Pertemuan 3
Pertemuan 3
TANAH
(CIV -205)
OUTLINE
Rock Mechanic
GEOTEKNIK
Soil Mechanic
TANAH VS BATUAN
Asumsi :
total volume Vt, dengan volume
massa padat Vs dan volume rongga Vv
yang dapat terdiri dari volume terisi
air Vw dan volume terisi udara Va
HUBUNGAN VOLUME – BERAT
3 FASE
HUBUNGAN VOLUME – BERAT
volume total tanah dapat dinyatakan :
Dimana :
V Vs Vv V s V w Va Vs = volume butiran padat
Vv = volume pori (void)
Vw = volume air dalam pori
Va = volume udara dalam pori
Udara dianggap tidak memiliki berat maka berat total dari contoh tanah dapat
dinyatakan sebagai :
Dimana :
W W s W w Ws = berat butiran
padat Ww = berat air
Hubungan perbandingan volumetrik yang umum dipakai
dalam menentukan fase tanah ini adalah :
angka pori (e) : perbandingan antara volume pori dan volume butiran V
padat. Umumnya dinyatakan dalam desimal dibandingan persen. Besaran e
nilai angka pori dari 0 sampai tidak terhingga. v
Vs
porositas (n) : perbandingan antara volume pori dan volume tanah total, n
Vv
100%
umumnya dinyatakan dalam persen. Besaran nilai porositas antara 0 sampai Vt
100 %
kadar air (w) : perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari Ww
w 100%
volume tanah yang diselidiki Ws
Hubungan perbandingan volumetrik yang umum dipakai
dalam menentukan fase tanah ini adalah :
G s s Ws
w s w
V
Hubungan antara berat volume, angka pori, kadar air dan
berat spesifik
Ws = Gs w
Ww = w.Ws = w.Gs w
TANAH DALAM KONDISI JENUH
𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔 − 𝒆
𝑫𝒓 =
𝒆 𝒎𝒂𝒌𝒔 − 𝒆𝒎𝒊𝒏
Dimana :
Dr = kerapatan relatif (dalam %)
e = angka pori tanah di lapangan
= angka pori tanah dalam keadaan paling lepas
emaks
CONTOH SOAL :
Dalam keadaan asli, suatu tanah basah memiliki volume 0.009345 m3 dan berat 18.111 kg.
Setelah dikeringkan dalam oven , berat tanah kering adalah 15.667 kg. Apabila Gs =2.71,
hitung kadar air, berat volume basah, berat volume kering, angka pori ,porositas dan derajat
kejenuhan
Pembahasan :
𝑊𝑤 𝑊 − 𝑊𝑠 18,111 − 15.667
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑤 = = = × 100% = 15,6%
𝑊𝑠 𝑊𝑠 15.667
𝑊 18.111
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = 𝛾 = = = 1938.041 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 0.009345
𝑊𝑠
𝑑
𝑉
15.6670.009345
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝛾 = = = 1676.511 𝑘𝑔/𝑚 3
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑜𝑟𝑖 = 𝑒 = 𝑉𝑣, w = 1000 kg/m3 𝑉𝑣 = 𝑉 − 𝑉𝑠 = 0.009345 − 0.00578
𝑉𝑠 = 0.003565 𝑚 3
𝑒 = 0.003565 = 0.6167 ≈
𝑊𝑠 0.00578
𝑉𝑠 = = = 0.00578 𝑚 3 0.62
𝐺15.667
𝑠𝛾𝑤 2.71 × 1000
𝑉𝑣 = 𝑉 − 𝑉𝑠 = 0.009345 − 0.00578 = 0.003565 𝑚 3
𝑒 0.62
𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑛 = = = 0.38 𝑥 100% = 38%
1 + 𝑒 1 + 0.62
𝑉
𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝑆 = 𝑤
𝑉
𝑣
𝑊𝑤 2.444
𝑉𝑤 = = = 0.002444 𝑚 3
𝛾𝑤
1000
𝑉𝑤 0.002444
𝑆= = = 68.5 %
𝑉𝑤 0.003565
CONTOH SOAL 2 :
Suatu sampel tanah basah pada piringan adalah 462 gr. Setelah dikeringkan dalam
oven pada suhu 110⁰C dan kemudian ditimbang berat sampel dan piringan adalah
364 gr. Berat piringan kosong itu sendiri adalah 39 gr. Tentukan kadar air sampel
tanah tersebut.
Pembahasan :
Berat total (basah) sampel + piringan = 462 gr
Berat sampel kering + piringan = 364 gr
Berat air = 462 – 364 = 98 gr
Berat piringan = 39 gr
Berat tanah = 364 – 39 = 325 gr
kering
98
kadar air = × 100 % = 30.2 %
325
ANALISIS UKURAN BUTIRAN
Uji Saringan (Untuk tanah berbutir
kasar)
• Sifat tanah sangat tergantung dari
ukuran butirannya
• Analisis ukuran butiran digunakan
sebagai dasar pemberian nama dan
klasifikasi tanah.
• Definisi : penentuan persentase berat
butiran pada satu unit saringan, dengan
ukuran diameter lubang tertentu.
ANALISIS UKURAN BUTIRAN
Bila Wi adalah berat tanah yang tertahan pada saringan ke-i (dari atas
susunan saringan) dan W adalah berat tanah total, maka persentase berat
yang tertahan adalah :
𝑾𝒊
% 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒓𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 = × 𝟏𝟎𝟎 %
𝑾
• Diameter dalam kurva distribusi ukuran yang bersesuaian dengan 10% yang lebih
halus(lolos ayakan) didefinisikan sebagai ukuran efektif atau D10. Nilai D10 yang
besar menunjukkan tanah lebih kasar dan memiliki karakteristik drainase yang
baik
Koefisien keseragaman (Cu) menunjukkan kemiringan kurva dan
menunjukkan sifat keseragaman tanah. Cu makin kecil maka C u D 60
D10
kurva makin tajam dan butiran tanah makin seragam.
Gradasi baik jika Cu > 4 untuk kerikil dan Cu > 6 untuk pasir
𝛴𝑀 #10
=𝑀 #4
+ 𝑀 #10
= 0 + 40 = 40 𝑔𝑟
Persen masa tanah yang lolos saringan atau persen butir lebih kecil dari ukuran diameter tertentu
(misalnya 4,75 mm), dihitung :
F (# 4 )
(% )
M
1 0 0 % 7 2792 9 0 1 0 0 % 1 0 0 %
M
Dan persentase massa tanah yang lolos saringan no.10 :
M (# 4 )
F(#10)
(%)
M M (#10)
100% 729 100%
729 40
M 94,5%
Dari kurva tersebut diketahui ukuran diameter butir D10 = 0,15 mm, D30 = 0,18 mm, dan D60 = 0,27 mm
ANALISIS HIDROMETER
Untuk menentukan gradasi butir-butir halus (<
0.075 mm) dan menentukan distribusinya
digunakan analiss hidrometer. Analisis
hidrometer didasarkan pada prinsip sedimentasi
(pengendapan) butir-butir tanah dalam air
Analisis ini didasarkan pada hukum Stokes yang
menyatakana bahwa butiran partikel
mengendap dengan kecepatan konstan, yaitu :
v
s w 18v 18v L
D
1 8
D 2 s w s w T
s G s . 1 8 L L
w D K
G s 1 w T T
KONSISTENSI DAN PLASTISITAS
• ilmuwan Swedia bernama Atterberg telah menggembangkan suatu metode untuk
menjelaskan “sifat konsistensi tanah” berbutir halus pada kadar air yang bervariasi
APA ITU KONSISTENSI ???
merupakan sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat
memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi
(tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan
berbagai kadar air yang diberikan.
tan
LL wN N metode satu titik (one point method)
25
Dimana :
N = jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk menutup goresan 0.5 in.
wN = kadar air untuk menutup dasar goresan dari contoh tanah yang
dibutuhkan pukulan sebanyak N
tan β = 0.121 (tidak semua tanah memiliki nilai tan β = 0.121)
BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)
Batas plastis (PL) didefinisikan sbg kadar air pd kedudukan antara daerah plastis
dan semi padat, yaitu % kadar air dimana tanah dgn diameter silinder 3,2 mm
mulai retak2 ketika digulung
Dimana :
mi = massa tanah basah dalam mangkok(gram)
m2 = massa tanah kering (gram)
m m2 100
2
Contoh soal
Tentukan batas cair (LL) , indeks plastisitas (IP) dan indeks cair (LI) tanah
tersebut. Diketahui tanah memiliki PL =20% , kadar air lapangan = wN= 38 %