Anda di halaman 1dari 49

KEBUGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH

Orientasi Kesehatan Olahraga ,


26-28 Februari 2020

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


Seksi Kesling dan Kesjaor

Kesorga 2017 1
Dinkes Prov Jatim 2
PENDAHULUAN

Kesorga 2017 3
Kesorga 2017 4
Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
Kemendiknas tahun 2010

Pada 12.240 siswa SD, SMP, SMA/SMK di


17 provinsi
◦ tingkat kebugaran jasmani yang baik hanya 17%,
◦ sedang 38%,
◦ kurang 45%.

Kesorga 2017 5
Masalah kegemukan dan obesitas
di Indonesia

Hasil riskesdas tahun 2010: Obesitas


◦ pada anak usia sekolah (6-12 tahun) sebesar 9,2%.
◦ Prevalensi anak gemuk di keluarga miskin13,7% dan di
keluarga kaya 14%,
◦ tingkat obesitas penduduk usia lebih dari 15 tahun sebesar
15%.

Anak kurang
aktivitas fisik OBESITAS

kesorga 2017 6
Penjasorkes di sekolah
mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berpikir
kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek
pola hidup sehat, dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan.

Kesorga 2017 7
Penjasorkes di sekolah

Kesorga 2017 8
POKOK BAHASAN
1. Upaya Kesehatan Olahraga melalui UKS
2. Pembinaan Kebugaran Jasmani pada Anak Sekolah
a. Manfaat
b. Bentuk kegiatan
c. Alur pelaksanaan
3. Manajemen Pembinaan Kebugaran Jasmani pada
Anak Sekolah
4. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Kebugaran
Jasmani pada Anak Sekolah

Kesorga 2017 9
Upaya Kesehatan Olahraga
melalui UKS

Kesorga 2017 10
UPAYA KESEHATAN KESEHATAN OLAHRAGA
MELALUI UKS

Pembinaan kesehatan olahraga dilaksanakan sesuai


dengan TRIAS UKS :

Kesorga 2017 11
PENDIDIKAN KESEHATAN OLAHRAGA

Upaya promotif dan preventif di sekolah


Pengetahuan bagi guru olahraga dan peserta
didik tentang latihan fisik/olahraga yang
BBTT untuk diterapkan pada peserta didik,
termasuk pencegahan dan penanganan cedera
olahraga secara sederhana.

Kesorga 2017 12
Kegiatan latihan fisik/olahraga
Usia SD
Latihan pola gerak dasar (lari, lompat, loncat dan
lempar)
Senam kebugaran jasmani secara BBTT untuk
meningkatkan kebugaran jasmani
Mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang
anak akibat latihan fisik/latihan beban yang
berlebihan

Kesorga 2017 13
Kegiatan praktik latihan
fisik/olahraga Usia SMP
mulai ditambahkan praktik teknik dasar
olahraga permainan/prestasi
Diberikan secara berjenjang dan bertahap
(sesuai dengan tingkat pendidikan dan pada
kelas yang berbeda).

Kesorga 2017 14
Kegiatan praktik latihan
fisik/olahraga Usia SMA
Selain kegiatan dasar untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, juga dengan kegiatan
peningkatan keterampilan dari berbagai cabang
olahraga prestasi.

Kesorga 2017 15
Pelayanan kesehatan olahraga
 Praktek penanganan cedera olahraga akut dengan metode
RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).
 Tes kebugaran jasmani sebagai skrining awal atau
penjaringan dan evaluasi
 Program latihan fisik spesifik bagi peserta didik dengan
masalah fisik, seperti latihan khusus obesitas, konseling gizi,
dll.
 SMP dan SMA: Pembinaan kesehatan olahraga bagi peserta
didik yang berbakat di bidang olahraga prestasi.

Kesorga 2017 16
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler
◦ olahraga permainan atau olahraga bela diri (bagi siswa
SMP/SMA)
◦ Pemanduan bakat (talent scouting)
◦ Pembinaan kesehatan fisiknya.
Pembudayaan aktivitas fisik
◦ latihan peregangan (stretching)
◦ senam ringan sebelum masuk kelas,
◦ stretching saat jam belajar,
◦ senam kebugaran jasmani setiap hari Jum’at serta
◦ beraktivitas fisik saat jam istirahat.

Kesorga 2017 17
Pembinaan
Kebugaran Jasmani
Anak Sekolah

Kesorga 2017 18
MANFAAT
• Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otot-sendi
• Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jantung-paru
• Meningkatkan sistem koordinasi dan kontrol gerak
• Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tubuh
• Meningkatkan proses pemadatan tulang pada anak
• Mempertahankan dan kontrol berat badan
• Membantu dalam perkembangan kehidupan sosial anak
(percaya diri, interaksi sosial, integrasi)
• Menjauhkan anak dari tingkah laku yang tidak baik bagi
kesehatan (merokok, alkohol dan obat terlarang)
• Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan
• Meningkatkan kreativitas dan prestasi akademik

Kesorga 2017 19
KEGIATAN
Pembiasaan anak untuk mau beraktivitas fisik
Latihan fisik terprogram untuk anak sekolah
Pengukuran kebugaran jasmani

Kesorga 2017 20
Pembiasaan anak untuk mau
beraktivitas fisik
◦ Gerak Baris sebelum mulai jam pelajaran
◦ Gerakan Kapiten antara jam pelajaran
◦ Optimalisasi waktu turun main dengan
memperkenalkan permainan daerah setempat

Kesorga 2017 21
Latihan fisik terprogram
untuk anak sekolah
Senam Anak Bangsa (SAB)
Latihan fisik terprogram dengan target latihan
fisik 3 kali dalam seminggu
Guru diharapkan dapat mendorong setiap anak
untuk memilih minimal 1 kegiatan
ekstrakurikuler olahraga dan membiasakan
anak untuk bergerak pada jam istirahat.

Kesorga 2017 22
Pengukuran kebugaran jasmani
• Rekomendasi: single test
• Sebaiknya dilakukan 3 kali setahun
• Awal semester gasal sebagai data awal
• Akhir semester gasal dan genap sebagai nilai
rapor
 

Kesorga 2017 23
PELAKSANAAN
Isi Data siswa pada KMB
Nama sekolah
Nama siswa
Jenis Kelamin
Tanggal lahir
Klas
Tinggi badan saat awal pengukuran
Berat Badan saat awal pengukuran
Tanggal dan Tingkat kebugaran saat awal
pengukuran
Yang harus diperhatikan dengan
lintasan
Tentukan lintasan yang nyaman untuk
jalan / lari dan hindari lintasan yang licin,
becek, ada rumput berduri, berbatu tajam,
panas, dll
Tentukan Garis Start dan Finish
Ukur jarak antara start - Finish
sejauh 1.000 m atau 1.600 m
Hindari lapangan yang kecil.
B. HITUNG DENYUT NADI ISTIRAHAT (Sebelum test)

• Peseta dalam keadaan baris rapat sesuai nomor urut


• Sebelum melakukan tes, berilah penjelasan tentang
manfaat dan tatacara test kebugaran
• Tanyakan sekali lagi pertanyaan yang ada pada Par-Q
test terutama pada masalah tulang kaki.
• Ingatkan :
o bahwa ini bukan lomba, tapi test untuk mengetahui
tingkat kebugaran.
o Jadi, jika tidak kuat janganlah dipaksakan / Kurangi
kecepatan, tapi bukan berarti boleh santai .
o Bagi peserta yang curang, maka dianggap GAGAL.
• Hitung denyut nadi istirahat / sebelum test.
• Peserta memegang nadi masing-masing
• Lihat Stopwatch, Beri aba-aba mulai menghitung DNL
• Waktu 10 detik Kalikan 6
• Tanyakan pada masing-masing peserta berapa DNL
• Catat pada formulir
C. PEMANASAN

• Peseta dalam keadaan baris renggang 2 lengan


• lakukan peregangan seluruh tubuh mulai dari bagian atas
sampai bagian bawah, terutama otot-otot tungkai + 10
menit dan diakhiri dengan pemanasan berupa berjalan
secara perlahan
• Bawalah peserta ke tempat START
4
PENGISIAN K M B
 Setelah diketahui waktu tempuh dari semua peserta, segera dilakukan
penentuan tingkat kebugaran.
 Tingkat kebugaran dibedakan berdasarkan :
jenis kelamin, Umur dan waktu tempuh.
 Klasifikasi tingkat kebugaran terdiri dari :
Baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali

UNTUK DEWASA 20 S/D 70 TAHUN, GUNAKAN KMB DEWASA ( L atau P )


 Tentukan VO2 Max ( lihat tabel 1 KMB )
 Lihat Tabel 2 : Tingkat Kebugaran adalah VO2 Max menurut umur
UNTUK ANAK SEKOLAH
 Gunakan Tabel : Klasifikasi Penilaian Kebugaran Single Test (Rockport)
 Salin hasil pengukuran kebugaran pada KMB anak sekolah (Jika tersedia)
 Susunlah program latihan fisik.
 Rekap hasil pengukuran kebugaran sebagai bahan laporan.
Klasifikasi
Single Test
Klasifikasi Single test untuk
kelompok usia 10 s/d 12 tahun
Tidak bisa digunakan pada :

Anak klas 4 dengan usia kurang dari 10 tahun


Anak klas 6 dengan usia lebih dari 12 tahun
Jika ada anak klas 6 dengan usia lebih dari 12
tahun, maka gunakan test 1.600 meter
Kartu Menuju Bugar (KMB)
Anak Sekolah 10 – 12 Tahun
Kartu Menuju Bugar (KMB)
Anak Sekolah 10 – 12 Tahun
Pemantauan hidup aktif individu
1. Gerak Barisan , dilakukan ketika akan masuk kelas.
2. Gerak Kapiten, dilakukan pada saat pergantian
pelajaran.
3. Senam Anak Bangsa, dilakukan sebagai awal
pelajaran olahraga
4. Bermain pada jam istirahat, dilakukan dihalaman
sekolah
5. Pelajaran olahraga, dilakukan dengan bimbingan guru
olahraga
6. Aktivitas fisik lain, termasuk ekstrakurikuler olahraga
Alur Pelaksanaan
di sekolah

Kesorga 2017 34
Alur Pelaksanaan
Pertemuan konsultasi kegiatan 
Kebijakan: Surat Keputusan Bersama
(SKB)
Bentuk Kegiatan di sekolah
Pemantauan
Evaluasi

Kesorga 2017 35
Pertemuan Konsultasi Kegiatan
Dinas kesehatan atau Puskesmas
menyelenggarakan pertemuan dengan
sekolah (kepala sekolah, guru, komite
sekolah), dinas pendidikan, kantor
wilayah agama, dan pihak terkait untuk
◦ Melakukan sosialisasi rencana kegiatan
◦ Menyusun tim pelaksana
◦ Menyusun rencana kegiatan dan pelaksanaan
◦ Membahas kebutuhan fasilitas dan anggaran
bila diperlukan

Kesorga 2017 36
Surat Keputusan Bersama (SKB)
Surat keputusan bersama antara pihak
dinas kesehatan/Puskesmas, sekolah,
dinas pendidikan, kantor wilayah agama
perlu disusun untuk kesepakatan bersama
melakukan kegiatan.

Kesorga 2017 37
Bentuk Kegiatan di sekolah
Contoh
•Gerak barisan
•Gerak kapiten
•Bermain waktu istirahat
•Senam anak bangsa
•Pengukuran kebugaran jasmani
•Ekstra kurikuler olahraga
•Aktivitas fisik lain: berkebun,
membersihkan kelas, dll
Kesorga 2017 38
Pemantauan dan evaluasi
 Disesuaikan dengan pilihan kegiatan dan
target capaian kurikulum penjasor
 Idealnya terintegrasi dengan Puskesmas
& dinas pendidikan

Kesorga 2017 39
Manajemen Pembinaan
Kebugaran Jasmani
pada Anak Sekolah
di Puskesmas

Kesorga 2017 40
Manajemen Pembinaan Kebugaran
Jasmani pada Anak Sekolah
 Perencanaan
 Pelaksanaan dan pengendalian
 Pengawasan dan pertanggungjawaban

Kesorga 2017 41
Perencanaan
Identifikasi
masalah
Menyusun usulan kegiatan
Mengajukan usulan kegiatan
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
◦ Inventarisasi sumber daya
◦ Pengorganisasian/pembagian tugas

Kesorga 2017 42
Pelaksanaan dan pengendalian
Pengorganisasian di tingkat Puskesmas dan
sekolah
Penyelenggaraan di sekolah sesuai dengan
peran masing-masing
Pemantauan dilakukan secara berkala
◦ Telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil
yang dicapai
◦ Mengumpulkan masalah, hambatan, dan saran-
saran untuk peningkatan penyelenggaraan
◦ Memberikan umpan balik.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun
anggaran bersama dengan evaluasi.
Kesorga 2017 43
Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Pengawasan
◦ Terdiri dari pengawasan internal dan eksternal.
 Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh
atasan langsung,
 Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat.
◦ Pengawasan mencakup aspek administratif,
keuangan, dan teknis pelayanan
Pertanggung jawaban
◦ Pada akhir tahun anggaran, penanggung jawab
upaya kesehatan olahraga di puskesmas membuat
laporan mencakup pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan berbagai sumber daya, yang
disampaikan kepada kepala puskesmas.

Kesorga 2017 44
Monitoring dan Evaluasi Pembinaan
Kebugaran Jasmani pada Anak
Sekolah

Kesorga 2017 45
Monitoring pembinaan kebugaran
jasmani
• Partisipasi aktif peserta didik selama melakukan aktivitas
fisik / latihan fisik terprogram di sekolah yang disusun
oleh guru olahraga.
• Memantau latihan fisik dengan tes bicara.
• Melakukan pemeriksaan kondisi tubuh, denyut nadi
istirahat dan tekanan darah sebelum melakukan
pengukuran kebugaran jasmani (bekerja sama dengan
dokter Puskesmas).
• Mencatat keluhan yang dirasakan peserta didik selama
melakukan kegiatan..
• Alat pemantauan dapat berupa kartu absensi yang diisi
oleh guru pendidikan jasmani atau guru kelas dan kartu
individu untuk mencatat pencapaian dan perkembangan
hasil kegiatan peserta didik.

Kesorga 2017 46
Evaluasi pembinaan kebugaran jasmani
Evaluasi kegiatan aktivitas fisik dan latihan
fisik di sekolah dikaitkan dengan kebugaran
jasmani anak sekolah sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar.
Evaluasi :
◦ Partisipasi peserta didik melakukan aktivitas fisik dan
latihan fisik
◦ Menurunnya angka kesakitan atau ketidakhadiran
peserta didik

Kesorga 2017 47
Salam sehat bugar produktif ceria

Terima kasih

Kesorga 2017 48
Form Pengukuran Kebugaran

Anda mungkin juga menyukai