Anda di halaman 1dari 20

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia

Indonesian Rice Millers and Rice Tradres Association

Oleh
M. Nur Gaybita
(Ketua Umum DPP PERPADI)

Jakarta, 7 Mei 2009


1
 Berdasarkan pasar beras
 Berdasarkan Standar Nasional Indonesia
 Berdasarkan preferensi konsumen
 Mutu beras di Indonesia beragam disebabkan oleh beberapa
factor yaitu varietas, agroekosistem, teknik budidaya,
penanganan pascapanen dan pengolahan hasil, serta distribusi
dan pemasaran.
 Tidak adanya sistem standirasasi dalam perdagangan beras,
mutu beras di Indonesia beragam dan tidak konsisten
 Tidak jelas antara varietas dan merk
 Terjadi pencampuran antar varietas dan mutu
 Label dalam kemasan seringkali tidak sesuai dengan isinya
 Sering terjadi penyemprotan zat aromatik dan penyemprotan zat
pemutih
 Pengelompokan / klas mutu dan harga beras di tingkat
pedagang/ penggilingan padi berdasarkan varietas / merk dan
komponen mutu beras.
 Pengelompokan berdasarkan varietas (varietas IR64, Ciherang,
Pandan wangi, IR42 dan Muncul) mempunyai 3 klas mutu beras
(mutu I, II dan III )
 Sedangkan kelompok beras ber”merk’ seperti Saigon dan Ramos
mempunyai 2 klas mutu (mutu I dan II).
 Faktor yang menentukan klas mutu di tingkat pedagang/
penggilingan padi adalah derjat putih, varietas, kadar air,
penampakan, aroma, harga, kepulenan dan rendemen
 Ukuran dan bentuk butiran/biji merupakan dasar
dalam menentukan mutu beras di pasar dunia yang
secara umum digolongkan atas kriteria :
› Sangat panjang/very long grain (> 7 mm)
› Panjang/long grain (6,0-6,9 mm),
› Sedang/medium grain (5,0-5,9 mm)
› Pendek/short grain (<5,0 mm).
 Sedangkan bentuk beras dibagi 3 tipe, yaitu lonjong/
ramping, sedang dan bulat.
 Syarat Umum
› Bebas hama dan penyakit
› Bebas bau apek, asam atau bau lainnya
› Bebas dari campuran dedak dan bekatul
› Bebas dari bahan kimia yang membahayakan
 Syarat Khusus
› Derajat sosoh
› Kadar air
› Butir kepala, butir patah, butir menir, butir merah,butir
kuning/rusak, butir mengapur
› Benda asing dan butir gabah
 Dibagi dalam 4 (empat) katagori mutu (I, II, III dan IV)
SYARAT MUTU BERAS SNI 6128:2008

N0 Komponen Satuan Mutu Mutu Mutu Mutu Mutu


Mutu I II III IV V
1 Derajat sosoh (min) (%) 100 100 95 95 85

2 Kadar air (maks) (%) 14 14 14 14 15

3 Butir Kepala (Maks) (%) 95 89 78 73 60

4 Butir Patah (maks) (%) 5 10 20 25 35


5 Butir Menir (maks) (%) 0 1 2 2 5
6 Butir Merah (maks) (%) 0 1 2 3 3
7 Butir Kuning (%) 0 1 2 3 5
/Rusak (maks)
8 Butir Mengapur (maks) (%) 0 1 2 3 5
9 Benda Asing (maks) (%) 0 0,02 0,02 0,05 0,20
10 Butir Gabah (maks) Butir/100gr 0 1 1 2 3
 Harus dilakukan secara komprehensif mulai
budidaya, panen dan pasca panen sampai
pemasaran
 Perlu dukungan dan komitmen secara konsisten
dari pelaksana perberasan
› Produsen/petani
› Penggilingan padi/processor
› Pedagang beras
› Pemerintah
 PETANI
Produksi gabah harus berorientasi mutu melalui penerapan teknologi
budidaya (contoh tanam 1 lobang dengan 10 butir)
 PENGGILINGAN PADI
Sistim proses serta konfigurasi mesin yang benar dan standarisasi
mutu secara konsisten
 PEDAGANG
Konsisten terhadap mutu beras yang dihasulkan penggilingan dan
tidak melakukan manipulasi mutu
 PEMERINTAH
Pengembangan sistim jaminan mutu dan regulasi
 KONSUMEN
Memilih/membeli beras dengan standar mutu yang jelas
 Penggilingan padi merupakan “kunci” dan
penentu mutu beras yang beredar di pasar
 Untuk itu, perbaikan mutu di tingkat
penggilingan padi harus menjadi fokus dalam
perbaikan mutu beras
 Perbaikan mutu beras di tingkat penggilingan
padi dapat dilakukan melalui “program
revitalisasi penggilingan padi”
 Folus Program Revitalisasi adalah Penggilingan Padi
Kecil (PPK) yang jumlahnya sekitar 80 ribu unit dari
jumlah penggilingan padi sebanyak 108. ribu unit
 Program Revitalisasi terdiri dari kegiatan
› Perbaikann Konfigurasi Mesin Penggilingan Padi
› Perbaikan Proses Kerja
› Perbaikan Teknologi Penggilingan
› Perbaikan mindset
› Perbaikan Manejemen
 Strategi revitalisasi melalui pelatihan langsung di
lapangan
 Perbaikan konfigurasi dilakukan dengan menata kembali
mesin-mesin yang sudah ada atau penambanhan
mesin/alat yang sederhana sehingga kinerjanya optimal
 Perbaikan konfigurasi mesin tidak membeli mesin baru
atau kalaupun ada penambahan adalah jenis mesin
tertentu yang tidak mahal
 Perbaikan konfigurasi difokuskan kepada penggilingan
padi kecil (PPK)
 Kegiatan yang diperlukan adalah memberikan
penyuluhan kepada para pengusaha penggilingan padi
agar memperbaiki konfiguasi mesinnya
DIAGRAM PERBAIKAN KONFIGURASI PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (PPK)

PEMBERSIH
PEMBERSIH Dilakukan di
tingkat petani

GKP bernas
& bersih

GKG Standar

Gabah
tidak
terkupas
RMU

Separator BPK
FORMULA MESIN PENGGILINGAN
MENGHASILKAN BERAS MUTU 2 (BERAS KEPALA)

- Rendemen ≥ 65%
- Broken ≤ 15%
FORMULA MESIN PENGGILINGAN
MENGHASILKAN MUTU 1 (BERAS SUPER)

- Rendemen ≥ 65%
- Broken ≤ 10%
 Untuk memperbaiki mutu beras, penggilingan padi
kecil hanya menghasilkan beras pecah kulit
 Beras pecah kulit selanjutnya diolah di penggilingan
padi besar menjadi beras giling
 Dengan proses kerja seperti tersebut, maka mutu
beras yang dihasilkan akan menjadi lebih baik
disamping omset meningkat dan suplai bahan baku
lebih terjamin.
 Sebagian besar alat yang digunakan penggilingan
padi sudah tua dengan teknologi yang sederhana
serta pemeliharaan yang kurang intensif
 Perbaikan teknologi yaitu melalui penggunaan
alat-alat yang mendukung peningkatan mutu
beras seperti dryer, destoner, grader/sifter,
colorshorter, refiner dll
 Sebagian besar pengusaha penggilingan padi di
Indonesia adalah pengusaha kecil (80 unit ribu
penggilingan padi kecil) yang cara berfikirnya sangat
sederhana “yang penting sudah untung” sehingga
tidak ada motivasi untuk meningkatkan mutu
berasnya
 Manajemen usahanya juga sangat konvensional
 Perbaikan mindset dan manajemen dilakukan
melalui pelatihan, magang dan studi banding
 Penyempurnaan peraturan penggilingan padi yang sudah
tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi perberasan
saat ini
 Dukungan pendanaan untuk pelatihan, magang, studi
banding bagi penggilingan padi
 Sosialisasi dan advokasi sistim mutu beras kepada
penggilingan padi dan dan jaminan mutu beras kepada
konsumen
 Kerjasama dengan organisasi profesi mulai perencanaan
sampai implementasi program pemerintah
 Penyediaan skeme kredit alsin penggilingan

Anda mungkin juga menyukai