Anda di halaman 1dari 10

KEBUTUHAN GIZI

❑ Kelompok 2 :
1. Sulthan Haz
2. Alfi Yusril
3. Leonardus
Pendahuluan
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis
untuk kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu
yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Angka Kecukupan Gizi
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap hari dalam
jumlah tetentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi
bergantung pada berbagai faktor, seperti umur, gender, berat badan, iklim dan aktivitas fisik.
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia pertama kali ditetapkan tahun 1968
melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances
(RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan Ilmiah dinilai
cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat.
Tujuan penghitungan AKG
a) Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk
b) Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok
c) Perencanan pemberian makanan di instirusi, seperti rumah sakit, sekolah, industri / per-
kantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga pemasyarakatan
d) Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat seperti membantu
para transmigran dan penduduk yang ditimpa bencana alam
e) Nilai kecukupan persiapan pangan nasional
f) Mengembangkan produk pangan baru di industri.
Cara Memenuhi AKG

Karena masih minim pengetahuan, AKG belum dapat


menentukan untuk semua zat gizi yang sudah diketahui. Akan
tetapi AKG untuk zat-zat gizi yang telah ditentukan dapat di
jadikan pedoman, sehingga menu dalam pencukupan AKG dapat
bervariasi. Oleh sebab itu, agar menu sehari-hari terdiri atas
bahan makanan yang bervariasi dari bahan makanan (bukan dari
suplementasi atau fortifikasi), dan juga diperhitungkan
kemungkinan kehilangan zat-zat gizi selama pengolahan
makanan. Di Indonesia menu pola seimbang tergambar
disesuaikan dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Kebutuhan Konsumsi Zat Nutrisi
Seperti telah diuraikan sebelumnya, zat-zat gizi dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu golongan makromolekul (karbohidrat, protein
dan lemak) serta mikromolekul (vitamin dan mineral). Meskipun
merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, air tidak akan
dibahas lebih lanjut. Umumnya bahan pangan dapat diperoleh dari hasil
tanaman maupun hewan, karena itu dikenal bahan pangan nabati dan bahan
pangan hewani.
Fungsi masing-masing zat gizi yang berbeda-beda. Seperti halnya
makromolekul (karbonidrat, protein dan lemak) dapat digunakan sebagai
energi, namun masing-masing memiliki juga fungsi yang khas. Demikian
juga vitamin dan mineral yang berbeda, akan memiliki fungsi yang
berbeda. Oleh karena itu pengukuran lebih baik dilakukan satu per satu.
Masalah Gizi di Indonesia

Pada saat ini, Indonesia menghadapi dapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi
kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan; kurangnya persediaan pangan; kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi); kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan.
Cara Mengatasi Masalah Gizi
a) Upaya pemenuhan persiapan berancka ragam pangan;
b) Peningkaran usaha perbaikan giai kcluarga (UPGK) yang bertujuan untuk meningkatkan
ketahanan pangan rumah tangga:
c) Peningkatan pelayanan gizi dan sistem kesehatan dari tingkat Posyandu, hingga
Puskcsmas dan. Rumah Sakit;
d) Peningkatan daya tarik pangan dan gizi melalui Sistern Kewaspadaan Panigan dan Gizi
(SKPG):
e) Peningkatan komunikasi, infotmasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat:
f) Peningkaran teknologi pangan untuk mengsmbangkan berbugai produk pangan yang tepat
dan terjangkau oleh masyarakat luas.
Kesimpulan
Setelah melihat dan mempelajari tentang kebutuhan nutrisi dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah penting. Kebutuhan nutrisi
berkaitan erat dengan aspek-aspek lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan
dengan aspek aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ
tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh
manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai