Anda di halaman 1dari 10

HASIL PRAKTEK

Agus Adi N -- Puskesmas Kota Gede II


Cahyo Dwi W -- Puskesma Seyegan
Devita Ariyani -- RSUD Wirosaban
Atik Ernawati -- RSPS
Agus Adi N
BAB I PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Merujuk pada WHO Global TBC Report 2021, kasus TBC di Indonesia
pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 824.000 kasus dengan
insidensi 301 per 100.00 penduduk yang kemudian membawa
Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbesar ketiga di
dunia setelah India dan China. Pada laporan tahunan tersebut di juga
diperkirakan 24.000 kasus TBC resistan obat (TBC RO), 18.000 kasus
TBC dengan status HIV positif, cakupan pengobatan 47% dan
keberhasilan pengobatan 83%.
• Untuk menuju target eliminasi TBC tahun 2030 perlu adanya strategi
percepatan penemuan dan pengobatan yang mencakup perluasan akses dan
penyediaan layanan yang bermutu dan terstandar. Perubahan besar dalam
penegakan diagnosis dan pengobatan TBC telah direkomendasikan oleh WHO
tahun 2020 dalam buku WHO operational handbook on tuberkulosis – Module
3: rapid diganostics for tuberkulosis. Pada buku tersebut terdapat perubahan
paradigma dalam penegakan diagnosis TBC dan TBC RO yang harus dilakukan
lebih dini, lebih akurat untuk semua jenis, tipe penyakit TBC serta deteksi yang
cepat untuk mengetahui resistensi obat TBC.

• Berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/III.1/936/2021 tentang Perubahan


Alur Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia yang menyatakan
bahwa Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat diagnosis utama yang digunakan
untuk penegakan diagnosis Tuberkulosis. Sampai bulan Januari 2022, telah
terdistribusi sebanyak 1781 alat TCM yang tersebar pada 34 provinsi di seluruh
Indonesia, teridiri dari 714 rumah sakit, 30 Laboratorium, dan 914 Puskesmas.
• Pemeriksaan dahak menggunakan alat TCM merupakan komponen
penting dalam penerapan strategi percepatan penemuan dan
pengobatan baik untuk menegakkan diagnosis. Selain itu masih
banyak petugas laboratorium yang belum dilatih terkait penggunaan
alat TCM.

• Sehubungan dengan hal tersebut maka pelatihan pemeriksaan


tuberkulosis menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi
tenaga laboratorium di fasilitas kesehatan sangat diperlukan.
Penyelenggaraan pelatihan pemeriksaan tuberkulosis menggunakan
alat TCM bagi tenaga laboratorium di fasilitas kesehatan mengacu
pada kurikulum pelatihan yang tercantum didalam buku ini.
• Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan
pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) menggunakan alat TCM di fasilitas
kesehatan..
• Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal : Senin 13 Maret 2023
Waktu : 07.30 s/d 16.00
Tempat : RSUD Muntilan Istalasi Patologi Klinik
BAB II
HASIL KEGIATAN PKL
• 1.Penerimaan Sampel
• A.Rawat Jalan jejaring
• Sampel diantar kurir ke pendaftaran RS (SIM internal)
• Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel
• Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan
cetak barcode (SIM Internal)
• Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
• Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
• A.Rawat Jalan Internal
• Pasien Datang ke LAb dengan membawa Pengantar Lab dan TB 05 dan Dahak
• Pasiean membawa Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel
• Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan cetak barcode
(SIM Internal)
• Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
• Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
• Rawat Inap
• Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel oleh petugas bangsal
• Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan cetak barcode
(SIM Internal)
• Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
• Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
• Catatan
• Penerimaan sampel menggunakan boks tertutup

• Tidak dilakukan proses penilain kualitas sampel


• Tidak dilakukan verifikasi sampel dengan TB 05
• Pembahasan:
• Narasumber: Tidak memungkinkan dilakukan pengecekan sampel dan
verifikasi TB 05 karena petugas tidak menggunakan APD
• Saran : membiasakan bekerja sesuai SOP, membiasakan bekerja sesuai
Pedoman K3. tetap dilakukan proses pengecekan sampel dan verifikasi
TB 05 untuk menjaga kualitas mutu hasil pelayanan Laboratorium
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Tetap dilakukan proses Pengecekan sampel dan verifikasi 05 untuk
menjaga kualitas mutu pelayanan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai