Basic Life Support
Basic Life Support
Jika korban henti jantung tidak segera diberikan BHD dan BHL,
kemungkinan korban selamat berkurang 10-12% per menit
Jadi tindakan BHD yang cepat dan tepat akan
memperbesar kemungkinan korban selamat
Bantuan Hidup Dasar
DEFIBRILASI
segera
Defibrilasi segera
• Defibrilasi segera merupakan penentu penting
keberhasilan penanganan henti jantung
• RJP segera sebelum dan sesudah defib, tanpa
mengecek irama atau pulsasi setelah defib.
1 menit 7 – 10%tertunda
Defib = mortalitas
meningkat
DOSIS ENERGI
• MONOFASIK : 360 J
• BIFASIK : 120 – 200 J (sesuai rekomendasi alat) atau
dosis maksimal yang tersedia (jika tidak tahu)
• Disediakan di tempat-
tempat umum, mis.
bandara
• Dapat diakses publik
AED
(automated external defibrillator)
KONTRAINDIKASI KARDIOVERSI:
•irama sinus
•atrial fibrilasi yang lebih dari 48 jam, kecuali dalam
antikoagulan yang adekuat atau terbukti tidak ada thrombus di
dalam jantung.
CARA KARDIOVERSI
LISTRIK
1. Berikan sedasi adekuat dan jaga ventilasi
2. Letakkan pad pada sternum dan apex
3. Tekan SYNC pada alat
4. Perhatikan MARKER gelombang R oleh alat
5. Pastikan keadaan CLEAR
6. SHOCK
• AF : 120 – 200 J
• Atrial flutter atau SVT lainnya: 50 – 100 J
• VT monomorfik : 100 J
• VT polimorfik dianggap VF
defibrilasi
PACU JANTUNG
TRANSKUTAN
• INDIKASI:
• bradikardia simptomatis, tidak respons
dengan obat
• KONTRAINDIKASI:
• asistol
PACU JANTUNG
TRANSKUTAN
KEUNTUNGAN:
•dapat dilakukan segera
•mudah
•tidak perlu kanulasi akses vena
•dapat menjadi terapi sementara hingga ahli datang untuk pacu
transvena
KERUGIAN:
•tidak nyaman untuk pasien
CARA PENGGUNAAN
1. Jelaskan pada pasien (bila sadar) tentang efek
yang tidak nyaman (jika perlu sedasi/analgesik)
2. Tempelkan pad pacu pada sternum dan pada
apex
3. Berikan pacu pada laju nadi tertentu (>60
x/min) dan output listrik yang di-“capture”oleh
miokard
4. Konsultasi ahli untuk pacu jantung transvena
terlihat spike (dari pacu jantung) tapi belum diikuti QRS = belum “capture"
Tidak ada nafas atau bernafas tidak Tidak bernafas atau ada usaha nafas
normal
Tidak teraba nadi dalam 10 detik (hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan professional)
Interupsi bantuan Interupsi seminimal mungkin, jikalau memungkinkan interupsi kurang dari 10 detik
Jalan Nafas (Airway) Head tilt Chin lift (untuk kecurigaan trauma leher lakukan jaw thrust)
Kompresi 30 : 2 30 : 2 (satu penolong) 30 : 2 (satu penolong)
Pada penolong terlatih, dengan jalan nafas lanjutan berikan nafas setiap 6 – 8 detik (8 – 10 x/menit).
Defibrilasi Pasang dan tempelkan AED sesegara mungkin, Interupsi kompresi minimal baik sebelum atau sesudah kejut listrik. Lanjutkan
RJP diawali dengan kompresi setelah kejut listrik
PERAWATAN PASKA HENTI JANTUNG
(ROSC=Return of Spontaneus Circulation
SINDROMA KORONER AKUT
Definisi