Anda di halaman 1dari 29

Biology Konservasi

Biologi Konservasi

Biologi Populasi Hukum


Taksonomi Kebun binatang Kebijakan
Ekologi Aquarium Etika
Genetika Kebun raya Ekonomi

• Melibatkan Ekologi, Biogeografi, Genetika


• Juga Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Filosofi
• Mempelajari berbagai tingkatan Organisasi Biologi (gen s/d
1
landscape)
BIOLOGI KONSERVASI?

• “Ilmu berkaitan dg kelangkaan &


keberagaman.” M. Soule (1986)

• “Biologi konservasi ilmu baru,


multidisipliner ilmu yg berkembang
untuk menghadapi krisis dlm
biological diversity.”
R. Primack (2006)

• “Ilmu terapan untuk


mempertahankan the Earth’s
biological diversity”
M. Hunter (1996, 2002)

• “Biologi konservasi merupakan


ilmu tentang krisis” R. Primack
(2006)

2
Apakah Keanekaragaman Hayati Itu?
Makhluk Hidup

Prokariot

Eukariot
Bakteri

Cyanobakteri
Fungi Animalia
Protista
Plantae

Keanekaragaman Hayati
3
BIODIVERSITAS
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merupakan varasi
atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi
perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi
genetik yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk ekosistem
tempat hidup suatu makhluk hidup.hayati

4
Manfaat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati sebagai


Sumber Pangan di Indonesia

Keanekaragaman Hayati sebagai


Sumber Sandang dan Papan

Sumber daya Hayati sebagai


Sumber Obat dan Kosmetik

Indonesia merupakan negara dengan


keanekaragaman hayati nomor 2 di
dunia, setelah negara Brazil.
5
Tingkatan Keanekaragaman Hayati

Perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi.

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)

KEANEKARAGAMAN SPESIES
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)

6
Tingkatan Keanekaragaman Hayati

Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)

KEANEKARAGAMAN SPESIES
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)

7
Tingkatan Keanekaragaman Hayati

Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)

KEANEKARAGAMAN SPESIES
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)

8
JARING-JARING MAKANAN (food web)
dalam Keberlangsungannya Biodiversitas

Slide di bawah ini adalah diagram 2 rantai makanan yang


berbeda, yaitu rantai makanan yang komplek dengan
beragam alternatif makan memakan, sedangkan yang
satunya lebih sederhana.
Silahkan ditelaah manakah dari dua rantai makanan tsb
manakah yang lebih berkesinambungan keberadaan
biodiversitas dengan menjawab pertanyaan pada 2 slide
halaman 12 dan 13

9
10
BIODIVERSITY IS THE KEY TO MANAGING ENVIRONMENT

An ecosystem that retains a high biodiversity (that is, a wide variety of living
things) is much more likely to adapt to human-caused environment change
than is one that has little. Consider the two food webs shown in the
diagram. The arrows point from the organism that gets eaten to the one that
eats it. These food webs are highly simplified compared with food webs in
real ecosystems, but they still illustrate a key difference between more
diverse and less diverse ecosystems.

Food web B represents a situation with very low biodiversity, where at


some levels the food path involves only a single type of organism.
Food web A represents a more diverse ecosystem with, as a result, many
more alternative feeding pathways.

Generally, loss of biodiversity should be regarded seriously, not only


because the organisms that have become extinct represent a big loss for
both ethical and utilitarian (useful benefit) reasons, but also because the
organisms that remain have become more vulnerable (exposed) to
extinction in the future. 11
In the second pharagraph is stated that “Food web A
represents a more diverse ecosystem with, as a result, many
more alternative feeding pathways.”
Look at FOOD WEB A. Only two animals in this food web
have three direct (immediate) food sources.

Which two animals are they?


A. Native Cat and Parasitic Wasp
B. Native Cat and Butcher Bird
C. Parasitic Wasp and Leaf Hopper
D. Parasitic Wasp and Spider
E. Native Cat and Honeyeater

12
Food webs A and B are in different locations. Imagine if
Leaf Hoppers died out in both locations. Which one of
these is the best prediction and explanation for the effect
this would have on the food webs?

A. The effect would be greater in food web A because the


Parasitic Wasp has only one food source in web A.
B. The effect would be greater in food web A because the
Parasitic Wasp has several food sources in web A.
C. The effect would be greater in food web B because the
Parasitic Wasp has only one food source in web B.
D. The effect would be greater in food web B because the
Parasitic Wasp has several food sources in web B.

13
Krisis biodiversitas
Berkurangnya keragaman hayati secara cepat di permukaan bumi

14
15
Perbandingan
kelompok
biodiversity spesies
di Indonesia dan
Dunia

Jumlah dan
persentase
kepunahan serta
keterancaman
berbagai spesies
sejak 1600 S.M.

16
TINGKAT KELANGKAAN SPESIES
• Punah (Extinct ). Spesies yang tidak diragukan lagi
bahwa individu terakhir mati.
• Punah di Alam (Extinct in the wild). Spesies yang
populasinya hanya ditemukan di penangkaran atau
terdapat sebagai populasi alami yang hidup di luar
sebaran aslinya.
• Kritis (Critical endangered). Spesies yang menghadapi
resiko kepunahan sangat tinggi di alam dalam waktu
dekat.
• Genting (Endangered). Spesies yang tidak tergolong
kritis, namun menghadapi resiko kepunahan sangat
tinggi di alam. 17
TINGKAT KELANGKAAN SPESIES (lanjutan)

• Rentan (Vulnerable). Spesies yang tidak tergolong kritis


maupun genting, namun menghadapi resiko kepunahan
sangat tinggi di alam.
• Relatif rentan (Lower risk). Spesies yang setelah
dievaluasi tidak tergolong kritis, genting maupun rentan.
• Kurang data (Data deficient). Spesies yang tidak cukup
memiliki data untuk dilakukan perkiraan tingkat
kelangkaannya.
• Tidak dievaluasi (Not evaluated). Spesies yang tidak
atau belum dinilai berdasaran kriteria di atas.
18
Ancaman Perubahan
Iklim terhadap biodiversitas

19
20
21
Perkiraan dampak perubahan iklim
Perubahan suhu global (relatif terhadap pre-industrial)
0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C
Pangan Gagal panen di banyak daerah, terutama di
kawasan yang baru berproduksi
Kemungkinan naiknya panen Gagal panen di daerah
di daerah lintang tinggi biasa berproduksi

Air Berkurangnya
Kenaikan muka air
Glasier menghilang ketersediaan air di banyak
laut di kota utama
– ketersediaan air daerah, terutama di
(Indonesia)
terancam Mediterrania dan Afsel

Ekosistem
Kerusakan
menyeluruh pada
Kenaikan jumlah spesies yang punah
terumbu karang
Kejadian Naiknya intensitas badai, kebakaran hutan,
cuaca ekstrim kekeringan, banjir dan gelombang panas

Resiko dari
Naiknya resiko dari perubahan
perubahan
mendadak dari iklim global 22
mendadak & besar Sumber: Stern’s Slide
Hilangnya berbagai
jenis flora & fauna,
terutama di Indonesia,
karena tidak dapat
beradaptasi dengan
kenaikan suhu bumi.

23
Kontribusi Kita:
Penyebab Emisi Gas
Rumah Kaca ?

Penggunaan bahan bakar


fosil pada :
- Kegiatan industri
- Kendaraan bermotor
- Pembangkit listrik

24
Pendekatan konservasi :
• Pendekatan populasi
– Mengatur individual populasi, bukan
keseluruhan untuk spesies.
Contoh : Populasi gajah
– Program : Relokasi
• Pendekatan Spesies
– Mengatur utk Spesies.
Contoh : Panda
Bunga Raflesia
– Program : Penangkaran
• Pendekatan Ekosistem
– Mengatur untuk sistem yang saling
berhubungan (interkoneksi) guna
menjaga keragaman
25
Kepel

Amor Phophalus

26
27
Ex-situ conservation
Ex-situ conservation is conservation "off-site“

Involves removal of individuals from their natural


habitat into captivity, either to breed or to maintain
genetic stock

Strategi Konservasi
• Kebun Raya, Kebun Binatang, Aquarium

Grand Cayman
blue iguana

28
29

Anda mungkin juga menyukai