8 - Pengukuran Kinerja SP
8 - Pengukuran Kinerja SP
Materi-8
PENGUKURAN KINERJA
SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Evaluasi Kinerja
• Feedback dan Reward-punishment
• Penilaian Kemajuan Organisasi
• Dasar Peningkatan Kualitas Pengambilan
Keputusan dan Akuntabilitas.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
• Sumber Daya:
– Biaya (misalnya biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pelayanan,
biaya yang berhubungan dengan persediaan, biaya distribusi dan
se-bagainya).
– Assets (biaya angkut persediaan).
• Output:
– Keuangan (penjualan, keuntungan, return on investment).
– Waktu (waktu respons pelanggan, ketepatan waktu pengiriman).
– Kualitas (keluhan pelanggan, kerusakan pengiriman).
• Fleksibilitas:
– Fleksibilitas volume (kemampuan merespons perubahan
permintaan).
– Fleksibilitas pengiriman (tingkat kecepatan atas pengiriman).
– Fleksibilitas campuran (kemampuan melayani berbagai jenis
permintaan).
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
• Perumusan strategi
• Perencanaan strategik
• Penganggaran
• Pelaksanaan anggaran
• Evaluasi kinerja.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Perencanaan Strategi
Penyusunan Program
semakin bersifat kualitatif
Penyusunan Anggaran
Implementasi
Pengukuran Kinerja
feedback
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Perencanaan Strategis
Penyusunan Program
• Penyusunan program (programming) adalah
proses pembuatan keputusan mengenai program-
program yang akan dilaksanakan organisasi dan
taksiran jumlah sumber-sumber yang akan
dialokasikan untuk setiap program tersebut.
• Program sendiri merupakan kegiatan pokok yang
akan dilaksanakan organi-sasi untuk melaksanakan
strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategi.
• Penyusunan program ini pada umumnya
mencakup rencana kegiatan jangka panjang
misalnya 5 atau 10 tahun dan sering berhubungan
dengan proyek-proyek tertentu sehingga sering
juga disebut sebagai perencanaan proyek.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Penyusunan Anggaran
Contoh CSF
–Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
–Kesejahteraan Sosial
–Seni Budaya dan Olahraga.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Unsur-unsur KPI
1. Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan
strategi (ability of the organization to communicate their
strategy for measures)
2. Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih
perusahaan (the selected measure adequately focuses on
the strategic issue)
3. Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula
tertentu dalam penghitungannya (quantifiable, can be
evaluated objectively)
4. Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are
quantifiable, reliabled and repeatable)
5. Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of
updates are meaningfull)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Unsur-unsur KPI
6. Penetapan target untuk perbaikan dapat
dilakukan (meaningful targets for improvement
are established)
7. Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan
lain dapat dilakukan (external benchmarking is
feasible and/or desirable)
8. Pengukurannya masih valid (validity of measures
– not old unvalid measures)
9. Data dan sumber daya tersedia (availability of
data and resources)
10. Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya
(cost of measures not more than benefit of
measures)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
– Pertumbuhan ekonomi
– Laju inflasi
– Pendapatan per kapita
– Ketimpangan kemakmuran
– Pemerataan pendapatan
– Ketimpangan regional
– Angka melek huruf
– Angka usia harapan hidup
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntabilitas Kinerja
• Akuntabilitas harus merujuk kepada sebuah spektrum yang luas
dengan standar kinerja yang bertumpu pada harapan publik sehingga
dapat digunakan untuk menilai kinerja, responsivitas, dan juga
moralitas dari para pengemban amanah publik.
• Konsepsi akuntabilitas dalam arti luas ini menyadarkan kita bahwa
pejabat pemerintah tidak hanya bertanggungjawab kepada otoritas
yang lebih tinggi dalam rantai komando institusional, tetapi juga
bertanggungjawab kepada masyarakat umum, lembaga swadaya
masyarakat, media massa, dan banyak stakeholders lain.
• Jadi, penerapan akuntabilitas ini, di samping berhubungan dengan
penggunaan kebijakan administratif yang sehat dan legal, juga harus
bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat atas bentuk akuntabilitas
formal yang ditetapkan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
• Akuntabilitas vertikal
– Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada
pemerintah daerah, pertanggungjawaban daerah
kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat
kepada MPR.
• Akuntabilitas horisontal
– Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SELESAI
• Materi-8
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TERIMAKASIH