Anda di halaman 1dari 52

Indonesia Pada Awal

Kemerdekaan sampai
Demokrasi Liberal
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Kehidupan Indonesia pada masa awal kemerdekaan
2. Menganalisis kondisi ekonomi dan sosial budaya di Indonesia pada masa awal
kemerdekaan
3. Menganalisis kehidupan politik dan sistem kepartaian pada masa awal
kemerdekaan
4. Menjelaskan pembentukan kelengkapan negara dan Komite Nasional Indonesia
5. Menjelaskan perkembangan kabinet yang berlangsung selama masa Demokrasi
Liberal
6. Menganalisis dan membandingkan sistem kepartaian yang berlangsung pada
Demokrasi Liberal dengan masa awal kemerdekaan Indonesia
7. Menjelaskan kebijakan dan sistem ekonomi pada masa Demokrasi Liberal
8. Menjelaskan sistem pertahanan dan keamanan Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal
9. Mengalisis dan membandingkan kehidupan sosial budaya pada masa demokrasi
liberal dengan masa awal kemerdekaan
10. Menganalisis pelaksanaan Pemilu pada masa demokrasi Liberal
Peta Konsep
Indonesia pada Masa Awal Indonesia pada Masa
Kemerdekaan Demokrasi Liberal

Ekonomi
Hankam Ekonomi
Sosial

Politik Politik
Sosial

Pemilihan Umum Seni


Kabinet
tahun 1955
Bahasa
Kegagalan dewan
konstituante dan dekrit Politi Luar Negeri Pendidikan
Presiden
Media Komunikasi
KAA massa
Indonesia pada Masa
Awal Kemerdekaan
Kehidupan Ekonomi
Pada awal kemerdekaan ekonomi nasional sangat buruk, hal ini
disebabkan oleh :

Peredaran uang
pendudukan Jepang Belum memiliki alat
yang tidak pembayaran yang sah
terkendali sehingga
terjadi inflasi

Kas Negara dalam


keadaan Hasil produksi
kosong,pajak dan pertanian sulit di
bea masuk sangat ekspor
minim
Belanda mengadakan
blockade ekonomi
terhadap
pemerintahan
indonesia
Untuk mengatasi keadaan ekonomi Indonesia yang kacau,

Penyelenggaraan
program ekonomi pemerintah, masalah
Konferensi
keuangan negara, pengendalian harga,
Ekonomi
distribusi, & alokasi tenaga kerja.
Indonesia

Pembentukan membuat rencana pembangunan ekonomi


Badan Perancang untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun.
Ekonomi

Pelaksanaan Karena perekonomian Indonesia amat


Rencana Kasimo bergantung pada produksi pertanian

Pelaksanaan menggantikan uang kertas Jepang yg sudah


Rencana Kasimo amat merosot nilainya
KEHIDUPAN POLITIK
Keadaan kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia pada
awal kemerdekaan masih belum stabil.

Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang


cocok sehingga terjadi perubahan sistem pemerintahan.
FAKTOR INTERN Adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi

Adanya gangguan-gangguan keamanan dalam negeri

FAKTOR Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA


EKSTERN (Belanda)

Jepang masih mempertahankan status quo di wilayah Indonesia


Pembentukan Lembaga-Lembaga Kelengkapan Negara

Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)

        Departemen Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah,


         Departemen Luar Negeri : Mr. Ahmad Subardjo,
         Departemen Keuangan : Mr. A.A Maramis,
         Departemen Kehakiman : Prof. Mr. Dr. Soepomo,
         Departemen Kemakmuran : Ir. Surahman T. Adisurjo,
         Departemen Keamanan Rakyat : Supriyadi,
         Departemen Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmodjo,
         Departemen Pengajaran : Ki Hajar Dewantara,
         Departemen Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin,
         Departemen Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri,
         Departemen Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso,
         Departemen Perhubungan (a.i) : Abikusno Tjokrosuj
Pembentukan Komite Nasional Indonesia
dan Daerah

Dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945, wakil


presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Keputusan No.X yang isinya memberikan kekuasaan
dan wewenang legislatif
Pada tanggal 03 November 1945 pemerintah mengeluarkan
Maklumat Politik sebagai berikut :

1) Pemerintah menghendaki adanya partai-partai politik

2) Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah


tersusun sebelum di laksankannya pemilihan anggota Badan
Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.

Pindah
Ibukota
Konferensi Meja Bundar
• Dilaksanakan pada tanggal
23 Agustus 1949
• Delegasi Indonesia : Moh.
Hatta
• delegasi BFO (Bijenkomst Federaal
Overleg) : Sultan Hamid II
• delegasi Belanda : Mr. Van Maarseveen.
• UNCI (United Nations Commission
for Indonesia) sebagai penengah :
Chrichley (Australia)
Berikut merupakan beberapa ideologi
yang digunakan oleh partai-partai di
Indonesia.

SOSIALISME -
NASIONALISME
KOMUNISME

AGAMA
Politik Luar Negri
Pada awal kemerdekaan, politik luar negeri Indonesia
difokuskan pada bagaimana memperoleh pengakuan dari
negara lain atas kemerdekaannnya.
Bidang sosial dan
budaya
 Sebelum kemerdekaan di proklamirkan, didalam kehidupan
bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial dengan
membagi kelas-kelas masyarakat.

 Tetapi setelah 17 Agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial


dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan semua warga negara
Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama
dalam segala bidang.
Dalam Bidang
Militer

Membentuk BKR (Heiho,


Peta, Seinendan dan
Keibodan
5 Oktober 1945 : TKR
Januari 1946 : TRI
3 Juni 1947 : TNI
Indonesia Pada Masa
Demokrasi Liberal
Apa Itu Demokrasi Liberal?
Benua / Keterangan Negara

Asia India, Jepang, Korea Selatan


(Korsel) dan Taiwan

Amerika Utara Kanada, Amerika Serikat, dan


Meksiko

Amerika Selatan Argentina, Brazil, dan Chili

Eropa Islandia dan Switzerland

Dll Australia dan Selandia Baru


KEADAAN EKONOMI MASA DEMOKRASI LIBERAL

Meskipun Indonesia telah merdeka


tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia
masih sangat buruk. Upaya untuk
mengubah stuktur ekonomi kolonial ke
ekonomi nasional yang sesuai dengan
jiwa bangsa Indonesia berjalan
tersendat-sendat.
KEBIJAKAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI
LIBERAL
https://muhrowi.blogspot.co.id/search?q=kebijakan+ekonomi+masa+demokrasi+liberal
PEMOTONGAN NILAI
TUKAR RUPIAH. HINGGA
NILAI TUKARNYA 1/2

SYAFRUDIN
PRAWIRANEGARA

GUNTING SYAFRUDIN
• BANTUAN
KREDIT/PINJAMAN BAGI
PENGUSAHA
• MASYARAKAT/GOLONGAN
PENGUSAHA/PEDANGAN

Soemitro
Djoyohadikusumo

GERAKAN BENTENG
Kerjasama ekonomi
dan perdagangan
antara pengusaha
pribumi dengan
pengusaha Cina

SISTEM EKONOMI ALI BABA


Gerakan Asaat

 memberikan perlindungan khusus bagi warga negara


Indonesia Asli dalam segala aktivitas usaha di bidang
perekonomian dari persaingan dengan pengusaha asing
o Persetujuan Finek hasil
KMB dibubarkan
o Hubungan Finek
Indonesia-Belanda
didasarkan atas
hubungan bilateral.
o Hubungan Finek
didasarkan pada
Undang-undang
Nasiona

Persaingan Finansial
Ekonomi (Finek)
KEHIDUPAN SOSIAL PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL

PENDIDIKA BAHASA SENI


N

Diadakan Dibentuk panitia-


akademik Berdiri
panitia pembahas
pelayaran organisasi
ejaan bahasa
pelukis
indonesia
Didirikan indomesia
sekolah tinggi
pertanian

Sistem
Seni
pendidikan tari
diadakan dengan
titik berat
desentralisasi
KEHIDUPAN HANKAN MASA
DEMOKRASI LIBERAL

Peristiwa 17 oktober 1952


MASALAH
AMGKATAN Masalah intertn angkatan udara
ANGKATAN
PERANG

Pembentukan APRA
GANGGUAN
KEAMANAN
DALAM NEGRI Pemberontakan andi aziz

Pemberontakan RMS

Pemberontakan DI/TII
PERGOLOKAN DI
KRISIS YANG DAERAH :
MEMUNCAK - Anggapan bahwa
pembangunan hanya
dipusatkan dipulau jawa.
- Pertentangan politik yang
berlarut-larut
- Lahirnya konsepsi
presiden soekarno

PEMBERONTAKAN PRRI
DAN PERMESTA:
Terjadi karna adanya
ketidakpuasan beberapa
daerah di sumatra dan
sulawesi
Kabinet Pada Masa Demokrasi Liberal
1. KABINET NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951)
2. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952)
3. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953)
4. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 3 Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956-4 Maret 1957)
7. Kabinet Djuanda (9 April 1957-5 Juli 1959)
Pemilihan Umum Tahun 1955
dan Sesudahnya

TAHAP
TAHAP I
II
untuk memilih anggota untuk memilih anggota
DPR. Tahap ini Konstituante. Tahap ini
diselenggarakan pada diselenggarakan pada tanggal 15
tanggal 29 September Desember 1955
1955, dan diikuti oleh 29
partai politik dan individu.
KEGAGALAN DEWAN
KONSTITUANTE DAN
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI
1959
Latar Belakang
Dekrit Presiden 5 Juli 1959

1. Kegagalan Merumuskan UUD


baru
2. Jalan buntu kembali ke UUD
1945
KRONOLOGIS
DEKRIT
10 November 1959
• Dewan Konstituante bersidang untuk
membuat Undang-undang baru
• Gagal

21 Februari 1957
• Presiden Soekarno mengajukan
“KONSEPSI PRESIDEN”
Isi Konsepsi Presiden :
1. Dibentuk “KABINET GOTONG
ROYONG” yang terdiri dari wakil-wakil
semua partai termasuk PKI ditambah
golongan Fungsional (GOLKAR)
2. Dibentuk “DEWAN NASIONAL”
yang beranggotakan wakil-wakil semua
partai DAN GOLONGAN Fungsional dalam
masyarakat
Partai-partai yang menolak
KONSEPSI PRESIDEN;

1. Masyumi
2. Nadatul Ulama
3. PSII
4. Partai Katolik
5. Partai Rakyat Indonesia
Alasan Penolakan Konsepsi Presiden”
1. Hak mengubah tata negara secara
radikal ada pada Dewan Konstituante
2. Secara prinsipial partai-partai menolak
Konsepsi Presiden karena PKI
diikutsertakan dalam pemerintahan
22 April 1959
• Dihadapan Dewan Konstituante Presiden
Soekarno menganjurkan untuk kembali
kepada UUD 1945

30 Mei 1959
Diadakan 3 kali pemungatan suara
Hasilnya ?
Lebih banyak yang memilih
kembali kepada UUD 1945

(tetapi tidak sampai 2/3 suara)


Tanggal 1 dan 2 Juni 1959
Pengambilan suara kembali diadakan
tetapi gagal menghasilkan keputusan

3 Juni 1959
• Setelah 3 kali pengambilan suara
gagal konstituante mengadakan
reses (istirahat)
• Ternyata itu reses untuk selamanya
5 Juli 1959
• Berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.
75 / 1959

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959


Pendukung Dekrit :

1. Makamah Agung
2. DPR (hasil Pemilu 1955)
3. KSAD
4. Berbagai golongan masyarakat
ISI DEKRIT
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD
1945 dan tidak berlakunya
UUDS 1950
3. Membentuk MPRS dan DPAS
KAA (Konferensi Asia Afrika)

 sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru
saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar
(dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi
oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18
April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan
mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan
melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau
negara imperialis lainnya.
Pelopor KAA
Kesimpulan
Saran     
            Dalam perkembangan Entah mengapa sampai saat ini Indonesia masih tertinnggal oleh
Demokrasi Indonesia, Indonesia sudah negara lain, tapi patut kita ketahui bahwa perubahan itu tidak ada
dengan sendirinya. Kita sebagai rakyat Indonesia lah yang harus
mengalami beberapa kali pergantian memulai perubahan itu. Dimulai dari penetapan sistem politik yang
sistem politik dan pemimpin. Namun benar-benar tepat dan juga para anak bangsa yang harus
memperbaharuinya dengan perubahan yang membawa Indonesia maju.
dengan sejalannya demokrasi itu
Indonesia sampai saat ini masih saja
belum menemukan sistem Demokrasi
yang tepat. Banyak permasalahan
yang datang dalam pencarian sistem
Indonesia maupun jiwa para
pemimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai