Teknis Penlat KKN Posdaya
Teknis Penlat KKN Posdaya
MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
PEMBUKAAN
Mahasiswa mengisi presensi dan membawa presensi
untuk mengambil konsumsi di sekretariat panitia.
Penlat merupakan salah satu aspek penilaian KKN,
setara dengan UTS.
Mahasiswa yang tidak ikut KKN dicatat oleh DPL
untuk ditindaklanjuti dalam pemberian nilai akhir.
Dasar Hukum Pelaksanaan KKN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN :
Logbook kegiatan yang diunduh dari simkkn
Daftar Presensi Mahasisiwa
SEMINAR HASIL KKN
Dilaksanakan di pendopo Kecamatan, 19-03-2018.
Mahasisiwa menyusun artikel/ringkasan hasil KKN
Panjang artikel 5-7 halaman, disertai foto yang mendukung
Seminar dihadiri oleh DPL, Kades, Muspika, dan Pejabat Unesa
Peserta dari mahasiswa, setiap desa diwakili oleh 3 orang mahasiswa
Mahasiswa wajib mengakomodir masukan dari peserta seminar
Artikel berisi: pendahuluan, hasil pelaksanaan, kendala yang dihadapi
dan pemecahannya, rekomendasi/tindak lanjut kegiatan KKN
gelombang selanjutnya, penutup yang berisi simpulan dan saran
Artikel digandakan 4X (Kades, DPL, Pejabat Unesa,
Camat/Danramil/Kapolsek)
Artikel yang sudah diperbaiki berdasarkan saran peserta seminar
diemail bersama laporan ke alamat lppm_pusat.kknpm@unesa.ac.id
Tanggal 20-02-2018, mahasiswa mengikuti kuliah di jurusan masing2.
KOMUNIKASI PESERTA KKN DI
LOKASI
Peserta KKN dilarang menutup diri dengan masyarakat tempat KKN,
seperti banyak di kamar.
Peserta KKN melakukan penjangkauan (outreach) dan menjaga sopan
santun saat berinteraksi dengan masyarakat (mengucapkan salam, banyak
senyum dan tegur sapa).
Bagi Peserta KKN yang Muslim melakukan jama’ah sholat di Masjid,
Musholah/Langgar.
Peserta KKN terlibat pada kegiatan keagamaan sesuai dengan
kepercayaan. Misalnya, ikut terlibat dalam TPA (Taman Baca Al Qur’an)
bagi yang Muslim.
Ketika berkomunikasi dengan masyarakat, peserta KKN lebih banyak
mendengarkan dan empati.
Peserta KKN perlu memahami sistem sosial masyarakat desa yang
mengutamakan relegiusitas, harmonis, komunalitas (kolektivitas).
Mahasiswa harus menjaga kebersihan rumah dan kamar mandi
pemondokan.
STRATEGI MANAJEMEN
KEGIATAN
SOSIALISASI
Kerja sama dengan dinas terkait, misal Dinas
Kepolisian untuk sosialisasi Narkoba.
Kolaborasi dengan organisasi di tingkat desa (PKK,
Karang Taruna, Pengajian) untuk menentukan waktu
dan tempat. Konsumsi bisa ikut kegiatan organisasi
tersebut.
Mengajukan permohonan bantuan nara sumber ke
dinas Kepolisian
STRATEGI MANAJEMEN
KEGIATAN
PELATIHAN
Kerja sama dengan dinas terkait, misal Dinas
Kebersihan, pelatihan mengolah sampah
Kolaborasi dengan organisasi di tingkat desa (PKK,
Karang Taruna, Pengajian) untuk menentukan waktu
dan tempat. Konsumsi bisa ikut kegiatan organisasi
tersebut.
Mengajukan permohonan bantuan nara sumber ke
dinas Kebersihan
Koordinasi dengan Ikatan Pemulung Jawa Timur (IPI)
STRATEGI MANAJEMEN
KEGIATAN
KERJA SOSIAL
Mahasiswa terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan
kerja sosial (kerja bakti kebersihan, sanitasi,
pencahayaan rumah sehat, penangkal petir, kelayakan
jalan, taman desa, dll.)
Mempelajari kondisi lingkungan desa terkait program
Posdaya
Mendiskusikan dengan Kades tentang permasalahan
yang diamati dan menemukan solusinya
Melakukan aksi kerja sosial bersama warga. Kades
sebagai penanggung jawab. Mahasiswa sebagai motor.
Materi Pendidikan dan
Pelatihan
Membentuk struktur organisasi kelompok, terdiri dari
Ketua Kelompok, Sekretaris, dan Bendahara
Menyusun proposal Program KKN bersama DPL
Menyusun Logbook Kegiatan selama 21 hari
Menyusun materi program utama yang akan
dilaksanakan
Revisi Proposal
KKN TEMATIK POSDAYA
Posdaya: Pos Pemberdayaan Keluarga
Posdaya: lembaga masyarakat yang berfungsi dan dapat
dimanfaatkan sebagai forum silaturahim, komunikasi, edukasi,
dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara
terpadu yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk keluarga dan
masyarakat
Pemberdayaan masyarakat lewat Posdaya juga memunyai
sasaran meningkatkan:
Human Development Index (HDI), Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
Millenium Development Index (MDGs)
Posdaya membantu masyarakat untuk memantapkan fungsi keluarga dan
masyarakat dan mampu mengatasi persoalan kehidupan sehari-hari
• Posdaya adalah forum silaturahmi, komunika
advokasi dan wadah kegiatan penguatan
fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dan
gotongroyong
LANGKAH PEMBENTUKAN POSDAYA
1. MENGUMPULKAN DATA DASAR
2. MENJAJAGI PENDAPAT TOKOH2
MASY.
3. MENYAJIKAN DLM PERTEMUAN
REMBUG DESA/MINI LOKAKARYA
4. PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA
POSDAYA
5. PEYUSUNAN RENCANA KERJA DAN
PELAKSANAAN
POSDAYA:
PEMENUHAN KEBUTUHAN DENGAN UPAYA NYATA
MEMOTONG RANTAI KEMISKINAN
MEWUJUDKAN IMPIAN DAN MEMENUHI
KEBUTUHAN
EMPAT JALUR UTAMA POSDAYA:
KESEHATAN
PENDIDIKAN
WIRA USAHA
LINGKUNGAN
TIGA PRINSIP UTAMA:
PEMBERDAYAAN
GOTONG ROYONG
KEMANDIRIAN
SUBSTANSI BIDANG UPAYA POSDAYA
EKOMONI
•PELATIHAN KETRAMPILAN
•PENDAMPINGAN
•MENCIPTAKAN PRODUK DAN JASA
•DALAM RANGKA MEMBERDAYAKAN
MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN TARAF
HIDUP MASYARAKAT
PENDIDIKAN