Anda di halaman 1dari 59

Presentasi Kasus Bangsal

Sindrom Guillain-Barre
Oleh :
dr. Bagus Dermawan
Supervisor :
dr. Arinta Puspita Wati, Sp.N(K)
Latar Belakang

1859 1916
• Jean Baptiste Landry – Jurnalis • Guillain, Barre dan Strohl
• Pertama kali menulis mengenai  Khas berupa peningkatan
penyakit ini
protein CSS tanpa disertai
• Westpal pertama kali peninggian jumlah sel
memperkenalkan konsep
Asending Paralysis
• Osler – terdapat hubungan
antara SGB dan Infeksi Akut
Definisi
• Kelainan autoimun dari sistem saraf  gejala khas kelemahan
progresif pada ekstremitas atas dan bawah, parestesi pada tubuh dan
arefleksia relative/komplit
• Menurut parry  polineuropati yang bersifat asending dan akut yang
terjadi setelah 3 minggu pasca infeksi akut
• Bosch  merupakan suatu sindrom klinis paralisis flaksid akut, proses
autoimun dimana targetnya adalah saraf perifer, radiks dan nervus
kranialis
Sindrom Guillain Barre
Terbagi menjadi 4 subtype utama
• Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy (AIDP)
• Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)
• Acute motor and sensory axonal neuropathy (AMSAN)
• Miller Fischer Syndrome
Epidemiologi
• Insidensi antara 0,16 dan 4,0 • Pria >> Wanita
/100.000/tahun pada berbagai • Subtipe AIDP merupakan
usia penyebab paling umum dengan
• 0,5 dan 1,5 /100.000/ tahun insidens per tahun 0,9 – 4
pada individu dibawah 18 tahun /100.000 populasi
• Infeksi terkait Campylobacter
jejuni (32%), cytomegalovirus
(13%), Epstein–Barr virus (10%),
dan Mycoplasma pneumoniae
(5%).
Patofisiologi
• Pada SGB terbentuk antibody
atau immunoglobulin sebagai
reaksi adanya antigen atau
partikel asing dalam tubuh
•  mencapai mielin lalu terjadi
inflamasi pada saraf.
Patofisiologi
• Limfosit bermigrasi melalui
pembuluh endoneural dan
mengelilingi serabut saraf
• Makrofag muncul, axon belum
terpengaruh
• Kerusakan myelin dan akson
multifocal
• Destruksi akson luas
Perjalanan Klinis
• Fase prodromal
• Fase laten 1-28 hari
• Fase progresif 2-3 minggu
• Fase Plateu >3 minggu
• Fase penyembuhan
Diagnosis
Klinis

• Kelemahan anggota gerak


• Gangguan sensorik
• Gangguan nn. Craniales
• Gangguan otonom
• Arefleks

LCS

• Disosiasi sitoalbumin
• Peningkatan protein
• Tanpa pleocytosis

EMG

• Demyelinisasi
• Blok konduksi
• Pemanjangan latensi F Wave
Prognosis
GBS Disability Scale
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Usia : 46 Th
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : S2
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Pegawai BUMN
Masuk RS : 6 Juli 2021
Keluar RS : 23 Juli 2021
NO MASALAH AKTIF TANGGAL MASALAH TANGGAL
PASIF
1 Tetraparesis flacid→ 3 6 -7-2021

2 Gloves and stocking 6 -7-2021


phenomenon  3
3 SGB 6 -5-2021
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Kelemahan keempat anggota gerak

• Onset : ± 12 hari SMRS

• Lokasi : Keempat anggota gerak

• Kualitas : Kelemahan anggota gerak atas pasien dapat melawan gravitasi dan
kelemahan anggota gerak bawah hanya mampu bergeser

• Kuantitas : Berlangsung secara bertahap, ADL seluruhnya dibantu oleh


keluarga
KRONOLOGIS
12 hari SMRS pasien mengeluh rasa tebal dan kesemutan pada kedua
telapak kaki, kesemutan dan rasa tebal dirasakan pasien seperti
menggunakan kaos kaki, selain itu, hingga pasien hanya mampu
mengangkat lengan sebentar kemudian pasien merasakan tebal dan
kesemutan pada kedua telapak tangan seperti menggunakan sarung
tangan. Pasien masih dapat berjalan namun merasakan kesulitan karena
kedua telapak kakinya terasa tebal dan kesemutan. Mulut merot (-), bicara
pelo (-), makan minum tersedak (-), sesak (-), BAB dan BAK normal
KRONOLOGIS
7 hari SMRS pasien mulai merasakan kelemahan pada keempat
anggota gerak. Pasien tidak mampu berdiri dan sulit untuk
menggenggam, kelemahan dirasakan memberat setiap
harinyakemudian terjatuh dan kedua tungkai hanya mampu bergeser
saja. Rasa tebal dan kesemutan pada kedua telapak tangan dan kaki
semakin memberat hingga ke paha dan lengan. Mulut merot (-), bicara
pelo (-), makan dan minum tersedak (-), sesak (-), BAB dan BAK normal
KRONOLOGIS
Faktor memperingan : -

Faktor memperberat : -

Keluhan penyerta : rasa tebal dan kesemutan pada kedua telapak


tangan dan kaki
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat mencret (+) 3 minggu SMRS, pasien berobat ke Puskesmas dan


dikatakan diberi antibiotik
• Riwayat demam disangkal
• Riwayat batuk pilek disangkal
• Riwayat keluhan serupa disangkal
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat keganasan disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Pasien bekerja wiraswasta sebagai pegawai kantoran di salah satu
BUMN. Istri seorang ibu rumah tangga, memiliki 2 anak yang sudah
mandiri. Biaya menggunakan BPJS.
Kesan sosial ekonomi : cukup
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• GCS : E4M6V5
• Tanda Vital :
TD : 110/90 mmHg HR : 82x/menit RR: 20x/menit
Suhu : 36.7 C Spo2 : 99% NPRS : 4-5
BMI : 21 kg/m2
• Mata : pupil bulat isokor 3mm/3mm , reflek cahaya +/+,
• Kepala : mesochepal
• Thorak : SD Vesikuler +/+, wh -/-. Dada simetris
• Cor : S1>s2, murmur -, gallop –
• Abdomen : supel +, timpani +, bising usus +

• Leher : kaku kuduk (-)


• NN Cranialis : Ptosis kedua mata
STATUS NEUROLOGIS
• Motorik : Sup Inf
• gerak : +/+ +/+
• kekuatan : 332 / 332 222/222
• tonus : N/N N/N
• Trofi : E/E E/ E
• RF : +/+ +/+
• RP : -/- -/-
• klonus : -/-
• sensibilitas : Gloves and stocking phenomenon
• vegetatif : BAB dan BAK dbn
Koordinasi, Gait dan Keseimbangan
• Cara berjalan : tidak dapat dinilai
• Tes Romberg : tidak dapat dinilai
• Disdiadokokinesis : tidak dapat dinilai
• Ataksia : tidak dapat dinilai
• Rebound phenomen : tidak dapat dinilai
• Dismetri : tidak dapat dinilai
Hasil Lab 6 Juli 2021
Ro Thorax 6 Juli 2021
Kesan
• Cor tak membesar
• Tak tampak bercak infiltrate
pada lapangan paru
Resume
Seorang laki-laki 46 tahun datang dengan keluhan kelemahan keempat
anggota gerak bertahap, rasa tebal dan kesemutan pada kedua telapak
tangan dan kaki seperti menggunakan sarung tangan dan kaki

KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : E4M6V5
TTV : TD 110/90 mmHg RR 20x/menit
HR 82 x/menit t 36,7 C
Resume
• Motorik : Sup Inf
• gerak : +/+ +/+
• kekuatan : 332 / 332 222/222
• tonus : N/N N/N
• Trofi : E/E E/ E
• RF : +/+ +/+
• RP : -/- -/-
• klonus : -/-
• sensibilitas : Gloves and stocking phenomenon
• vegetatif : BAB dan BAK dbn
Diagnosis
Diagnosis Klinik : Tetraparesis flaksid, Gloves and stocking
phenomenon

Diagnosis Topis : Myelin sheath

Diagnosis Etiologis :Susp Sindrom Guillain Barre dd/ acute


myelitis transversalis
Sindrom Guillain barre
IP Dx : Lumbal Punksi, Pemeriksaan EMG KHST Superior

IP Tx : IVFD RL 20 tpm
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv
Inj Omeprazole 40 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Vitamin B1 1 tab/8 jam po
Vitamin B 6 1 tab/8 jam po

• IP Mx : Monitoring skala nyeri

• IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan pasien mengenai penyakit yang dialami oleh pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi serta program Tindakan selanjutnya
Catatan Perkembangan
Hari perawatan Ke – 1
S : Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri pada kedua lengan seperti tertusuk tusuk

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 110/80 mmHg motorik sup inf
HR 70x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 20x/menit kekuatan 333/333 222/222
T 36.3 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave cek darah rutin, albumin, SGOT, SGPT, elektrolit, PPT,
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi PTTK
Konsul TS Interna KHOM untuk TPE Cek urin rutin, kultur LCS
Konsul TS Bedah Thorvask untuk Pemasangan double
lumen,
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 2 Pro TPE 1
S :Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri (+)

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 120/80 mmHg motorik sup inf
HR 64x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 20x/menit kekuatan 333/333 222/222
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu cek darah rutin, albumin, SGOT, SGPT, elektrolit, PPT,
jadwal) PTTK
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi Cek urin rutin, kultur LCS
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Telah dilakukan pemasangan double lumen
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 3 Post TPE 1
S :Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri (+)

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 154/90 mmHg motorik sup inf
HR 60x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 20x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu cek darah rutin, kultur LCS (Menunggu hasil)
jadwal)
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Telah dilakukan pemasangan double lumen
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hasil lab 9-7-2021 post TPE-1

Hematologi Paket KIMIA KLINIK


Hemoglobin 16.3 g/dL 13.2 - 17.3 Albumin 3.0 g/dL 3.4 - 5.0 L
Hematokrit 46.8 % 32 - 62
Eritrosit 5.24 10^6/uL 4.4 - 5.9 Magnesium 0.9 mmol/L 0.74 -
MCH 31.1 pg 27.00 - 32.00 0.99
MCV 89.3 fL 76 - 96 Calcium 1.9 mmol/L 2.12 - 2.52 L
MCHC 34.8 g/dL 29 – 36

Leukosit 19.8 10^3/uL 3.8-10.6 H


Elektrolit
Trombosit 161 10^3/uL 150 - 400 Natrium 134 mmol/L 136 - 145 L
RDW 12.7 % 11.6 - 14.8 Kalium 4.1 mmol/L 3.5 - 5.0
MPV 10.1 fL 4.00 - 11.00 Chlorida 100 mmol/L 95 - 105
Hari perawatan Ke – 4
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 143/89 mmHg motorik sup inf
HR 60x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
Hipoalbumin (3,0)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134)
DE: SGB
Leukositosis (19.800)

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu kultur LCS (Menunggu hasil)
jadwal)
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm – ganti NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj. Ca Gluconas 1 g/12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 5
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 140/80 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
Hipoalbumin (3,0)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134)
DE: SGB
Leukositosis (19.800)

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu kultur LCS (Menunggu hasil) TS Rehabilitasi medik
jadwal) Cek urin rutin, procalcitonin, Ca, Mg, Albumin alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm – ganti NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv – tap off 125 mg/ Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
12 jam iv
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj. Ca Gluconas 1 g/12 jam iv
Hari perawatan Ke – 6 Post TPE 2
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)

O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+


GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 101/70 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A:
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu TS Rehabilitasi medik


jadwal) alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS Interna KHOM pro TPE

MX : Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Koreksi Albumin : (3,5-2,8) x 0,8 x 70 = 39,2 gr = Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Plasbumin 20% 1 flsh
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam iv
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv
Hemoglobin 16.4 g/dL 13.2 - 17.3 KIMIA KLINIK
Hematokrit 47 % 32 - 62 Albumin 2.8 g/dL 3.4 - 5.0 L
Eritrosit 5.29 10^6/uL 4.4 - 5.9 Magnesium 0.7 mmol/L 0.74 -
MCH 31 pg 27 – 32 0.99 L
MCV 88.8 fL 76 - 96 Calcium 1.9 mmol/L 2.12 - 2.52 L
MCHC 34.9 g/dL 29 - 36
Leukosit 15.7 10^3/uL 3.8 - 10.6 H Elektrolit
Trombosit 159 10^3/uL 150 - 400 Natrium 132 mmol/L 136 - 145 L
Kalium 3.7 mmol/L 3.5 - 5.0
Chlorida 87 mmol/L 95 - 105 L
IMMUNOSEROLOGI
Procalsitonin 0.16 ng/ml
Hasil Kultur LCS
• Pewarnaan BTA : BTA (-)/NEGATIF
Pewarnaan Gram : Kuman Tidak Ditemukan Kuman
• Lekosit 0-1/Lp
• Pewarnaan Jamur : Yeast Cell (-)/Negatif
Tinta india : Cryptococcus Neoforman (-)/Negatif
• AMPICILLIN : R
CLINDAMYCIN : R
ERYTHROMYCIN : R
LINEZOLID : S
OXACILLIN : S
PENICILLIN G : R
TETRACYCLIN : S
TRIMETHOPRIM/SULFAMETHOXAZOLE : R
VANCOMYCIN : S
Hari perawatan Ke – 8 Pro TPE 3
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu TS Rehabilitasi medik


jadwal) alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv
Inj Levofloxacin 750 mg/ 24 jam iv Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po terapi selanjutnya
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam iv – tap off 125 mg/
TS interna KPTI : Inj Levofloxacin 750 mg/ 24 jam iv
24 jam iv
STOP – ganti Inj Vancomicin 1 gr/ 12 jam iv
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
MX :
Tanda Vital
Defisit Neurologi
Hasil lab Urin Rutin
Kejernihan JERNIH - Kristal 0.0 /uL 0 - 10
Berat Jenis 1.032 - 1.003 -1.025 H Silinder Pathologi 0.00 /uL 0.00 - 0.50
pH 6.0 - 4.8 - 7.4 Granula Kasar NEGATIF /LPK
Protein NEGATIF mg/dl Granula Halus NEGATIF /LPK
Silinder Hialin 0.00 /uL
Reduksi 50 mg/dl
Urobilinogen NORMAL mg/dl Silinder Epitel NEGATIF /LPK
Bilirubin NEGATIF mg/dl Silinder Eritrosit NEGATIF /LPK
Silinder Lekosit NEGATIF /LPK
Aseton NEGATIF mg/dl Mucus 0.00 /uL 0.00 - 0.50
Nitrit NEGATIF Yeast Cell 2.4 /uL 0.0 - 25.0
BLOOD = 50/uL Bakteri 4568.0 /uL 0 - 100 H
Epitel 3.2 /uL 0.0 - 40.0 Sperma 0.0 /uL 0.00 - 3.00
Epitel Tubulus 2.4 /uL 0.0 - 6.0 Kepekatan 20.7 mS/cm 3 - 27
Lekosit 12.8 /uL 0.0 -20.0
Eritrosit 28.2 /uL 0 - 25 H
Hari perawatan Ke – 10 pro TPE 4
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (76.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu TS Rehabilitasi medik


jadwal) alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv
Inj Metilprednisolon 62,5 mg/ 24 jam iv Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
NaCl cap 500 mg/ 8 jam po
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
TS interna KPTI : Inj Vancomicin 1 gr/ 12 jam iv

MX :
Tanda Vital
Defisit Neurologi
• Hemoglobin 15.5 • Trombosit 76
Hematokrit 43.2 Albumin2.6
Eritrosit 4.92 • Magnesium0.7
MCH 31.5 Calcium1.9
MCV 87.8
MCHC 35.9 • Elektrolit
Leukosit 27.5 • Natrium130
Kalium4.2
• Chlorida94
Hari perawatan Ke – 13 Post TPE ke 4
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (78.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan

P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu TS Rehabilitasi medik


jadwal) alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv
Inj Metilprednisolon 62,5 mg/ 24 jam iv Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
NaCl cap 500 mg/ 8 jam po
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
TS interna KPTI : Inj Vancomicin 1 gr/ 12 jam iv

MX :
Tanda Vital
Defisit Neurologi
Hasil lab post TPE-4 18-7-2021 KIMIA KLINIK
Albumin 2.8 g/dL 3.4 - 5.0 L
Hematologi Paket Ureum 44 mg/dL 15 - 39 H
Hemoglobin 16.1 g/dL 13.2 - 17.3 Kreatinin 0.57 mg/dL 0.6 - 1.3 L
Hematokrit 45.7 % 32 - 62 Magnesium 0.82 mmol/L 0.74 -
Eritrosit 5.21 10^6/uL 4.4 - 5.9 0.99
Leukosit 18.3 10^3/uL 3.8 - 10.6 H Calcium 2.00 mmol/L 2.12 - 2.52 L
Trombosit 77 10^3/uL 150 - 400 L Elektrolit
Natrium 130 mmol/L 136 - 145 L
Kalium 4.1 mmol/L 3.5 - 5.0
Chlorida 94
Hari perawatan Ke – 14
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 444/444 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal

A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,9 – 2,6 – 2,8) perbaikan
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (78.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9 – 1,9 – 2,0) perbaikan
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 – 132 – 130 - 130)
DE: SGB

TS Rehabilitasi medik
P : Rawat jalan
alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
TS Interna KHOM : lepas double lumen jika rawat jalan
TS rehab medik : rencana rawat jalan, edukasi home program
TS interna KPTI : Boleh pulang
Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv – ganti CaCO3 cap 500
Inj Metilprednisolon 62,5 mg/ 24 jam iv -- stop Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
mg/ 8 jam po terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv – Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
po
NaCl cap 500 mg/ 8 jam po
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv – Vit B12 1 tab/ 8 jam
TS interna KPTI : Inj Vancomicin 1 gr/ 12 jam iv
po
Pembahasan
Kriteria Diagnostik menurut National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke
Tanda minimum untuk penegakkan diagnosis Pada pasien ini

Kelemahan progresif pada kedua lengan dan tungkai (dapat Pasien awalnya merasa tebal dan kesemutan pada kedua telapak
dimulai dari ekstremitas bawah) kaki. Tidak berapa lama kemudian, keluhan dirasakan di tangan
Kelemahan lalu dirasakan asenderen hingga ke tungkai dan lengan
 hanya bisa bergeser saja

Hiporefleksia atau Arefleksia Pada pemeriksaan reflex fisiologis didapatkan penurunan menjadi +

Tanda yang memperkuat diagnosis  


Perburukan gejala mencapai titik nadir kurang atau sama dengan Onset pada pasien ini kurang lebih 12 hari dan masih progresif
28 hari
Pola distribusi deficit neurologis yang simetris Pada pasien ini didapatkan distribusi deficit neurologis yang
simetris
Peningkatan protein pada CSS Pada pasien ini didapatkan disosiasi sitoalbumin
Protein 417
PMN 1 /mmk
MN 2/mmK
Gambaran elektrodiagnostik khas yang sesuai pada SGB Pada pasien ini didapatkan lesi demyelinisasi maupun aksonal pada
pemeriksaan KHST superior et inferior
Terdapat beberapa variasi gambaran klinis SGB berdasarkan
penelitian dan laporan kasus

• Oftalmoplegia/Ptosis/Midriasis akut • Pada pasien ini didapatkan


• Salah satu varian dari SGB adalah adanya ptosis yang menunjukkan
sindroma miller fisher yang adanya lesi di N. III masih
memiliki trias arefleksia, ataksia dan mungkin suatu manifestasi
oftalmoplegia Inkomplet dari Sindroma Miller
• Pada beberapa kasus, dapat Fisher
diapatkan oftalmoplegia/ptosis
yang mana Variasi klinis sindrom
SGB ini merupakan bentuk
manifestasi SMF inkomplet yang
terdiri dari oftalmoplegia, ptosis,
atau midriasis akut tanpa adanya
ataksia
Kriteria penegakan diagnosis SMF
• Perasaan kesemutan atau tebal di tangan atau kaki
• Nyeri di punggung, tungkai atau lengan
• Keluhan pergerakan bola matau atau penglihatan kabur
• Kehilangan koordinasi lengan dan tungkai
Plasmafaresis
Digunakan untuk setiap prosedur • Sindroma Guillain Barre
pemisahan darah menjadi • Myasthenia gravis
komponen komponennya dengan
hasil akhir produk plasma yang • CIDP
telah tersaring. • Hiperviskositas pada
hypergammaglobulinemia
• ITP
• Sindroma myastenik lambert
eaton
• Hilangnya platelet yang tidak Trombosit

dikehendaki dapat terjadi selama 400

proses plasmafaresis 350

• Tercatat kehilangan terbesar dapat 300

mencapai 71%. 250

• Plasmapharesis induced platelet 200

loss dapat mengakibatkan 150

trombositopenia persisten yang 100

dapat salah diinterpretasikan 50

sebagai suatu kondisi penyakit 0


Baseline TPE 1 TPE 2 TPE 3 TPE 4

yang aktif. Trombosit


Demikian dokter
Mohon arahan dan bimbingannya dokter

Anda mungkin juga menyukai