Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

KESALAHAN
BERBAHASA
Indirwan, S.Pd.I., M.Pd.I.
HASIL PENELITIAN KESALAHAN BERBAHASA

(Ellis, 1986)
kesalahan berbahasa sudah
cukup banyak dilakukan,
sehingga itu dapat dijadikan bukti
bahwa proses penguasaan
bahasa kedua dipengaruhi oleh
penguasaan bahasa
sebelumnya.
Nuryanto (1984)
kekhilafan (kesalahan)
berbahasa terjadi
oleh adanya interferensi bahasa
pertama terhadap bahasa
Imam Syafi’ie (1984)
(1) penghilangan
unsur-unsur linguistik, (2)
penambahan unsur-unsur
linguistik, (3) pemilahan
unsur-unsur linguistik, dan (4)
penyusunan unsur-unsur
linguistik berada di luar
kaidah bahasa
KESALAHAN BERBAHASA
lapses
Kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan
(kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya Lisan (slip of the tongue) & Tlisan (slip of the pen”)

Error
Kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa ( breaches of code).
Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari
tata bahasa yang lain.

Mistake
kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk suatu situasi
tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah
yang diketahui benar,

Corder (1974)
Untuk tujuan apa Dalam situasi apa Dalam konteks Dengan jalur
(tempat dan apa mana (lisan atau
waktu) tulisan)
02 03 04 05

Faktor-faktor penentu dalam


komunikasi
Siapa yang dengan media
berbahasa apa dan peristiwa
dengan siapa apa
01 06

(Tarigan, 1997)
4 KESALAHAN DALAM BERBAHASA

01 Penanggalan (omission) 02 Penambahan (addition)

Penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih Penutur bahasa menambahkan satu atau lebih
unsur-unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam
frase atau kalimat. Akibatnya terjadi penyimpangan suatu frase atau kalimat.

Kesalahbentukan Kesalahurutan
03 (misformation) 04 (misordering)

Penutur membentuk suatu frase atau Penutur menyusun atau mengurutkan unsurunsur
kalimat yang tidak sesuai kaidah bahasa bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat
itu di luar kaidah bahasa itu.
TUJUAN ANALISIS BAHASA

1
Linguistik
(kebahasaan), 4
Penyebab
2 kesalahan

Kegiatan
berbahasa 5
Frekuensi
3 kesalahan
berbahasa
Jenis bahasa
yang digunakan
LANGKAH-LANGKAH MENGANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA
Mengumpulkan Data Menjelaskan Kesalahan
Mengumpulkan sampel kesalahan berbahasa Proses memberikan gambaran terkait letak
yang dilakukan peserta didik, bisa berupa kesalahan, kemudian menjelaskan penyebab
karangan, hasil ulangan, dan sebagainya kesalahannya, dan diakhiri dengan memberikan
contoh yang benar.

Mengidentifikasi & mengklasifikasi


kesalahan Memperkirakan Kesalahan
Mengenali dan memilih kesalahan berbahasa
pada sampel, dengan mengategorikan kesalahan- Memperkirakan daerah kebahasaan yang tengah
kesalahannya, contohnya kesalahan pelafalan, dipelajari, dan berpotensi memunculkan
pengabungan kata, pembentukan kata, atau pun kesalahan berbahasa.
penyusunan kalimat

Mengurutkan Kesalah Mengoreksi Kesalahan


Menyusun kesalahan, mulai dari penyebab Membetulkan serta meminimalisir terjadinya
kesalahannya, kemudian memberikan contoh kesalahan, dengan cara menyiapkan bahan yang
yang benarnya. tepat, buku yang baik sebagai pegangan, dan
kesesuaian teknik pengajaran.

(Tarigan dan Tarigan, 2021: 63-64) 


PENYEBAB KESALAHAN BERBAHASA
Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya
01 kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau Bahasa pertama (B1)
terhadap bahasa kedua (B2) pada saat berbahasa

Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya


Kesalahan ini disebabkan oleh: (a) penyamarataan berlebihan, (b) ketidaktahuan pembatasan 02
kaidah, (c) penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan (d) salah menghipotesiskan konsep

bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna


03 menyangkut masalah sumber, pemilihan, penyusunan, pengurutan, dan penekanan.

Your Text Here


You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your 04
Presentations. Easy to change colors, photos (Setyawati,
and Text. 2017: 13-14) 
Taksonomi Kategori Linguistik
Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi antara lain dapat terjadi pada fonem,
diftong, kluster dan pemenggalan kata.
1.Fonem /a/ diucapkan menjadi /e/.
2.Fonem /i/ diucapkan menjadi /e/.
3.Fonem /c/ diucapkan menjadi /se/. Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi
4.Fonem /f/ diucapkan menjadi /p/.
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi bahasa Indonesia, antara lain adalah
sebagai berikut.
1.Salah penentuan bentuk asal.
2.Fonem yang luluh tidak diluluhkan.
3.Penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan nge-.
4.Perubahan morfem ber-, per-, dan ter- menjadi be-, pe-, dan te-

Kesalahan Berbahasa Tataran Leksikon (Semantik)


Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran semantik, antara lain:
1.Akibat gejala hiperkorek. (mengingkan hasil yang baik tetapi malah sebaliknya)
2.Akibat gejala pleonasme (penegasan), idulang dengan kalimat yang sama
3.Akibat bentukan ambiguitas.
4.Akibat diksi (pemilihan kata)
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis
1. Penggunaan kata perangkai, dari, pada, daripada, kepada, dan untuk.
2. Pembentukan kalimat tidak baku, antara lain: Kalimat tidak efektif, Kalimat tidak normative, Kalimat tidak logis,
Kalimat rancu, Kalimat ambigu, Kalimat pengaruh struktur bahasa asing.
Taksonomi Siasat Permukaan

penutur menyusun atau mengurutkan unsur-unsur bahasa


dalam suatu konstruksi farasa atau kalimat di luar kaidah
bahasa itu Contoh: saya tidak tahu apa itu seharusnya saya
tidak tahu yang dimaksud dengan hal itu

Misordering
Penutur menambahkan satu atau lebih unsur-unsur bahasa (Kesalahurutan)
yang tidak diperlukan dalam suatu frasa atau kalimat
Contoh: Para pemimpin-pemimpin negara Misformation
itu seharusnya Para pemimpin negara itu. (Kesalahbentukan
)
Addition Penutur membentuk suatu frasa atau kalimat yang
(Penambahan) tidak sesuai dengan kaidah bahasa itu. Contoh: Adi
sedang memasa di dapur seharusnya Adi sedang
Omission memasak di dapur
(Penghilangan)

kesalahan yang ditandai oleh ketidakhadiran suatu butir


yang seharusnya ada dalam ucapan yang benar.
Contohnya: kami membeli motor yang bagus di
dealer malah menjadi kami kami membeli motor bagus
di dealer
AKSONOMI KOMPARATIF

merupakan klasifikasi kesalahan berbahasa yang didasarkan pada perbandingan antara struktur-
struktur kesalahan B2 dan tipe-tipe konstruksi tertentu lainnya. Salah satu kasus yang terjadi
dalam kesalahan ini biasanya terjadi pada penggunaan bahasa Inggris pada orang yang bukan
penutur aslinya
Taksonomi Efek
Komunikatif
Kesalahan pada taksonomi efek komunikatif memandang serta
menghadapi kesalahan dari perspektif efeknya terhadap penyimak
atau pembaca. Pusat perhatian tertuju pada pembedaan antara
kesalahan-kesalahan yang seolah-olah menyebabkan salah
komunikasi.

Contohnya: bahasa Indonesia banyak orang disenangi seharusnya


bahasa Indonesia banyak disenangi orang-orang

Anda mungkin juga menyukai