Arah Kebijakan Pengelolaan TN
Arah Kebijakan Pengelolaan TN
Source: World Conservation Strategy, Living Resource Conservation for Sustainable Development (1980)
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
butuh nakhoda dengan sudut pandang yang lebih luas karena
menyangkut hal-hal yang semakin kompleks & unpredictable
40% 60%
HAL-HAL SOSEKBUD
kehutanan, ekologi,
TEKNIS pertanian, perkebunan,
evolusi, statistik, peternakan, tambang, tambak,
biogeografi ekonomi, anthropologi, sosiologi
Social
INTERNAL Capital EKSTERNAL
perencanaan partisipatif, priority
bina & koordinasi daerah
setting, pengelolaan satwa liar,
penyangga, kerjasama/
pengamanan, monev, adaptive
kolaborasi, pendampingan, dll
collaborative management SDM Berkualitas
dengan scientific temper
Kawasan Konservasi
adalah kawasan hutan konservasi dan kawasan konservasi
perairan yang meliputi kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam serta taman buru.
SDM
6.248 Orang (41%)
Zoning/Blok
2,4 juta Hektar (9%) Tradisional
1,3 juta Hektar (5%) Khusus
1 juta Hektar (4%) Rehabilitasi
tion d
Conservation for Better Future
Eco
al
Rec etic a
(Wahjudi Wardojo, 2015)
logi
Va l u
e
rea
Valu
th
c al
e
Aes
BIOLOGICAL
And CULTURAL
DIVERSITY
E c o ue
Val tic
ue
e
Val
no m
Gen
ic
Indonesia akan maju C
And ultura
karena kekayaan hayatinya… Spi l o c ia l
S
Asalkan kita tahu apa yang kita punya, Val ritual Valu
e
ue
dan mengerti bagaimana mengembangkannya…
(Wiratno, 2021)
Prinsip dan Etika Konservasi Keanekaragaman Hayati
Sosial
Nilai Intrinsik Keanekaragaman
Hayati harus Dijaga
Memperlambat Kepunahan
Spesies dan Populasi
Kesejahteraan,
Mutu Kehidupan
Manusia, dan
Keanekaragaman Spesies
dan Komunitas Biologis
Keserasian
keadilan lintas harus Dipelihara dan
generasi Keseimbangan
Regulation Based
resep anti hoax
Scientific Based
Evidence Based
Experience Based
1 Kepeloporan
Prinsip
2 Keberpihakan
5K 5
4
3 Kepedulian
Konsistensi
Kepemimpinan
1. Masyarakat Sebagai Subyek
6. Kepemimpinan Multilevel
Pengarusutamaan Konservasi
Collective
Pendekatan Awareness
Pendekatan
Struktural Kultural
Mixed Collective
Approach Action
Pendekatan Pendekatan
Hukum Edukasi
Social
Capital
Multi
stakeholder
Konservasi
konservasi sebagai Lintas Batas
agenda bersama
yang telah disepakati
Pemerintah
Media Masyarakat
Multi
Level
Leadership
Pelaku
Akademisi
Usaha
Mutual
Trust
3MPrinciples
Mutual
Respect
Mutual
Benefit
Pemanfaatan Jasa
Lingkungan 5 4 Pengelolaan Species &
Pemulihan ekosistem
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Data Kehati:
2020 = 74 Individu
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Good News and Challenge
Peningkatan Populasi
Elang Jawa
515 pasang
Elang Jawa
10.887 km2
suitable habitat
69 habitat
patches di Jawa
(belum termasuk Bali)
Sumber: Syartinilia dkk, in prep
Kemitraan Konservasi
Win-Win Solution
60,000.00
62,062.96
20,000.00
69 Kawasan Konservasi
10,198.84
261 Desa
6,145.83
-
2018 2019 2020 2021
PE PM
Kemitraan Konservasi Total Kemkon (Ha)
HHBK,
Budi-
Berdasarkan Jenis Akses
daya, Capaian Kumulatif Kemitraan Konservasi
Perbu- PE 200,000.00
ruan, 4% 176,838.41
Peman- 180,000.00 166,639.57
Perairan 160,000.00
faatan
2% 140,000.00
SD
120,000.00 104,576.61
Perairan 100,000.00
69% 80,000.00
HHBK,
60,000.00
Budi-
HHBK 40,000.00
daya 23% 20,000.00 6,145.83
1% -
2018 2019 2020 2021
PE PM
Total Kemkon (Ha)
Area Kemitraan Konservasi
Sebaran Kemitraan Konservasi Berdasarkan Region
Sumatera
19% Jabalnusra
29%
Sulawesi Kalimantan
32% 11%
Maluku Papua
9%
Pembinaan Usaha Ekonomi Masyarakat
di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi
Pembibitan 64
Lain-lain 150
Perikanan; 16%
Jasa Wisata;
Kerajinan dan souvenir 41 Peternakan; 10% 22%
Pertanian dan
Jasa Wisata 294 Perkebunan;
21%
Perikanan 213
Peternakan 130
HHBK lain; 9%
HHBK lain 125 Kerajinan dan
Lain-lain; 11% souvenir; 3%
Madu; 4%
Madu 60
Pembibitan; 5%
0 50 100 150 200 250 300 350
KELOMPOK SEMANGAT BARUGAE
TN Bantimurung Bulusaraung
Source: FPPT.com
TARGET DAN REALISASI PEMULIHAN EKOSISTEM
KAWASAN KONSERVASI 2015 - 2021 45,000
(SATUAN DALAM HEKTAR) Target PE RPJM 2015-2019
39,471.36
seluas 100.000 ha
Target PE Realisasi PE Realisasi PE 2015-2019
seluas 84.067,07 ha
33,308.22
(84,07%)
30,000
28,830.94
Target PE RPJM 2020-2024
seluas 200.000 ha
20,000 20,000 20,000 20,000 Realisasi PE 2020-saat
ini seluas 50.251,58 ha
(25,13%)
12,117.83
10,000 10.780,22
6,910.15
2,899.94
20
20 Hotspot 2021
(Jan-Nov)
15 14 55 titik
Jumlah
Turun
9
10
11,3%
6
5
Hotspot 2020
(Jan-Nov)
1 1 1 1 1 1
62 titik
0
JANUARI FEBRUARI APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
(3R)
Pengelolaan Penanganan Eradikasi IAS Pengembang- Rescue,
Restocking
Habitat Konflik dan Zoonosis biakan spesies Rehabilitasi,
Release
Inventarisasi keragamaan Monitoring, edukasi Monitoring IAS dan Captive breeding, 10% hasil penangkaran
jenis dan sensus populasi, terhadap perburuan, zoonosis, penanganan pembesaran, pemanfaatan dikembalikan ke habitatnya
monitoring, pembinaan pembersihan jerat liar, kematian satwa akibat hasil, dll di alam
habitat, pembinaan early warning sistem, zoonosis, eradikasi IAS, dll
populasi, pengamanan penghalauan satwa,
kawasan, pemberantasan mitigasi dan adaptasi, dll
perburuan liar, dll
PENANGANAN KONFLIK
SATWA LIAR - MANUSIA
300,000
250,000 241,542
200,000
150,000
60%
35%
(© Iskandar)
Wisata Budaya
• Adat istiadat
• Tinggalan budaya
• kearifan lokal
(© Iskandar)
Sumber : Masterplan PPA 2017-2070
264 28 62 7
IPA IUPA IPEA - Tujuan Non
IUPEA - Tujuan
- Tujuan Komersial/
Komersial Usaha
- Tujuan non Komersial
komersial - Total - Total rencana
- 6 PDAM
untuk masy kapasitas kapasitas 37,579
dan 21
sekitar KK AMDK 1,159 KW KW
- Mensuplai - Total - Estimasi
96.939 KK - Estimasi jumlah
layanan melayani KK yang akan
53.082 1990 KK terlayani 20, 245
Sambungan
Rumah KK
- Minidhro a.n.
PT Brantas
Cakrawala
Energi di TN
Kerinci Seblat
telah beroperasi
Potensi Bioprospecting
PRODUK
BIOPROSPECTI
NG
TN GUNUNG
MERAPI
(TANAMAN
OBAT)
Hasil riset
Dr. Ari Nurwijayanto
ekstrak kapsul antioksidan minyak antioksidan biba jelly antioksidan
Tema-tema sentral 25 tahun ke depan
Bioprospecting
Utilization of Microbe from Mount Ciremai
NP
a contribution of national park to give a solution for
agriculture in mountain area and climate change
Anti Cancer Research
Balai Besar KSDA NTT & Marine
Biology Scientist - University of
Diponegoro (2009 – 2014)
Management Effectiveness Tracking Tool
(METT)
Evaluasi Efektivitas Pengelolaan KK
Hasil Penilaian Efektivitas Tahun 2021
Dinamika Hasil Penilaian
Efektivitas Pengelolaan KK
Nilai Rata-rata
Efektivitas
Pengelolaan
Bromo dan Lautan Pasir Tengger | TN Bromo Tengger Semeru
© Iskandar
Terima Kasih
082111738988 inung_w2000@yahoo.com konservasiwiratno.blogspot.com iw-center.com @inungwiratno