Anda di halaman 1dari 34

STUDIO PROSES

PERENCANAAN

DATA DAN INFORMASI


PADA PERENCANAAN KOTA
sunarti@undip.ac.id
1. Unit keruangan dalam proses perencanaan
2. Definisi, ciri, dan struktur internal kota

pembahasan
OUTLINE
3. Proses perencanaan kota
4. Elemen pembentuk kota
5. Definisi data, pengumpulan data, interpretasi data, dan informasi
6. Proses perencanaan Larz, 1995
7. Tujuan pengumpulan dan interpretasi data
8. Data dalam proses perencanaan
9. Teknik pengumpulan data
10. Tahapan pengumpulan dan interpretasi data
11. Teknik analisis data
PENGERTIAN DAN CIRI KOTA 1. CIRI-CIRI Mumford, 1996
 Tempat pertemuan secara periodik
• Kota merupakan tempat hunian dengan segala  Ada daya tarik (hubungan sosial)
kegiatan yang dilengkapi prasarana dan  Perdagangan menjadi kriteria dinamis
sarana/fasilitas formal (binaan).  Ada surplus produksi
2. FAKTOR PENENTU ‘LOKASI’ KOTA
• Kota memiliki ukuran, peringkatan (orde), skala
 Surplus produksi
layanan, serta sistem dan fungsi.
 Location advantages
 Jaringan transportasi
1. CIRI-CIRI  Hinterland
 Heterogenitas (land use, facilities, utilities)  Pelayanan sentral
 Kepadatan penduduk, built up area, sarana
prasarana
1. CIRI-CIRI Dicknson, 2013
 Aglomerasi perdagangan & jasa untuk efisiensi
 Fungsi melayani daerah belakang
 Bersifat modern (hinterland)
2. ADMINISTRATIF: Pusat pemerintahan atau status  Timbul dari ‘mode of live & activities’
hukum  Lapangan kerja non agraris
3. KONSTALASI WILAYAH: Keterkaitan dengan daerah  Merupakan ‘cluster settlement’
sekitarnya (hinterland)
STRUKTUR INTERNAL KOTA
 Teori yang mengaitkan antara pemanfaatan lahan / tata guna lahan
kota dengan ragam & sebaran aktivitas kota
 Proses ekspansi kota & berubahnya struktur tata guna lahan kota
disebabkan oleh pergerakan penduduk (daya sentrifugal & gaya
sentripetal).
 Tata guna lahan dapat berupa: Residential, Industrial, Commercial,
Road & highways, Public & semi public land, and Vacant land.

1. CBD
2. Industri ringan
3. Pemukiman kecil
4. Pemukiman besar
5. Daerah industri
Concentric Zone Sectoral Multiple Nuclei 6. Daerah commuter
The Differences : Land Use vs Land Cover
LAND USE LAND COVER

describes the arrangements, activities and inputs is the observed (bio)physical cover on the


people undertake in a certain landcover type earth’s surface​
to produce, change or maintain it.​

For example : land use may be recreational but For example land cover indicates physical land
the land cover is forest type such as forest

Land use cannot be determined from satellite Land use can be determined from satellite image
image alone
URBAN LAND USE PLANNING
(johan heinreich von thunen & r.v. retcliff)

Sebagian besar perubahan tata guna lahan berdasarkan pemikiran


konsekuensi minimal, pertimbangan ekonomi atau kebutuhan jangka pendek,
serta analisis lanskap.

Faktor utama yang mempengaruhi distribusi penggunaan lahan yang paling


menguntungkan pada suatu daerah yang mempunyai lahan uniform &
mengelilingi ‘single market for land produce’ adalah:
 Jarak (biaya transportasi)
 Perbandingan antara nilai & kuantitas perdagangan

Pola persebaran penggunaan lahan yang efisien akan terbentuk dengan


sendirinya karena persaingan berbagai kegiatan untuk mendapatkan lokasi
yang diinginkan. Oleh karena itu penggunaan lahan dari pusat kota ‘centrality
value’ akan menurun secara teratur ke arah luar sampai pada ‘urban
peripheries’
Inventory Of Urban Land Supply And Classification
INVENTORY CLASSIFICATION

• Land classification is the procedure of assigning land use categories to


each location in the jurisdiction
Inventory of the number, type, intensity and density of
• Some important things of land classification: must pay attention to
current land use
the location (siting) and standards
Identification of public utility networks (drainage,
grey/black water, clean water)
Analysis of current land use patterns and supply-demand
mechanisms and their possible development
Analysis of infrastructure capabilities to support future
developments
Evaluation of redevelopment needs for a particular region
• Projected future land use, within 20 years with a
development duration of 5 years

Source: Berke, 2006 Source: Keiser, 1995


ELEMEN PEMBENTUK KOTA
Elemen karya: tempat kerja dan
• Sistem permukiman usaha diaplikasikan dalam bentuk
tata guna lahan dan fungsi
merupakan sistem bangunan yang meliputi
kompleks yang terdiri dari penggunaan lahan, kondisi lokasi,
dari 5 elemen meliputi hubungan fisik, dan peraturan
alam, manusia,
masyarakat, tempat tinggal
Elemen marga: diaplikasikan
(bangunan), dan jejaring Elemen wisma: perpaduan
dalam infrastruktur transportasi
antara wadah dan isi (manusia
(Doxiadis, 1970). dan penduduk). Dengan kata
Lima sebagai penghubung
• Di dalam sistem lain, wisma berfungsi sebagai Elemen aktivitasnya. Dalam arti luas
elemen tersebut meliputi
permukiman terdapat kota tempat hunian bagi penduduk Perkotaan perhubungan darat, laut,dan
yang menjadi bagian dari perkotaan
sungai, serta udara
sistem tersebut yang
mencakup 5 elemen yaitu
wisma (tempat tinggal), Elemen suka: diaplikasikan
karya (tempat kerja), marga Elemen penyempurna: dalam bentuk lapangan olah
(jaringan), suka (tempat meliputi sarana prasarana fisik raga, sekolah, rekreasi, ibadah,
pendukung perkotaan kesehatan, dan keperluan
rekreasi), dan sehari-hari
penyempurna (sarana dan
prasarana). Sumber: Sujarto (1995) dalam Diningrat (2015)
PROSES PERENCANAAN KOTA Ruang yang sudah terbangun

Elemen Fungsi Baru melalui akuisisi


Perkotaan lahan, kompensasi, relokasi
Lahan
Penetapan fungsi Karakteristik fisik
Wisma limitasi Fungsi Lahan melalui
dan peran kota alamiah redevelopment dan renewal/
meliputi: klimatologi, Lahan upgrading
Elemen dominan Karya topografi, geologi, kendala
direncanakan hidrologi, SD mineral,
dan bencana alam Lahan Ruang yang Kebutuhan
Marga potensial direncanakan infrastruktur
Penggunaan lahan
Suka saat ini dan mendatang Ruang pengembangan baru
OK
Brown field
Penyempurna
Green field Cadangan
Proyeksi Proyeksi Skenario aspek
prediksi skenario prediksi skenario lain (politik,
kependudukan ekonomi sosial, budaya)

Objek Kajian Perkotaan (Urban Area): Kebutuhan Ruang


Jenis dan arah
perkembangan ruang
1. Fungsional (kawasan terbangun yang menjadi settlement centre)
2. Administratif (desa yang melingkupi perkotaan fungsional)
Skenario perkembangan ruang untuk pembangunan
Demografi
Kependudukan
Latar Belakang Sosial
Penduduk Pelayanan Sosial
Fasilitas Sosial Fasilitas dan
Pelayanan Sosial
Lapangan Terbuka
Perumahan

Penggunaan Lahan Land Use


Latar Belakang Fisik
Tempat
Hubungan Fisik Building Use Potensi

Agraria dan Peraturan Penyempurna Hambatan


Utilitas
Setara dengan Mata Kondisi Bangunan
Pencaharian Fisik

Pekerjaan Kecenderungan
Trend Perkembangan Lapangan Pekerjaan
Latar Belakang Ekonomi
Pelayanan Umum

Darat
Transportasi Transportasi
Laut & sungai
Udara
Wisma Perumahan Perumahan
Karya Usaha

Marga Dalam Arti Luas


Persyaratan Ekonomi

Olah raga, rekreasi,


sekolah
Suka
Persyaratan Sosial
Ibadah
Kesehatan
Hari

Air minum Persyaratan


Kesehatan
Sampah
Penyempurna Tempat
Geografi
Peraturan
TAHAPAN PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN PERKOTAAN
Zona konservasi

Karakteristik Ruang
Ketersediaan lahan Zona terbatas
alamiah
pengembangan Kriteria
Zona pengembangan baru ruang dan
lokasi

Karakteristik lokasi
Penggunaan lahan
dan ruang
Sistem mobilitas
Bentuk dan Bentuk dan struktur kota
struktur kota kota yang dituju

Sistem jaringan Sistem sirkulasi


prasasana kota Penggunaan lahan Pengembangan
yang direncanakan elemen kota

Sistem sosial Prakiraan populasi Pengembangan


Populasi perkotaan masyarakat
masyarakat kota

Kebutuhan ruang
masa depan
Standar
Sistem ekonomi kebutuhan
Kegiatan ekonomi Prakiraan ekonomi
kota
Proses Perencanaan
(Menurut Larz, 1995)

[Step 3]
Mengumpulkan dan
Menginterpretasikan Data

Source: Anderzon, Larz T, 1995


Definisi Data, Informasi dan Pengumpulan Data
INFORMASI
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan memiliki makna

INTERPRETASI DATA
Proses analisis data sebagai tahap organisir data
sesuai pola, kategori, dan unit tertentu

PENGUMPULAN DATA
Proses dimana perencana mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab masalah, menganalisis, dan
memprediksi trend perencanaan di masa depan

DATA
Kumpulan fakta atau angka yang
dipertimbangkan serta dapat digunakan untuk
membantu dalam pengambilan keputusan
Tujuan Pengumpulan dan Interpretasi Data
Memberikan dasar faktual yang kuat untuk kebijakan dan tindakan dalam rencana
yang akan direkomendasikan

Agar perencana mengetahui suatu kawasan perkotaan yang akan direncanakan

Agar pihak lain yang terkait proses perencanaan mengetahui informasi yang
tersedia tentang isu lokal penting kawasan perkotaan yang direncanakan

Agar perencana memiliki himpunan informasi yang berfungsi sebagai dasar


untuk menetapkan program pemantauan untuk masalah penting serta
penyusunan sebuah buku data

Memberikan informasi kepada pihak lain yang membuat list pernyataan mengenai
kondisi di daerah perencanaan
Data dalam Proses
Perencanaan Kota
ASPEK FISIK ALAM, GUNA LAHAN, DAN STRUKTUR RUANG
1. Lingkungan Alam
- Topografi - Jenis tanah
- Kondisi curah hujan - Bahaya Geologi
2. Penggunaan lahan/Pola Ruang
- Fungsi Kawasan (Budidaya, Lindung, dan Penyangga)
- Perubahan guna lahan (dari citra satelit minimal 5-10 tahun terakhir)
- Daya dukung lahan (ketersediaan lahan non-terbangun dengan jumlah
penduduk)
- Kesesuaian guna lahan eksisting dengan rencana tata ruang
3. Struktur Ruang (susunan pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana)
Data dalam Proses
Perencanaan Kota

CONTOH PETA GUNA LAHAN

CONTOH PETA FISIK ALAM KELERENGAN CONTOH PETA STRUKTUR RUANG


Data dalam Proses
Perencanaan Kota
ASPEK KEBIJAKAN DAN REGULASI
- Kebijakan pemanfaatan guna lahan
- Kebijakan perencanaan tahun berlaku atau yang akan datang
(contoh dalam RDTRK, RPJMD, dll)

ASPEK EKONOMI DAN SISTEM AKTIVITAS


- Ketenagakerjaan (Mata pencaharian penduduk dan tingkat
partisipasi angkatan kerja)
- Tingkat pengangguran terbuka
- Lokasi kegiatan sektor perekonomian (perdagangan, jasa, industri,
perkantoran, dll)
*Data dapat dirinci hingga sub kawasan perencanaan kota
(contoh tingkat kecamatan)*
Data dalam Proses
Perencanaan Kota

CONTOH LOKASI KEGIATAN SEKTOR PEREKONOMIAN

CONTOH SISTEM AKTIVITAS


CONTOH VISUALISASI DATA KETENAGAKERJAAN
Data dalam Proses
Perencanaan Kota
ASPEK KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA
- Jumlah dan karakteristik penduduk
- Distribusi usia dan jenis kelamin
- Pertumbuhan penduduk (migrasi, kelahiran dan kematian)
- Tingkat Pendidikan
- Kesejahteraan penduduk (kemiskinan, gini ratio, dll)
- Kelembagaan yang berkembang pada tingkat kota hingga
masyarakat
- Adat istiadat
*Data dapat dirinci hingga sub kawasan perencanaan kota
(contoh tingkat kecamatan)*
Data dalam Proses
Perencanaan Kota

CONTOH PEMBAHASAN ADAT ISTIADAT

CONTOH VISUALISASI DATA KEPENDUDUKAN


Data dalam Proses
Perencanaan Kota
ASPEK INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS
1. Perumahan
- Ketersediaan dan backlog perumahan
- Lokasi potensial untuk perumahan
- Program publik dan privat tentang penyediaan perumahan
2. Lalu lintas dan transportasi
- Sistem pergerakan masyarakat
- Ketersediaan dan keterjangkauan sarana transportasi
3. Sarana dan prasarana
Ketersediaan, kualitas, dan jangkauan sarana prasarana meliputi jaringan
jalan, drainase, air bersih, pengolahan limbah, listrik, persampahan, dan
pemadam kebakaran
4. Fasilitas dan pelayanan publik
Ketersediaan dan jangkauan fasilitas publik seperti: fasilitas pemerintahan,
pendidikan, kesehatan, perdagangan, peribadatan, dan rekreasi)
Data dalam Proses
Perencanaan Kota

CONTOH PERSEBARAN FASILITAS

CONTOH VISUALISASI DIAGRAM KONDISI


SARANA PRASARANA
Wawancara
Teknik Pengumpulan Data (Secara
struktur &
tidak
struktur)

Telaah
Teknik dokumen
Penyebaran
Kuesioner Pengumpulan (studi
Data literatur,
website, dll)

Observasi
lapangan
Tahapan Prosedur yang Direkomendasikan
dalam Pengumpulan dan Interpretasi Data
1
Mengidentifikasi topik untuk mengetahui data apa yang dibutuhkan

2
Mengidentifikasi data yang telah tersedia atau telah dimiliki
3

4 Mengidentifikasi sumber data yang paling terpercaya, kemudian mengecek ke

5
Mengumpulkan data secara detail pada sub-kawasan perencanaan
(contoh: data per kecamatan)
6
Tahapan Prosedur yang Direkomendasikan
dalam Pengumpulan dan Interpretasi Data

7
Mengumpulkan data minimal 5 tahun terakhir dan dapat diproyeksikan untuk data terte

Menetapkan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dan mempersiapka


9

10 Perencana harus mengidentifikasi topik data yang paling berpengaruh terhad

11
Membuat bank data sesuai bentuk data (tabulasi untuk data numerik, report, pe
Contoh Tabel Identifikasi Kebutuhan Data
Keterangan
Kebutuhan
Aspek Sub-Aspek Tahun Sumber (Tersedia/
Data
Tidak)
SHP kelerengan
Terbaru DEMNAS Tersedia
Fisik Alam lahan
Fisik Alam, Guna … … … …
Lahan, dan SHP Tidak tersedia,
Struktur Ruang penggunaan Terbaru - harus digitasi
Guna Lahan lahan dari citra 2023
… … … …
Jumlah Kecamatan dalam
Kependudukan 2017-
Penduduk tiap Angka tahun 2018-2023 Tersedia
dan Sosial Kependudukan 2022
Kecamatan (BPS)
Budaya
… … … …
Contoh Tabel Identifikasi Analisis
berdasarkan Kebutuhan Data
Jenis
No Jenis Analisis Tujuan Analisis Kebutuhan Data Sumber
Data
Untuk mengetahui
Analisis kesesuaian - Penggunaan lahan
kesesuaian pemanfaatan
guna lahan eksisting - SHP rencana pola Citra satelit
1 lahan, pelanggaran ruang, Sekunder
dengan rencana tata ruang RTRW yang tahun terbaru
serta ketersediaan lahan
ruang berlaku
yang sesuai dengan RTR
Untuk mengetahui
Kecamatan
pertumbuhan jumlah
Analisis proyeksi - Jumlah penduduk kurun dalam Angka
2 penduduk di masa yang Sekunder
penduduk waktu 5-10 tahun terakhir tahun 2018-
akan datang sebagai dasar
2023 (BPS)
perencanaan
3
4
Contoh Form Observasi
Contoh Form Wawancara
PANDUAN WAWANCARA UNTUK INSTANSI

IDENTITAS NARASUMBER
Nama : .......................................................................................................................... (L/P)
Instansi : ..........................................................................................................................
Alamat : ..........................................................................................................................
Jabatan : ..........................................................................................................................

DAFTAR PERTANYAAN
1. Program apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas
permukiman di kawasan perkotaan?
2. Kawasan perkotaan mana yang diprediksi akan mengalami perkembangan? Dipengaruhi oleh
apa dan bagaimana respon pemerintah terhadap perkembangan tersebut?
3. Bagaimana kesesuaian pemanfaatan lahan permukiman di lokasi perencanaan dengan
RTRW?
4. Apa saja program pemerintah untuk peningkatan fungsi kawasan perkotaan?
5. Apa saja masalah krusial yang saat ini sedang terjadi di kawasan perkotaan?
Teknik Analisis Data
(Miles & Huberman (1994) dalam Firman & Rahayu (2020)

Analisis data penelitian menggunakan model analisis Miles & Huberman (1994) terdiri dari
tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan.
[Reduksi data]
Bentuk analisis yang menajamkan/menggolongkan/mengarahkan/membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasi data sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan
[Penyajian data]
Sekumpulan informasi yang disusun sehingga memberi kemungkinan akan adanya
penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data dapat berupa grafik, bagan, matriks, teks
naratif (berbentuk catatan lapangan), dll
[Penarikan kesimpulan]
Hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil suatu tindakan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai