Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR KASUS PRAKTEK KEBIDANAN KESEHATAN

REPRODUKSI
DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI
 

OLEH: RINI MUTIARA


Latar Belakang
Kista ovarium merupakan kasus ginekologi (penyakit yang ada pada rahim, vagina
dan ovarium atau sistem reprosuksi wanita) terbanyak dari sekian banyak kanker
ginekologi. kista ovarium merupakan penyakit yang banyak menyebabkan kematian.
Kematian yang tinggi tersebut disebabkan karena kista ovarium ini awalnya bersifat
asimptomatik (penyakit yang penderitanya tidak merasakan gejala awal) dan baru
menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis (penyebaran kanker pada
organ lain), karena sebab itu kebanyakan penderita (60%-70%) mereka melakukan
pemeriksaan setelah stadium akhir. Penderita kanker ovarium sendiri di indonesia
sudah mencapai (32%) dari semua kanker ginekoligi dan menyebabkan setidaknya
(55%) kematian dari semua kanker ginekologi. Kista ovarium juga merupakan
tumor yang bersifat jinak yang biasanya berupa kantong yang tidak normal
(abnormal) yang berisi cairan kental atau setengah cair yang tumbuh atau ada di
ovarium.
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kista Ovarium
Kista Ovarium adalah sebuah struktur tidak normal yang
berbentuk seperti kantung yang bisa tumbuh dimanapun
dalam tubuh. Kantung ini bisa berisi zat gas, cair, atau
setengah padat. Dinding luar kantung menyerupai
sebuah kapsul. (Andang, 2013) Kista ovarium biasanya
berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang berisi
material cairan atau setengah cair. (Nugroho, 2014).
Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium
(kista indung telur) berarti kantung berisi cairan,
normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur
(ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja
Etiologi
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan
(pembentukan) hormon pada hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium. (Setyorini, 2014)
Indeks Massa Tubuh (IMT) Obesitas juga
berperan dalam terjadinya mioma uteri. Hal ini
mungkin berhubungan dengan konversi
hormone androgen menjadi esterogen oleh
enzim aromatease di jaringan lemak
(Djuwantono)
Tanda Gejala Kista Ovarium

Kebanyakan kista ovarium tumbuh tanpa menimbulkan gejala atau


keluhan. Keluhan biasanya muncul jika kista sudah membesar dan
mengganggu organ tubuh yang lain jika sudah kista mulai menekan
saluran kemih, usus, saraf, atau pembuluh darah besar di sekitar rongga
panggul, maka akan menimbulkan keluhan berupa susah buang air kecil
dan buang air besar, gangguan pencernaan, kesemutan atau bengkak pada
kaki (Andang, 2013). Menurut Nugroho (2014), gejala klinis kista
ovarium adalah nyeri saat menstruasi, nyeri di perut bagian bawah, nyeri
saat berhubungan badan, siklus menstruasi tidak teratur, dan nyeri saat
buang air kecil dan besar. Gejalanya tidak menentu, terkadang hanya
ketidak nyamananpada perut bagian bawah. Pasien akan merasa perutnya
membesar dan menimbulkan gejala perut terasa penuh dan sering sesak
nafas karena perut tertekan oleh besarnya kista
 Anamnesis
Diagnosa Kista Ovarium
Anamesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.
 Pemeriksaan fisik Pemerisaan fisik yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi fisik dari
pasien. Pemeriksaan fisik meliputi :
 Inspeksi,
yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat/memperhatikan keseluruhan tubuh pasien secara rinci dan
sistematis.
 Palpasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan cara meraba pada bagian tubuh yang terlihat tidak normal.
 Perkusi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mengetuk daerah tertentu dari bagian tubuh dengan jari atau alat, guna
kemudian mendengar suara resonansinya dan meneliti resistensinya.
 Auskultasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang terjadi karena proses fisiologi atau
patoligis di dalam tubuh, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop
 Pemeriksaan penunjang/tambahan
Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakuan atas indikasi tertentu guna memperoleh
ketarangan yang lebih lengkap. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam kasus kista ovarii antara lain :
 Laparaskopi : Menentukan asal dan sifat tumor, apakah tumor tersebut berasal dari ovarium atau tidak, dan apakah
jenis tumor tersebut termasuk jinak atau ganas.
 Ultrasonografi (USG) :Menentukanletak, batas, dan permukaan tumor melalui abdomen atau vagina, apakah tumor
berasal dari ovarium, uterus, atau kandung kemih, dan apakah tumor kistik atau solid.
 Foto rontgen : Menentukan adanya hidrotoraks, apakah di bagian dada terdapat cairan yang abnormal atau tidak seperti
gigi dalam tumor.
 Pemeriksaan darah : Tes petanda tumor (tumor marker) CA 125 adalah suatu protein yang konsentrasinya sangat tinggi
pada sel tumor khususnya pada kanker ovarium. Lalu, sel tersebut diproduksi oleh sel jinak sebagai respon terhadap
keganasan.
Komplikasi Kista Ovarium

 Perdarahan kedalam kista, biasanya terjadi secara terus-menerus dan


sedikit-sedikit yang dapat menyebabkan pembesaran kista dan
menimbulkan kondisi kurang darah (anemia).
 Putaran tangkai, dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter
5 cm atau lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi
akut sehingga mengalami nekrosis. ]
 Robek dinding kista, terjadi pada torsi tangkai akan tetapi dapat pula
sebagai akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut, dan lebih
sering pada waktu persetubuhan.
 Perubahan keganasan atau infeksi (merah, panas, bengkak, dan
nyeri).
 Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan buang air
besar (konstipasi).
Cara Penanganan Kista Ovarium
Pendekatan pendekatan yang dilakukan pada klien tentang
pemilihan pengobatan nyeri dengan analgetik / tindakan
kenyamanan seperti, kompres hangat pada abdomen, dan teknik
relaksasi napas dalam (Prawirohardjo, 2011).
Pemberian obat anti inflamasi non steroid seperti ibu profen
dapat diberikan kepada pasien dengan penyakit kista untuk
mengurangi rasa nyeri .
Pembedahan Jika kista tidak menghilang setelah beberapa
episode menstruasi semakin membesar, lakukan pemeriksaan
ultrasound, dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tindakan
pembedahan yang utama yaitu : laparaskopi dan laparatom
Cara Pencegahan Kista Ovarium
Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah karena sayuran dan buah banyak
mengandung vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan stamina tubuh.
Menjaga pola hidup sehat, khususnya menghindari rokok dan sering olahraga.
Menjaga kebersihan area kewanitaan, hal tersebut untuk menghindari infeksi
mikroorganisme dan bakteri yang dapat berkembang disekitar area kewanitaan.
Mengurangi makanan yang berkadar lemak tinggi. Apabila setiap individu
mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak tinggi, hal tersebut dapat
menyebabkan gangguan hormon khususnya gangguan hormon kortisol pemicu
stress dan dapat pula terjadi obesitas.
Mengunakan pil KB secara oral yang mengandung hormon estrogen dan
progesteron guna untuk meminimalisir risiko terjadinya kista karena mampu
mencegah produksi sel telur.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA NY. M UMUR 35 TAHUN DENGAN KISTOMA OVARI
DI RS PERMATA BUNDA PURWODADII
Identitas Penanggung Jawab

 Tanggal pengkajian: 09 Maret 2021


 Jam :11.00WIB Nama :Ny.M Nama : Tn. K
 Tempat pengkajian : Ruang Umur :35 tahun Umur : 55 tahun
Agama :Islam Agama : Islam
Ginekologi Suku/Bangsa Suku/Bangsa:
 No.RM : 368823 :Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan: SMP Pendidikan: SD
Pekerjaan: IRT Pekerjaan: Swasta
(IbuRumahTangga) Alamat : Kembangan
Alamat : selatan 9/8 Pulokulon
Kembangan selatan
9/8  
Pulokulon
 
Alasan datang
Ibu mengatakan nyeri pada perut dan perut membesar, hasil pemeriksaan di poli, menyatakan mioma uteri
Keluhan utama
Ibu mengatakan merasakan nyeri perut hebat.
Riwayatkesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit seperti jantung,sesak nafas, penyakit gula, batuk berdarah dan lama, malaria dan
penyakit menular seksual. Namun ibu merasa perutnya semakin membesar dn terasa nyeri.
Riwayatkesehatansekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita sakit jantung,
asma,tekanandarahtinggi,batukberdarahdanlamasembuh,malaria,penyakit menular seksual, dan ginjal. Namun ibu saat
ini didiagnosismenderita penyakit kistoma ovarii, disarankan oleh dokter untuk rawatinapdan akan dilakukanoperasi
pembedahan.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak mempunyai keluarga yang sakit asma, jantung,malaria, batuk berdarah dan lama, ginjal dan penyakit
menular seksual. Riwayatperkawinan
Nikah 1 kali, umur 20 tahun, lama pernikahan 15 tahun
Riwayatobstetrik
Riwayat menstruasi
Menarche :13tahun
Siklus :±28 hari
Lama :±7 hari
 Banyaknya darah : ±3-4 kali ganti pembalut dalam sehari.
Bau :khas darah
Warna :merahkehitaman
Konsistensi :cair
Dismenorhoe :tidak dismenorhoe pada saat menstruasi Riwaya tkehamilan,persalinan dan
nifasyanglalu
Riwayat kehamilan,persalianan dan nifas lalu
No Tahunpartus UK Jenispersa Penolong Tempat JKbayi Ket
linan
1 2010 Aterm Normal Bidan Klinik Perempuan Sehat

A.RiwayatKB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulanan.
B.Polakebutuhansehari-hari
1.PolaNutrisi
a.Makan
Jenis : nasi, sayur, lauk
Frekuensi :±3xsehariPorsi :1 piring penuh
Pantangan :tidak ada pantangan makanan
b.Minum
Jenis : air putih
Frekuensi :±5 gelas/hari
c.PolaEliminasi
•BAK
Ibu mengatakan buang air kecil frekuensinya ± 4-5x sehari, warnakuningjernih, bau khas kencing.
•BAB
Ibu mengatakan buang air besar frekuensinya ± 1x sehari,konsistensilunak.
a.PolaAktivitasPekerjaan:Bersih-bersihrumahkarena ibu hanya ibu rumah tangga
b.PolaIstirahat
Tidurmalam : ±7-8 jam
Tidursiang : ± 1 jam
c.PersonalHygiene :ibu mandi 2 kali sehari
A.Psikososial Spiritual
1.Pengambilan keputusand alamkeluarga:suami
DATAOBYEKTIF Keadaanvulva : tidak ada kelainan
PemeriksaanUmum Kebersihan :bersih
– Keadaanumum :Baik. Tanda Chadwick: tidak ada
– Kesadaran :Composmentis Pengeluaran :tidakada
– Tanda-tandavital: Portio :tebal
TD:110/70 mmHg Ekstremitas :Tidakoedema
Nadi : 98 kali/menit. TidakadaVarises
Respirasi: 24 kali/menit. Reflekpatella : baik
Pemeriksaanpenunjang
Suhu : 36,5ºC
Pemeriksaan USG uterus.
Pemeriksaanfisik/statuspresent Tanggal : 7 maret 2021
– Kepala :Rambutberwarnahitamdanterdapatuban, hasil :terlihatbenjolan/massa di ovarium
– kulit kepala bersih tidak ada ketombe, dan rambut tidakrontok. Pemeriksaanlaboratorium
– Muka :pucat dantidak oedema. Hari/Tanggal :Selasa/ 8maret 2021
– Mata :konjungtivaanemisdan skleratidakikterik. Hasil:
– Hidung :simetris,bersihdantidakadapembesaran.
– Telinga :simetris,tidakadapenumpukanserumen
– Mulut :bibirkering,muluttidakstomatitis
– Leher :tidakadapembesaran kelenjartyroid danvenajugularis.
– Dada :bentuk simetris
– Ketiak :tidakadamassadantidakadapembesarangetahbening.
– Abdomen :Tampak membesar, teraba sepeti ada benjolan
• Pemeriksaanpenunjang
– Pemeriksaan USG uterus.
• Tanggal : 7 maret 2021
• hasil :terlihatbenjolan/massa di ovarium.
– Pemeriksaanlaboratorium
• Hari/Tanggal :Selasa/ 8maret 2021

Pemeriksaan Hasil Satuan NilaiNormal

HEMATOLOGI

Golongandarah A

Haemoglobin 9,4 g/dl 12,0-16,0

Hematokrit 33 % 37-47

Jumlahlekosit 8160 /Ul 4.8-10.8

Jumlahtrombosit 384 10^3/ul 150-400

Glukosadarah 94 mg/dL 70-115


Sewaktu
• INTERPRETASIDATA
Diagnosa kebidanan
Ny.M ,PIA0, umur 35 tahun,dengan kistoma ovari pre
salpingektomi
– Masalah
Pasien cemas dengan keadaannya saat ini
– Kebutuhan segera
Berikan konseling kepada pasien tentang penanganan
kistoma ovari yangakan dilakukan, agar ibu tidak merasa
ketaukan, melainkan merasa nyaman 
• DIAGNOSISPOTENSIAL
Kanker ovarium
• ANTISIPASI
Konsultasi dan Kolaborasi dengan dokter spesialis
Obsgyn.
• PERENCANAAN
Tanggal : 08 / 03 / 2021
• Jam :14.00WIB
Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu
• Lakukan konsultasi dengan dokter Obgyn
• Lakukan konsultasi dengan bagian anestesi
• Beri tahu keluarga untuk dilakukan informed consent
• Beri tahu ibu bahwa sebelum dioperasi harus puasa terlebih
dahulu selama 6 jam, mulaijam 16.00WIB sampaidengan
pelaksanaan operasi
• Beri tahu ibu akan dilakukan persiapan operasi
• Beri tahu ibu bahwa nanti sebelum di lakukan operasi maka
akan dipasang dowerkateterdaninfuse
• Beri tahu ibu akan dilakukan skin test obat ceftriaxon 1gram.
• Beritahuibu bahwaoperasiakan dilakukan nanti jam
21.00WIB.
PELAKSANAAN
Tanggal : 09 maret 2021
Jam :12.30– 19.00 WIB
Memberitahuibudankeluargatentangkondisi ibu
MelakukankonsultasidengandokterObgyn
Melakukankonsultasidenganbagiananestesi
Memberi tahu keluarga untuk dilakukan informed consent
Memberi tahu ibu bahwa sebelum dioperasi harus puasa terlebih dahulu selama 6jam,
mulaijam 16.00WIB sampaidengan pelaksanaanoperasi
Memberi tahu ibu akan dilakukan persiapan operasi, sarankan untuk mandi dan
membersihkan bulu kemaluan ibu.
Memberi tahu ibu bahwa nanti sebelum di lakukan operasi maka akan
dipasangdowerkateter, daninfuse
Memberi tahu ibu akan dilakukan skin test obat ceftriaxon 1gram secara IC (Intra Cutan)
yaitu tusukkan jarum kedalam kulitdengan lubang jarum menghadap keatas dan jarum
dengan permukaankulit membentuk sudut 15- 20o, kemudian masukkan obat perlahan-
lahansampaiterjadigelembungberwarnaputihpadakulit,setelahobatmasuk jarum di
keluarkan beri tanda dengan pena dengan diameter ± 2cm untuk tes alergi. Apabila gatal
atau kemerahan berarti ibu alergiterhadap obat ceftriaxon, apabila tidak gatal atau merah
berarti tidakalergi
Memberitahuibu bahwaoperasiakandilakukan nantijam 21.00WIB
 
EVALUASI
Tanggal: 09 Maret 2021
Jam :20.00WIB
Ibudankeluargamengetahui kondisi ibu
Hasilkonsultasidengan bagiananastesiakandilakukan pembiusansecaraepidural total.
Hasil dari kolaborasi dengan dokter obsgyn yaitu akan dilakukan operasihisterektomi
(pengangkatan uterus) jam 22.00 WIB
Sudah dilakukan penanda tanganan informed consent.
Ibu sudah berpuasa darijam 16.00WIB
Ibu sudah menggunakanbajuoperasi(OK)
Dowerkateter daninfuseRLsudah dipasang.
Setelah di lakukan skin testobat ceftriaxon, ibu tidak alergi dan disuntikkan ceftriaxon 1 gram,
IV.
Hasil pemeriksaan TTV ibu,
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 90 x / mnt
Suhu : 36,2 C
Ibu siap dikirim ke ruang IBS dan dilakukanoperasi jam21.00WIB

 
CATATAN PERKEMBANGAN I
 Hari/Tanggal: Rabu, 10 / 03 / 2021
Pukul :23.30 WIB
Tempat :RuangGynekologi
 SUBYEKTIF
Pasien mengatakan kakinya tidak bisa digerakkank
OBYEKTIF
Keadaan umum : baik
Kesadaran :composmentis
Skala nyeri: ibu tampak masih merasakan nyeri
TTV :TD: 110/70 mmHg
N: 88x/menit
S: 36,3ºC
RR:24x/menit
Abdomen:bekas luka operasi yangditutup balut kassa keringdan bersih,perut tidak
kembung
Ekstermitas :terpasang infuspa datangans ebelahkiri
Genetalia :terpasang kateter menetap
ASSESMENT
Ny. M, PIA0, umur 35 tahun, post salpingektomi a/i mioma uteri1 jam
•PENATALAKSANAAN
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah 110/70
mmHg,nadi88x/menit,suhu36,3ºC,pernafasan24x/menit dalam keadaan normal dan kondisi pasien baik-baik saja
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaannya bahwa ibu dalam keadaanbaik
Memberitahukan
kepadaibubahwakakinyabelumbisadigerakkankarenamasihadapengaruhanestesibelumhilangtotal,jadikaki ibu belum
bisa di gerakkan, nanti dalam waktu 6-24 jam setelah operasibisa di gerakkan, apabila kakinya sudah bisa di gerakkan
ibu berlatihmobilisasidini dengan caramiringkekanan dan kekiri.
Evaluasi : ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang sudah dijelaskan dan ibu bersedia mobilisasi dini dengan cara
miringkekanan dan kekiri
Memberitahukankepadaibuuntukberbaringdenganbantalyangtinggi atauposisi semi fowlersupayaibu merasanyaman.
Evaluasi : ibu bersedia berbaring dengan bantal tinggi atau posisi semifowler
Memberitahukankepadaibuapabilaperutnyatidakkembung,tidakmual ataumuntah pasiendi perbolehkan minum susuatau
teh
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia minum apabila tidak mual dan muntah
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Evaluasi: ibu bersedia untuki stirahat yang cukup
Memberikanterapisesuaiadvisedokter,yaitu:
Infus 2 jalur 1. Nacl 20 tpm 2. Asering drip eland pemopain 30 tpm
Evaluasi : terpasang infuse 2 jalur Nacl 20 tetes/ menit dan terapi sesuaiadvisedokterdi berikansesuai d dengan jam
pemberian.
CATATAN PERKEMBANGAN II
 
Hari/tanggal : Jumat, 10 / 03 / 2021
Pukul :07.00 WIB
Tempat:Ruang Gynekologi
 
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan merasakan nyeri pada bekas luka operasi sudah berkurang
OBYEKTIF
KeadaanUmum :baik
Kesadaran :composmentis
Konjungtiva :Anemis
TTV :TD :120/70 mmHg
N: 86x/menit
S : 37ºC
R : 24 x/menit
Abdomen :bekas luka operasi yang ditutup balut kassa kering dan bersih dan perut tidak kembung
Ekstermitas : infus sudah terlepas
Genetalia :kateter sudah terlepas

ASSESMENT
Ny.M, PIA0, umur 35 tahun, post salpingektomi a/i kistoma ovari hari ketiga.
PENATALAKSANAAN

Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah 120/70mmHg, nadi 86x/menit,
suhu 37ºC, pernafasan 24x/menit dalam keadaannormaldan kondisi pasien baik-baik saja.
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaannya bahwa ibu dalamkeadaan baik.
Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi, dengan tidak menghindari jenis- jenis
makan tertentu.
Evaluasi : ibu bersedia untuk makan makan yang bergizi
Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dengan mulai latihan berjalan.
Evaluasi : ibu bersedia melakukan mobilisasi dengan cara latihan berjalan
Menganjurkanibuuntukmenariknafasdalampadasaatibumerasakannyeripadabekas luka operasi
Evaluasi : ibu bersedia menarik nafas dalam pada saat merasakan nyeripadabekas luka operasi.
Memberi tahu ibu bahwa dokter sudah mengijinkan ibu untuk pulang, dan memberikan terapi
lanjutan Etabion 1x1
Evaluasi : Ibu mengerti, dan keluarga akan mengurus administrasi, dan bersedia mengkonsumsi
terapi lanjutan.
Menganjurkan ibu untuk datang kontrol pada hari dan tanggal yang telah ditentukan
Evaluasi : Ibu bersedia untuk kontrol pada tanggal yang ditentukan.
PEMBAHASAN

• Dalam pelaksanaan studi kasus menggunakan menejemen


kebidanan 7 langkah varney meliputi pengkajian,
interprestasi data, diagnosa potensial, antisipasi penanganan
segera, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengumpulan data pada ibu terdiri dari data subyektif dan
data obyektif yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, pada tahap pengumpulan data dari
wawancara pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada kasus Ny.M sudah sesuai dengan teori dan
mengarah ke penyakitt kista ovari menurut teori .
2.Interpretasi Data
Interpretasi ini didapatkan dari hasil pemeriksaan pada data subyektif Ny.M mengeluh nyeri
perut bagian bawah dan sakit pada pinggang sejak 2 minggu yang lalu dan dari data obyektif
didapatkan hasil USG terlihat massa 7 cm pada ovarium sebelah kiri atas vesika urineria
tampak massa kistik tak berhubungan dengan uterus.Menurut (Marmi, 2013) menjelaskan
bahwa tidak semua kista ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar gejala
yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormone atau komplikasi kista
tersebut. Kista Ovarium ditegakan berdasarkan data subyektif dan obyektif sesuai dengan
data dasar.
3. Diagnosa Potensial
Kista ovarium itu sendiri memiliki risiko yaitu mengalami degenerasi keganasan menjadi
kanker, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir sehingga menimbulkan nyeri akut,
perdarahan atau infeksi bahkan sampai kematian. Diagnosa potensial yang ditegakan pada
kasus Ny.M di dapatkan Neoplasma Ovaria Kistik, namun diagnosa potensial tersebut tidak
muncul.
4. Antisipasi Tindakan segera
Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatisipasi diagnosa atau
masalah potensial pada langkah sebelumnya, bidan juga harus merumuskan tindakan
emergency atau segera untuk segera ditangani. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera
yang mampu dilakukan secara kolaborasi atau yang bersifat rujukan, dalam kasus ini tidak
ditemukan diagnosa potensial maka tindakan antisipasi tidak diperluikan.
5. Intervensi
Perencanaan dalam pelayanan kebidanan adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Pada Ny. M dengan gangguan reproduksi
berupa kista ovarium, maka rencana tindakan yang telah disususun oleh
tenaga kesehatan intervensi yang diambil pada kasus ini seperti : beritahu ibu
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, anjurkan ibu tentang cara
mengatasi rasa nyeri pada perutnya, berikan suport mental dan pemenuhan
nutrisi, lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dan Sp.An, pasang infus RL,
pasang kateter menetap dengan dower kateter, jelaskan tujuan kepada
keluarga bahwa akan dilakukan operasi, anjurkan pasien untuk istirahat dan
anjurkan pasien untuk makan. Penanganan yang dilakukan terhadap Ny.M
sudah sesuai dengan teori tentang penanganan kista ovarium.
6. Implementasi
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan, rencana asuhan menyeluruh
dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaan dapat
dilakukan kolaborasi dengan dr.SpOG. Penulis memberikan asuhan
berdasarkan atas keluhan dan kebutuhan pasien antara lain peranan bidan
sebagai tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini terjadinya kista ovarium
dimana bidan harus mampu mengidentifikai serta mengelola faktor-faktor
resiko yang berhubungan dengan kista ovarium.
7. Evalusi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melihat keefektifan
dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien. Setelah
dilakukan intervensi dan implementasi,evaluasi
dilakukan setelah rencana tindakan di lakukan
atau di berikan, Tindakan sudah dilakukan sesuai
prosedur, Ny.M dirawat di RSPB Purwodadi
selama 6 hari dan pulang dengan kondisi baik
Kesimpulan dan Saran
1.Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan
terhadap gangguan sistem reproduksi pada Ny. M dengan Kistoma
Ovari dengan penerapan manajemen asuhan kebidanan sesuai
dengan wewenang bidan. Diharapkan klien lebih memperhatikan
kondisi fisik dan psikisnya agar tidak terjadi komplikasi dan proses
penyembuhan berjalan lancar.
2. Saran
Disarankan petugas kesehatan dapat lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan. Perlu peningkatan pembelajaran
di laboratorium sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus yang terjadi di lahan praktek karena praktek
laboratorium sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan
guna menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesio
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai