Anda di halaman 1dari 65

Arah Kebijakan

Pengelolaan Taman Nasional


di Indonesia
Wiratno
Tenaga Ahli Menteri LHK

Papilio gigon | TN Bantimurung Bulusaraung


© Iskandar

082111738988 inung_w2000@yahoo.com konservasiwiratno.blogspot.com iw-center.com @inungwiratno


Keanekaragaman Hayati
Variabilitas organisme dari seluruh
tingkatan, termasuk diantaranya ekosistem
terrestrial, ekosistem laut dan perairan
lainnya, serta kompleks ekologis dimana
hidupan menjadi bagiannya, termasuk
ragam spesies, ragam antar spesies, dan
ragam ekosistem.
(UNCBD, 1992)

The Symbol of Biological Diversity


(World Conservation Strategy, 1980)

Biosphere Ecosystem Species Genetic


Level Level Level
Objectives of Biodiversity Conservation

Maintenance of essential Preservation of Sustainable utilization of


ecological processes and genetic diversity species and ecosystems
life-support systems

Source: World Conservation Strategy, Living Resource Conservation for Sustainable Development (1980)
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
butuh nakhoda dengan sudut pandang yang lebih luas karena
menyangkut hal-hal yang semakin kompleks & unpredictable

40% 60%
HAL-HAL SOSEKBUD
kehutanan, ekologi,
TEKNIS pertanian, perkebunan,
evolusi, statistik, peternakan, tambang, tambak,
biogeografi ekonomi, anthropologi, sosiologi

Social
INTERNAL Capital EKSTERNAL
perencanaan partisipatif, priority
bina & koordinasi daerah
setting, pengelolaan satwa liar,
penyangga, kerjasama/
pengamanan, monev, adaptive
kolaborasi, pendampingan, dll
collaborative management SDM Berkualitas
dengan scientific temper
Kawasan Konservasi
adalah kawasan hutan konservasi dan kawasan konservasi
perairan yang meliputi kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam serta taman buru.

KSA KPA TB Kawasan Hutan dan Pembagian


menurut Fungsinya
Hutan Hutan Hutan
Taman Lindung Produksi Konservasi
Cagar Alam
Nasional
Hutan
Produksi KSA
Tetap
Taman
Suaka
Wisata
Margasatwa Hutan
Alam Keterangan:
Produksi KPA
Terbatas
KSA: Kawasan Suaka Alam
KPA: Kawasan Pelestarian Alam
Taman TB: Taman Buru
Hutan
Produksi TB
Hutan Raya Konversi
560 Unit
Kawasan Konservasi Indonesia
27,14
Juta Ha
UU Nomor 5 Tahun 1990:
Apa itu Taman Nasional?
Taman Nasional :
KPA yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi, yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik
di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi (1) perlindungan sistem
penyangga kehidupan, (2) pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta (3) pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
54 Unit
Taman Nasional di Indonesia
16,23
Juta Ha
Tantangan Pengelolaan
Daerah Penyangga
Unit Pengelola 16 Juta Jiwa Penduduk
74 UPT 6.747 Desa
(8 BBKSDA, 8 BBTN, 1.614 Kec (23%)
18 BKSDA, 40 BTN) 355 Kab/Kota (68%
34 Provinsi (100%)

SDM
6.248 Orang (41%)

Zoning/Blok
2,4 juta Hektar (9%) Tradisional
1,3 juta Hektar (5%) Khusus
1 juta Hektar (4%) Rehabilitasi

