Sindrom Guillain-Barre
Oleh :
dr. Bagus Dermawan
Supervisor :
dr. Arinta Puspita Wati, Sp.N(K)
Latar Belakang
1859 1916
• Jean Baptiste Landry – Jurnalis • Guillain, Barre dan Strohl
• Pertama kali menulis mengenai Khas berupa peningkatan
penyakit ini
protein CSS tanpa disertai
• Westpal pertama kali peninggian jumlah sel
memperkenalkan konsep
Asending Paralysis
• Osler – terdapat hubungan
antara SGB dan Infeksi Akut
Definisi
• Kelainan autoimun dari sistem saraf gejala khas kelemahan
progresif pada ekstremitas atas dan bawah, parestesi pada tubuh dan
arefleksia relative/komplit
• Menurut parry polineuropati yang bersifat asending dan akut yang
terjadi setelah 3 minggu pasca infeksi akut
• Bosch merupakan suatu sindrom klinis paralisis flaksid akut, proses
autoimun dimana targetnya adalah saraf perifer, radiks dan nervus
kranialis
Sindrom Guillain Barre
Terbagi menjadi 4 subtype utama
• Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy (AIDP)
• Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)
• Acute motor and sensory axonal neuropathy (AMSAN)
• Miller Fischer Syndrome
Epidemiologi
• Insidensi antara 0,16 dan 4,0 • Pria >> Wanita
/100.000/tahun pada berbagai • Subtipe AIDP merupakan
usia penyebab paling umum dengan
• 0,5 dan 1,5 /100.000/ tahun insidens per tahun 0,9 – 4
pada individu dibawah 18 tahun /100.000 populasi
• Infeksi terkait Campylobacter
jejuni (32%), cytomegalovirus
(13%), Epstein–Barr virus (10%),
dan Mycoplasma pneumoniae
(5%).
Patofisiologi
• Pada SGB terbentuk antibody
atau immunoglobulin sebagai
reaksi adanya antigen atau
partikel asing dalam tubuh
• mencapai mielin lalu terjadi
inflamasi pada saraf.
Patofisiologi
• Limfosit bermigrasi melalui
pembuluh endoneural dan
mengelilingi serabut saraf
• Makrofag muncul, axon belum
terpengaruh
• Kerusakan myelin dan akson
multifocal
• Destruksi akson luas
Perjalanan Klinis
• Fase prodromal
• Fase laten 1-28 hari
• Fase progresif 2-3 minggu
• Fase Plateu >3 minggu
• Fase penyembuhan
Diagnosis
Klinis
LCS
• Disosiasi sitoalbumin
• Peningkatan protein
• Tanpa pleocytosis
EMG
• Demyelinisasi
• Blok konduksi
• Pemanjangan latensi F Wave
Prognosis
GBS Disability Scale
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Usia : 46 Th
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : S2
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Pegawai BUMN
Masuk RS : 6 Juli 2021
Keluar RS : 23 Juli 2021
NO MASALAH AKTIF TANGGAL MASALAH TANGGAL
PASIF
1 Tetraparesis flacid→ 3 6 -7-2021
• Kualitas : Kelemahan anggota gerak atas pasien dapat melawan gravitasi dan
kelemahan anggota gerak bawah hanya mampu bergeser
Faktor memperberat : -
IP Tx : IVFD RL 20 tpm
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv
Inj Omeprazole 40 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Vitamin B1 1 tab/8 jam po
Vitamin B 6 1 tab/8 jam po
• IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan pasien mengenai penyakit yang dialami oleh pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi serta program Tindakan selanjutnya
Catatan Perkembangan
Hari perawatan Ke – 1
S : Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri pada kedua lengan seperti tertusuk tusuk
A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB
P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave cek darah rutin, albumin, SGOT, SGPT, elektrolit, PPT,
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi PTTK
Konsul TS Interna KHOM untuk TPE Cek urin rutin, kultur LCS
Konsul TS Bedah Thorvask untuk Pemasangan double
lumen,
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 2 Pro TPE 1
S :Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri (+)
A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB
P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu cek darah rutin, albumin, SGOT, SGPT, elektrolit, PPT,
jadwal) PTTK
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi Cek urin rutin, kultur LCS
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Telah dilakukan pemasangan double lumen
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 3 Post TPE 1
S :Kelemahan keempat anggota gerak (+), rasa tebal dan kesemutan (+), sesak (-), nyeri (+)
A:
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon
DT: Myelin Sheath
DE: SGB
P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu cek darah rutin, kultur LCS (Menunggu hasil)
jadwal)
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
Telah dilakukan pemasangan double lumen
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hasil lab 9-7-2021 post TPE-1
A:
Hipoalbumin (3,0)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134)
DE: SGB
Leukositosis (19.800)
P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu kultur LCS (Menunggu hasil)
jadwal)
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm – ganti NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj. Ca Gluconas 1 g/12 jam iv
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
Hari perawatan Ke – 5
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
A:
Hipoalbumin (3,0)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134)
DE: SGB
Leukositosis (19.800)
P : EMG KHST keempat ekstremitas + F Wave (Menunggu kultur LCS (Menunggu hasil) TS Rehabilitasi medik
jadwal) Cek urin rutin, procalcitonin, Ca, Mg, Albumin alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
Konsul TS rehab medik untuk fisioterapi
Konsul TS Interna KHOM pro TPE
MX : Ex :
T : IVFD RL 20 tpm – ganti NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 8 jam iv – tap off 125 mg/ Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
12 jam iv
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj. Ca Gluconas 1 g/12 jam iv
Hari perawatan Ke – 6 Post TPE 2
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
A:
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan
MX : Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Tanda Vital Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Koreksi Albumin : (3,5-2,8) x 0,8 x 70 = 39,2 gr = Defisit Neurologi Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
terapi selanjutnya
Plasbumin 20% 1 flsh
Inj Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam iv
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv
Hemoglobin 16.4 g/dL 13.2 - 17.3 KIMIA KLINIK
Hematokrit 47 % 32 - 62 Albumin 2.8 g/dL 3.4 - 5.0 L
Eritrosit 5.29 10^6/uL 4.4 - 5.9 Magnesium 0.7 mmol/L 0.74 -
MCH 31 pg 27 – 32 0.99 L
MCV 88.8 fL 76 - 96 Calcium 1.9 mmol/L 2.12 - 2.52 L
MCHC 34.9 g/dL 29 - 36
Leukosit 15.7 10^3/uL 3.8 - 10.6 H Elektrolit
Trombosit 159 10^3/uL 150 - 400 Natrium 132 mmol/L 136 - 145 L
Kalium 3.7 mmol/L 3.5 - 5.0
Chlorida 87 mmol/L 95 - 105 L
IMMUNOSEROLOGI
Procalsitonin 0.16 ng/ml
Hasil Kultur LCS
• Pewarnaan BTA : BTA (-)/NEGATIF
Pewarnaan Gram : Kuman Tidak Ditemukan Kuman
• Lekosit 0-1/Lp
• Pewarnaan Jamur : Yeast Cell (-)/Negatif
Tinta india : Cryptococcus Neoforman (-)/Negatif
• AMPICILLIN : R
CLINDAMYCIN : R
ERYTHROMYCIN : R
LINEZOLID : S
OXACILLIN : S
PENICILLIN G : R
TETRACYCLIN : S
TRIMETHOPRIM/SULFAMETHOXAZOLE : R
VANCOMYCIN : S
Hari perawatan Ke – 8 Pro TPE 3
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal
A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan
A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (76.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan
MX :
Tanda Vital
Defisit Neurologi
• Hemoglobin 15.5 • Trombosit 76
Hematokrit 43.2 Albumin2.6
Eritrosit 4.92 • Magnesium0.7
MCH 31.5 Calcium1.9
MCV 87.8
MCHC 35.9 • Elektrolit
Leukosit 27.5 • Natrium130
Kalium4.2
• Chlorida94
Hari perawatan Ke – 13 Post TPE ke 4
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 333/333 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal
A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,8)
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (78.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9)
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 - 132)
DE: SGB
Leukositosis (19.800 – 15.700) perbaikan
MX :
Tanda Vital
Defisit Neurologi
Hasil lab post TPE-4 18-7-2021 KIMIA KLINIK
Albumin 2.8 g/dL 3.4 - 5.0 L
Hematologi Paket Ureum 44 mg/dL 15 - 39 H
Hemoglobin 16.1 g/dL 13.2 - 17.3 Kreatinin 0.57 mg/dL 0.6 - 1.3 L
Hematokrit 45.7 % 32 - 62 Magnesium 0.82 mmol/L 0.74 -
Eritrosit 5.21 10^6/uL 4.4 - 5.9 0.99
Leukosit 18.3 10^3/uL 3.8 - 10.6 H Calcium 2.00 mmol/L 2.12 - 2.52 L
Trombosit 77 10^3/uL 150 - 400 L Elektrolit
Natrium 130 mmol/L 136 - 145 L
Kalium 4.1 mmol/L 3.5 - 5.0
Chlorida 94
Hari perawatan Ke – 14
S :kelemahan keempat anggota gerak (+) perbaikan, sadar (+)
O : KU : sakit sedang mata pupil isokor, RC +/+
GCS : E4M6V5 nn craniales dbn
TD 108/67 mmHg motorik sup inf
HR 62x/menit gerak menurun/menurun menurun/menurun
RR 18x/menit kekuatan 444/444 444/444
T 36.7 C tonus N/N N/N
SpO2 : 99 % room air trofi E/E E/E
RF +/+ +/+
RP -/- -/-
klonus -/-
sensibilitas gloves and stocking phenomenon
Vegetatif BAB dan BAK dalam batas normal
A: ISK
Hipoalbumin (3,0 - 2,9 – 2,6 – 2,8) perbaikan
1. DK: - Tetraparesis Spastik
Trombositopeni (78.000)
Gloves and stocking phenomenon Hipokalsemia (1,9 – 1,9 – 1,9 – 2,0) perbaikan
DT: Myelin Sheath
Hiponatremi (134 – 132 – 130 - 130)
DE: SGB
TS Rehabilitasi medik
P : Rawat jalan
alih baring per 2 jam, general ROM exercise, chest therapy
TS Interna KHOM : lepas double lumen jika rawat jalan
TS rehab medik : rencana rawat jalan, edukasi home program
TS interna KPTI : Boleh pulang
Ex :
T : IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakit, rencana
Inj Ca Gluconas 1 gr/ 12 jam iv – ganti CaCO3 cap 500
Inj Metilprednisolon 62,5 mg/ 24 jam iv -- stop Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
mg/ 8 jam po terapi selanjutnya
Inj Ranitidin 50 mg/12 jam iv – Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Gabapentin 300 mg/ 24 jam po
po
NaCl cap 500 mg/ 8 jam po
Inj Vitamin B12 1 amp/ 12 jam iv – Vit B12 1 tab/ 8 jam
TS interna KPTI : Inj Vancomicin 1 gr/ 12 jam iv
po
Pembahasan
Kriteria Diagnostik menurut National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke
Tanda minimum untuk penegakkan diagnosis Pada pasien ini
Kelemahan progresif pada kedua lengan dan tungkai (dapat Pasien awalnya merasa tebal dan kesemutan pada kedua telapak
dimulai dari ekstremitas bawah) kaki. Tidak berapa lama kemudian, keluhan dirasakan di tangan
Kelemahan lalu dirasakan asenderen hingga ke tungkai dan lengan
hanya bisa bergeser saja
Hiporefleksia atau Arefleksia Pada pemeriksaan reflex fisiologis didapatkan penurunan menjadi +