Anda di halaman 1dari 11

Istilah-istilah dalam

Pengukuran dan pengontrolan

istilah penting yang harus diperhatikan dalam instrumentasi pengukuran


dan pengontrolan :

1. Ketepatan (akurasi)
adalah harga atau nilai seberapa dekat angka terbaca
pada alat ukur dengan nilai sebenarnya besaran yang
diukur tersebut.

2. Ketelitian (presisi)
adalah harga atau nilai yang menyatakan berapa dekat
nilai bacaan alat ukur tersebut ketika dilakukan
pengukuran secara berulang – ulang.
3. Kepekaan (sensitivitas)
adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan
besaran yang diukur. Suatu alat yang peka akan memberikan
tanggapan atau respon yang besar jika besaran yang diukur
mengalami perubahan sedikit.

4. Daya Pisah (resolusi)


adalah perubahan terkecil dari besaran yang
diukrdimana alat ukur masih memberikan tanggapan.

5. Kesalahan
adalah simpangan terhadap nilai sebenarnya besaran yang
diukur.
Sistem kendali otomatis memainkan peranan yang
sangat penting bagi kemajuan teknologi.

Dengan sistem kendali, pekerjaan rutin yang biasa


dikerjakan oleh manusia dapat digantikan oleh
sistem kendali otomatis sehingga hasil yang
dikerjakan mempunyai kualitas dan kuantitas yang
lebih baik.

Sistem kendali, pada umumnya digambarkan


sebagai sistem apa saja yang dapat diidentifikasi
atau ditengarai terdiri dari minimal 2 (dua) bagian
utama, yaitu:
1.  Bagian (atau Sub-Sistem) Kendalian atau
yang dikendalikan (Plant), yang bisa
merupakan peralatan, perangkat, atau
proses yang menghasilkan luaran (output,
hasil, produk, isyarat luaran, output signal)
karena dikendalikan oleh bagian
pengendali.
Secara umum, sensor sebenarnya dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
•sensor fisika dan
•sensor kimia.

Sensor fisika lebih kepada kemampuannya untuk


mendeteksi kondisi besaran fisika seperti tekanan, gaya,
tinggi permukaan air laut, kecepatan angin, dan
sebagainya.

Sedangkan sensor kimia merupakan alat yang mampu


mendeteksi fenomena kimia seperti komposisi gas, kadar
keasaman, susunan zat suatu bahan makanan, dan
sebagainya.
Menurut IUPAC tahun 1991 :
“Sensor kimia adalah sebuah alat yang
mengubah informasi kimia, mulai dari
konsentrasi
“ komponen sampel tertentu
terhadap komposisi total analisis, menjadi sinyal
analitik yang berguna.”
Menurut Wolfbeis (1990) :
"Sensor kimia adalah sebuah perangkat kecil dengan
kemampuan rekognisi, sebuah elemen transduksi, dan
sebuah prosesor sinyal yang mampu terus-menerus dan
reversibel melaporkan konsentrasi kimia.”
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu
besaran berdasarkan hokum-hukum fisika.

Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :


- Sensor cahaya
- Sensor suara
- Sensor suhu
- Sensor gaya
- Sensor percepatan
- Sensor Tekanan
- Sensor Aliran
- Sensor Level
Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah
suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimi
menjadi besaran listrik.
Biasanya ini melibatkan beberapa reaksi kimia.

Termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :


- Sensor PH
- Sensor Gas
- Sensor oksigen
- Sensor Ledakan
- dll
Dalam system pengukuran dikenal beberapa
jenis sensor diantaranya yaitu :

1. Sensor thermal
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan
untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi
benda atau dimensi ruang tertentu.

Contoh : resistance temperature detector


(RTD), thermistor thermocouple, LM-35
2. Sensor mekanik
Sensor mekanis adalah sensor yang
mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi,
gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran,
level dsb.

Contoh: potensiometer, linear variabel


differential transformer (LVDT), strain gauge
plezoelectric
3. Sensor optic
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang
mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya
yang mengernai benda atau ruangan.

Contoh: photoconductive detectors,


photovoltaic detectors, photodiode detectors,
photoemisive detectors, light dependent
resistant (LDR)

Anda mungkin juga menyukai