Area Terbuka Key Feature


dikelola Msy 28-50 Tipe Ekosistem
1,8 juta Hektar (7%) Ribuan Species Penting, Endemik, Kharismatik
70 Juta Ha HCVA
Regulasi Konservasi Keanekaragaman
UU No. 5 Tahun 1990 Hayati
Tentang KSDAHE Konvensi Internasional bidang Konservasi
Keanekaragaman Hayati:
1. United Nation Convention on
Biological Diversity (UNCBD),
UU No. 41 Tahun 1999 termasuk WHS dan Biosphere Reserve
2. Convention on International Trade of
tentang Kehutanan Endangered Species of Flora and
Fauna (CITES)
3. Convention on Wetlands of
International Importance Especially as
UU No. 32 Tahun 2009 Waterfowl Habitat (Ramsar
Convention)
Tentang Lingkungan Hidup 4. Rio Declaration on Environment and
Development (SDGs)
5. Konvensi Perubahan Iklim
6. Nagoya Protocol
Konvensi-konvensi 7. Cartagena Protocol
8. Asean Agreement on Transboundary
Internasional Haze Pollution
ARAHAN PENGELOLAAN
Kawasan Konservasi di Indonesia
Puncak Pusung London | TN Gunung Merapi
© Iskandar (2018)
o n al Intr
The Future of Indonesia uc
i
at tific
Ed Scien
insi
Val c
Depends on Biodiversity and Ecotourism and Value ue

tion d
Conservation for Better Future

Eco
al
Rec etic a
(Wahjudi Wardojo, 2015)

logi
Va l u
e
rea
Valu
th

c al
e
Aes
BIOLOGICAL
And CULTURAL
DIVERSITY

E c o ue

Val tic
ue
e
Val
no m

Gen
ic
Indonesia akan maju C
And ultura
karena kekayaan hayatinya… Spi l o c ia l
S
Asalkan kita tahu apa yang kita punya, Val ritual Valu
e
ue
dan mengerti bagaimana mengembangkannya…
(Wiratno, 2021)
Prinsip dan Etika Konservasi Keanekaragaman Hayati
Sosial
Nilai Intrinsik Keanekaragaman
Hayati harus Dijaga

Memperlambat Kepunahan
Spesies dan Populasi

Kesejahteraan,
Mutu Kehidupan
Manusia, dan
Keanekaragaman Spesies
dan Komunitas Biologis
Keserasian
keadilan lintas harus Dipelihara dan
generasi Keseimbangan

Kompleksitas Ekologis harus


dipelajari dan Dipelihara

Evolusi harus Berlanjut


ekologi ekonomi
5 Basis Kelola Kawasan Konservasi

Regulation Based
resep anti hoax

Scientific Based

Evidence Based

Experience Based

Precautionary Principle Based


14
Spirit Kelola Kawasan Konservasi

1 Kepeloporan
Prinsip
2 Keberpihakan

5K 5
4
3 Kepedulian
Konsistensi
Kepemimpinan
1. Masyarakat Sebagai Subyek

10. Organisasi Pembelajar 2. Penghormatan pada HAM

9. Penghargaan dan 3. Kerjasama Lintas Eselon I


Pendampingan
10 Cara (baru)
Kelola Kawasan
8. Pengelolaan
Konservasi 4. Kerjasama Lintas
Kementerian
Berbasis Resort

5. Penghormatan Nilai Budaya


7. Pengambilan Keputusan
dan Adat
Berbasis Sains

6. Kepemimpinan Multilevel
Pengarusutamaan Konservasi

Collective
Pendekatan Awareness
Pendekatan
Struktural Kultural

Mixed Collective
Approach Action

Pendekatan Pendekatan
Hukum Edukasi
Social
Capital
Multi
stakeholder

Konservasi Mentorship Multi, Intra, Inter

Lintas Batas at field level disipliner

Konservasi
konservasi sebagai Lintas Batas
agenda bersama
yang telah disepakati

saling menguatkan Continuous


improvement based on Multilevel
bukan saling melemahkan science
+ local wisdom
leadership
Kolaborasi Pentahelix

Pemerintah

Media Masyarakat

Multi
Level
Leadership

Pelaku
Akademisi
Usaha
Mutual
Trust

3MPrinciples
Mutual
Respect

Mutual
Benefit

Sumber: Inspirasi dari Gunung Gede Pangrango (Wahjudi Wardojo, 2020)


“ Kegiatan Utama Penyelenggaraan
Pengelolaan Taman Nasional
Perencanaan,
Penetapan
Kawasan TN 1 2 Penataan (Zonasi) &
Evaluasi Fungsi

Kerjasama dan Bina


Daerah Penyangga 6 3 Perlindungan dan
Pengendalian Karhut

Pemanfaatan Jasa
Lingkungan 5 4 Pengelolaan Species &
Pemulihan ekosistem

Rusa Timor di TN Baluran (© Iskandar)


Inventarisasi Keragaman Hayati
Patroli dan Inventarisasi Keragaman Species
di TN Komodo (bulan November 2021)
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Patroli dan Inventarisasi Keragaman Species
di TN Komodo (bulan November 2021)
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Patroli dan Inventarisasi Keragaman Species
di TN Komodo (bulan November 2021)
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Hasil Pemantauan Populasi Komodo dengan
Camera Trap (Closed Capture-Recapture Models)
Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

POTENSI + MASALAH = URGENSI KELOLA PRIORITY SETTING

analisis data dan


ekstraksi informasi
Hasil-hasil sintesis dan analisis
dibutuhkan untuk keperluan
pengelolaan.

Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Data Kehati:

Hasil Inver Kehati


Tahun 2020-2021

Tersedia Data = 21,50% (12.783 grid/59.270 grid)


Data s.d. November 2021

Heat Map (Kernel Density)


Data Perjumpaan TSL

Belum Ada Data Banyak Data


Contoh: Hasil Pelaksanaan Inventarisasi
Determining conservation priorities
through multi-guild species occupancy modelling
Iding Achmad Haidir, dkk
Populasi Badak Jawa full protection

© David Herman Jaya

2020 = 74 Individu

Untuk alasan keamanan, data Sebaran Spesies mohon untuk tidak dibagikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Good News and Challenge
Peningkatan Populasi
Elang Jawa

515 pasang
Elang Jawa

10.887 km2
suitable habitat

69 habitat
patches di Jawa
(belum termasuk Bali)
Sumber: Syartinilia dkk, in prep
Kemitraan Konservasi
Win-Win Solution

(Perdirjen KSDAE Nomor 6 Tahun 2018)

• Komunikasi dan kerjasama meningkat


• Masyarakat mendapatkan akses legal
pemanfaatan HHBK & jasa lingkungan
• Ragam ekonomi lokal meningkat
• Tekanan terhadap kawasan berkurang
• Collective Awareness to Collective Action
Kemitraan Konservasi: Socio-Economic Buffer
Budidaya Kepiting Kemkon PE di Pesugulan, Budidaya Lebah Madu
TN Kepulauan Seribu TN G. Rinjani Balai KSDA Sultra

Budidaya Jamur Pemanfaatan Alang-Alang Pemanfaatan Rumput Laut


TN Meru Betiri TN Matalawa TN Karimun Jawa
Capaian Kemitraan Konservasi Capaian Tahunan Kemitraan Konservasi
Periode 2018 – November 2021 120,000.00
98,430.78
100,000.00

176 Ribu Ha 12.621 Jiwa Penduduk 80,000.00

60,000.00
62,062.96

347 PKS 55 UPT TN & KSDA 40,000.00

20,000.00

69 Kawasan Konservasi
10,198.84

261 Desa
6,145.83
-
2018 2019 2020 2021

PE PM
Kemitraan Konservasi Total Kemkon (Ha)
HHBK,
Budi-
Berdasarkan Jenis Akses
daya, Capaian Kumulatif Kemitraan Konservasi
Perbu- PE 200,000.00
ruan, 4% 176,838.41
Peman- 180,000.00 166,639.57
Perairan 160,000.00
faatan
2% 140,000.00
SD
120,000.00 104,576.61
Perairan 100,000.00
69% 80,000.00
HHBK,
60,000.00
Budi-
HHBK 40,000.00
daya 23% 20,000.00 6,145.83
1% -
2018 2019 2020 2021

PE PM
Total Kemkon (Ha)
Area Kemitraan Konservasi
Sebaran Kemitraan Konservasi Berdasarkan Region
Sumatera
19% Jabalnusra
29%

Sulawesi Kalimantan
32% 11%
Maluku Papua
9%
Pembinaan Usaha Ekonomi Masyarakat
di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi

1.359 644 965 26.157


Jenis Usaha Desa Kelompok Orang Terlibat
Jenis Usaha Ekonomi Masyarakat Persentase Usaha Ekonomi Masyarakat
di Daerah Penyangga di Daerah Penyangga

Pembibitan 64

Lain-lain 150
Perikanan; 16%
Jasa Wisata;
Kerajinan dan souvenir 41 Peternakan; 10% 22%
Pertanian dan
Jasa Wisata 294 Perkebunan;
21%

Perikanan 213

Peternakan 130

Pertanian dan Perkebunan 282

HHBK lain; 9%
HHBK lain 125 Kerajinan dan
Lain-lain; 11% souvenir; 3%
Madu; 4%
Madu 60
Pembibitan; 5%
0 50 100 150 200 250 300 350
KELOMPOK SEMANGAT BARUGAE
TN Bantimurung Bulusaraung

Penghasilan kelompok s.d. tahun


2021 sebesar Rp 262.500.000,-

Penghasilan rata-rata anggota KTH


per bulan tahun 2021 sebesar Rp.
5.000.000 dari data dasar Rp
1.100.000,- pada awal pembentukan
kelompok di tahun 2019

Jumlah Dana Konservasi s.d. tahun


2021 terkumpul Rp 116.000.000,-
DESA GEKBRONG - TNGGP
• Sinergitas pengelola kawasan dengan universitas dalam
program pemberdayaan masyarakat
• Kegiatan:
 Usaha pertanian organik dengan pasar tetap
 Pengembangan eduekowisata dan riset
TANGKAHAN – TNGL
Pemulihan Ekosistem
2020-2024

Source: FPPT.com
TARGET DAN REALISASI PEMULIHAN EKOSISTEM
KAWASAN KONSERVASI 2015 - 2021 45,000
(SATUAN DALAM HEKTAR) Target PE RPJM 2015-2019
39,471.36
seluas 100.000 ha
Target PE Realisasi PE Realisasi PE 2015-2019
seluas 84.067,07 ha
33,308.22
(84,07%)
30,000
28,830.94
Target PE RPJM 2020-2024
seluas 200.000 ha
20,000 20,000 20,000 20,000 Realisasi PE 2020-saat
ini seluas 50.251,58 ha
(25,13%)
12,117.83
10,000 10.780,22

6,910.15

2,899.94

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


TN Way Kambas
Restorasi Habitat Pakan Badak
Mitra yang mendukung program: Aliansi Lestari Rimba Terpadu (AleRT), Yayasan Badak Indonesia (YABI),
Yayasan Auriga Nusantara, Makin Group, SIES (Save Indonesian Endangered Species) Australia dan USFWS
(United States Fish and Wildlife Service), Universitas Lampung, TFCA Sumatera
Transplantasi Terumbu Karang TN Taka Bonerate

Pemeliharaan dan monitoring hasil


Transplantasi karang masyarakat Pengaturan rangka transplantasi karang

Hasil transplantasi karang bersama masyarakat


Hotspot di Kawasan Konservasi Tahun 2021
(Januari-November 2021)
55 titik hotspot di 20 Kawasan Konservasi di 14 provinsi
25
(Sumber: Satelit TERRA/AQUA)

20
20 Hotspot 2021
(Jan-Nov)
15 14 55 titik
Jumlah

Turun
9
10
11,3%
6
5
Hotspot 2020
(Jan-Nov)
1 1 1 1 1 1
62 titik
0
JANUARI FEBRUARI APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

Sumber: LAPAN Catatan:


Jumlah Hotspot lebih sedikit dibandingkan dengan Kejadian Kebakaran
1. Satelit tidak melintasi areal kebakaran
Intensitas curah hujan 2. Kebakaran sudah dipadamkan
meningkat (Sumber : BMKG 2021). 3. Suhu di bawah 500K = 227C untuk luas 92x92 m atau suhu di bawah 800K = 527C untuk luas 22x22 m
Konservasi Spesies

“Every living species represents


one unique pathway to success,
developed over millions of years.
What we lose with each passing
species can never be replaced ”.
Georgina Mace (Centre for the Living Planet)
Upaya Meredam Kepunahan

Pengelolaan TSL di habitatnya melalui penetapan


Insitu Eksitu
Pengelolaan TSL di luar habitatnya untuk
sebagian kawasan alami dan semi alami menjadi menyelamatkan sumber daya genetik dan populasi
kawasan konservasi dan ABKT jenis TSL

(3R)
Pengelolaan Penanganan Eradikasi IAS Pengembang- Rescue,
Restocking
Habitat Konflik dan Zoonosis biakan spesies Rehabilitasi,
Release

Inventarisasi keragamaan Monitoring, edukasi Monitoring IAS dan Captive breeding, 10% hasil penangkaran
jenis dan sensus populasi, terhadap perburuan, zoonosis, penanganan pembesaran, pemanfaatan dikembalikan ke habitatnya
monitoring, pembinaan pembersihan jerat liar, kematian satwa akibat hasil, dll di alam
habitat, pembinaan early warning sistem, zoonosis, eradikasi IAS, dll
populasi, pengamanan penghalauan satwa,
kawasan, pemberantasan mitigasi dan adaptasi, dll
perburuan liar, dll
PENANGANAN KONFLIK
SATWA LIAR - MANUSIA

RESCUE REHABILITASI HABITUASI RELEASE


Pelepasliaran Satwa Data s.d. November 2021

300,000

250,000 241,542

200,000

150,000

Suro Putroe Kapho Sipogu 106,303


13 Maret 2021 17 November 2021 19 Juli 2021 100,000

50,000 40,665 37,584


Sri Nabila 27,792
3 November 2020 6,522
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021

No  Taksa 2019 2020 2021


1 Aves 27.491 55.745 17.532
2 Reptil 77.922 184.273 9.468
3 Mamalia & Primata 492 639 246
4 Pisces 315 885 244
5 Lain-lain 84 0 302
Total 106.304 241.542 27.792
Kelahiran Satwa Liar
Rekapitulasi Kelahiran Satwa Liar 2021
No Nama Ilmiah Nama Lokal Jumlah
1 Anhinga melanogaster Pecuk-ular asia 200
2 Chelonia mydas Penyu hijau 674
3 Eretmochelys imbricata Penyu sisik 578
4 Ictinaetus malayensis Elang hitam 1
5 Lepidochelys olivacea Penyu lekang 1.077
Kelahiran Badak Jawa
6 Leucopsar rothschildi Jalak bali 28
Di TN Ujung Kulon
Maret 2021 7 Mycteria cinerea Bangau bluwok 77
8 Nisaetus bartelsi Elang jawa 3
9 Nisaetus floris Elang flores 1
11 Rhinoceros sondaicus Badak jawa 4
12 Sus scrofa Babi hutan 7
13 Bos javanicus Banteng 1
Kelahiran 1 individu Orangutan 14 Hylobates moloch Owa jawa 1
Kalimantan di SM Lamandau 15 Macrocephalon maleo Maleo 134
Desember 2021
Orangutan
16 Pongo pygmaeus
kalimantan 3
17 Trachypitecus auratus Lutung budeng 1
Kelahiran 1 ekor Elang Jawa
Di TN Gn Halimun Salak Total   2.790
April 2021
Repatriasi Satwa Liar
No Tahun Satwa Jumlah Negara TL Penanganan
1 2006 Orangutan 51 Vietnam, Direhabilitasi,
Australia, Dilepasliarkan
Thailand

2 2007 Orangutan, 5 Malaysia, USA Badak sumatera di SRS TN


Badak Sumatera Way Kambas
3 2013 Orangutan 3 Malaysia Direhabilitasi

4 2015 Orangutan, 17 Kuwait, USA, Orangutan: Direhabilitasi,


Repatriasi Badak Sumatera Badak Sumatera Thailand Dilepasliarkan, Badak: di
“Harapan” dari Cincinnati Zoo, AS SRS TN Way Kambas
1 November 2015
5 2017 Orangutan 1 Kuwait Direhabilitasi
Repatriasi 2 Orangutan dari Thailand
20 Desember 2019
6 2018 Owa Jawa 6 Inggris Dilepasliarkan

7 2019 Orangutan 2 Thailand Direhabilitasi

8 2020 Burung, Soa 102 Filipina, Burung, Soa Layar, Kadal:


Layar, Kasuari, Thailand, Dilepasliarkan
Walabi, Kadal Malaysia Orangutan: Direhabilitasi
Lidah Biru,
Orangutan
Repatriasi 91 individu Satwa Repatriasi 13 Kura-kura Rote
Endemik Indonesia dari Filipina dari Singapura
30 Juli 2020 9 2021 Kura-kura Rote 13 Singapura Dilakukan habituasi untuk
22 September 2021 selanjutnya dilepasliarkan
Ecotourism:
More Profit – Save Natural Capital

Pulau Padar TN Komodo (© Iskandar)


Pariwisata Indonesia
Wisata Buatan (© Iskandar) (© Iskandar)
• Artificial object
• MICE Wisata Alam
5% • Experience tourism based
• Trend Back to Nature
• Diversifikasi produk
• Pelibatan masyarakat lokal (© Iskandar)

60%

35%
(© Iskandar)

Wisata Budaya
• Adat istiadat
• Tinggalan budaya
• kearifan lokal

(© Iskandar)
Sumber : Masterplan PPA 2017-2070

Potensi Wisata Kawasan Konservasi

102 titik 820 titik 274 titik

Pendakian Gunung Air Terjun Selusur Gua

1.200 titik 160 titik 51 titik

Panorama Alam Danau/Waduk Wisata Bahari


MENUJU
QUALITY TOURISM Perubahan

di Kawasan Konservasi manajemen/


SOP destinasi
wisata
Perubahan
perilaku Perubahan
wisatawan metode promosi
pemasaran
Perubahan
desain sarpras
& infrastruktur

Summit Camp TN G Merapi (© Iskandar)


Aplikasi
WISATA
ALAM
INDONESIA
Relaunching
24 November 2021
Telah digunakan oleh
5K+ pengguna Android dan IOS.
Akun Instagram
@ayoketamannasional_official
Media untuk
Edukasi konservasi alam, informasi
seputar Kawasan konservasi, informasi
wisata alam, dan kegiatan yang
berkaitan dengan konservasi alam.
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air dan Energi Air

264 28 62 7
IPA IUPA IPEA - Tujuan Non
IUPEA - Tujuan
- Tujuan Komersial/
Komersial Usaha
- Tujuan non Komersial
komersial - Total - Total rencana
- 6 PDAM
untuk masy kapasitas kapasitas 37,579
dan 21
sekitar KK AMDK 1,159 KW KW
- Mensuplai - Total - Estimasi
96.939 KK - Estimasi jumlah
layanan melayani KK yang akan
53.082 1990 KK terlayani 20, 245
Sambungan
Rumah KK
- Minidhro a.n.
PT Brantas
Cakrawala
Energi di TN
Kerinci Seblat
telah beroperasi
Potensi Bioprospecting
PRODUK
BIOPROSPECTI
NG

TN GUNUNG
MERAPI
(TANAMAN
OBAT)

Hasil riset
Dr. Ari Nurwijayanto
ekstrak kapsul antioksidan minyak antioksidan biba jelly antioksidan
Tema-tema sentral 25 tahun ke depan
Bioprospecting
Utilization of Microbe from Mount Ciremai
NP
a contribution of national park to give a solution for
agriculture in mountain area and climate change
Anti Cancer Research
Balai Besar KSDA NTT & Marine
Biology Scientist - University of
Diponegoro (2009 – 2014)
Management Effectiveness Tracking Tool
(METT)
Evaluasi Efektivitas Pengelolaan KK
Hasil Penilaian Efektivitas Tahun 2021
Dinamika Hasil Penilaian
Efektivitas Pengelolaan KK

Nilai Rata-rata
Efektivitas
Pengelolaan
Bromo dan Lautan Pasir Tengger | TN Bromo Tengger Semeru
© Iskandar

Terima Kasih
082111738988 inung_w2000@yahoo.com konservasiwiratno.blogspot.com iw-center.com @inungwiratno

Anda mungkin juga menyukai