Anda di halaman 1dari 25

PUSAT

PERTANGGUNGJAWABAN:
PUSAT LABA
Sistem Pengendalian Manajemen – Kelompok 4

1
ANGGOTA
FITRI DAYANTI
01 KHAIRUNNISA
1901036252 02 1801035124

03 BADDRIYAH NUR FATIMAH H


1901036048

NEZAR NOANKAF DELLA NOVAYANTI


04 1801035014 05 1901036114

2
TABLE OF CONTENTS

01 Unit Usaha 02 Pusat Laba Lainnya

Pengukuran Kinerja Permasalahan dalam


03 Pusat Laba 04 Pengukuran Kinerja
Pusat Laba

3
01
UNIT USAHA

4
PENDAHULUAN & UNIT USAHA

Pendahuluan Unit Usaha


Apabila suatu pusat pertanggungjawaban Organisasi fungsional adalah satu tipe
diukur prestasinya atas dasar laba yang organisasi dimana masing - masing fungsi
diperoleh, maka pusat pertanggungjawaban utama perusahaan (produksi dan pemasaran)
tersebut disebut pusat laba (profit center). dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.
Laba adalah selisih antara pendapatan dan Apabila suatu perusahaan memberikan
biaya. Dalam pusat laba, baik masukan atau wewenang kepada suatu bagian/unit usaha
biaya maupun keluaran atau pendapatan untuk menjalankan seluruh aktivitas produksi
dinyatakan dalam satuan moneter. maupun pemasaran sebuah produk, maka
proses seperti ini disebut proses
divisionalisasi.

5
Beberapa bentuk organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Semua perusahaan diatur Perbedaan antara organisasi Wewenang penuh untuk


menurut fungsinya pada fungsional dan organisasi menghasilkan laba tidak
beberapa tingkatan. divisi adalah satu rangkaian. bisa didelegasikan secara
Perbedaan mendasar penuh ke satu unit usaha.
struktur fungsional dan Tingkat pendelegasian
struktur divisi adalah semua berbeda untuk masing –
tipe ini merupakan masing perusahaan.
kombinasi dari keduanya.

6
Kondisi untuk Mendelegasikan Tanggung Jawab

Banyak keputusan manajemen meliputi rencana peningkatan biaya dengan harapan


dapat meningkatkan penjualan. Keputusan seperti ini dimaksudkan untuk melibatkan
pertukaran trade-off antara pendapatan dan biaya. Syarat utama yang harus ada
sebelum keputusan pertukaran (trade-off) bisa didelegasikan kepada manajer yang lebih
bawah, yaitu:

1. Manajer tersebut harus memiliki informasi yang relevan untuk membuat pertukaran
(trade-off) antara pendapatan dan biaya.
2. Hendaknya ada cara tertentu untuk mengukur seberapa efektifnya seorang manajer
membuat pertukaran (trade-off) seperti ini.

7
Keuntungan Pusat Laba

Unit organisasi yang didesentralisasikan menjadi suatu pusat laba mempunyai beberapa
keuntungan, yakni:
1. Keputusan tentang operasional bisa lebih cepat diambil karena banyak keputusan
tidak perlu lagi pertimbangan dari kantor pusat.
2. Kualitas keputusan lebih baik karena yang memutuskan adalah orang yang benar-
benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3. Manajemen kantor pusat bisa lebih memfokuskan diri pada keputusan yang lebih
luas, tidak sekedar keputusan harian saja.
4. Kesadaran laba (profit consciousness) akan lebih meningkat karena manajer divisi
benar-benar bertanggung jawab untuk meningkatkan laba divisinya karena nantinya
merupakan ukuran prestasi bagi manajer yang bersangkutan.
5. Manajer divisi lebih bebas berkreasi dan berinisiatif.

8
Kelemahan Pusat Laba

Disamping keuntungan, beberapa kelemahan bisa terjadi pada suatu pusat laba.
Kelemahan tersebut adalah:
1. Untuk keputusan yang telah didelegasikan, manajer puncak mungkin kehilangan
kendali tertentu. Oleh karena itu perlu pendekatan yang lain untuk melakukan
pengendalian.
2. Manajer umum yang berwenang menangani semua aktivitas barangkali tidak ada
pada organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan pribadi mereka.
3. Unit organisasi yang tadinya bekerja sama sebagai unit fungsional mungkin bisa
bersaing satu sama lainnya.
4. Friksi bisa meningkat karena adanya perbedaan pendapat tentang pengambilan
keputusan dalam divisi yang bersangkutan.
5. Kemungkinan terlalu memperhatikan laba jangka pendek.

9
Keterbatasan Wewenang pada Unit Usaha/Divisi
Keterbatasan yang
disebabkan oleh unit usaha Keterbatasan dari manajemen
lain. puncak.
Masalah yang timbul dengan adanya Kendala yang diakibatkan oleh manajemen
divisonalisasi adalah jika terjadi transaksi puncak bisa disebabkan oleh tiga hal
dengan divisi lain dalam satu perusahaan. berikut ini:
Yang menjadi bahan pertimbangan bagi Pertama, pertimbangan strategi. Kedua,
seorang manajer puncak adalah keputusan adanya keharusan untuk penyeragaman
tentang produk apa yang akan dibuat dan sistem. Ketiga, pemikiran bahwa
dijual, cara pembuatan produk atau jasa, sentralisasi lebih menguntungkan.
dan keputusan pemasaran menyangkut
tentang berapa banyak barang tersebut
dijual.

10
02
PUSAT LABA LAINNYA

11
UNIT FUNGSIONAL ORGANISASI LAINNYA
Kebanyakan perusahaan besar Suatu perusahaan yang mempunyai
biasanya dibagi-bagi dalam unit cabang dan bertanggung jawab
usaha tertentu. Unit usaha ini terdiri terhadap pemasaran produk perusahaan
dari beberapa sub unit: apalagi cabang tersebut berbeda tempat,
secara alamiah dianggap sebagai pusat
• Unit organisasi pemasaran laba. Walaupun manajer cabang tidak
• Unit organisasi produksi melakukan kegiatan produksi,
• Unit pendukung dan jasa pengukuran prestasinya adalah tingkat
laba yang dihasilkan.

12
03
PENGUKURAN KINERJA
PUSAT LABA

13
1. MANAGEMENT PERFORMANCE

2. ECONOMIC PERFORMANCE

Break-even point

14
Anggaran laba sebagai Prestasi non-laba sbg Tujuan pengukuran
standar kerja standar kinerja prestasi pusat laba
Salah satu tolok ukur kuantitatif Tujuan jangka panjang sebuah Fragmen dalam buku Accounting Of
adalah laba. Penggunaan anggaran perusahaan umumnya tidak hanya Manajerial Analysis menyebutkan tiga
laba sebagai suatu standar prestasi mengejar laba yang memuaskan. tujuan sistem pengukuran pusat laba, yaitu:
pusat laba mengandung beberapa Berikut contoh pendekatan untuk 1. Untuk menentukan kontribusi sebuah
kelemahan. mengukur prestasi dengan beberapa pusat laba, sebagai suatu kesatuan
1. Keberhasilan mencapai anggaran alat ukur. terhadap tujuan organisasi.
belum menjamin kinerja 1. Profitability 2. Untuk memberikan dasar dalam
sebenarnya. 2. Market position mengevaluasi kinerja manajer pusat
2. Laba itu sendiri belum 3. Productivity laba.
mencerminkan kinerja perusahaan 4. Produc leadership 3. Untuk memotivasi manajer pusat laba
secara keseluruhan 5. Personal development dalam mengoperasikan unitnya agar
6. Employee attitudes konsisten dengan tujuan umum
7. Public responsibility perusahaan secara keseluruhan.
8. Balance between long-range and
short-range goals

15
04
PERMASALAHAN DALAM
PENGUKURAN KINERJA PUSAT
LABA
16
Dalam Mengukur Prestasi Pusat Laba, Ada Empat Masalah Yang
Memerlukan Perhatian Khusus, Yaitu

Masalah Alokasi Masalah Alokasi Biaya


Pendapatan Bersama Bersama

Dalam akuntansi dikenal biaya langsung dan biaya tidak langsung atau
Pada dasarnya, konflik bisa timbul atas alokasi
sering disebut biaya bersama. Biaya langsung adalah biaya yang dapat
pendapatan di antara pusat laba. Hal ini bisa terjadi jika
diidentifikasikan secara khusus atau dapat ditelusuri pada suatu
salesman satu divisi meningkatkan penjualan produk
produk, departemen, atau proses tertentu. Biaya tidak langsung adalah
yang dibuat oleh divisi lain dengan menawarkan pada
biaya yang tidak dapat diidentifikasikan secara khusus pada suatu
pelanggan. Adapun masalah yang sama timbul jika
produk, departemen atau proses tertentu. Beberapa jenis biaya bersama
bank-bank cabang dievaluasi sebagai pusat laba.
yang perlu dialokasikan antara lain meliputi:
1. Biaya overhead pabrik tetap
2. Biaya departemen jasa
3. Joint cost
4. Biaya kantor pusat

17
Masalah Penentuan Harga
Transfer
Kita telah mencatat beberapa kesulitan yang Harga transfer mempunyai dua peran yang bisa
timbul jika unit organisasi yang didesentralisasi saja mengakibatkan konflik. Pertama, sebagai
harus berinteraksi satu sama lain. Tidak ada harga, harga transfer merupakan pedoman bagi
tempat yang memiliki potensi konflik yang lebih pembuatan keputusan lokal, harga tranfer
besar pada interaksi seperti itu jika barang yang membantu divisi penjual memutuskan bagaimana
dihasilkan oleh satu unit (unit penjual) ditransfer produk tersebut akan dikirim dan bagi divisi
ke unit lainnya (unit pembeli). Jika harga transfer pembeli, bagaimana produk tersebut diperoleh.
ditetapkan terlalu besar maka konsekuensinya Kedua, harga dan pengukuran laba membantu
bagi divisi pembeli akan dibebani dengan biaya manajemen puncak mengevaluasi pusat laba
yang terlalu besar. Sebaliknya jika harga transfer sebagai entitas yang terpisah.
ditetapkan terlalu rendah, tentu akan merugikan
divisi penjual.

18
Masalah pemilihan tolok ukur
laba

Laba sebagai salah satu alat ukur dalam menilai Ada lima konsep laba yang biasa digunakan
prestasi pusat laba diharapkan dapat mencerminkan sebagai dasar untuk menilai prestasi pusat laba
tujuan pengukuran prestasi. berikut ini:
Untuk bisa mengukur prestasi ekonomis dari suatu 1. Margin Kontribusi
pusat laba seseorang harus melihat laba bersih setelah 2. Laba Langsung Divisi
dialokasikan ke semua biaya termasuk porsi yang wajar 3. Laba Terkendali Divisi
untuk biaya overhead kantor pusat. 4. Laba Sebelum Pajak
5. Laba Bersih

19
MARGIN KONTRIBUSI

Alasan Utama Permasalahan


Penggunaan margin kontribusi karena biaya Karena ada beberapa biaya tetap yang dapat
merupakan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen pusat laba,
dikendalikan oleh manajer, maka dari itu apabila hanya berfokus untuk memperbesar
fokusnya adalah dengan memperbesar jarak selisih pendapatan dan biaya variabel maka
antara pendapatan dengan biaya variabel. biaya tetap yang sebenarnya dapat
dikendalikan jadi terabaikan.

20
LABA LANGSUNG DIVISI
• Konsep
Memasukkan semua biaya yang terjadi ke pusat laba tanpa
mempertimbangkan unsur biaya dapat dikendalikan oleh
manajer pusat laba atau tidak.

• Kelemahan
Dengan konsep ini tidak mengakui keuntungan motivasi
dari pembebanan biaya kantor pusat dan konsep laba ini
tidak dapat diandalkan untuk mengukur kinerja ekonomi.

21
LABA TERKENDALI DIVISI

Pengertian Kelemahan
Suatu biaya yang dapat dikendalikan Kelemahannya terletak pada kesulitan
dan ditelusuri pada divisi yang pemisahan biaya yang dapat
bersangkutan oleh manajer pusat laba, dikendalikan dan tidak dapat
meliputi biaya tidak langsung, biaya dikendalikan.
bahan tidak langsung dan utilitas.

22
LABA SEBELUM PAJAK
Konsep Alasan Penerapan Tujuan Penerapan
Untuk menyadarkan manajer
Dengan cara ini seluruh biaya 1. Biaya yang terjadi oleh
pusat laba bahwa biaya yang
overhead kantor pusat kantor pusat seperti biaya
dialokasikan tersebut untuk
dialokasikan kepada pusat laba, akuntansi dan administrasi
mendukung operasional
dasar pengalokasian ini tidak dapat diawasi oleh
perusahaan secara keseluruhan,
menunjukkan jumlah relatif manajer pusat laba.
sehingga tanpa adanya
biaya yang terjadi pada masih 2. Kesulitan dalam menentukan
kontribusi laba dari pusat laba
masing-masing pusat laba. metode yang tepat untuk
maka operasional perusahaan
pengalokasian biaya kantor
tidak berjalan.
pusat yang real berhubungan
dengan pusat laba.

23
LABA BERSIH

Alasan Penerapan
Pada banyak situasi, laba setelah pajak ini
Konsep merupakan presentase yang tetap dari laba
sebelum pajak sehingga tidak mempunyai
Perusahaan mengukur prestasi pusat laba dari pengaruh pada pajak perusahaan
jumlah pendapatan bersih setelah pajak.
Pada banyak kondisi, banyak keputusan yang
berpengaruh terhadap pajak penghasilan yang
dibuat kantor pusat sehingga manajer pusat
laba tidak wajib mempertimbangkan hal ini
dalam pengambilan keputusannya

24
Terimakasih!!

25

Anda mungkin juga menyukai