Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Materi-8

PENGUKURAN KINERJA
SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja


• Kinerja (performance) adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi.
• Pengukuran Kinerja adalah suatu metode atau
alat yang digunakan untuk mencatat dan me-
nilai pencapaian pelaksanaan kegiatan
berdasarkan tujuan, sasaran, dan strate-gi
sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi
serta meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan akuntabilitas.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Elemen Pokok Pengukuran Kinerja

• Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi


organisasi.
• Merumuskan indikator dan ukuran
kinerja.
• Mengukur tingkat ketercapaian tujuan
dan sasaran-sasaran organisasi.
• Evaluasi kinerja
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Evaluasi Kinerja
• Feedback dan Reward-punishment
• Penilaian Kemajuan Organisasi
• Dasar Peningkatan Kualitas Pengambilan
Keputusan dan Akuntabilitas.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Skema Pengukuran Kinerja


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik


• Semua jasa dan produk yang dihasilkan
organisasi sektor publik ditujukan untuk
memenuhi harapan dan keinginan
pelanggan (masyarakat).
• Pengukuran Kinerja Sektor Publik
berfokus pada penilaian tingkat
ketercapaian harapan dan keinginan
pelanggan (masyarakat).
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Aspek-aspek Pengukuran Kinerja Sektor


Publik
• Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran.
• Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan, baik dari segi
ke-cepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan
kegiatan ter-sebut.
• Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan
langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berwujud
(tangible) mau-pun tidak berwujud (intangible).
• Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah yang mem-punyai efek langsung.
• Kelompok manfaat (benefit); adalah sesuatu yang terkait dengan
tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
• Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan
baik positif maupun negatif.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Aspek-aspek Pokok dalam Pengukuran Kinerja


Organisasi Komersial

• Sumber Daya:
– Biaya (misalnya biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pelayanan,
biaya yang berhubungan dengan persediaan, biaya distribusi dan
se-bagainya).
– Assets (biaya angkut persediaan).
• Output:
– Keuangan (penjualan, keuntungan, return on investment).
– Waktu (waktu respons pelanggan, ketepatan waktu pengiriman).
– Kualitas (keluhan pelanggan, kerusakan pengiriman).
• Fleksibilitas:
– Fleksibilitas volume (kemampuan merespons perubahan
permintaan).
– Fleksibilitas pengiriman (tingkat kecepatan atas pengiriman).
– Fleksibilitas campuran (kemampuan melayani berbagai jenis
permintaan).
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Cakupan Pengukuran Kinerja Sektor Publik

1. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan


maupun pengimplemen-tasian kebijakan.
2. Perencanaan dan penganggaran (planning and
budgeting): untuk mem-bantu perencanaan dan
penganggaran atas jasa yang diberikan dan untuk
memonitor perubahaan terhadap rencana.
3. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi
atas jasa yang diberi-kan maupun keefektifan
organisasi.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Cakupan Pengukuran Kinerja Sektor Publik

4. Kehematan (economy): untuk me-review


pendistribusian dan keefektifan penggunaan
sumber daya.
5. Keadilan (equity): untuk meyakini adanya
distribusi yang adil dan dila-yani semua
masyarakat.
6. Pertanggungjawaban (accountability): untuk
meningkatkan pengendalian dan
mempengaruhi pembuatan keputusan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik

1. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran


yang digunakan untuk pencapaian kinerja.
2. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah
disepakati.
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan
membandingkan-nya dengan rencana kerja serta
melakukan tindakan untuk memperbaikai kinerja.
4. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif
atas prestasi pe-laksana yang telah diukur sesuai dengan
sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik

5. Menjadi alat komunikasi antarbawahan dan pimpinan


dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.
6. Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan
sudah terpenuhi.
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi
pemerintah.
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan
dilakukan secara objektif.
9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.
10.Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Perbedaan Pengukuran Kinerja Sektor Publik dan Sektor


Bisnis

• Pada organisasi bisnis, kinerja


penyelengaranya dapat dilakukan dengan
menilai variabel keuangan, misal
solvabilitas, rentabilitas, return on
investment.
• Pada organisasi sektor publik, pengukuran
keberhasilannya lebih kompleks, terdiri
dari variabel keuangan dan non keuangan
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Pengukuran kinerja menyediakan dasar bagi organisasi untuk


menilai:

• Bagaimana kemajuan atas sasaran yang telah ditetapkan;


• Membantu dalam mengenali area-area kekuatan dan
kelemahan;
• Menentukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja;
• Menunjukkan bagaimana kegiatan mendukung tujuan
organisasi;
• Membantu dalam membuat keputusan-keputusan dengan
langkah inisiatif;
• Mengutamakan alokasi siumber daya; dan
• Meningkatkan produk-produk dan jasa-jasa kepada pelanggan /
user.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Pengukuran Kinerja Sebagai Subsistem


Pengendalian Manajemen

• Suatu sistem pengendalian formal terdiri dari struktur pengendalian


manajemen dan proses pengendalian manajemen.

• Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat


pertanggungjawaban yaitu unit organisasi yang dipimpin oleh
manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

• Proses pengendalian manajemen adalah aktivitas-aktivitas manajer


yang secara umum meliputi penyusunan program (programming),
penyusunan anggaran (budgeting), implementasi dan pengukuran
kinerja, serta pelaporan dan analisis.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Struktur Pengendalian Manajemen

• Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi


manajernya dinilai berdasarkan biaya yang dikeluarkan. Contoh pusat biaya
adalah Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum.

• Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi


manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh pusat
pendapatan adalah Dinas Pendapatan Daerah.

• Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya


dinilai berdasar-kan laba yang dihasilkan. Contoh pusat laba adalah BUMN,
BUMD, objek pariwisata milik Pemda, bandara, pelabuhan, dan sebagainya.

• Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya


dinilai berdasar-kan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang
ditanamkan. Contoh pusat investasi adalah Departemen Riset dan
Pengembangan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Hubungan antara Pusat Pertanggungjawaban dengan


Pengendalian Anggaran

• Organisasi sektor publik seperti pemerintah daerah dapat


dianggap sebagai pusat pertanggungjawaban.

• Pusat pertanggungjawaban besar ini dapat dipecah-pecah lagi


menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga
pada level satuan kerja misalnya dinas dan unit pelaksana teknis.

• Manajer pusat pertanggungjawaban sebagai budget holder


memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran.

• Pengendalian anggaran meliputi pengukuran terhadap output


dan belanja yang riil dilakukan dibandingkan dengan anggaran.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Proses Pengendalian Manajemen

• Perumusan strategi
• Perencanaan strategik
• Penganggaran
• Pelaksanaan anggaran
• Evaluasi kinerja.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sistem Pengukuran Kinerja

Perencanaan Strategi

Penyusunan Program
semakin bersifat kualitatif

Penyusunan Anggaran

Implementasi

Pengukuran Kinerja

feedback
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sifat Keterukuran Perencanaan


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Perencanaan Strategis

• Perencanaan strategis adalah proses sistematik yang


ditujukan untuk menghasilkan tindakan dan
keputusan-keputusan mendasar sebagai pedoman
dan panduan organisasi dalam menjawab pertanyaan
apa yang harus dilakukan dan mengapa melakukan
aktivitas tertentu.
• Secara lebih eksplisit dapat dikatakan bahwa
perencanaan strategi merupakan proses penentuan
tujuan organisasi dan strategi untuk mencapainya
dengan memperhatikan lingkungan internal dan
eksternal.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tahap Perencanaan Strategis


• Menginisiasi dan menyetujui suatu proses perencanaan
strategis.
• Mengidentifikasi kewajiban-kewajiban organisasional.
• Menjelaskan nilai-nilai dan misi organisasi.
• Menilai lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
• Mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi.
• Merumuskan strategi untuk me-manage isu-isu ini.
• Me-review dan menetapkan rencana-rencana atau rencana
strategis.
• Menetapkan suatu visi organisasi yang efektif.
• Mengembangkan suatu proses implementasi yang efektif.
• Menilai kembali strategi-strategi dan proses perencanaan
strategis.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Penyusunan Program
• Penyusunan program (programming) adalah
proses pembuatan keputusan mengenai program-
program yang akan dilaksanakan organisasi dan
taksiran jumlah sumber-sumber yang akan
dialokasikan untuk setiap program tersebut.
• Program sendiri merupakan kegiatan pokok yang
akan dilaksanakan organi-sasi untuk melaksanakan
strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategi.
• Penyusunan program ini pada umumnya
mencakup rencana kegiatan jangka panjang
misalnya 5 atau 10 tahun dan sering berhubungan
dengan proyek-proyek tertentu sehingga sering
juga disebut sebagai perencanaan proyek.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Kegiatan Penyusunan Program

• Analisis usulan program baru.


• Penelaahan program yang sedang
berjalan.
• Penyusunan sistem koordinasi program
secara terpisah.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Penyusunan Anggaran

• Berapa biaya atas rencana-rencana yang


dibuat (pengeluaran/belanja)?
• Berapa banyak dan bagaimana cara
memperoleh uang untuk mendanai
rencana tersebut (pendapatan)?
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Peran Pengukuran Kinerja


• Jika organisasi sudah merumuskan dan menetapkan
perencanaan strategi, program, dan juga anggaran maka
tahap selanjutnya tentunya adalah im-plementasi.
• Untuk menilai ketercapaian implementasi tersebut
dibutuhkan sistem pengukuran kinerja yang bisa membantu
manajer publik menilai pencapaian suatu strategi baik melalui
alat ukur finansial maupun non-finansial.
• Hasil pengukuran kinerja dijadikan umpan balik (feedback)
untuk tahun berikutnya baik dalam perencanaan maupun
implementasi.
• Jadi pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk memperbaiki
kinerja pemerintah, dasar pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
Critical Success Factors (CSF)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Critical Success Factors (faktor


keberhasilan utama) adalah suatu area
yang mengindikasikan kesuksesan kinerja
unit kerja organisasi.
• Area CSF ini menggambarkan preferensi
manajerial dengan memperhatikan
variabel-variabel kunci finansial dan non-
finansial pada kondisi waktu tertentu.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Contoh CSF

–Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
–Kesejahteraan Sosial
–Seni Budaya dan Olahraga.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Key Performance Indicator (KPI)

• Key performance indicator (KPI) adalah


sekumpulan indikator yang dapat dianggap
sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat
finansial maupun nonfinansial untuk
melaksanakan operasi dan kinerja satuan kerja
(entitas).
 
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Unsur-unsur KPI
1. Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan
strategi (ability of the organization to communicate their
strategy for measures)
2. Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih
perusahaan (the selected measure adequately focuses on
the strategic issue)
3. Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula
tertentu dalam penghitungannya (quantifiable, can be
evaluated objectively)
4. Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are
quantifiable, reliabled and repeatable)
5. Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of
updates are meaningfull)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Unsur-unsur KPI
6. Penetapan target untuk perbaikan dapat
dilakukan (meaningful targets for improvement
are established)
7. Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan
lain dapat dilakukan (external benchmarking is
feasible and/or desirable)
8. Pengukurannya masih valid (validity of measures
– not old unvalid measures)
9. Data dan sumber daya tersedia (availability of
data and resources)  
10. Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya
(cost of measures not more than benefit of
measures)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Contoh Key performance indicator (KPI)

– Pertumbuhan ekonomi
– Laju inflasi
– Pendapatan per kapita
– Ketimpangan kemakmuran
– Pemerataan pendapatan
– Ketimpangan regional
– Angka melek huruf
– Angka usia harapan hidup
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntabilitas Kinerja
• Akuntabilitas harus merujuk kepada sebuah spektrum yang luas
dengan standar kinerja yang bertumpu pada harapan publik sehingga
dapat digunakan untuk menilai kinerja, responsivitas, dan juga
moralitas dari para pengemban amanah publik.
• Konsepsi akuntabilitas dalam arti luas ini menyadarkan kita bahwa
pejabat pemerintah tidak hanya bertanggungjawab kepada otoritas
yang lebih tinggi dalam rantai komando institusional, tetapi juga
bertanggungjawab kepada masyarakat umum, lembaga swadaya
masyarakat, media massa, dan banyak stakeholders lain.
• Jadi, penerapan akuntabilitas ini, di samping berhubungan dengan
penggunaan kebijakan administratif yang sehat dan legal, juga harus
bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat atas bentuk akuntabilitas
formal yang ditetapkan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Jenis Akuntabilitas publik

• Akuntabilitas vertikal
– Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada
pemerintah daerah, pertanggungjawaban daerah
kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat
kepada MPR.

• Akuntabilitas horisontal
– Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SELESAI

• Materi-8
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai