Modul Pertemuan 7 Fisika 1
Modul Pertemuan 7 Fisika 1
rumus
Secara matematis dirumuskan:
Keterangan :
p : momentum (kg m/s)
P=m.v
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Contoh soal
1. Sebuah benda bermassa 1 ton, bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Berapa
momentum yang dimiliki benda tersebut?
Jawab:
Diketahui: m = 1 ton → 1000 kg
V = 90 km/jam → 25 m/s
P = ......?
P = m .v
= 1000 . 25
= 25.000 Ns
impuls
• DEFINISI
• RUMUS
• CONTOH
definisi
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
hanya sesaat
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang
dibutuhkan gaya tersebut bekerja
Contoh aplikasi:
bola ditendang,
bola tenis dipukul
karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat
singkat.
rumus
Dari definisi tersebut dapat dirumuskan seperti berikut:
I = F . ∆t
Keterangan:
I : Impuls (Ns)
F : Gaya (N)
∆t : Waktu (s)
Impuls dapat dihitung juga dengan cara menghitung luas kurva dari grafik F vs waktu t.
Contoh soal
Sebuah bola ditendang dengan gaya sebesar 48N dalam waktu 0,8 sekon.
Berapakah besar impuls pada saat kaki menyentuh bola.
Jawab:
Diketahui: F = 48N
∆t = 0,8 s
I = ......?
I = F . ∆t
= 48 x 0,8
= 38,4 Ns
IMPULS SAMA DENGAN PERUBAHAN MOMENTUM
F=m.a
mudah untuk mengukur impuls yaitu dengan bantuan momentum. Berdasarkan hukum Newton II,
apabila suatu benda dikenai suatu gaya, benda akan dipercepat.
Keterangan:
● a = percepatan (m/s2)
● F = gaya (N)
a= ● m = massa benda (kg)
Sehingga terdapat hubungan antara impuls dan momentum:
= Keterangan : I = Impuls
F . Δt = m (V – Vo) ∆p = Perubahan Momentum
I = m . V – m .V2
I = p – po
I = Δp
Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor, secara matematis:
p = p1 + p2
Jika dua vektor momentum p1 dan p2
CONTOH SOAL
Dalam sebuah permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan pinalti. Tepat setelah
ditendang bola melambung dengan
kecepatan 60 m/s. Bila gaya bendanya 300 N dan sepatu pemain menyentuh bola selama 0,3 s
maka tentukan:
Impuls yang bekerja pada bola
Perubahan momentumya,
Massa bola
Jawab:
V0 = 60 m/s
F = 300 N
∆t = 0,3 s
F 1 = – F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F1 Δt = -F2 Δt . kita ketahui bahwa I = F Δt
= Δp, maka persamaannya menjadi seperti berikut:
Δp1 = – Δp2
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur keluar dari ekor
roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas keluar sama
CONTOH SOAL
1. Sebuah peluru dengan massa 50 g dan kecepatan 1.400 m/s mengenai dan menembus sebuah balok
dengan massa 250 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Jika kecepatan peluru setelah
menembus balok 400 m/s, maka hitunglah kecepatan balok setelah tertembus peluru!
Jawab:
Diketahui: m1 = 50 g = 0,05 kg
V1 = 1.400 m/s
V2 = 0
V’1 = 400 m/s
V’2 = ......?
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v’1 + m2 . v’2
0,05 . 1.400 + 250 . 0 = 0,05 . 400 + 250 . v’2
70 = 20 + 250 v’2
v’2 = (70 - 20) : 250
v’2 = 0,2 m/s
2. Bola A bermassa 600 g dalam keadaan diam, ditumbuk oleh bola B bermassa 400 g yang bergerak dengan laju 10 m/s.
Setelah tumbukan, kelajuan bola B menjadi 5 m/s, searah dengan arah bola semula.
Tentukan kelajuan bola A sesaat setelah ditumbuk bola B!
Jawab:
Diketehui: m1 = 600 g = 0,6 kg
m2 = 400 g = 0,4 kg
v1 = 0
v2 = 10 m/s
v’2 = 5 m/s
v’1 = .....?
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v’1 + m2 . v’2
0,6 . 0 + 0,4 . 10 = 0,6 . v’1 + 0,4 . 5
0+4 = 0,6 v’1 + 2
4-2 = 0,6 v’1
2 = 0,6 v’1
2 / 0,6 = v’1
3,3 = v’1
Jadi kelajuan benda A setelah tumbukan adalah 3,3 m/s
TUMBUKAN
Tumbukan sentral adalah tumbukan yang terjadi bila titik pusat benda yang satu
menuju ke titik pusat benda yang lain.
LENTING
SEMPURNA
TUMBUKAN
TIDAK
LENTING LENTING
SAMA SEBAGIAN
SEKALI
TUMBUKAN LENTING SEMPURNA
Pada lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum
Kekekalan
Momentum
Kecepatan
sebelum dan
sesudah
tumbukan
1. Kekekalan Momentum
Pada tumbukan ini terjadi pengurangan enrgi kinetik sehingga energi kinetik total benda-benda
setelah terjadi tumbukan akan lebih kecil dari energi kinetik total benda sebelum. Dengan demikian:
Contoh soal
1. Sebuah mobil mainan bermassa 1 kg mula-mula bergerak ke kanan dengan kelajuan 10 m/s. Mobil mainan tersebut
menabrak mobil kedua yang bermassa 1,5 kg yang bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Berapakah kecepatan mobil mainan ini
setelah tumbukan jika tumbukan dianggap tumbukan lenting sempurna?
Jawab:
Diketahui: m1 = 1 kg m2 = 1,5 kg
v1 = 10 m/s v2 = 5 m/s
v1’= ....? v2’= ......?
e= −(v1′−v2′)v1−v2 m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’
1=−(v1′−v2′)10−5 1.10 + 1,5.5 = 1. v1’ + 1,5.v2’ 1=(v1′+v2′)5 10 + 7,5 = v1’ + 1,5 v2’
5=-v1’+v2’.......(i) 17,5 = v1’ + 1,5 v2’...(ii)
5 = -v1’+v2’
17,5 = v1’ + 1,5 v2’ +
22,5 = 0 + 2,5 . v2’ 5 = -v1’+v2’
22,5 = 2,5 . v2’ 5 = -v1’+ 9
22,52,5 = v2’ v1’ = 9 - 5
9 m/s = v2’ v1’ = 4 m/s
2. Balok kayu tergantung oleh seutas tali yang panjangnya I=40 cm. Balok tersebut ditembak mendatar
dengan sebutir peluru yang bermassa 20 gr dan kecepatan v p. Massa balok 9,98 kg dan percepatan
gravitasi 10 m/s. Jika peluru mengenai balok bersarang di dalamnya sehingga balok dapat bergerak naik
setinggi 10 cm maka:
Berapakah kecepatan peluru tersebut?
Jawab:
Diketahui: mp = 20 gr = 0,02 kg
mb = 9,98 kg
g = 10 m/s
h = 10 cm = 0,1 m
vp =......?
Pada ayunan balistik tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tumbukan dan gerak AB. Pada
gerak AB berlaku hukum kekekalan energi sehingga dapt diperoleh v b’ seperti:
Eka = Epb
1/2mvb2 = mgh
vb2 = 2 . 10 . 0,1
vb2 = m/s
Tumbukan peluru dan balok. Pada tumbukan ini berlaku kekekalan energi.
pawal = pakhir
m p . vp = (mp + mb) vb’
0,02.vp = (0,02 + 9,98) .
vp =
vp = 500 m/s
3.Sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian 200 m. Jatuh mengenai lantai hingga elastis sebagian.
Hitunglah tinggi pemantulan pertama yang dapat oleh bola tenis! (e = 0,2)
Jawab:
Diketahui: h1 = 200 m
e = 0,2
h2 = .....?
e =
0,2 =
0,04 =
h2 = 0,04 x 200 = 8 m
Jadi, tinggi bola setelah memantul adalah 8 m.
Ok, Kerjakan Tugas
TUGAS
1. Bola A bermassa 800 g dalam keadaan diam, ditumbuk oleh bola B bermassa
500 g yang bergerak dengan laju 12 m/s. Setelah tumbukan, kelajuan bola B
menjadi 6 m/s, searah dengan arah bola semula. Tentukan kelajuan bola A
sesaat setelah ditumbuk bola B!