alokasi, Sasaran,dan Lokus) tanpa koordinasi dan
pengendalian yang kuat
32

Program Pembangunan Belum Terintegrasi


Berpotensi melebarkan ketimpangan dan tidak efektif untuk pemerataan
pelayanan kesehatan di seluruh wilayah

Contoh :
1. Penempatan WKDS / penugasan khusus dokter spesialis di Kepulauan Banda
 Penempatan dokter spesialis bedah tidak disertai dengan ketersediaan fasilitas yang memadai
 Ruangan OK (kamar operasi) yang sesuai standar belum tersedia di RSUD
 Dokter menggunakan ruangan seadanya
2. Penempatan Tim Nusantara Sehat di Puskesmas Waer
 Pelayanan kesehatan oleh tim tidak berjalan optimal
 Sarana kerja tidak lengkap terutama untuk tenaga laboratorium medis
 Terlambatnya realisasi dana DAK non-fisik yang diperlukan untuk melaksanakan UKM
 Kekosongan/kekurangan obat karena sistem RKO dan e-purchasing tidak berjalan lancar
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
33
34
Modul Sinkronisasi RPJMN dan RPJMD Bidang Kesehatan

Modul ini disusun sebagai Tools bagi daerah untuk


menyusun RPJMD agar sesuai dengan jalur yang
ditetapkan dalam RPJMN bidang kesehatan

Penggunaan modul ini juga mengikutsertakan


Perencana/Praktisi/Akademisi sebagai fasilitator dalam
pendampingan penyusunan RPJMD kesehatan

Harmonisasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor dalam


pembangunan kesehatan menjadi bagian inti dalam
modul ini
Skema Sinkronisasi Perencanaan Sektor Kesehatan 35
Adopsi & Translasi 36
• Situasi spesifik daerah
• Visi Misi Kepala Daerah
• Prioritas Pembangunan daerah
• Proksi indikator tingkat daerah
• Penentuan target di daerah
Apa yang
disinkronisasi
?
Analisis Situasi, Program Prioritas
Isu Strategis

Selain versi cetak dan Visi, Misi, Tujuan, Kerangka


pelatihan tatap muka fisik, dan Sasaran
telah disusun modul Pendanaan Program
pelatihan versi online (
http://manajemen-pembi Sasaran Pokok, Indikator,
ayaankesehatan.net/sinkr Indikasi Lokasi Pelaksanaan
on/index.php Target, Strategi dan Arah Kegiatan Strategis Nasional
Kebijakan di daerah
)
37

Penjelasan Tahapan Sinkronisasi


No Tahapan Penjelasan
1 Analisis Situasi • Analisis kondisi internal kesehatan daerah (berdasarkan subsistem dalam SKN)  Disesuaikan
dengan standar/target tingkat nasional
• Analisis kondisi di luar kesehatan (determinan sosial)
2 Sinkronisasi Isu Strategis Berdasarkan analisis situasi, diidentifikasi isu prioritas daerah dan disandingkan dengan isu prioritas
nasional (RPJMN)
3 Sinkronisasi misi, tujuan, • Penerjemahan visi kepala daerah dalam tujuan kesehatan
sasaran dan indikator • Penyampaian rekomendasi sasaran dan indikator RPJMN terhadap indikator RPJMD (termasuk
masukan dari unit terkait di Kemenkes)
4 Sinkronisasi target sasaran Penyesuaian target daerah untuk mendukung capaian target nasional berdasarkan kapasitas daerah,
trend capaian dan tantangan daerah
5 Sinkronisasi Arah Kebijakan • Penyusunan arah kebijakan dengan dapat disesuaikan kondisi daerah namun selaras dengan
dan Strategi nasional
• Penyusunan strategi direkomendasikan juga melalui kajian literatur akademis
6 Sinkronisasi Program Prioritas • Pemetaan tugas SKPD non Dinkes dalam pembangunan kesehatan untuk setiap arah kebijakan
dan Lintas Sektor yang ditetapkan sebelumnya
• Penyesuaian program prioritas RKP 2017 ke daerah
7 Sinkronisasi Pendanaan Pemetaan sumber pembiayaan agar tidak terjadi “overlap” antar anggaran
8 Sinkronisasi Lokus Penyesuaian dengan strategi RKP 2017 dengan prinsip spasial
Contoh Analisis World Bank-Preliminary PER
World Bank Analysis

Bappenas’ review:
• Matching isn’t always similar (depends
on tagging)
• Allocating non-national priority activities
(routine) budget vs securing national
priority budget
• National priority budget isn’t always big
(e.g. regulation)

Perlu hati-hati dalam analisis


sinkronisasi
Directorate for Health & Community Nutrition BAPPENAS
39
Forum Sinkronisasi
Januari Februari Maret

Nasional Daerah Bangda Musrenbangnas

Indikator Rancangan Awal Berita Acara Hasil


Target Nasional RKPD 2021 Rakortek
(RPJMN 2020-
2024)
Indikasi Prog/Keg Prog/Keg mendukung
mendukung Indikator Prog/Keg yg telah Indikator Nasional, PN
Nasional, PN atau PSN, ditagging KPBU, Makro, dan Otsus
Prioritas KPBU, Makro, dan Otsus
Nasional

Indikasi Usulan Daerah Usulan Daerah


mendukung Indikator Usulan Daerah yang mendukung Indikator
Nasional, PN KPBU, telah ditagging Nasional, PN, KPBU,
Makro, dan Otsus Makro, dan Otsus

Rakortek Musrenbangnas

Sumber: Kemendagri
40

Apa yang bisa diperbaiki dari


proses perencanaan dan
penganggaran ?
41

https://www.youtube.com/watch?
v=l39hQGwibfs&feature=youtu.be
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
42
Desentralisasi
Transisi Transisi
dan Pemenuhan
Demografi Epidemiologi
SPM

Perubahan
Globalisasi dan
Teknologi yang Perubahan Iklim
Health Security
cepat

Komitmen
Internasional
Lainnya

43
44

Transisi Demografi
Proporsi Penduduk Menurut Kelompok Umur (2015-2045)

• Lansia meningkat, penyakit alzheimer meningkat?

• Struktur umur penduduk didominasi usia kerja


hingga 2045

• Usia produktif, dengan mobilitas tinggi:


Jumlah Penduduk (Juta)

 Rentan pada masalah kesehatan mental dan


cedera

 Implikasi pada health security

• Pola hidup penduduk dewasa, rentan PTM

• Penduduk banyak tinggal di perkotaan, isu sanitasi


dan lingkungan yang bersih

• Usia reproduksi  ibu hamil dan bayi lahir 


kualitas pelayanan KIA?

Sumber: Proyeksi Penduduk 2015-2045 Hasil SUPAS 2015


Perubahan Pola Penyakit (Transisi Epidemiologi) 45

• Dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, PTM menjadi


penyebab utama dari beban penyakit. • Peningkatan PTM akan terus berlanjut seiring
meningkatnya faktor risiko seperti kurang aktivitas
 pembiayaan mahal  23,9% pengeluaran katastropik
fisik, merokok dan kurang konsumsi sayur dan buah.
• Di sisi lain, prevalensi penyakit menular masih tinggi

Perubahan Penyebab Utama dari Beban Penyakit, Faktor Risiko


1990 dan 2017 Penyakit Tidak Menular

Cedera; 7% Cedera, 33,5% Penduduk ≥ 10 tahun


6% kurang aktivitas fisik
Penyakit
Menular, 24%

Penyakit Tidak
Menular; 37% 1990 Penyakit Menu- 2017 Penduduk usia ≥ 10
lar; 56% Penyakit 28,8%
Tidak Menu- tahun merokok
lar,
70%

Penduduk ≥ 5 tahun
95,5% kurang konsumsi buah
dan sayur
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2017)
Sumber : Riskesdas, 2018
46
Change % Total Death
6,59% 18,78%
5,78% 14,29%
15,3% 5,91%
-17,14% 5,01%
-1,17% 5%
-8,68% 4,18% 10 Penyebab Utama Kematian
1,24% 4,08% di Indonesia
15,53% 2,91%
-14,58% 2,66%
-28,06% 2,39%
Penyakit tidak menular
terus meningkat sebagai
-11,49% 2,17% penyebab kematian
• Peringkat 3 besar adalah Stroke,
Jantung dan Diabetes

6,59% 1,11% • Peningkatan terbesar disumbang


oleh Diabetes
• Alzheimer meningkat signifikan
dalam 5 tahun terakhir

Sumber: IHME Data Visualization


47
Change % YLD
1,07% 8,7%
-0,6% 7,24%
15,5% 6,8%
-1,06% 5,37%
3,17% 4,62% 10 Penyebab Utama
2,89% 3,93%
Disabilitas di Indonesia
2,75% 3,93%
4,42% 3,49%
-0,13% 3,2% Gaya hidup yang
-10,33% 3%
kurang sehat
berkontribusi besar
pada disabilitas
• PTM juga berkontribusi besar
pada disabilitas, terutama
diabetes

• Kecelakaan lalu lintas (injuries)


menunjukkan tren meningkat
6,39% 1,5%
dalam 5 tahun terakhir

Sumber: IHME Data Visualization


48

Proyeksi Penyakit ke Depan


Proyeksi DALYs Indonesia 2020-2024

• Penyakit tidak menular


(PTM) seperti jantung dan
diabetes diproyeksikan akan
terus meningkat

• Diperlukan intervensi
pencegahan dan
pengendalian PTM, untuk
menghindari eskalasi biaya
pelayanan kesehatan yang
sangat tinggi

Sumber: Global Burden of Disease (IHME), diolah, HSR 2018


49

Desentralisasi dan Pemenuhan SPM

1. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pemenuhan SPM Provinsi


Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah  Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis
Kabupaten/Kota kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana serta pada kondisi kejadian luar biasa
2. Penguatan Dinkes sebagai Pembina
Kesehatan Wilayah (Tupoksi, Kewenangan,
Pemenuhan SPM Kesehatan
dan SOTK)
 Pelayanan kesehatan yang bersifat
3. Hubungan Dinkes dengan Lintas Sektor
peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif
4. Penguatan Puskesmas sebagai Pembina pada ibu hamil; ibu bersalin; bayi baru lahir; balita;
Kesehatan Wilayah usia pendidikan dasar; usia produktif; usia lanjut;
penderita hipertensi; penderita diabetes melitus;
5. Penguatan SIKDA (Sistem Informasi orang dengan gangguan jiwa berat; orang terduga
Kesehatan Daerah) tuberkulosis; dan orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)
50

Agenda Pelaksanaan SDGs


• JKN
Target SDGs di-adopt ke dalam • Imunisasi
Penerapan norma K3
dokumen perencanaan • CPR
pembangunan (RPJMN 2020-2024) • Air minum dan sanitasi, rumah tangga
kumuh perkotaan
Perubahan emisi CO2
• Stunting
• Wasting
• AKI, AKBa, AKN, AKB,
• Anemia ibu hamil
Imunisasi • • Korban bencana
ASI ekslusif
• HIV, TB, malaria, NTD, • Sampah perkotaan
• Merokok, obesitas,
tekanan darah tinggi,
kesehatan jiwa Sekolah dengan akses ke sanitasi dasar, air
minum layak, dan cuci tangan Limbah B3
• CPR, ASFR, TFR
• JKN, vaksin dan obat,
tenaga kesehatan
• Layanan korban kekerasan Korban bencana
Akan dikembangkan: • ASFR, unmet need KB
• Hepatitis, PTM • Pengetahuan metoda kontrasepsi
• Kematian bunuh diri • Regulasi layanan dan edukasi kespro
• Napza, alkohol, narkoba, Kekerasan anak laki-laki dan
• Cedera perempuan
• Polusi, keracunan • Air minum layak
• Sanitasi • Fasilitas cuci tangan
• Development Assistant, • Sanitasi layak, STBM, BABS, sistem
IHR pengelolaan tinja Korban bencana
50
Kasus COVID-19 di Indonesia tidak kunjung melandai 51

Kasus COVID-19 di Indonesia


300000

250000

200000

150000

100000

50000

0
2020/03/022020/03/262020/04/192020/05/132020/06/062020/06/302020/07/242020/08/162020/09/09
Proyeksi Bappenas & Tim FKM Ui
Jumlah Kasus Aktif Jumlah Kasus Kumulatif
Jumlah Pasien Sembuh Jumlah Pasien Meninggal
52

Apa tantangan pembangunan


yang belum tercover dalam
identifikasi Bappenas?
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
53
Health Sector Background Penyusunan
Review Study RPJMN
Teknoratrik

RIGOROUS
PROCESS
Integrasi
RPJMN Rancangan dengan Visi-Misi
RPJMN Presiden
Terpilih
Arahan Presiden R.I

1
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis,
Pembangunan SDM Produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung
dengan kerjasama industri dan talenta global.

Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk

2
menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi,
Pembangunan Infrastruktur mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru,
dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan

3
Penyederhanaan Regulasi pendekatan Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 UU. Pertama, UU
Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.

4
Penyederhanaan Birokrasi Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,
memangkas prosedur dan birokrasi yang
panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.

5
Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi
Transformasi Ekonomi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden RI 56
Visi: Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, & Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
Misi: Peningkatan kualitas manusia Indonesia

1 Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan

Program Aksi-1
2 Memperbaiki pola asuh keluarga
Mengembangkan Sistem
Jaminan Gizi & Tumbuh
Kembang Anak 3 Memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang
mendukung tumbuh kembang anak

Memperkuat program promotif dan preventif dengan Meningkatkan efektivitas program JKN
1 pembudayaan gerakan hidup sehat
4 (kepesertaan dan kualitas layanan kesehatan)

Program Aksi-2 Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur


Meningkatkan pemerataan fasilitas
2 dasar (SPAM dan perbaikan sanitasi)
5 dan kualitas yankes di wilayah 3T
Mengembangkan (Tertinggal, Terdepan, Terluar)
Reformasi Sistem
Meningkatkan akses warga miskin terhadap kesehatan Mempercepat upaya penurunan AKI
Kesehatan 3 (PBI JKN) 6 dan AKB
Tema, Prioritas, Pengarusutamaan, dan Kaidah
RPJMN 2020-2024
Tema RPJMN IV 2020-2024
Prioritas RPJMN IV 2020-2024
“Indonesia Berpenghasilan
Menengah-Tinggi yang Sejahtera,
Adil, dan Berkesinambungan”

Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024 1. Memperkuat Ketahanan


Ekonomi untuk
2. Mengembangkan Wilayah
untuk Mengurangi Kesenjangan
3. Meningkatkan SDM
berkualitas dan berdaya
Pertumbuhan yang dan Menjamin Pemerataan saing
Kesetaraan Tata Kelola Berkualitas
Gender (Governance)

Pembangunan Modal Sosial Budaya


Berkelanjutan

4. Revolusi Mental 5. Memperkuat Infrastruktur 6. Membangun Lingkunagn


Pembangunan Kerentanan dan Pembangunan Mendukung Pengambangan Hidup, Meningkatkan
Transformasi Digital Bencana dan Perubahan Kebudayaan Ekonomi dan Pelayanan Dasar Ketahanan Bencana dan
Iklim Perubahan Iklim

Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020-2024

7. Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Membangun Menjamin Transformasi Pelayanan
Menjaga Publik
Kemandirian Keadilan Keberlanjutan
Kerangka Pikir Pembangunan Manusia
“Pembangunan Manusia dilakukan berlandaskan pada
Tiga Pilar Pembangunan: 1) Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial, 2) Produktivitas, dan 3) Pembangunan Karakter
59

SISTEM KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI KERANGKA PIKIR RPJMN

Manajemen,
1 informasi, regulasi
Kesehatan
Derajat Kesehatan

3
SDM K
6 1. Perbaikan status
8
Upaya kesehatan & peningkatan
Farmasi, Alkes dan
4 makanan
Kesehatan
Pemberdayaan
status gizi masyarakat
2. Perlindungan finansial
Masyarakat 3. Responsiveness sistem
Litbang
5 7 kesehatan

2 Pembiayaan Kesehatan
Sumber: Bappenas & SKN, diolah
60
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (1)

Baseline 2024
Meningkatnya
Status 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305
(SUPAS, 2015) 183
Kesehatan Ibu
dan Anak 2. Angka kematian bayi (per 1.000 KH) 24
(SDKI, 2017)
16

Baseline 2024
1. Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara 57,2 63,4
Meningkatnya modern (mCPR) (%) (SDKI, 2017)

Kesehatan
Reproduksi 2. Unmet need KB (%) 10,6 7,4
(SDKI, 2017)

3. ASFR 15-19 tahun (%) 36 18


(SDKI, 2017)

Baseline 2024
Meningkatnya 1. Prevalensi stunting balita (%) 27,7
Status Gizi (SSGB, 2019)
14
Masyarakat
2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7
(Riskesdas, 2018)
61

SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (2)

Baseline 2024
319 190
1. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) (Global TB Report, 2017)

Meningkatnya
2. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 0,18
pengendalian (Pemodelan Kemkes, 2018)
penyakit menular
3. Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 405
dan faktor risiko (Kemkes, 2018)
penyakit tidak
4. Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,1 8,7
menular (Riskesdas, 2018)

5. Obesitas usia >18 tahun (%) 21,8 21,8


(Riskesdas, 2018)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (3) 62

Baseline 2024
1. Imunisasi dasar lengkap pada anak usia 57,9 90
12-23 bulan (%) (Riskesdas, 2018)

2. Fasilitas kesehatan tingkat pertama 40


terakreditasi (%) (Kemkes, 2018)
100

3. RS terakreditasi (%) 63 100


Meningkatnya kinerja (Kemkes, 2018)
sistem kesehatan & 4. Puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan
Meningkatnya 23 83
sesuai standar (%) (Kemkes, 2018)
pemerataan akses
pelayanan kesehatan 5. Puskesmas tanpa dokter (%) 12 0
(Kemkes, 2019)
berkualitas
6. Puskesmas dengan ketersediaan obat 86
esensial (%) (Kemkes, 2018)
96

7. Obat memenuhi syarat (%) 78,6 92,3


(BPOM, 2019)

8. Makanan memenuhi syarat (%) 76 86


(BPOM, 2019)

Baseline 2024
Meningkatnya
Perlindungan Sosial 1. Cakupan kepesertaan JKN (persen) 84,1
bagi Seluruh (13 Des 2019) 98
Penduduk 2. Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN 96,8
(juta jiwa) (Des 2019)
112,9
Penguatan pelaksanaan jaminan sosial
1 Peningkatan efektivitas JKN (regulasi, kelembagaan, program,
kepesertaan, pengawasan, system monev) didukung pemerataan

Arah Kebijakan
penyediaan pelayanan kesehatan (supply side)

RPJMN Penguatan pelaksanaan penyaluran bantuan sosial &


2020-2024 subsidi yang terintegrasi & tepat sasaran
2 Integrasi penyaluran bantuan tunai bersyarat untuk kesehatan dan
pendidikan, pengembangan variasi bantuan pangan ibu hamil, baduta, anak
usia sekolah, serta memastikan bantuan tidak untuk rokok

Memperkuat Peningkatan kesejahteraan sosial


pelaksanaan 3 Implementasi Rencana Induk Penyandang Disabilitas (RIPD) sesuai dengan
PP 70/ 2019, tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan
perlindungan sosial Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak
Penyandang Disabilitas, untuk mewujudkan pembangunan inklusif

Penguatan pelaksanaan pendampingan dan layanan


terpadu
4
Peningkatan pengetahuan, pemahaman mengenai pendidikan anak,
kesehatan dan gizi serta pengelolaan keuangan bagi keluarga
Arah Kebijakan RPJMN - Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan kesehatan ibu, Percepatan Peningkatan Penguatan


Pembudayaan Masyarakat
anak, KB, dan kesehatan perbaikan gizi pengendalian sistem kesehatan & pengawasan
Hidup Sehat (Germas)
reproduksi masyarakat penyakit obat dan makanan

• Komitmen, kampanye • Deteksi dini • Kawasan sehat • Pelayanan kesehatan dasar


• Pelayanan antenatal dan neonatal
• Monev • Alert system KLB • Lingkungan aktivitas fisik dan rujukan
• Kompetensi nakes
• • Sistem jaminan gizi • Karantina kesehatan • Pembangunan berwawasan kesehatan • Pemenuhan dan peningkatan
Sistem rujukan maternal
• Pola asuh keluarga • Surveilans real time • Promosi perubahan perilaku kompetensi nakes
• Ketersediaan darah setiap saat
• Air bersih & sanitasi • Penemuan kasus dan • Pemberdayaan masyarakat • Pemenuhan dan peningkatan
• Imunisasi dasar lengkap
• Intervensi spesifik & sensitif pengobatan • Pelarangan iklan dan promosi rokok daya saing sediaan farmasi
• Gizi remaja putri dan ibu hamil
• Fortifikasi pangan • Layanan berhenti merokok • Peringatan gambar bahaya merokok dan alat kesehatan
• KB & kespro
• Perubahan perilaku • Resistensi antimikroba • Perluasan pengenaan cukai • Peningkatan efektivitas
• Layanan kespro bagi remaja
• Sistem surveilans gizi • Health security • Peningkatan CHT secara bertahap pengawasan obat dan
• Pencatatan kematian
• Pendampingan daerah • STBM • Penyediaan pilihan pangan sehat makanan
• Respon cepat kondisi darurat (penerapan label pangan)

PENGUATAN
PELAYANAN (Health Delivery) PREVENTIF & PROMOTIF PENGUATAN SISTEM
DILUAR KESEHATAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS
DAN BERDAYA SAING
Penguatan pelaksanaan jaminan sosial
 Keberlanjutan pendanaan dan penguatan tata kelola
SJSN
 penerapan active purchasing
MEMBANGUN LINGKUNGAN  integrasi data JKN
HIDUP, MENINGKATKAN  Penguatan kelembagaan SJSN
KETAHANAN BENCANA, &
PERUBAHAN IKLIM Penguatan pelaksanaan penyaluran
Bantuan sosial dan subsidi yang tepat sasaran
 Penguatan Data, Informasi, dan Literasi
 Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk menjamin
Bencana
asupan gizi bagi ibu hamil
 Perlindungan Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan dari Dampak Perubahan Iklim
Penguatan sistem sertifikasi kompetensi
 Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah
B3 dan Limbah Medis secara terpadu

REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN


KEBUDAYAAN
 Peningkatan kualitas penyelenggaran haji dan
STABILITAS POLHUKHANKAM DAN umrah
TRANSFORMASI PELAYANAN
PUBLIK INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG
PEMBANGUNAN EKONOMI & PELAYANAN
 Peningkatan peanggunaan sumbersumber DASAR
dan mekanisme pendanaan baru
 Penguatan Kapasitas Rehabilitasi Berbasis  Penguatan keberlanjutan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat Masyarakat (STBM) di tingkat kabupaten dan kota
 Pengawasan Kualitas Air Minum dan Sanitasi
Major Project: Penguatan Sistem Kesehatan

Memperkuat sistem kesehatan nasional untuk: memperkuat upaya promotif Pelaksana


dan preventif, meningkatkan ketahanan kesehatan (health security), pemenuhan
sumber daya kesehatan (sarpras, farmasi dan alkes) dan tenaga kesehatan 1. Kemenkes
2. BPOM
3. Kemenhan/TNI
4. Polri
Highlight Proyek 5. Kemenristek
6. Kemendikbud
7. KemenPANRB
Penguatan Germas Penguatan health security: prevent, detect, 8. BUMN
Peningkatan perilaku untuk pengurangan response
risiko penyakit tidak menular, penguatan • Pengembangan sistem surveilans, penetapan
Sumber Pendanaan
fungsi Puskesmas dalam promotif dan jejaring laboratorium, pemenuhan sarpras
preventif, serta peningkatan imunisasi dan tenaga surveilans dan lab dan penguatan
manajemen data, perluasan penemuan kasus • Rupiah Murni
dan pengobatan penyakit menular utama • Dana Alokasi Khusus
• Pinjaman dan Hibah LN

Penguatan sumber daya kesehatan: Lokasi Prioritas


Pengembangan rumah sakit rujukan nasional dan regional, pemenuhan sarpras Puskesmas
dan rumah sakit, pemenuhan tenaga kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan, pemenuhan
obat dan vaksin dan meningkatkan kemampuan produksi bahan baku obat dan alat 514 kabupaten/kota
kesehatan dalam negeri.
Major Project: Penguatan Sistem Kesehatan
8 Area Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

Teknologi informasi & Pendidikan & penempatan


pemberdayaan masyarakat tenaga kesehatan

08 01
Pembiayaan kesehatan Penguatan puskesmas

07 02
Pengendalian penyakit &
imunisasi 06 03 Peningkatan RS & Yankes di
DTPK
05 04
Ketahanan kesehatan Kemandirian farmasi dan alkes
(health security) 68
STRATEGI KUNCI REFORMASI SISTEM KESEHATAN
1. Pendidikan & Penempatan Nakes
2. Penguatan Puskesmas
8. Teknologi Informasi & • Beasiswa wajib penempatan
• Penguatan fungsi promotif-preventif
Pemberdayaan Masyarakat • De-moratorium fakultas kedokteran
• Telemedicine (Perpres/Inpres)
• Pendidikan spesialis berbasis RS
• Puskesmas perawatan hanya di DTPK
• Single entry data puskesmas & RS • Pembukaan prodi nakes langka
• Pembangunan Puskesmas di Papua & Papua
• Revitalisasi & digitalisasi posyandu • Redistribusi nakes di kab/kota
• Pengaktifan kader kesehatan Barat
• Sistem penghargaan nakes
• Puskesmas PONED
• Pemenuhan 9 nakes & non-nakes (TI,
7. Pembiayaan Kesehatan keuangan, TU)
• BOK berbasis kinerja
• Kemandirian RS 8 AREA REFORMASI &
• Kontrak pelayanan 3. Peningkatan RS & Yankes di DTPK
STRATEGI KUNCI • Peningkatan rasio TT RS per penduduk
• Co-sharing BPJS-K
REFORMASI SISTEM KESEHATAN • 40 RS Rujukan Nasional
• Kapitasi berbasis kinerja
• Global budget BPJS-K • RS Center of Excellence
• Flying Health Care
• Sister hospital
6. Pengendalian Penyakit & Imunisasi • Pelayanan kesehatan bergerak
• Perluasan penemuan & pengobatan 5. Ketahanan Kesehatan (Health
penyakit Security)
• Register & pengingat imunisasi • Surveilans penyakit terpadu, real
4. Kemandirian Farmasi & Alkes
• Pemantauan real-time stock obat & time & berbasis laboratorium • Produksi bahan baku obat
vaksin • Jejaring, mekanisme rujukan, & • Laboratorium uji alkes
• Perluasan imunisasi Pneumonia (PCV) akreditasi laboratorium • Regulasi pemanfaatan obat & alkes dalam
• Pengurangan faktor risiko penyakit • Peningkatan kapasitas tenaga lab
negeri
tidak menular (RPP) • Pemenuhan sarpras & SDM di • Riset vaksin bersertifikat halal
pintu masuk negara (KKP)
70

Pertanyaan & Komentar ?


71

Sinkronisasi bukan hal yang mudah


perlu adanya leadership sektor kesehatan
1. Apa itu Sinkronisasi & Tujuannya

2. Urgensi Sinkronisasi

3. Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

OUTLINE 4. Isu dan Tantangan Pembangunan Kesehatan

5. RPJMN 2020-2024 & Reformasi Sistem Kesehatan

6. Penugasan
72
Penugasan (Presentasi Kelompok) @10 menit

Identifikasi hal-hal yang tidak sinkron dalam Renstra OPD


01 dengan RPJMN (pilih yang utama: minimal 2 contoh)

Identifikasi hal-hal yang tidak sinkron dalam RPJMD


02 dan Renstra OPD (pilih yang utama: minimal 2
contoh)
Bagaimana pengalaman daerah dalam melakukan
03 sinkronisasi perencanaan dan penganggaran? Apa
rekomendasi untuk penguatan sinkronisasi perencanaan
pusat dan daerah
04
Teknis Pemaparan Hasil Penugasan 74

1. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji &


Kel 1: Dinkes Kab. Kel 3: Dinkes Kab. notulen.
Pasaman Barat Natuna 2. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang
telah disiapkan dalam slide penugasan
3. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk
presentasi power point
Kel 2: Dinkes Kab. Kel 4: Dinkes Kab.
Bengkulu Utara Batang Hari 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
5. Setiap kelompok memberi tanggapan atas
presentasi kelompok lain
Kel 5: Dinkes Kab. 6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan
Muara Enim hasil penyajian dan tanggapan kelompok lain
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan
penyajian sebagai output pelatihan yang akan
dilaksanakan di kabupaten/kota masing-masing.
75

TERIMA KASIH
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Gedung TS.2A Jalan Taman Surapat No. 2 Jakarta Pusat
Email: kgm@bappenas.go.id
Telp: (021) 319 34379, Fax: (021) 392 6603

kgm bappenas @KgmBappenas Kgm.bappenas


RPJMN 2015-2019

76
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(RPJMN 2015-2019 – Perpres No 2/2015)

ARAH KEBIJAKAN UMUM

 Peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada


seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu,
keluarga, maupun masyarakat.

 Reformasi pada penguatan upaya kesehatan dasar


(primary health care).

77
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(RPJMN 2015-2019 – Perpres No 2/2015)

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

78

Anda mungkin juga menyukai