Anda di halaman 1dari 39

PENYELENGGARAAN

BANGUNAN GEDUNG HIJAU

PELATIHAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU


OUTLINE

1 PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU

2 TAHAPAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU

3 PENYELENGGARAAN HUNIAN HIJAU MASYARAKAT

4 DISKUSI

E
1. Penyelenggara
Bangunan Gedung Hijau
Pihak-Pihak Penyelenggara BGH

Pemerintah Pusat TABGH dan Tim Pemilik BGH Pengguna dan/atau


dan Daerah Pendamping dari Pengelola BGH
Pemda

 Selaku pemilik  Selaku pemilik  Melaksanakan


 Pendamping dari
BGH milik negara BGH pemanfaatan
Pemda men-
melaksanakan melaksanakan BGH sesuai
tahapan penye-
dampingi penila-
tahapan dengan
lenggaraan BGH ian mandiri BGH
penyelenggaraan persyaratan
 TABGH BGH tahap
 Pemerintah kab/
memeriksa hasil pemanfaatan
kota menerbitkan
penilaian kinerja BGH
sertifikat BGH
Pihak-Pihak Penyelenggara BGH

Penyedia jasa yang memiliki kompetensi BGH

 Perencana  Pengawas/MK
merencanakan menyusun penila-
BGH dan ian kinerja tahap
menyusun penila- pelaksanaan kon-
ian kinerja struksi
 Pelaksana  Pengkaji teknis
konstruksi menyusun
melaksanakan penilaian kinerja
BGH tahap tahap
pelaksanaan pemanfaatan
konstruksi
Persyaratan Personil
Pendamping Hunian
TABGH Pengkaji Teknis BGH
Hijau Masyarakat (H2M)

 Pendidikan min S1 bidang


 Pendidikan min S1 bidang  Pendidikan min S1 bidang teknik atau bidang lain yang
teknik atau bidang lain yang teknik atau bidang lain yang relevan
relevan relevan  Memiliki sertifikat kompetensi
 Memiliki sertifikat kompetensi  Memiliki sertifikat kompetensi keahlian (SKA) di bidangnya
keahlian (SKA) di bidangnya keahlian (SKA) di bidangnya  Memiliki pengalaman kerja min
 Memiliki pengalaman kerja min  Memiliki pengalaman kerja min 3 tahun di bidang perencanaan
5 tahun di bidang bangunan 3 tahun di bidang perencanaan atau pengawasan bangunan
gedung atau pengawasan bangunan gedung, dan 1 tahun di bidang
 Memiliki sertifikat tanda bukti gedung pemberdayaan
lulus pelatihan ahli BGH  Memiliki sertifikat tanda bukti  Memiliki sertifikat tanda bukti
 Memiliki pengetahuan dan lulus pelatihan ahli BGH lulus pelatihan sebagai pengkaji
pengalaman kerja terkait teknis/ahli pemeriksa BGH
pemeriksaan atau perencanaan
BGH
2. Tahapan Penyelenggaraan
Bangunan Gedung Hijau
Tahapan Penyelenggaraan BGH
Perencanaan teknis Pelaksanaan Pemanfaatan Pembongkaran
Pemrograman
konstruksi

Permohonan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Pemilik/ Dilakukan
IMB Persyaratan Teknis, SLF dan dokumen rencana
evaluasi SLFn
Pemohon Administratif, dan Penilaian teknis
Persyaratan BGH dan Audit BGH
Dokumen/ Audit BGH pembongkaran
Penyedia Laporan
Jasa
BGH Penerbitan Persetujuan
Perencana SLF1 SLFn
IMB rencana teknis
pembongkaran
Dokumen
Pihak Usulan Penilaian
(RTB)
Sertifikat
Ketiga 1) Kinerja BGH Sertifikat Plakat dan plakat

Sertifikat
R K M

B
Pendataan (BGH)

Laporan
pembongkaran
BGH
1) Pihak ketiga adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memiliki kompetensi dalam
penilaian kinerja bangunan gedung hijau
Penerapan Tahapan BGH

Tahap Bangunan gedung hijau baru


Pemrograman adalah bangunan gedung yang telah
UNTUK
BANGUNAN mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi dan
Tahap memenuhi persyaratan BGH
BARU Perencanaan teknis
DAN
RETROFITTING Bangunan gedung hijau
Tahap
Pelaksanaan Konstruksi pengubahsuaian (retrofitting)
adalah bangunan gedung yang telah
Tahap
dimanfaatkan dan telah dilakukan penilaian
UNTUK Pemanfaatan kinerja serta telah dilakukan adaptasi
BANGUNAN berdasarkan persyaratan BGH
YANG TELAH
Tahap
DIMANFAATKAN Pembongkaran
PRINSIP ADAPTASI
PADA BGH EKSISTING

Pemenuhan Kelaikan Fungsi.


BG harus tetap laik fungsi setelah men-
jadi BGH

Pertimbangan Biaya Operasional


Pemanfaatan dan Perhitungan
Tingkat Pengembalian Biaya atas
Penghematan.

Pencapaian Target Kinerja yang Ditetapkan,


dan Pelaksanaan Pemeliharaan, Perawatan
dan Pemeriksaan Berkala.
Penerapan Adaptasi BGH pada BG Eksisting

BG eksisting

Audit BGH • Penilaian Kinerja BG eksisting terhadap


terhadap BG Persyaratan BGH dan potensi
eksisting peningkatan kinerjanya

• Pelaksanaan potensi
Adaptasi kinerja yang dapat
ditingkatkan

Retrofitting • Pengubahsuaian
(bila diperlukan) fisik bangunan
TAHAP PEMROGRAMAN

Kegiatan perencanaan awal BGH untuk menentukan kinerja BGH yang


dikehendaki dengan mempertimbangkan kebutuhan, kemampuan yang dimiliki,
keuntungan, serta sumber daya yang tersedia sepanjang daur hidup bangunan
gedung.
Dilaksanakan oleh pemilik dan/atau penyedia jasa yang memiliki kompetensi BGH

Output : Laporan akhir yang memuat dokumentasi, rekomendasi, dan kriteria teknis
yang dapat dikembangkan menjadi KAK Perencanaan Teknis
ALUR TAHAP PEMROGRAMAN

Penetapan
Identifikasi
Penentuan konsepsi awal :
Penentuan tingkat pemangku
fungsi klasifikasi Pemilihan lokasi kebutuhan ru-
kinerja kepentingan
BG ang, desain, dan
yang terlibat
biaya

Penentuan
Pemrograman pada
metodologi Kajian kelaikan
Penyusunan seluruh tahapan Penetapan penyelenggaraan
Penyelenggaraan Pembangunan
Laporan Akhir kriteria penyedia BGH : kinerja tinggi
terhadap lingkup BGH : tata ruang,
Tahap pekerjaan, jadwal,
jasa yang biaya tinggi, kinerja
optimal biaya teknis, ekonomi,
Pemrograman pendanaan dan kompeten
optimal, atau kinerja sosial, lingkungan
pengelolaan risiko
optimal biaya rendah
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS

Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan teknis BGH sesuai rekomendasi dan


kriteria yang ditetapkan dalam Tahap Pemrograman.

Dilaksanakan oleh penyedia jasa perencanaan BGH

Output : Dokumen Perencanaan Teknis, gambar rencana detail,


spesifikasi dan rekomendasi teknis, perhitungan teknis
ALUR TAHAP PERENCANAAN TEKNIS

Penyusunan
Penetapan dokumen
Pengajuan IMB
Identifikasi pihak kriteria perencanaan Penyusunan dan sertifikasi
terkait dalam rancangan teknis teknis dengan juga penilaian kinerja tahap
perencanaan BGH sesuai mempertimbangkan BGH Tahap perencanaan
teknis target kinerja persyaratan BGH Perencanaan bersama dengan
tahap pelaksanaan
yang disepakati konstruksi
pemilik BG
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Kegiatan pembangunan/pelaksanaan konstruksi fisik BGH berdasarkan dokumen


perencanaan teknis

Dilaksanakan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi BGH

Output : Fisik BGH, Laporan Akhir Tahap Pelaksanaan Konstruksi, as built drawings,
dokumentasi pelaksanaan, pedoman pengoperasian dan pemeliharaan, dokumen
perizinan, dokumen permohonan SLF
ALUR TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Penyusunan
Penyusunan Pelaksanaan Koordinasi dengan Laporan Tahap Penyusunan
dokumen konstruksi BGH Pelaksanaan penilaian kinerja
instansi teknis
Konstruksi dan
rencana sesuai dokumen terkait guna
dokumen-
tahap
pelaksanaan perencanaan pemeriksaan dokumen pelaksanaan
konstruksi BGH teknis kelaikan fungsi pelaksanaan konstruksi
konstruksi

Pengajuan SLF
dan sertifikasi
BGH Tahap
Pelaksanaan
Konstruksi
bersama pemilik
BG
TAHAP PEMANFAATAN

Kegiatan penggunaan BGH sesuai dengan fungsinya termasuk kegiatan


pemeliharaan, pemeriksaan berkala, dan perawatan BG agar kinerja BGH
tetap terjaga.

Dilaksanakan oleh pemilik dan/atau pengelola BGH

Output : Dokumen rencana kegiatan pemeliharaan, perawatan dan


pemeriksaan berkala dan laporannya secara periodik,
panduan pemanfaatan BG bagi pemilik dan pengguna, dokumentasi kegiatan
ALUR TAHAP PEMANFAATAN

Menyusun
dokumen Menyusun Melaksanakan Melaksanakan
panduan bagi sosialisasi dan
rencana Melaksanakan pemeliharaan,
pengguna/ edukasi BGH
pemeliharaan, monev terhadap perawatan, dan
penghuni kepada
perawatan, dan terhadap Pengguna kinerja BGH pemeriksaan
pemeriksaan pemanfaatan BGH /penghuni BG berkala
berkala

Pengajuan SLFn Penyusunan


dan sertifikasi Laporan kegiatan
BGH Tahap Pemeriksaan pemeliharaan,
Pemanfaatan kelaikan fungsi perawatan, dan
bersama pemilik pemeriksaan
BG berkala
TAHAP PEMBONGKARAN

Kegiatan dekonstruksi BG dengan cara mengurai material dan/atau komponen


bangunan untuk meminimalkan sampah konstruksi dan meningkatkan nilai guna
material melalui reuse dan recycle

Dilaksanakan oleh penyedia jasa pembongkaran BG

Output : Laporan Akhir Tahap Pembongkaran BGH


ALUR TAHAP PEMBONGKARAN

Identifikasi Pemilihan dan


komponen Pelaksanaan pemisahan
bangunan yang Penyusunan Pengajuan kegiatan komponen
dapat didaur persetujuan RTB
Rencana Teknis pembongkaran bangunan yang
ulang, kepada
dimanfaatkan Pembongkaran sesuai dokumen dapat didaur
pemerintah ulang, dimanfaatkan
kembali (RTB) kab/kota RTB yang telah
dan/atau kembali dan/atau
disetujui pemda dimusnahkan
dimusnahkan

Penyusunan
dokumentasi
Penyusunan
setiap tahap
Laporan Akhir
Pelaporan kepada pembongkaran
Tahap
pemda dan daftar
Pembongkaran
komponen yang
BGH
akan direuse/
recycle
3. Penyelenggaraan
Hunian Hijau Masyarakat
(H2M)
HUNIAN HIJAU MASYARAKAT (H2M)

Hunian Hijau Masyarakat adalah suatu kumpulan hunian hijau yang menerapkan
persyaratan BGH

 Penyelenggaraannya dilakukan setelah adanya usulan/permohonan dari kelompok


masyarakat yang berinisiatif membentuk kelompok H2M di lingkungannya.

 Dilaksanakan berdasarkan Perda atau Perkada tentang BGH

 Dibina dan didampingi oleh Pemda


PENYELENGGARAAN HUNIAN HIJAU MASYARAKAT (H2M)

1. Tahapan Pelaksanaan H2M


• Penyusunan Dokumen Rencana Kinerja H2M (RKH2M)
• Pelaksanaan Konstruksi H2M
• Pemanfaatan H2M
• Pembongkaran H2M

2. Indikator Kinerja H2M


• Penyelenggaraan kegiatan H2M dituangkan dalam dokumen Rencana
Kerja Bangunan Gedung Hunian Hijau Masyarakat (RKH2M)
• Isi dari RKH2M adalah:
 Desain H2M,
 DED dan RAB,
 Rencana teknis konstruksi,
 Rencana pelaksanaan konstruksi,
 Rencana pengawasan konstruksi,
 Rencana preawatan dan pemanfaatan hunian hijau,
 Mekanisme pelatihan teknis yang dibutuhkan, dan
 Rencana pendanaan

H2M RKH2M
Pendampingan
Pemerintah

Sosialisasi Pemberdayaan Pelatihan


TAHAPAN PELAKSANAAN H2M
1. Penyusunan Dokumen Rencana Kinerja H2M (RKH2M)

 untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan membangun kesepakatan


bersama tentang penyelenggaraan H2M

Langkah-langkah penyusunan RKH2M :


1. Terpilih satu lingkungan/kampung yang terdiri dari minimal 20 rumah dan maksimal
40 rumah atau dengan pertimbangan penghematan penggunaan energi yang
signifikan dan efektif
2. Masyarakat membentuk lembaga keswadayaan masyarakat hunian hijau
3. Masyarakat melalui perwakilannya secara tertulis menyampaikan peminatan
kepada pemerintah daerah
4. Pemda melakukan presentasi tentang penyelenggaraan H2M
5. Pendampingan teknis penyusunan RKH2M oleh Tim Pendamping
yang merupakan aparat Pemda yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah
6. Penyusunan DED dan RAB dari hasil identifikasi hunian
sederhana hijau
7. Tim pendamping membantu penyusunan DED, RAB, rencana
pelaksanaan konstruksi, rencana pengawasan konstruksi, rencana
perawatan dan pemanfaatan hunian hijau
TAHAPAN PELAKSANAAN H2M
2. Pelaksanaan Konstruksi H2M

 dilakukan berdasarkan DED dan RAB yang disusun dan disepakati oleh masyarakat
yang dibantu oleh Tim Pendamping

Ketentuan pelaksanaan :
1. Masyarakat melakukan pembangunan baru atau retrofitting mengajukan IMB
2. Pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan oleh pemilik dan/atau penyedia jasa
konstruksi yang memiliki kompetensi bangunan gedung hijau
3. Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan langsung oleh masyarakat,
dilaksanakan melalui pendampingan oleh Tim Pendamping
4. Pemerintah melakukan pelatihan/ pendampingan teknis kepada
masyarakat/ pengguna H2M dan pelaksana konstruksi
5. Pengawasan pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan oleh pemilik
bangunan
6. Tim Pendamping melaksanakan pengawasan dan pendampingan berkala
kepada masyarakat
7. Masyarakat melakukan penilaian mandiri terhadap capaian kinerja yang
didampingi oleh Tim Pendamping.
8. Masyarakat melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan kepada pemerintah
daerah sebelum bangunan dimanfaatkan.
9. Masyarakat dapat mengajukan sertifikasi BGH kepada pemerintah daerah
10. Pemerintah daerah wajib memberikan insentif kepada masyarakat yang
telah memenuhi RKH2M
TAHAPAN PELAKSANAAN H2M
3. Pemanfaatan H2M

 masyarakat wajib mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja hunian hijaunya


berdasarkan RKH2M

Ketentuan pemanfaatan :
1. Pendampingan, pemantauan, pendataan, dan evaluasi pada H2M secara berkala
oleh Pemda
2. Tim Pendamping melakukan edukasi, sosialisasi, FGD, advokasi kepada
masyarakat untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja hunian hijaunya
berdasarkan RKH2M.
3. Masyarakat secara berkala berdasarkan pengetahuan dan
kepedulian melakukan pemeliharaan, perawatan, dan peningkatan
kinerja H2M.
4. Pemantauan pemanfaatan H2M oleh Pemda
5. Pendataan secara periodik oleh Pemda
6. Penetapan kebijakan oleh Pemda
TAHAPAN PELAKSANAAN H2M
4. Pembongkaran H2M

 diharapkan sesedikit mungkin menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan,


meminimalkan sampah konstruksi dan memaksimalkan komponen-komponen yang
dapat digunakan kembali

Tahapan pembongkaran :
1. Masyarakat melakukan identifikasi sederhana didampingi oleh Tim Pendamping
H2M atas komponen-komponen yang akan dibuang, didaur ulang,
dipergunakan kembali
2. Masyarakat dapat melakukan pembongkaran secara mandiri atau menggunakan
jasa pihak ketiga/kontraktor
3. Pemilahan material bangunan hasil pembongkaran dilakukan oleh pemilik
atau pihak ketiga
4. Masyarakat dapat melakukan pengelolaan material dan sampah bangunan
hasil pembongkaran secara mandiri atau melalui pihak ketiga sesuai
RKH2M
INDIKATOR KINERJA H2M

1. Konsumsi Energi

Pengurangan konsumsi energi hingga mencapai minimal 25% dari penggunaan


konsumsi energi rata-rata sebelumnya yang dipantau setiap bulan.

Dapat dicapai melalui :

 Penggunaan jenis lampu hemat energi.


 Penggunaan peralatan elektronik yang hemat energi.
 Melakukan dan melaksanakan pengaturan pola pemakaian lampu dan
peralatan elektronik
2. Konsumsi Air

Pengurangan penggunaan konsumsi air hingga mencapai minimal 10%


(sepuluh persen) dari penggunaan konsumsi rata-rata sebelumnya

Dapat dicapai melalui :

 Penggantian/penggunaan fixture sanitair hemat air


 Menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat konsumsi air
 Pengendalian penggunaan air/seperlunya untuk keperluan sehari-hari
3. Pengelolaan Sampah

 pengurangan timbulan sampah


 pemilahan sampah
 Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

4. Penggunaan material

 menggunakan material bahan bangunan lokal dan material ramah


lingkungan.

5. RTH Pekarangan

 memanfaatkan seoptimal mungkin setiap ruang terbuka baik di


pekarangan rumah
PEMENUHAN SECARA BERTAHAP

Pencapaian RKH2M dapat dilakukan oleh masyarakat :

1. Dengan diberikan waktu maksimum 3 tahun untuk bagian-bagian


bangunan yang tidak berhubungan dengan perubahan struktur dan sistem
jaringan ME tertanam yang menyebabkan kewajiban dilakukan Pembaruan
IMB (PIMB)

2. Perubahan yang berdampak diperlukannya IMB seperti adanya perubahan


yang berdampak terhadap keandalan bangunan, diberikan waktu paling
maksimum 5 tahun.
4. Diskusi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai