Anda di halaman 1dari 14

Belinda071218

Anemia saat kehamilan merupakan sesuatu


yang sangat umum terjadi. Saat hamil, tubuh
memproduksi lebih banyak darah untuk
mendukung pertumbuhan bayi. Darah
tambahan ini bertujuan untuk mendukung
perkembangan bayi. Jika tidak mendapat
asupan nutrisi yang cukup, tubuh mungkin
tidak dapat memproduksi jumlah asupan sel
darah merah yang cukup untuk memproduksi
darah tambahan ini.
Tipe-tipe Anemia Saat Kehamilan
Kekurangan zat besi
Anemia jenis ini merupakan jenis anemia yang
paling umum terjadi pada ibu hamil. Anemia karena
kekurangan zat besi biasanya terjadi ketika tubuh
Anda tidak mempunyai kadar zat besi yang cukup
untuk memproduksi hemoglobin yang diperlukan.
Kekurangan asam folat
Asam folat merupakan vitamin yang biasanya
terdapat di makanan tertentu. Vitamin ini berfungsi
untuk memproduksi sel baru, termasuk sel darah
merah. Ibu hamil akan membutuhkan lebih
banyak asam folat karena tubuh juga harus
memproduksi lebih banyak sel darah merah.
Kekurangan vitamin B12 
Tubuh memerlukan vitamin B12 untuk membentuk sel
darah merah. Jika jumlah vitamin B12 tidak cukup,
tubuhnya juga tidak dapat memproduksi jumlah sel darah
merah yang diperlukan tubuhnya. Ibu hamil yang tidak
mengkonsumsi daging merah, produk olahan susu, dan
telur lebih beresiko untuk terkena anemia jenis ini.
Kekurangan vitamin B12 juga dapat meningkatkan resiko
lahir seperti neural tube abnormalities (spina bifida) yang
merupakan cacat lahir bagain otak, tulang belakang, dan
saraf tulang belakang, dan dapat mengarah ke kelahiran
prematur.
Gejala Anemia Saat Kehamilan
Gejala-gejala anemia yang paling umum terjadi pada ibu hamil:
• Kulit, bibir, dan kuku terlihat pucat
• Merasa lemah dan lelah
• Pusing
• Sesak napas
• Detak jantung yang cepat
• Mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi

Pada anemia tahap awal, mungkin tidak akan merasakan gejala-gejala yang
berarti. Gejala-gejala tersebut juga mungkin terjadi ketika hamil, bahkan jika tidak
mengalami anemia. Jadi pastikan untuk melakukan pemeriksaan darah jika
mengalami gejala tersebut untuk memastikan bahwa mempunyai anemia atau
tidak.
Tes Untuk Anemia
• Tes Hemoglobin: Tes ini berfungsi untuk mengukur tingkat
hemoglobin yang merupakan suatu protein dalam sel darah
merah yang berfungsi untuk membawa dan mengedarkan
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
• Tes Hematocrit :Tes ini dapat mengukur presetase kandungan
sel darah merah dalam suatu sampel darah.
Jika hasil tes lebih rendah dari batas normal, maka mungkin
akan dilakukan tes darah yang lain untuk mengetahui lebih
lanjut tentang apa penyebab anemia.
Faktor Resiko untuk Anemia Dalam Kehamilaan
Semua ibu hamil beresiko untuk terkena anemia saat kehamilan
karena mereka akan membutuhkan lebih banyak zat besi dan
asam folat dari biasanya. Namun apa sih hal-hal yang dapat
meningkatkan resiko tersebut? Apakah ada hal-hal yang dapat
membuat Anda menjadi lebih beresiko untuk terkena anemia
saat kehamilan? Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat
meningkatkan resiko terkenanya anemia saat kehamilan:
• Kehamilan anak kembar
• Jarak kehamilan terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya
• Muntah muntah karena morning sickness
• Tidak mengkonsumsi cukup makanan kaya zat besi
• Mempunyai anemia sebelum kehamilan
• Merupakan ibu muda
Resiko Anemia pada Kehamilan
Anemia karena kekurangan zat besi parah yang tidak
diobati saat kehamilan dapat meningkatkan resiko
terjadinya:
• Bayi prematur atau berat badan bayi rendah saat lahir
• Tranfusi darah (jika Anda kehilangan banyak darah saat
proses persalinan)
• Postpartum depression
• Bayi yang menderita anemia
• Penundaan perkembangan bayi
Sedangkan untuk anemia yang disebabkan oleh
kekurangan asam folat dan kekurangan vitamin B12 dapat
meningkatkan resiko terjadinya:
• Bayi prematur atau berat badan bayi rendah saat lahir
• Cacat lahir seperti neural tube abnormalities(spina bifida)
yang merupakan cacat lahir bagian otak, tulang belakang,
dan saraf tulang belakang.
Cara Mengatasi Anemia Saat
Kehamilan
Setelah mengetahui jenis jenis anemia, resiko, dan gejalanya, lalu apa yang harus
dilakukan? Bagaimana cara mengatasinya? Ibu dapat mencegah dan mengatasi
anemia saat persalinan dengan memastikan bahwa Anda mengkonsumsi makanan
yang seimbang dan mendapatkan nutrisi-nutrisi yang butuhkan. Berikut ini adalah
daftar makanan yang dapat membantu untuk mencegah dan mengatasi anemia:
• Makanan kaya zat besi:
• Daging merah dan daging unggas
• Sayuran berdaun (terutama yang berwarna hijau) seperti bayam, brokoli, dan kale
• Cereal dan biji bijian yang kaya zat besi
• Kacang-kacangan dan tofu
• Telur (terutama kuning telur)
• Buah bit
• Kentang
• Ikan, kerang, dan tiram
• Oatmeal
• Roti gandum
Makanan yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh Anda untuk menyerap lebih
banyak kandungan zat besi.
Makanan kaya vitamin C: Makanan kaya asam folat:
• Buah jeruk dan jus • Sayuran berdaun hijau
• Stroberi • Kacang kering
• Kiwi • Ikan salmon
• Hati sapi
• Tomat
• Produk olahan gandum
• Paprika • Produk susu
• Daging unggas
• Seafood
• Kacang lentil yang sudah dimasak
• Telur
• Makanan kaya vitamin B12:
• Kerang
• Kepiting
• Sarden
• Ikan salmon
• Tuna
• Daging sapi
• Susu
• Yogurt
• Telur
• Ayam
Selain mengkonsumsi makanan ini, ibu juga dapat mengkonsumsi
beberapa suplemen, namun konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter atau bidan.

Anda mungkin juga menyukai